Sepeninggal Sintia , Ariani dan Ferdinand tinggal didalam restoran itu. Seperti biasa Ariani tetap bersikap dingin dan acuh dengan Ferdinad. Dia sibuk dengan tablet nya, dan Ferdinand pun sibuk dengan hp nya, sesekali pria ini melirik ke arah Ariani . "waiters,," Panggil Ferdinand ke salah satu pelayan sambil mengangkat tangannya, dan seorang waiters pun menghampiri meja Ferdinan dan Ariani, Ferdinand pun memesan minuman dan dia melihat ke arah Ariani "ehemmm, apa anda mau memesan sesuatu" ucap Ferdinand "ohh, saya mw milkshake Coklat saja" ucap Riani cepat dan kembali melihat ke iPad nya. Pelayan itu pun segera pergi. Suasana kembali hening. Ferdinand menatap Riani yang asyik dengan iPad nya. 'cantik, terlihat smart, namun sangat Dingin' ucap Ferdinand pelan , namun Riani mendengar nya samar-samar, Riani tau Ferdinand dari tadi menatap nya, bagaimana pun dia seorang pengacara jadi walau tak memperhatikan secara detail dia bisa dengan cepat menangkap situasi. Riani meletakkan iPad nya dan melihat ke arah Ferdinand, "apa anda ingin mengatakan sesuatu" ucap Riani dengan nada yang dingin dan Ferdinand pun menjadi salah tingkah mendengar ucapan Riani , "eheeemmm, tidak,,, kenapa sekretaris anda lama sekali" ucap nya mencoba tenang. Riani pun melihat jam tangan nya "Dia baru berangkat 15menit yang lalu, jadi apa kah mungkin bisa selesai dalam waktu secepat itu" sahut ku. Waiters pun datang membawakan minuman kami.
Aku meminum minuman ku dan kembali dengan iPad ku.
Suasana kembali hening.
--------------------_------------------
Sudah lebih setengah jam Sintia meninggal kan restoran, Riani pun melihat hp nya , namun tidak ada pesan maupun panggilan dari Sintia.
Tak lama terdengar hp berdering dan itu hp Ferdinad , Riani mengacuhkan nya. Ferdinand pun mengangkat telpon tersebut sementara berbicara Riani pura-pura tak mendengar apapun. "iyaa pak, baik kalau begitu" ucap Ferdinand mengakhiri obrolan nya yang singkat. "Nona Ariani Yusuf,, ini dari klien saya dan dia sudah menerima uang nya" ucap Ferdi dan aku pun meletakkan hp ku dan menatap nya "baik , kalau begitu masalah selesai kan" ucap ku dingin, "iyaa betul" ucap Ferdinand, "Kalau begitu anda bisa meninggalkan tempat ini sekarang kan , saya yakin anda sangat sibuk" ucap Riani dingin , "iyaa saya akan segera pergi, permisi" ucap Ferdinand dan aku hanya mengangguk dan sedikit tersenyum. Ferdinand pun meninggalkan restoran itu.