Semester akhir sudah selesai dan Riani pun kembali menjadi Juara Umum . Riani pun kelas 2 SMA.
Liburan semester akan berlangsung lama yaitu 1 bulan , dikarenakan penerimaan siswa baru. Namun Riani hanya akan menikmati liburan nya selama 20 hari saja, karena 10 hari sebelum masuk ia harus membantu pihak sekolah membereskan berkas Siswa baru dan mengurus persiapan Orientasi.
------------------------_------------------
"Rianii, bangun,,,," ucap mama ku seperti biasa ketika masuk kamar ku dan membuka Gorden kamar ku. "hmmmm, Riani kan libur maa" jawab ku, "iyaa tapi bukan nya hari ini kamu harus ke sekolah yaa?" sahut mama. aku pun segera bangkit dan ingett bahwa hari ini aku harus kesekolah buat Rapat OSIS, "sekarang jam berapa maa?" tanya ku ke mama "jam 8.30 pagi" jawab nya, "astagaaa telatt" ucap ku. Aku pun buru buru menuju Kamar mandi . Setelah selesai siap2 yang -/+ 30 menit , aku pun langsung berangkat, semenjak diizikan papa hari itu aku pun sering menggunakan mobil, seperti hari ini.
"ma Riani pamit yaa " ucap ku seraya menyalami mama ku seperti biasa "hati-hati yaa nyetir nya " ucap mama ku ..
---------_-------
Tak sampai 20 menit aku pun sampai di sekolah. melihat jam tangan ku aku telat -/+ 20 menit, "hufffttt aku harus siapin mental ngadepin si monster es" pekik ku dalam mobil.
Aku berjalan menuju ke ruang OSIS , sekolah tak sepi karena banyak siswa/siswi baru yang melakukan pendaftaran dan anak anak kelas tiga yang mengurus berkas kelulusan mereka.
Aku pun pun tiba di ruangan OSIS
tokkkk, tokkkkkk "misi ucap ku
"ehhh Rii, ayooo sini masuk" ucap Citra. Tanpa basa basi aku pun langsung. "Lohhh belum mulai kah Cit?" , tanya ku pada Citra "hmmmm ,, belum Rian sma Dani masih di ruangan Kepsek" jawab Citra.
"ahhh, syukur lah, aku pikir aku telat" ucap ku pada Citra.
5 menit kemudian aku melihat Dani dan disusul. Rian masuk ke ruangan OSIS dan saat itu pula Ruang OSIS menjadi sunyi semua seakan berhenti dari obrolannya. Rian menuju ke tempat duduk nya yaa kursi paling depan dan berada di tengah, sedangkan Dani duduk disampingnya , aku melihat nya 'yaa ampunn kenapa dia bisa seganteng itu ya saat ini, kharisma kepemimpinan nya sangat kuat' ucap ku dalam hati. Tatapan kami pun bertemu seketika wajah ku terasa panas saat dia menatap ku, aku pun dengan cepat membuang pandangan ku dari Rian. "Selamat pagi semua teman-teman", ucap Rian memulai Rapat "Pagi" jawab kami yang ada didalam ruangan OSIS. "sebelum kita memulai Rapat saya ingin memperkenalkan anggota OSIS baru yang akan bergabung dengan kita," ucap nya lagi "Riani dan Citra silahkan berdiri" sambungnya nya,, "tentu kalian sudah kenal mereka kan,, jadi nggak perlu perkenalan segala", lanjut nya, "Kenapa harus mereka sihh?" ucap seorang anggotanya OSIS perempuan ya, Viona. "modal populer aja nggak cukup buat jadi OSIS" tambahnya dengan nada yang sinis. Jujur aku dengar nya kesal banget, pengen banget rasanya aku cakar cakar tu mulut nya viona, tapi apa daya dia kakak kelas dan kami lagi rapat jadi aku harus menahan emosi. Rian pun melihat ke arah ku seolah mengetahui ekspresi ku. "hmmm baik,, kenapa mereka, pertama ini keputusan Mutlak kepala Sekolah, ke 2 yaa mereka populer dan paling penting mereka populer bukan karena menindas adik kelas tapi karena mereka cantik dan berprestasi, Ariani Saputri dia Juara 1 atau Juara umum bidang akademik, dan Citra menduduki Posisi ke-2." ucap Rian tegas, "jadi apa ada masalah lain" lanjut nya. hening sejenak. "okee, kita lanjutkan, kalian silahkan kembali duduk". Rapat berjalan lancar dan berlangsung -/+ sejam.
"okeee, rasanya itu aja , daann sampai jumpa besok lusa yaa" tutuo Rian. Anggota OSIS keluar ruangan satu persatu saat akan meninggalkan ruangan Viona menghalangi jalan ku dan Citra "Kalian ber-2, jangan bertingkah yaa, kalian itu ,, " belum sempat Viona melanjutkan ucapannya "Viona,,, kalau kamu masih bertindak seperti ini, kamu bisa keluar dari keanggotaan OSIS sekarang juga" ucap Rian yang berdiri di depan pintu. Aku kaget mendengar ucapan Rian , beneran tuh dia , dia lagi ngebelain aku nihh, pikir ku. Viona pun pergi dari ruangan OSIS. "Makasih" ucap ku "nggak usah berterima makasih, mank uda seharusnya nya aku begitu" balasa nya lembut, aku pun tersenyum geer sempat membuat aku berpikir ini Rian bukan sihh,, "hmmm, maksudnya nya tugas sebagai ketua , nggak mungkin kan aku diam aj lihat adik kelas ditindas" sambung nya, sambil masuk dan berjalan ke arah ku dan Citra, dia melanjutkan ucapannya "jadi kamu (sambil berdiri tepat dihadapan ku), jangan membantah ucapan ku, okee", "kenapa aku harus nurut" tanya ku "karena aku ketua nya, dan kamu wakil ku jadi kita harus sependapat ,okee", ucap nya ",, "kalau aku nggak suka yaa aku nggak mau nurut" balas ku, "harus" ucap nya sambil memajukan kepala nya , aku pun tak mau kalah "nggak" ucap ku "harus" balasnya, aku mendengus kasar "aku tarik ucapan terima kasih ku yang tadi" ucap ku kesal "astagaaaa, kalian mulai lagi" ucap dani yang sedari tadi memperhatikan kami. "dia yang mulai" ucap ku "itu karena kamu terlalu keras kepala" balas Rian "udah cukup,," ucap Citra "kalian itu sama oke" ucap dani dan kami pun kompak memelototi nya "nggak" ucap kami kompak dan kami pun saling melihat kearah berbeda seolah membuang muka. "tuhh kan kompak lgi, udaah dehh jangan berantem" tutup Dani.