Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 38 - Chapter 37 - Negi Past End

Chapter 38 - Chapter 37 - Negi Past End

Di tengah udara Negi yang terbang menaiki tongkatnya merapalkan mantra dan meluncurkan sihir ke arah Joseph.

"Rastel Mascir Magister Septemdecim Spiritus Aeralis Sagitta Magica Aer Capturae!"

Panah sihir penangkap yang diluncurkan Negi tepat mengenai Joseph. Tapi entah kenapa begitu mau mengenai tubuhnya, sihir Negi tiba-tiba saja lenyap.

"Negi sihirmu tiba-tiba saja lenyap," Kata Kotaro yang duduk di bagian belakang tongkat Negi.

"Aku tidak tahu," Kata Negi. "Tampaknya dia memakai semacam barrier atau sihir yang bisa melenyapkan sihir lain."

"Bukan Negi siluman itu tidak memakai barrier atau sihir untuk melenyapkan seranganmu barusan," Kata Shirou yang melayang menggunakan salah satu pedang sihir miliknya. " Tapi dia memakai Magic Cancel milik Asuna-san."

"Dia memakai kekuatan Asuna untuk melenyapkan sihirnya Negi," Kata Rin yang berada di belakang Shirou. " Kalung yang ada di leher Asuna pasti katalis yang digunakan oleh siluman itu menggunakan Magic Cancel."

Asuna diikat terpisah dari para gadis lain, dan dia diikat tepat di atas panggung yang berada di bawah World tree.

"Begitukah?" Kata Negi. "Aku benar-benar tidak menyadarinya!"

"Sama!" Kata Kotaro dengan muka agak memerah.

"Shirou Emiya, Negi Springfield, Rin Tohsaka dan Inugami Kotaro, akhirnya kalian berempat datang juga," Kata Joseph.

"Siluman!Lepaskan teman-temanku yang kau tangkap!" Teriak Shirou.

"Shirou-kun!" Teriak para gadis yang menyukai Shirou.

Shirou melihat ke arah para gadis yang berada di dalam kekkai mukanya menjadi memerah, karena para gadis itu hanya memakai handuk.

"Ke-kenapa kalian semua hanya memakai handuk!" Kata Shirou.

"Ini bukan kemauan kami!" Kata Asakura sambil menutupi dadanya yang sedikit terlihat. "Kami diculik ketika kami sedang mandi di ofuro!"

"Negi-sensei!" Teriak Yue dan Nodoka.

"Kalian berdua tidak apa-apa!" Kata Negi. "Syukurlah!"

"Joseph kami sudah datang!" Teriak Kotaro. "Kembalikan Chizu-nee!"

"Sudah kubilang bukan," Kata Joseph. "Kalau mau teman-teman kalian kembali, kalian harus melawanku!"

"Kalau hanya itu berarti semuanya akan lebih mudah!" Kata Kotaro yang sudah bersiap-siap dalam posisi bertarung.

"Kotaro mundurlah!" Kata Negi. "Biar aku yang bertarung!"

"Bicara apa kamu Negi!" Kata Kotaro. "Kamu lemah dalam pertarungan jarak dekat bukan!Mana mungkin kamu bisa menang!"

"Kotaro kamu juga tadi kalah bukan ketika melawan siluman bernama Joseph itu!" Kata Negi. "Jadi biar aku saja yang melawannya!"

"Aiih mereka berdua memang masih anak-anak," Kata Rin. "Shirou kamu saja yang urus siluman bernama Joseph itu, biar Negi dan Kotaro mengurus para slime yang mengurung Sakura dan yang lain dan soal Asuna serahkan saja padaku!"

"Oke!" Kata Shirou. "Kotaro!Negi! berhenti bertengkar!"

"Ada apa Shirou-nii/Nii-san?" Kata Negi dan Kotaro.

"Level kalian berdua belum cukup untuk melawan siluman itu," Kata Shirou. "Jadi, tugas kalian berdua adalah melawan para slime yang menjaga teman-teman kita, siluman bernama Joseph itu biar aku saja yang melawan."

"Tapi Shirou-nii/Nii-san!" Kata Negi dan Kotaro.

"Tidak ada tapi!" Kata Shirou. "Lakukan perintahku sekarang!"

"Baik!" Kata Kotaro dan Negi.

Kotaro dan Negi berlari ke arah para gadis untuk melawan slime yang menjaga mereka, sedangkan Shirou berjalan ke arah Joseph.

"Jadi kau yang akan melawanku, Shirou Emiya," Kata Joseph. "Padahal aku berharap kalau kalian semua melawanku secara bersamaan."

"Walaupun Kotaro dan Negi ikut bertarung denganku untuk melawanmu," Kata Shirou. "Mereka berdua pasti akan kau kalahkan duluan baru kau akan melawanku, karena mereka berdua lebih lemah dariku pasti mereka yang lebih dulu kau incar, makanya aku menyuruh mereka melawan para slime itu supaya mereka berdua tidak berada dalam bahaya!"

"Hoooh, kau memang orang yang sangat baik," Kata Joseph. "Memikirkan keselamatan orang lain lebih dari dirimu sendiri!Aku benar-benar ingin tahu, bagaimana caramu bertarung melawanku!"

"Kau akan segera melihatnya!" Kata Shirou. "Trace On!"

Shirou memproyeksikan Kanshou dan Bakuya kemudian melesat ke arah Joseph, pertarungan antara Shirou dan Joseph pun dimulai.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Negi mundurlah, kamu lemah dalam pertarungan jarak dekat bukan!" Kata Kotaro yang berlari di samping Negi.

"Tenang!" Kata Negi. "Kelemahanku dalam pertarungan jarak dekat sudah tidak ada!Kotaro sendiri seorang feminist yang tidak bisa memukul perempuan bukan?"

"Tidak masalah!" Kata Kotaro. "Walaupun perempuan para slime itu adalah monster!Bagiku bukan masalah selama mereka bukanlah manusia!"

Kotaro memukul salah satu slime yang hendak menyerangnya, dan slime itu pun terlontar ke belakang, tapi dalam sekejap bagian tubuh slime yang terkena damage, akibat pukulan dari Kotaro memulihkan dirinya dalam sekejap.

"Pukulanmu cukup bagus Inugami Kotaro," Kata Slime yang dipukul oleh Kotaro. "Tapi sayangnya serangan fisik tidak akan mempan padaku!"

"Ckk menyebalkan!" Kata Kotaro.

"Aniki hati-hati!Ada humanoid slime yang menyerangmu dari samping!" Kata Camo.

"Tenang Camo!" Kata Negi. "Cantus Bellax!"

Negi menangkis pukulan dari slime itu menggunakan tangan kanannya dan membuat pukulan dari slime itu tidak mengenainya. Slime itu sekali lagi menyerangnya kali ini dengan memanjangkan tangannya tapi sekali lagi Negi menangkisnya dan menyerang balik dengan pukulan menggunakan kedua telapak tangannya.

"Soutosho!" Kata Negi.

"Oooh!" Kata Kotaro. "Negi tehnik apa yang kamu gunakan tadi!"

"Kungfu Cina!" Kata Negi.

"Hahahaha!" Kata Kotaro. "Akhirnya kamu bisa juga bertarung jarak dekat bagus sekali, tapi sepertinya akan sangat sulit mengalahkan para slime itu."

Kotaro dan Negi mulai berlari berdekatan ketika para slime itu mulai menyerang mereka berdua terdesak karena kecepatan dan serangan dari slime-slime itu.

"Benar," Kata Negi. "Serangan fisik tidak mempan!Dan para slime itu memiliki kecepatan yang luar biasa sehingga sihirku pun tidak bisa mengenai mereka ini akan jadi pertarungan yang lama dan merepotkan!"

"Kalian berdua terlalu banyak bicara!" Kata salah satu slime yang menyerang Kotaro dan Negi. "Bersiaplah untuk mati!"

Kotaro dan Negi yang dalam hatinya berniat membantu Shirou bertarung dengan Joseph mulai berpikir sepertinya mereka tidak akan bisa membantu Shirou melawan Joseph.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Asuna, apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Rin yang sedang berusaha melepaskan kalung yang menjadi katalis Magic Cancel dari leher Asuna.

"Aku tidak apa-apa Rin-san," Jawab Asuna. "Tapi setiap kali siluman bernama Joseph itu menahan sihir menggunakan Magic Cancel milikku, tubuhku merasakan sakit yang luar biasa."

"Wajar saja," Kata Rin. "Karena kekuatanmu itu dipakai secara paksa dan bukan atas keinginanmu sendiri."

"Bisakah kamu melepaskan kalung di leherku secepatnya Rin-san?" Tanya Asuna.

"Sedang kucoba," Jawab Rin. "Tapi dia memasang segel yang kuat pada kalung ini, butuh waktu untuk melepaskannya dari lehermu."

"Kira-kira berapa lama waktu yang kamu butuhkan Rin-san." Kata Asuna.

"Beberapa menit paling cepat dan paling lama beberapa belas menit," Kata Rin. "Jadi kumohon bersabarlah sebentar Asuna."

"Oke," Kata Asuna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shirou menyerang Joseph dengan rentetan serangan yang kecepatannya luar biasa menggunakan Kanshou dan Bakuya. Karena Kanshou dan Bakuya bukanlah serangan sihir tapi murni serangan fisik makanya Joseph tidak bisa menahan atau menghilangkan Kanshou dan Bakuya, ditambah kemampuan fisik Shirou yang berada di atas Joseph membuatnya hanya bisa menghindari serangan dari Shirou bahkan seluruh tubuhnya menjadi penuh luka akibat tebasan dan sabetan dari Kanshou dan Bakuya.

"Hah, hah, hah, aku datang kesini untuk mencari info tentang siapa kau sebenarnya Shirou Emiya," Kata Joseph yang jelas terlihat kelelahan karena melawan Shirou. "Sebelumnya kusangka kau sama dengan Negi Springfield menyerang menggunakan sihir dan mantra. Tapi tidak kusangka kau malah bertarung dengan sepasang pedang kembar yang dibuat dari sihir proyeksi dasar!Secara teori harusnya pedang itu juga ikut lenyap terkena pengaruh Magic Cancel yang menyelubungiku, tapi anehnya pedang itu tidak lenyap sama sekali!"

"Kanshou dan Bakuya terbuat dari energi spiritualku bukan sekedar sihir," Kata Shirou. "Tentu saja tidak akan bisa menghilang hanya karena Magic Cancel."

"Kau benar-benar lawan yang menarik Shirou Emiya!" Kata Joseph. "Aku akan lebih serius lagi melawanmu!"

Joseph mengumpulkan energi sihir berelemen kegelapan di tangan kanannya setelah ia mundur ke belakang di jarak yang cukup jauh dari Shirou supaya Shirou tidak memiliki waktu untuk menyerangnya ketika ia mengumpulkan tenaga untuk sihir yang akan dilepaskannya ke arah Shirou.

"Demonic Sculash!"

Joseph melontarkan tinju yang diperkuat dengan sihir elemen kegelapan menggunakan tangan kanannya, dan tinju yang dilontarkan Joseph tepat mengarah ke tubuh Shirou.

Shirou bisa merasakan bahaya yang ada pada serangan dari Joseph dengan cepat Shirou mengeluarkan pedang berwarna hijau muda dengan corak berwarna hitam.

"Trace On!Pedang penyegel Rune Save!"

Serangan sihir milik Joseph dilenyapkan hanya dengan satu tebasan dari pedang penyegel Rune Save.

Mata Joseph terbelalak ketika melihat serangan penghancur terkuat miliknya dipatahkan hanya dengan satu tebasan pedang.

"Hahahahahahaha!" Kata Joseph. "Kau benar-benar penuh dengan kejutan Shirou Emiya!Tak kusangka kau bisa memunculkan pedang anti sihir yang ada dalam legenda!Benar-benar luar biasa!Aku mulai mengerti seperti apa sebenarnya kemampuan sihirmu!"

"Shirou!Aku sudah berhasil melepas kalung yang menjadi katalis Magic Cancel dari leher Asuna!" Teriak Rin. "Kini siluman itu tidak akan lagi bisa menggunakan Magic Cancel!"

Mendengar teriakan Rin tentu saja Shirou tahu kalau ia bisa menggunakan pedang yang memiliki kekuatan sihir.

"Bagus Rin!" Kata Shirou. "Kalau ia sudah tidak memiliki Magic Cancel aku bisa lebih serius lagi!"

"Cih!" Kata Joseph. "Rupanya kemampuan gadis bernama Rin Tohsaka itu adalah di luar dugaanku, sepertinya aku harus mengeluarkan seluruh kekuatanku untuk menyelesaikan pertarungan ini."

Tubuh Joseph mulai berubah bentuk setelah ia selesai berbicara, dan ia kembali ke wujud aslinya.

Tanduk hitam panjang melengkung tumbuh di kepalanya, tubuhnya bertambah tinggi dan tangannya berubah menjadi lebih panjang dari pada kakinya. Wajahnya berubah menjadi seperti topeng tanpa hidung hanya ada dua mata dan mulut yang amat lebar.

"Kau memaksaku memakai wujud yang buruk rupa ini, Shirou Emiya!" Kata Joseph. "Sekarang kau akan benar-benar mati!"

Joseph mengumpulkan energi sihir di mulutnya dan melontarkan serangan yang jauh lebih besar dari Demonic Sculash yang ia keluarkan sebelumnya.

Shirou bersiap mengayunkan Rune Save lagi, untuk menghentikan serangan dari Joseph. Tapi tiba-tiba saja Joseph sudah berada di belakang Shirou dan memegangi tubuh Shirou membuat Shirou sama sekali tidak bida menggerakan tubuhnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu menggunakan Rune Save!" Kata Joseph. "Petrification yang kukeluarkan barusan memakai semua energi sihir yang kumiliki!Kita akan mati bersama!Shirou Emiya!"

"Shirou!" Teriak Rin.

"Shirou-kun!" Teriak Asuna.

"Shirou-kun!" Teriak para gadis yang baru saja terbebas dari kekkai yang dibuat para slime setelah Kotaro dan Negi mengalahkan para slime itu.

Bahkan Negi dan Kotaro yang sudah selesai bertarung para slime merasa kaget dan khawatir ketika melihat Shirou terkena Petrificationnya Joseph.

"Shirou-nii!" Teriak Negi.

"Nii-san!" Teriak Kotaro.

Tubuh Shirou langsung terkena serangan dari petrification milik Joseph dan tidak mungkin baginya untuk menghindar karena badan dari Shirou dipegangi dengan amat kencang oleh Joseph dari belakang.

"Aku...berhasil!" Kata Joseph yang secara perlahan tubuhnya membatu karena terkena petrification miliknya sendiri. "Aku berhasil mengeliminasi, ancaman yang lebih menakutkan dari Negi Springfield."

"Kau tahu Joseph," Kata Shirou yang badannya juga ikut membatu sama seperti Joseph. "Aku terkesan, kau menganggapku sebagai ancaman yang berbahaya, apakah pemuda berambut putih itu yang menyuruhmu kemari untuk menyelidikiku?"

"Aku terkesan bahkan di saat kau akan mati, kau bisa menyadari identitas dari orang yang menyuruhku kemari," Kata Joseph. "Kau benar Fate Averruncus, yang kau sebut sebagai pemuda berambut putih adalah bosku dan dia adalah yang menyuruhku menguji kemampuanmu."

"Begitu?" Kata Shirou. "Terimakasih atas informasinya."

Setelah selesai berbicara seketika itu juga tubuh Shirou berubah menjadi genangan air. Dan hal itu membuat semua orang yang khawatir dengan Shirou merasa benar-benar terkejut ketika Shirou berubah menjadi genangan air.

"Apa yang terjadi!" Teriak Joseph. "Kenapa tiba-tiba dia berubah menjadi genangan air!Apa dia memiliki tehnik yang sama dengan Fate Averruncus?"

"Aku tidak memiliki tehnik yang sama dengan pemuda berambut putih itu," Kata Shirou yang mendadak muncul dari belakang Joseph. "Tapi tubuhku yang tadi terkena serangan petrificationmu hanyalah Mizu kugutsu yang kubuat menggunakan pedang es Ensui yang kuproyeksikan sebelum kau memegangiku dari belakang."

"Memakai klon air dalam sekejap dengan amat cepat tanpa ketahuan," Kata Joseph yang hampir seluruh tubuhnya membatu. "Kau benar-benar luar biasa Shirou Emiya, satu kalimat terakhir dariku untukmu dan teman-temanmu, berhati-hatilah terhadap Fate Averruncus dia memiliki rencana busuk padamu dan pada Negi Springfield."

Tubuh Joseph sang siluman berubah seluruhnya menjadi batu, tepat setelah ia mengucapkan kata-kata terakhirnya. Dan ia kalah karena terkena serangannya sendiri.

"Fuuuh, benar-benar musuh yang tangguh!" Kata Shirou yang masih memegang Ensui pedang yang terbuat dari es murni kecuali gagangnya. "Kalau tadi aku tidak memakai Ensui keadaan akan benar-benar gawat."

"Shirouuu!" Kata Rin sambil memukul kepala Shirou sekeras mungkin. "Jangan pernah membuatku khawatir seperti itu lagi!"

"Oooow!" Kata Shirou meringis kesakitan karena kepalanya dipukul oleh Rin."Aku mengerti kalau kamu mengkhawatirkanku, tapi jangan memukulku sekeras itu!"

"Kamu pantas mendapatkan pukulan itu Shirou-kun!" Kata Asuna. "Apa kamu tidak tahu betapa khawatirnya kami ketika melihatmu terkena petrification dari siluman itu!"

"Seeeenpai!" Teriak Sakura yang memeluk Shirou dengan amat erat bahkan sampai menempelkan dadanya ke muka Shirou. "Hiks Hiks aku kira senpai sudah akan mati tadi, kumohon jangan membuatku khawatir begitu!"

"Sakura!" Teriak Saber. "Lepaskan Shirou sekarang juga!"

"Tohsaka Sakura!" Kata Luvia. "Berani sekali kau menempelkan dadamu pada muka Shero!Hanya aku yang boleh melakukan hal itu pada Shero!"

Dengan cepat Luvia menarik tubuh Shirou ke arahnya dan menempelkan dadanya ke muka Shirou.

"Edelfelt!" Teriak Rin. "Apa yang kau lakukan pada Shirou!"

Rin menarik Shirou dari dada Luvia dan menempelkan dadanya ke muka Shirou.

Sementara itu gadis yang lain tidak berani mendekat ke arah Shirou karena suasana yang terlalu panas di antara Rin, Sakura, Luvia dan Saber.

"Sebaiknya kita tidak mendekat," Kata Konoka. "Atau kita bisa ikut celaka."

Kazumi, Asuna, Setsuna, Gu Fei mengangguk mendengar ucapan Konoka, walaupun mereka semua ingin menolong Shirou.

"Pertarungannya sudah selesai untuk kita," Kata Negi. "Tapi tampaknya belum selesai untuk Shirou-nii."

"Hmm, Hmm," Kata Kotaro yang menggendong Chizuru di punggungnya. "Shirou-nii-san benar-benar punya masalah dengan para Onee-san itu."

Seluruh keributan besar yang terjadi di malam itu berakhir dengan Shirou yang mengalami sakit di seluruh tubuhnya ditambah mimisan yang seakan tidak pernah berakhir.

Author Note:Pertarungannya dibuat sedikit berbeda dari yang ada di manga untuk kebutuhan cerita, Ensui adalah pedang es yang digunakan oleh Tokiya Mikagami di manga Flame of Recca. Selanjutnya Arc Festival Mahora akan dimulai dan akan menjadi cerita yang lebih panjang dari Kyoto arc. Chapter selanjutnya hari Kamis.