Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 18 - Tak Ingin Dia Terluka

Chapter 18 - Tak Ingin Dia Terluka

Karena tau nggak ada guru yang akan masuk Aku dan sahabat-sahabat ku memilih untuk ke kantin.

Ya, seperti biasa, Kantin akan sedikit heboh dengan kedatangan kami. Semua mata tertuju pada kami. Dan akan banyak bisik bisik tetangga yang pro dan ada yang kontra. Kami memilih meja di sudut ruangan dengan kipas tepat dikepala kami. Saat baru duduk , ada 2 orang cowok yang datang ke meja kami dan berbicara dengan cepat. ya siapa lagi kalau bukan Indra dan Febri. "hei,, lihat video ini", ucap Febri sambil memperlihatkan sebuah video ke kami, Aku mengabaikan nya, memilih bermain dengan hp ku untuk mengecek pesan di kotak masuk HP ku, sampai akhirnya "jadi kamu pilih siapa rii,?" tanya Febri dan membuat ku Bingung "apaan sih, milih apa!" jawab ku masa bodo' , "astagaa rii, dua duanya ganteng bangettttt, adegan ini betul betul kaya drama romantis gitu" lanjut Indra, dan akhirnya membuat ku penasaran "guysss dia mgomong apa sihh?" tanya ku akhirnya, "video kamu waktu sama Zaldi dan Rian , riii" ucap Rifah kemudian menjawab pertanyaan ku dan dengan cepat aku mengambil hp dri tangan Cia dan aku melihat video itu . ya vidoe dimana Zaldi dan Rian memegang tangan ku. "astagaaaa, ulah siapa ini" ucap ku kesal. "kamu dapat video ini dari mana Feb"? "tanya Kia sambil memelototi Febri, "ohhh, aku dikasih sarah tadi" jawab Febri "Sarah anak kelas 1-1?" tanya Cia . "iyaa" jawab Febri lagi.

Tak lama datang ketua kelas ku dan menghampiri kami di kantin "Rii, kamu di panggil tu keruang BP, sekarang yaa" ucap nya cepatt. "Astagaaa , apaaa lagi ini" ucap ku sambil mengusap wajah ku sendiri Aku pun bangkit dan ke ruang BP "rii, kami temenin yaa" ucap Citra , nggak usah cit "nggak apa2 kok" ucap ku "kalian makan aja Uda" sambung ku lagi "kalau uda selesai langsung kesini yaa kami tunggu sini soalnya kamu belum makan kan" ucap Rifah khawatir , " iyaaa" jawab ku singkat dan segera menuju ke ruangan guru BP

Tookk, Tookkk, Misi Pak ucap ku saat akan masuk kedalam ruangan itu. "ohhh, iya , Ariani Saputri , masuk" ucap pak Bandi guru BP ku "iyaa pak saya" jawab ku sopan dan masuk ke dalam ruangan itu "silahkan duduk" ucap pake Bandi , aku pun duduk dan berhadapan langsing dengan Pak Bandi , setahu ku yang masuk dalam ruangan ini pasti adalah siswa yang mempunyai masalah, itu artinya ada kesalahan yang aku buat sehingga aku masuk dalam ruangan ini tapi apa yaa. 'jrrrrrrrrrr' jangan jangan karena video itu pikir ku.

----------------------------

"Rianii mana?" suara itu mengagetkan sahabat2 ku , Rian dan Dani iya mereka mencari ku, "dia dipanggil sama guru BP, jadi dia kesana" sahut Lina , "astagaa ian, jangan jangan uda nyampe ke telinga guru" ucap Dani dan membuat sahabat2 ku berdiri "ini ada masalah apa sihh?" tanya Cia "jangan bilang Riani masuk ruang BP ada hubungannya sama Rian" lanjut nya lagi . "ini bukan salah Rian tapi yaa dia terlibat" ucap Dani dan akhirnya menjelaskan ke sahabat2 ku , Jadi video itu penyebab nya, dan karena Rian anak orang yang berpengaruh disekolah ini jadi semua kesalahan di Riani gtu, enak bener yaa" ucap Kia penuh dengan amarah. "tenang dulu ki" ucap citra , Rian terlihat frustasi dan mencoba berpikir , " aku nggak akan biarin Dia Terluka" ucap Rian kemudian dan membuat sahabat2 ku menatap nya dan menangkap ekspresi tak terbaca dari Rian "kamu dapat video ini dari mana,?" tanya Rian pada Febri, "dari sarah kak anak kelas....." belum selesai Febri bicara Rian sudah pergi meninggalkan kantin dengan wajah yang dingin bahkan kali ini lebih dingin. Dani dan ke-5 Sahabat Riani pun mengikuti nya.

"Kalau kamu nggak mau ngejelasin ini ke guru BP, dan bilang ini rekayasa dan kesengajaan kamu, maka hari ini juga aku bisa bikin kamu keluar dari sekolah ini" ucap Rian kepada Sarah ketika sahabat2 Riani dan Dani masuk ke kelas Sarah "tenang ian"ucap Dani "kamu kok tega banget sih sar, sama Riani , dia itu nggak pernah kan jahat sma kamu?" ucap Citra membela Riani "Rainiii, rianii, Riani , kenapa sihh semua orang cuman menatap dia , dan kamu Rian , sudah jelas dia cuman PHP in kamu dia udah punya cowok masih aja kamu bela" ucap sarah dengan nada sarkastis nya. Sahabat sahabat Riani melihat ekspresi Rian yang mengepalkan tangannya dan wajah nya yang sangat emosi "jangan sembarangan ngomng kamu yaa, Riani nggak seperti itu, dia nggak pernah PHP in Rian , atau siapapun" semprot Kia dan siaap menampar Sarah , namun dengan cepat tangan nya di tahan Rian "jangan Ki, aku yakin Riani gak akan mau kalian terpancing oleh wanita ini, " "kalian harus tenang kekerasan nggak akan menyelesaikan Masalah, dan kalau kalian sampai terpancing kalian kalah dan akan terus melukai Rianii, Dia nggak boleh terluka" ucap nya lagi. Perkataan Rian sontak membuat sahabat2 riani terpaku dan berpikir 'yaaa Tuhan ternyata cowok dingin ini sangat memehami sifat Riani dan sikap nya ini sangat melindungi Riani'. Rian benar benat nggak ingi Riani terluka'. "sekarang ikut aku keruang BP atau ikut aku keluar dari sekolah dan yaa kantor polisi?" ucap Rian dan membuat Sarah tak punya pilihan, sarah pun pergi ke ruang BP di ikuti oleh sahabat2 Riani , Rian dan Dani ,

Sarah pun akhirnya masuk ke dalam ruang BP.

-------------------_---------------

Setengah Jam berlalu semenjak Sarah masuk namun riani belum ujugat keluar dari ruang BP, terlihat ke-4 sahabat Riani, Dani dan Ria menunggu didepan dengan sangat khawatir.

Akhirnya Riani pun keluar.

Sahabat sahabat Riani mendatangi nya. mereka menyuruh Riani duduk terlebih dahulu.

"Riiiiii, kamu gpp kan?" tanya Kia pelan, dan membuat Riani tak dapat menahan tangis nya. melihat Riani menangis , membuat ekspresi Rian berubah menjadi semakin dingin dan seolah dia ingin memeluk gadis itu dan menenangkan nya . "Riii kenapa nangis , kamu dihukum , kamu diskors atau apa?" sahut Lina . Namun Riani hanya menggeleng dan artinya nggak "Trus kenapa kamu nangis?" ucap Cia . mencoba mengontrol diri nya Raini menceritakan kejadian di dalam saat pak Bandi mengatai nya yang membuat nya sangat terluka dan menangis "Aku tidak takut di hukum atau diskors lebih baik aku mendapat kan itu dari pada menerima ucapan pak Bandi yang mengatakan bahwa orang tua ku tidak mengajarkan ku agama dan membiarkan ku bergaul bebas, padahal kalian tau kan seperti apa papa dan mama ku menjaga ku, ucapan pak Bandi membuat ku seolah aku diiris iris oleh oleh pisau tajam" cerita Riani dan membuat nya menangis kembali, mendengar dan melihat kejadian ini Rian yang dari tadi berdiri disamping ditemani Dani benar benar marah. Menangkap ekpresi Rian dan melihat Rian masuk kedalam ruang BP membuat nya mengikuti Rian, Kia dan Rifaj yang melihat Rian dan Dani pun pun segera menyusul mereka.

Rian ke ruangan Kepala Sekolah menceritakan semuanya. "Jika bapak tidak bisa membuat Pak Bandi meminta maaf ke Riani dan segera memberinya hukuman , bapak tau kan saya bisa melakukan apa," ucap Rian kepada kepala sekolah dengan tegas , Dani tentu tau sifat sahabat nya, tapi Kia dan Rifah yang menyaksikan ini terlihat sangat kaget dan nggak percaya bahwa Rian melakukan apapun untuk Rianii. "baik sekarang juga saya akan keruangan pak Bandi" ucap kepala sekolah dan keluar menuju ruang BP.

---------------------------------------------

Riani masuk kembali kedalam ruang BP , tapi kali ini, Riani di dampingi oleh Kia, selain itu juga ada kepala sekolah, Sarah, dan Rian ,, Dani dan ke-4 sahabat riani yang lain menunggu di depan

"saya Pak Bandi meminta maaf kepada Riani atas segala ucapane saya tadi dan menarik nya kembali, ucapan itu sya keluarkan karena penuh emosi" ucap pak Bandi "saya benar benar menyesal Ndan minta maaf Riani" ucap pak bandi lagi "iyaa pak nggak apa2 , semoga kedepannya bapak bisa lebih mengontrol ucapan bapak" ucap ku tulus, okee karena paj Bandi sudha minta maaf maka "Pak Bandi hanya mendapatkan hukuman di skorsing selama 1 bulan, dan Sarah menyebar kan fitnah biru tidak baik , maka sekolag menskors kamu selama 2 Minggu , ini keputusan saya dan tidak bisa berubah" ucap kepala sekolah tegas. dan kami pun meninggalkan ruang BP.