Ayaka merasa benar-benar heran, kenapa tiba-tiba ada seorang pria tua yang mencari Kotaro yang Ayaka masing anggap adik dari Natsumi.
"Anda mencari Kotaro-kun," Kata Ayaka. "Ada urusan apa,ya?"
"Maaf, nona," Kata pria tua itu. "Tapi kau, harus tidur sebentar."
Pria tua itu memunculkan sekuntum bunga di tangan kanannya lalu menyodorkan bunga itu ke arah Ayaka. Dan begitu Ayaka mencium wangi dari bunga tersebut Ayaka langsung pingsan dan terjatuh ke lantai.
"Ayaka!" Teriak Chizuru.
"Ketua kelas!" Teriak Natsumi.
"Apa yang kau lakukan pada Ayaka Onee-chan!" Kata Kotaro.
"Hei, bocah Hanyo," Kata pria tua itu. "Apa Kau baik-baik saja?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shirou-nii, teriakan itu!" Kata Negi.
"Tampaknya kita sedikit terlambat," Kata Shirou.
"Tapi apa yang siluman tingkat menengah itu lakukan di apartemennya ketua kelas?" Tanya Negi.
"Inugami Kotaro ada di dalam apartemennya Ayaka," Jawab Shirou. "Entah bagaimana Kotaro bisa berada di apartemennya Ayaka, tapi aku bisa merasakan aura dari kekuatan sihir dan ki miliknya di dalam apartemen itu dan tampaknya Kotaro sedang bertarung dengan siluman tingkat menengah itu."
"Kalau begitu kita harus bergerak lebih cepat Shirou-nii!" Kata Negi. "Aku khawatir dengan keadaan dari Kotaro dan ketua kelas!"
"Iya, iya," Kata Shirou. "Jangan terburu nafsu begitu!Terburu nafsu dalam keadaan yang genting akan berbahaya untuk diri sendiri!"
"Ma-maafkan aku Shirou-nii," Kata Negi. "Aku terlalu berlebihan."
"Sudahlah," Kata Shirou. "Ayo kita segera pergi, semakin cepat semakin baik!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Duaaagh!" Tubuh dari Kotaro membentur tembok dengan keras, setelah ia mencoba memukul pria tua tapi gagal dan malah dirinya yang menerima pukulan.
"Kyaaa!" Teriak Natsumi. " Kotaro-kun!"
"Kesabaranku hanya sedikit bocah," Kata pria tua itu. "Cepat, serahkan botol itu, supaya aku bisa segera melaksanakan misiku untuk menguji Negi Springfield."
"Botol?" Kata Kotaro. "Dan Negi?"
"Benar," Kata pria tua. "Apa kau sudah bisa mengingatnya?"
Chizuru yang sudah tidak tahan dengan kelakuan dari pria tua yang seenaknya menyela perkataan pria tua itu dan berkata.
"Maaf tapi, saya tidak tahu anda itu siapa?Dan apa tujuan anda, tapi tidak sopan rasanya masuk ke dalam apartemen orang lain tanpa membuka sepatu dan memberi salam perkenalan, apakah itu sikap seorang lelaki?"
"Wah, kau benar juga nona," Kata pria tua itu. "Betapa tidak sopannya diriku sebagai seorang gentleman tidak memperkenalkan diriku, namaku adalah Count William Joseph von Hermann, bangsawan siluman dari dunia monster."
"Kau terlalu banyak bicara pak tua!" Kata Kotaro. "Walaupun aku sama tidak mengerti kenapa aku harus menyerahkan botol yang aku tidak ingat aku punya atau tidak. Tapi walaupun aku memilikinya jelas aku tidak akan menyerahkannya padamu!"
Kotaro sekali lagi menyerang pria tua itu dengan cakarnya yang tajam, berusaha untuk mengalahkan Joseph.
Tapi Joseph hanya tersenyum dan berkata pada Kotaro.
"Kau terlalu gegabah bocah!Menyerangku dengan kemarahan berlebihan seperti itu hanya akan mengulang kekalahanmu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika Shirou dan Negi tiba di apartemennya Ayaka, Natsumi dan Ayaka tergeletak di lantai dalam keadaan pingsan.
"Kau terlambat Negi Springfield dan Shirou Emiya." Kata Joseph sambil menggendong Chizuru.
"Apa yang kau lakukan pada Naba!" Teriak Shirou. "Lepaskan dia!"
"Shirou-nii benar!" Kata Negi. "Lepaskan muridku!"
"Emiya Shirou dan Negi Springfield," Kata Joseph. "Teman-teman kalian sudah ada di tanganku, kalau ingin mereka semua kembali, kalian berdua harus bertarung melawanku!"
"Apa katamu!" Kata Shirou.
"Kutunggu kalian berdua di panggung yang ada di bawah world tree, kalau kalian berdua benar-benar mencemaskan teman-teman kalian!"
Joseph menggunakan portal air untuk berpindah tempat lalu menghilang dari ruangan itu, sama dengan yang dilakukan oleh pemuda berambut putih.
"Siluman tingkat menengah itu cukup kuat," Kata Shirou. "Mungkin setara dengan Tatsumiya Mana dan Kaede Nagase."
"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya Shirou-nii?" Tanya Negi.
"Bangunkan dulu Kotaro," Jawab Shirou. "Kita membutuhkan bantuannya!"
"Kotaro!" Kata Negi menggoyang-goyangkan tubuh Kotaro. "Sadarlah Kotaro!"
"Uuh," Kata Kotaro yang mulai sadarkan diri. "Negi?"
"Kamu sudah sadar Kotaro?" Tanya Negi.
"Aaah aku ingat kamu adalah Negi!" Kata Kotaro. "Ayo kita bertarung!"
"Ayo!" Kata Negi. "Aku tidak akan kalah!"
"Bleeetak!" Shirou mengeluarkan tora shinai menggunakan tracing, dan memukul kepala dari Negi dan Kotaro.
"Aaauuuw!" Teriak Negi dan Kotaro yang merasa kesakitan karena dipukul menggunakan tora shinai.
"Saat ini keadaan sedang gawat dan kalian berdua malah ingin berduel?" Kata Shirou. "Pakai otak kalian sedikit!"
"Maafkan kami!" Kata Negi dan Kotaro.
"Sial!" Kata Kotaro. "Sihir ingatan sialan yang mereka arahkan padaku membuatku jadi sedikit amnesia, dan gara-gara tadi aku kalah melawan siluman itu, Chizu-nee ikut jadi korban!"
"Teman-teman kami juga disandera olehnya," Kata Shirou. "Benar-benar menyebalkan."
Kotaro melihat ke arah Shirou lalu bertanya padanya,
"Ngomong-ngomong Nii-san itu siapa, ya?tiba-tiba memukul kepalaku menggunakan shinai!"
"Apa kamu ingat pada saat kamu bertarung dengan Negi pertama kali ada seseorang yang menyerangmu dari jarak jauh ketika kamu mau menyusul Negi yang mau melarikan diri?"Tanya Shirou.
"Iya," Jawab Kotaro. "Memangnya kenapa?"
"Akulah yang menyerangmu dari jarak jauh menggunakan panah," Kata Shirou. "Maaf kalau kamu merasa kesakitan karena seranganku waktu itu."
"Jadi Nii-san yang waktu itu menyerangku!" Kata Kotaro. "Terus terang aku benar-benar kaget waktu itu, karena aku sama sekali tidak bisa merasakan kedatangan panah itu sama sekali."
"Kamu tidak marah?" Tanya Shirou.
"Untuk apa aku marah?" Jawab Kotaro. "Nii-san memanahku untuk menolong Negi bukan?Itu alasan yang mulia dan masuk akal lagipula aku juga tidak terluka karena serangan Nii-san, jadi untuk apa aku marah?"
"Kamu memang orang yang baik, Kotaro!" Kata Negi.
"Sudahlah!" Kata Kotaro. "Aku ingin cepat-cepat menolong Chizu-nee!Levih baik kita cepat pergi ke tempat yang dikatakan oleh siluman itu!"
"Kotaro benar," Kata Shirou. "Ayo kita cepat pergi!"
"Sebelum itu Nii-san," Kata Kotaro sambil mengeluarkan sesuatu dari balik rambutnya. "Botol ini adalah benda yang dicari oleh siluman bernama Hermann, dengan botol ini kita bisa mengurung siluman itu!"
"Botol itu!" Kata Negi. "Shirou-nii, botol itu kan."
"Aku tahu Negi," Kata Shirou. "Ini adalah botol yang digunakan oleh pak tua Stan untuk mengurung siluman yang waktu itu menyerangmu, kalau botol ini ada disini kemungkinan besar siluman tingkat menengah yang menangkap teman-teman kita adalah siluman yang sama dengan yang dikurung oleh pak tua Stan di botol ini."
"Kalian bicara apa, sih?" Tanya Kotaro. "Aku tidak mengerti!"
"Akan kami jelaskan nanti!" Kata Shirou. "Sekarang ayo kita pergi!Kalau kita membuat siluman itu menunggu terlalu lama, aku khawatir akan ada hal buruk yang terjadi!"
"Oke!" Kata Kotaro dan Negi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Halo, Shirou!" Kata Rin yang menelepon Shirou begitu ia melihat tidak ada siapapun di pemandian. "Tampaknya semua Sakura dan yang lainnya sudah ditangkap oleh musuh."
"Aku sudah tahu, Rin," Jawab Shirou di telepon. "Karena aku sudah bertemu dengan musuh, dan dia memberitahuku kalau teman-teman kita sudah ada di tangannya."
"Kalau begitu selanjutnya kita harus apa?" Tanya Rin.
"Temui aku dan Negi di panggung besar yang ada di bawah World tree," Jawab Shirou. "Karena musuh saat ini berada disana!"
"Baiklah," Kata Rin."Kita bertemu disana."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Lho," Kata Asuna yang baru saja sadar dari pingsannya. "Kenapa aku bisa ada di panggung festival sekolah?Dan kenapa aku bisa terikat sambil mengenakan baju memalukan begini!"
"Kau sudah sadar nona?" Kata Joseph.
"Si-siapa kau?" Tanya Asuna.
"Kalau seorang putri diculik, hanya memakai handuk saja tentu tidak akan seru, " Kata Joseph. "Karena itu kau kupakaikan baju yang lebih pantas!"
"Dasar kakek mesum!" Kata Asuna sambil menendang Joseph.
"Wah, Kau dan teman-temanmu memang penuh dengan semangat!" Kata Joseph dengan wajah yang mimisan.
"Bisa-bisanya bicara begitu sambil mimisan!" Kata Asuna. "Turunkan aku!"
"Asuna!Asuna!" Teriak Konoka.
Mendengar teriakan Konoka, Asuna memalingkan wajahnya ke samping dan melihat kalau teman-temannya yang tadi mandi bersama dengannya sedang ada dalam gelembung yang cukup besar.
"Teman-teman!" Teriak Asuna. "Kakek mesum, apa yang kau lakukan pada teman-temanku!"
"Mereka kujadikan penonton," Kata Joseph. "Untuk pertarungan seru yang akan terjadi di tempat ini."
Author Note:Maaf kalau chapter ini agak pendek soalnya saya banyak kesibukan lain chapter selanjutnya hari selasa.