Jam menunjukkan pukul 11.30 siang artinya setengah jam menuju waktu makan siang ketika aku meninggalkan kantor Firma Hukum ku, Pak Wiriawan sempat menawarkan makan siang bersama namun aku menolaknya.
"Jadi mba Ariani mau makan siang apa nih?" tanya Sintia pada ku , aku yang duduk di kursi belakang sendiri asyik dengan Tablet ku dan menyadari pertanyaan Sintia "Ohhh, aku ikut saja yang penting bukan makanan pedas" ucap ku ke Sintia, "baik Bu" ucap nya.
Aku kembali sibuk dengan tablet ku mencari informasi tentang kota Surabaya, sampai tiba2. Pak Jaka ngerem mendadak dan membuat ku kaget "ada apa pak" tanya ku "maaf Bu, seperti nya saya menyerempet mobil orang", ucap pak Jaka "mba Ariani di dalam aja biar saya yang turun bersama pak Jaka" ucap Sintia dan saya pun menuruti dan memperhatikan dari dalam mobil. Setelah menunggu hampir 15 menit tak melihat akan ada hasil yang baik saya pun memutuskan untuk turun dari mobil. "bagaimana Sintia?" tanyaku ke Sintia, "mereka nggak mau damai Bu dan menuntut ganti rugi sekarang sebesar 10jt" , aku sedikit kaget, namun melihat kondisi nya dan itu mobil mewah dengan merek terkenal rasanya wajar. "begini, saya yakin anda juga seorang supir, apa bisa panggil kan atasan anda biar masalah ini cepat selesai" ucap ku tenang. Supir mobil mewah itu pun menuruti ku. Cuaca nya sangat terik dan sangat panas, aku masih menggunakan kacamata hitam ku. Sesaat kemudian seorang pria turun dari mobil dan itu 'Adrian Suprapto' , ini tidak mungkin , tapi... "maaf, saya tidak punya waktu untuk masalah sepele ini, jadi sebaiknya kalian selesai kan dengan pengacara saya saja" ucap pria itu dengan dingin nya. Aku melihat nya tajam dari balik kacamata hitam ku dan melihat matanya yang melihat ke arah ku dan maju mendekati ku seketika jantung ku berdebar kencang, 'apakah dia mengenali ku' ucap ku dalam hati.
"Anda tolong beritahu supir anda untuk hati-hati" ucap nya dan berlalu begitu saja. ucapan nya membuat hatiku di remas 'dia tidak mengenali ku', "ibu Ariani kenapa diam saja" Sintia mendekat ku dan mengucapkan nama ku , seketika itu juga langkah pria angkuh itu terhenti, dia membalik badannya dan "siapa, siapa tadi kamu bilang ibu siapa" ucap pria itu "ibu Ariani" ucap Sintia dan Adrian pun membuka kacamata hitamnya melangkah mendekati ku "Ariani Yusuf itu nama ku, dan kami akan selesai kan dengan pengacara anda" ucap ku cepat dan kembali masuk kedalam mobil. Aku menunggu Sintia dan Jaka yang bertukar no telepon dengan Supir 'Adrian Suprapto' aku melihat 'Adrian Suprapto' dari dalam mobil 'tadinya aku pikir salah lihat, namun ternyata aku tidak salah lihat', seketika mata ku tak bisa lagi menahan air mata ku.