Hope dan Snow sampai di depan markas besar Guild Petualang. Mereka sekarang berdiri di depat sebuah gedung besar meyerupai istana Romawi kuno—banyak patung dan pilar-pilar besar.
"Aku akan masuk!" seru Hope.
Hope mendaftar masuk, sementara itu Snow menunggu di luar sambil menyandarkan diri di tembok. "Aku akan menunggu di sini, Hope!"
Di dalam kantor Guild ada banyak Hero dengan item kelas atas berkeliaran. Mereka terlihat kuat dan sangar, baik itu pria maupun perempuan. Hope masuk tanpa ragu dengan pakaian apa adanya—pakaian olah raga. Seorang Assassin (petarung cepat) menatap Hope saat baru saja melewati pintu. Hope tetap mengabaikannya. Assassin itu tampak menyandarkan diri pada pilar sambil melipat kedua tangan di dada—membawa katana perak (kelas A [epic]).
Kebanyakan memandang Hope dengan anggapan lemah. Tapi sebagian Hero yang sepertinya cukup cerdas menyadari kehadiran Hope. Tidak mungkin seseorang menyembunyikan senjatanya jika itu memang item biasa. Beberapa Hero beranggapan itu pasti item kelas S (unique) atau di atasnya. Biasanya kebanyakan Hero pasti memamerkan senjatanya. Tapi, Hope tidak. Beberapa berasumsi itu kelas SS (ultimate) atau SSS (legend).
Seorang Hero kelas Knight (Petarung perkasa) menghampiri Hope. "Yo!" sapanya, pria seumuran. Dia mengenakan armor lengkap dari atas sampai bawah—tanpa helm. Hope bisa menebak kalau pedang yang dia gunakan masuk dalam kelas S. Dari bentuk dan disainnya sudah terlihat jelas. Pedangnya besar memiliki pahatan garis lurus di bagian tengah berwarna merah bara. Pedang dua tangan—Hope menebak bahan enhance-nya adalah berlian, terlihat dari kilapan mata pedangnya—berelemental api. Dia hanya pamer, batin Hope.
Enhance adalah proses yang memungkinkan menambah efek khusus pada senjata. Bahan enhance biasanya kristal atau orb.
"Apa kau petualang baru?"
"Benar sekali." sahut Hope.
Knight itu penasaran dengan senjata yang sengaja disembunyikan oleh Hope. "Dari bentuknya, aku bisa menebak jika kau membawa senjata jenis Assassin. Kau ingin menjadi Assassin?" dia hanya menebak menggunakan logikanya, dia tidak bisa merasakan kekuatan yang terpancar dari pedang milik Hope.
"Tentu saja." ucap Hope. Hope mengambil sikap sebiasa mungkin agar tidak terlalu mencurigakan. Bertingkah sebagaimana seorang pemula.
"Ah kau pasti pemula, kalau begitu kau bisa mendaftar di bagian staf!"
"Oke, terima kasih!" ucap Hope lalu beranjak menuju loket pendaftaran tanpa menoleh ke belakang. Bertemu dengan petugas cantik dan mengajukan permintaan.
Hope mendaftarkan namanya. Mengisi semua data yang perlu diisi di dalam formulir. Nama, Ras dan menjawab beberapa pertanyaan untuk mengisi surat kontrak sebagai Hero—seperti tes keperwiraan—syarat untuk memperoleh dukungan dari prajurit Kerajaan. Dengan mengisi semuanya, itu artinya Hope sudah terdaftar menjadi seorang pejuang.
Proses pendaftaran belumlah selesai. Hope belum mendapat kartu petualangannya. Dia diminta menuju loket penentuan Hero-class. Hope harus meletakkan tangannya di atas sebuah bola kristal berwarna merah. Status Hope akan diperiksa dengan detail di sana—ini mirip dengan scan laser—kemampuan Hope yang sebenarnya akan terungkap.