Chereads / Sang Pemusnah / Chapter 31 - LIMA BELAS Tangkapan Besar

Chapter 31 - LIMA BELAS Tangkapan Besar

Hope membuat pesawat sederhana. Dia menyiapkan alat-alatnua terlebih dahulu: tali tambang yang ukurannya mencapai 10 M, satu buah kapak besar, dan sebuah katrol yang terbuat dari es. Tujuannya adalah untuk menghancurkan singgasana.

Pertama-tama, Hope membangun tangga berbentuk segitiga siku-siku dengan tinggi 5 M. Dia akan menempekan katrol pada langit-langit yang mencapai tinggi 6 M. Hope merekatkan katrol tersebut menggunakan element-nya. Katror yang dibuat oleh Hope dengan elemennya tidak bisa berputar, tapi itu tidak masalah karena es itu licin.

Baik Hope maupun Snow, mereka bekerja sesuai bagian mereka masing-masing. Snow mengikatkan tali pada leher kapak dan membuat lubang untuk menahan kapak agar tidak bergeser saat didirikan.

Hope masih berada di atas tangga, "Apa sudah beres, Snow?" tanyanya.

"Semua sudah siap, Hope!" Snow menyelesaikan semua yang diminta oleh Hope dengan mudah.

Hope memasang tali dan menepatkan posisinya pada katrol, kemudian dia segera turun. "Sepertinya sudah sempurna." ucap Hope.

Snow sebenarnya tidak mengerti dengan apa yang dikerjakan oleh Hope. Semua terlihat asing di matanya, "Hope, sebenarnya kita sedang membuat apa?"

"Kau akan segera melihatnya, Snow. Jadi perhatikan saja!"

"Baiklah, lalu apa selanjutnya?"

"Bantu aku menarik talinya, Snow!"

"Oke!"

Mereka menarik tali itu bersama-sama. "Hope, kau memang jenius. Kita mendirikan kapak itu dengan mudah tanpa mengunakan banyak tenaga!" ujar Snow.

Hope hanya tersenyum, dia tetap memandu Snow menarik tali itu dan mengikatnya pada patok es yang Hope buat.

Langkah terakhir merubah bentuk kapak. Hope merubah kapak menjadi hamer raksasa dengan element-nya. Pada dasarnya tidaklah mungkin sebuah kapak mampu menghancurkan singgasana, jadi Hope harus mengakali kapak tersebut.

"Hope, talinya tidak akan kuat menahan beban yang berat seperti itu!"

"Aku tahu, itu sebabnya kita harus segera menyelesaikannya!"

Hope mengambil pedangnya, "Snow, menjauhlah dari tali!" tali sudah terlihat sangat rentang.

"Baiklah!" ucap Snow.

Hope memotong talinya dengan cepat. Akibat ulahnya itu lantai sampai bergetar dan singgasana jebol ke ruangan di bawahnya. Hope kembali menyalakan obor, "Ayo periksa apa yang sudah kita temukan!" ucapnya.

Hope menyerap kembali jurusnya dan dia menemukan sebuah lorong. "Ayo masuk!" Seandainya Hope mau lebih bersabar dan mencoba mencari tuas untuk membuka pintu masuk ke ruang bawah tanah itu, dia pasti mudah menyadari keberadaan tuasnya. Tuasnya berada pada salah satu obor yang berjejer di didnding ruangan.

Hope dan Snow turun ke bawah—ada lorong sejauh tiga meter yang menghubungkan sebuah ruangan berukuran 6 x 8 meter—dan Hope menemukan apa yang dia cari. Mereka menemukan peti harta karun.

"Hope?!"

"Ini alsannya mengapa aku memilih terus maju hingga bos terakhir, karena aku tau kebiasaan para goblin." ucap Hope.

"Mereka selalu menimbun kekayaan mereka." imbuh Snow.

Hope tersenyum.

Mereka menemukan empat peti berukuran 1 x 2 meter dengan tinggi 1.5 meter dan semuanya berisi koin emas. "Hope, aku kira kita akan menemukan benda lain selain koin emas. Seperti barang-barang yang terbuat dari emas." ucap Snow.

"Aku kira mereka hanya tertarik dengan koin emas saja hanya untuk mengisi hobi mereka yang aneh. Pada kenyataannya, aku tidak pernah melihat ada goblin yang berbelanja di pasar."

"Benar juga katamu, Hope. Mereka itu ras yang suka mencuri, tapi untuk apa emas yang mereka kumpulkan?" Snow menatak jagutnya yang penuh dengan jenggot. Dia mencoba memikirkan alasannya.

"Aku kira hanya untuk meningkatkan setatus social mereka. Seperti yang kita tahu sekarang, bos yang baru saja kita jatuhkan memiliki emas sebanyak ini, jadi aku kira hanya untuk kepentingan kekuasaan dan pengaruh." jelas Hope.

"Benar juga." sahut Snow.

"Berhenti memikirkan tetang mereka, Snow. Kita harus mencari cara mengangkut semua emas ini. Apa kita harus memanggil semua teman-temanmu?"

"Masalahnya, Hope. Perlengkapan mereka di bawah syarat memasuki dungeon. Dan aku bisa masuk itupun karena dirimu Hope!"

Hope kemudian berpikir, kalau saja ini masih berupa game, semua gold akan ditampung ke dalam tas aventure secara otomatis dan menjadi nominal. Hmm… apa magic box yang aku miliki masih berfungsi? Magic box adalah box khusus yang mampu menampung semua item dalam ukuran apapun. Magic box memiliki ukuran yang berfariasi, bentuknya seperti kotak perhiasan. Box yang paling kecil hanya berisi enam ruang dan yang dimiliki oleh Hope adalah box yang memiliki sepuluh ruang—ibaratkan seperti locker umum.

Tidak ada salahnya mencoba, pikir Hope. Dia kemudian menggerakan jarinya untuk membuka menu. Layar transparan tepat di depan Hope terbuka setelah bunyi "kling" dan itu langsung membuat Snow terkejut.

"Hope, kau memiliki Pandora Box?"

"Pandora Box?" tangan Hope urung mengeser menu untuk mencari icon Bag.

"Benar Hope, yang kau gunakan sekarang itu!" tunjuk Snow.

Tampilan menu ini, pikir Hope.

"Pandora Box adalah magic box kelas unique, mereka yang memilikinya hanya High Hero. Aku yakin kau bukan orang sembarangan Hope!" ucap Snow dan dia mulai menjelaskan apa itu Pandora Box.

Item penyimpanan dibagi menjadi beberapa jenis: tas penyimpanan (Adventure Bag), Magic Box dan Pandora Box.

Adventure Bag adalah item umum yang dimiliki oleh semua Hero dari kelas manapun. Item itu berupa tas pinggang dan mampu menampung sepuluh jenis item dalam ukuran kecil. Kebanyakan hanya bisa menyimpan item pendukung seperti: permata, potion, senjata-senjata kecil, bekal makanan, sejumlah kecil uang, dan beberapa item seukuran mereka. Setiap item yang sama hanya bisa ditampung sampai 20 unit saja.

Yang paling istimewa adalah Pandora Box—Box tanpa wujud (Box Sihir). Box ini mampu menampung item dari segala jenis ukuran dari yang terkecil sampai yang paling besar. Tampilan dan fitur Menu tetap sama seperti saat masih berupa game, hanya saja ada yang hilang dan beberapa tidak berfungsi seperti: Icon Log Out menghilang; Pengaturan, Perekam, Massenger, Browser, dan beberapa yang lainnya tidak berfungsi.

Hope mulai mengerti, Jadi fitur menu yang sering aku gunakan sebelumnya mereka menyebutnya Pandora Box. Dan tas pinggang yang menjadi media shortcut untuk mengambil item yang tersimpan dalam storage menu, sekarang memiliki fungsi yang berbeda. Dan yang menjadi pertanyaanku, bagaimana cara menyimpan empat peti emsas itu ke sini?

"Untuk menyimpan semua item ke dalam Pandora Box, kau hanya perlu menyentuh kotak kosong pada ruang penyimpanan sampai berwarna kuning transaparan lalu kau sentuh item yang ingin kau simpan, Hope!" ujar Snow.

Hope melakukan apa yang dikatakan oleh Snow. Item yang disentuh olehnya langsung pecah menjadi partikel cahaya kemudian terserap ke dalam ruang storage yang dipilih. Oh jadi hanya perlu melakukannya secara manual, batin Hope.

"Hope, sebenarnya kau ini siapa?" Snow mulai penasaran, "Kau memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang biasa."

"Sebenarnya Snow," Hope harus menghentikan rasa penasaran Snow untuk terus bertanya, "Aku juga tidak mengerti tentang diriku. Aku dilatih di pegunungan dan pada saatnya aku pergi, guruku memberikan sesuatu ke dalam tanganku, energi berbentuk bola. Lalu aku bisa mengunakan Pandora Box yang kau maksudkan itu. Guruku bilang, itu adalah peningalan ibuku."

"Kau penuh dengan misteri, Hope!"

"Dan aku harus memecahkan semua misteri itu."

Snow akhirnya berhenti bertanya, "Oke Hope, kau pasti menemukan jawabannya. Kau harus mencari tau keberadaan ibumu!"

"Tentu saja," sahut Hope. Merasa sudah terlalu lama di dalam dungeon, Hope mengajak Snow untuk segera kembali. "Snow, ayo pulang!" serunya.

"Oke!"