Hp Sintia berdering dan itu panggilan dari pengacara 'Adrian Suprapto'.
"Ferdinand" ucap pengacara itu dan ternyata masih muda dan usianya paling baru 28 tahunan "Ariani Yusuf," ucap ku sambil menjabat tangannya, "Ohhh iya, ini sekretaris saya Sintia" lanjut ku dan mereka pun berjabat tangan.
"mau pesan makan atau langsung" tanya Ferdinand, "kami sudah makan,anda bisa jadi langsung saja". Ferdinand melihat ku secara seksama , dan tersenyum tipis "maaf sebelumnya apa profesi Anda,?" dia menjeda dan melihat ekspresi ku yang dingin dia cepat meralat nya "maksud saya anda terlihat seperti seorang,,,,?" belum sempat dia menyelesaikan ucapan nya aku memotongnya "saya yakin, anda pun sangat sibuk, begitu juga saya, jadi lebih cepat lebih masalah ini selesai akan lebih baik bukan" ucap ku tegas. "hmm , maaf kalau menyinggung anda" ucapnya "baik kalau begitu kita langsung saja" Lanjut nya. Aku dan Sintia mendengar kannya bicara , "jadi saya sudah mendengar keluhan klien saya, dan dari penjelasan nya , seperti nya memang kesalahan ada di supir ibu," Ucap nya "jadiiii" dia menjeda cukuo lama "jadii, penyelesaian pertama ibu cukup mengganti rugi sebesar Rp.11.500.000 atau membawa ini ke pengadilan" ucap Ferdinand jelas. "apa 11jt , apa nggak salah ,?" ucap Sintia kaget. "Bu ini nggak masuk akal" ucap Sintia pada ku masih dengan nada kaget nya, "saya dan klien saya tidak berniat menipu apalagi memeras, saya membawa rincian untuk kerusakan mobil tadi, memang terlihat sepele, tapi saya yakin atasan anda tahu persis merek mobil itu" ucap Ferdinand sambil melihat penuh arti kepada ku. Aku memilih diam dan tak menanggapi apa pun reaksi Ferdinand. Aku pun menarik nafas panjang "baik saya tidak ingin memperbesar masalah ini saya akan ambil jalan yang pertama" ucap ku tegas "jadi sekarang juga saya minta no rekening bank untuk saya men-transfer uang itu. Baik tunggu sebentar ucap pengacara 'Adrian Suprapto'.
-----------------_---------------
"ibu Ariani kenapa mengalah seperti itu", "kenapa ibu tidak bilang kalau ibu juga pengacara" Sintia terus menghujani Riani dengan banyak pertanyaan namun Riani nggan untuk menanggapi nya. "Sintia cukup yaa, masalah nya akan cepat clear dengan cara begini, saya orang baru disini jadi tidak baik memperpanjang masalah" ucap ku dan Sintia pun mengerti dan diam.
"Baik, Bu ,,,,," ucap Ferdinand "Ariani Yusuf" sahut ku "iya ibu Ariani Yusuf,, ini no rekening nya dan anda bisa men-transfer nya sekarang juga" dia memberikan ku sebuah nomor rekening dan tertulis jelas nama 'Adrian Suprapto', "apa harus ke rekening ini?" tanya ku hati hati "iya, ini no rekening klien saya dan dia mau bukti nya sendiri dan dia memintaku saya tidak meninggalkan anda sampai uang itu dia terima,, apa ada masalah Bu?" jelas Ferdinand, 'Aku tidak mungkin langsung men-transfer uang itu dari rekening ku, dia akan tahu siaoa pengirim nya' pikir ku , "Bu ibu" tegur Sintia dan menyadarkan ku "eheeemmm, tidak, hanya saja ini berbeda dengan rekening bank ku,sehingga tidak bisa melakukan transaksi lewat m-banking" aku mencoba memberikan penjelasan,, aku menjeda sebentar "jadi aku akan men-transfer uang nya kerekening sekretaris ku dan akan men-transfer nya langsung lewat bank ke rekening klien anda". "Sintia minta nomor rekening mu" ucap ku pada Sintia dan dia pun hanya menuruti ku, setelah menerima nomor rekening nya aku melakukan transaksi melalui m-banking ke rekening Sintia. Tak sampai 10 menit hp Sintia bergetar tanda SMS masuk dan menandakan adanya transaksi direkening nya.
"Bu sudah ," ucap nya pelan , "sekarang juga kamu cepat cepat ke bank minta pak Jaka mengantar mu, akan akan disini sebagai jaminan, masih ada waktu jadi cepat lah segera transfer uang itu ke rekening ini" ucap ku pada Sintia seraya menyerahkan sebuah kertas pada nya. "baik Bu" ucap nya dan dia pun segera pergi.