Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 20 - Tidak akan ada Hari yang Biasa

Chapter 20 - Tidak akan ada Hari yang Biasa

"Seperti nya nggak akan ada hari yang biasa buat Riani" ucap Dani. Menangkap ekpresi sahabat2 Riani yang seolah mengatakan 'kenapa kamu bisa ngomong gitu' ,, Dani pun membuka semua Fakta tentang Rian dan dengan kemampuan Rian itu , Rian pun mencari tahu semua tentang Zaldi, dan Dani membukanya semua ke Sahabat sahabat Riani. Rian adalah seorang anak pengusaha besar di Indonesia, bahakan masuk sepuluh besar, kenapa dia ada dikota ini karena dia mencari ketenangan, di kota besar dia hidup sangat bebas karena orang tua nya sangat sibuk, dia tidak kekurangan uang, tapi dia sama sekali tidak mendapatkan Perhatian dan ketulusan. teman2 dan semua cewek yang dekat pada nya hanya untuk kepentingan pribadi, Rian muak dengan semua itu , dia pun 'kabur' ke kota ini. "aku nggak tau pasti perasaan Rian ke Riani, tapi aku sangat mengenal Rian, dia hanya melakukan hal seperti ini ke orang yang sangat penting baginya". Ucap Dani dengan nada serius "bahkan Rian sudah mencari tau tentang Zaldi saat pertama kali melihat Zaldi didepan gerbang bersama Riani" Lanjutnya lagi. Sahabat sahabat Riani tau kalau zaldi merupakan anak pejabat di kota mereka. Dan di tambah Fakta mengenai Rian membuat Sahabat2 Riani sependapat dengan Dani. 'Tidak Akan Ada Hari yang Biasa buat Riani.'

Hanyut dalam kejadian tadi, sampai akhir nya, RIfah menyadari 1 hal, "lohhhhhh, tapi gimana Rian bisa tau kalau Riani bakalan kesini, mustahil kaan Kak Dani sama Rian kebetulan Lewat, dan Rian nggak mungkin semarah itu kalau nggak melihat kejadian aslinya" ucap Rifah dan membuat Citra tegang. Sambil berjalan mendekati ke arah Dani dan Citra yang berdiri berdampingan sahabat2 Riani akhirnya sadar "jadi kamu mata mata nya Cit" ucap Kia, "Kamu sama 'dia' (menunjuk ke arah Dani" sejak kapan dekat"? sambung Cia , Citra Bingung harus jawab apa , sampai akhirnya Lina merangkul nya "dasar anak ini lemah hati banget sihh" membuat Citra sadar sahabat2 nya tak marah padanya , "kamu (sok berkacak pinggang di depan Dani) kenal kami kan jadi jangan macam macam yaa sama sahabat kami" ancam Kia ke Dani "siaappp nona" jawab dani dan di sambut tawa mereka.

----------------------_-----------------

Sahabat2 Riani pun keluar dari gedung dan saat di parkiran Gedung mereka meminta pendapat ke pacar mereka masing2 untuk menginap di rumah Riani "kami sepakat mau kerumah Riani yaa ,, mau nemenin dia" ucap Cia mewakili sahabat2 nya. "yaa emang harus nya begitu," ucap Sendy mendukung, "tapi apa nggak sebaiknya kalian telpon dulu , takut nya saat ini dia benar benar mau sendiri kan," ucap Isham " iyaa aku juga berpikiran sama " ucap Dani "tapi kan hp nya mati gimna cara telpon dia" sahut Putra , sempat hening hanya seperkian detik "telpon rumah" ucap Citra seakan sadar. Citra pun mengambil hp nya dan segera menekan nomor telpon rumah Riani dia sengaja mengaktifkan loudspeaker hp nya

tuuuttt, tuuuttt,,, tuuuttt,tuuuttt

"haloo" ucap suara yang mengangkat telpon rumah riani , seolah tau yang mengangkat "ini, Iwan, atau iam" tanya citra ke orang diseberang telponnya "ini Iam" ya adik Riani yang angkat telepon nya. "ini Citra am, Riani nya ada kah de'?" ucap Citra langsung, "ada tapi kayanya tidur dehh, karena tadi pulang.langsung masuk kamar kak" jelas iam ke citrat. "ohhh gitu, dirumah ada siapa de?" tanya citra pelan dan ragu "cuman aku aj sma kak Riani, soalnya.tdi mama sma papa dan Adek ku tiba tiba ke kampung nenek kak," terang.iam. Lina mengisyaratkan ke Citra untuk.suruh iam mencoba manggil Riani, "kak bentar yaa ada yang datang bentar aja" ucap iam dan meninggalkan telpon tanpa menutup nya.

------------------------------_----------------------

toookkkk, tokkkkkk, assalamualaikum , suara dari depan rumah Riani, dan iam adik Riani pun membuka pintu. "waalaikum salam" jawab iam seraya membukakan kan pintu. "Riani nya ada , ucap kedua tamu itu bersamaan," yang membuat iam agak bingung namun dia baru kelas 1 SMP dan tak mengerti apa pun jadi dia hanya mengingat pesan kakak nya. "ada, tapi kakak uda tidur" ucap iam polos. "kakak ber-2 ini namanya siapa ya, kalian pernah kesini kan?" tanya iam polos " Rian Zaldi" ucap ke-2 tamu itu bersamaan. Yaa Rian dan Zaldi mereka ber dua di waktu.yang sama nmenuju ke rumah Riani, seoalah tau akan kerumah nya Riani pun memberikan pesan seperti itu ke adiknya. Tapi kedatangan Rian rasanya nggak diprediksi Riani dehh. iam hanya mengangguk an kepala nya. "yahh Uda yaa kakk , aku masuk dulu," Iam pun masuk dan menutup pintu rumah.

Dari dalam kamar Riani melihat mobil Zaldi dan Rian yang datang bersamaan, Riani memang memutuskan untuk tidak bertemu Zaldi saat ini , tapi Rian kenapa dia bisa ada disini dan bersamaan dengan Zaldi, Riani berpikir bingung. Dia hanya menatap keluar jendela kamar nya dan melihat 2 cowok itu akan pergi dari rumah nya, namun tak sengaja Rian seolah tau dia pun melihat kearah jendela kamar Riani dan sontak Riani melihat Rian seakan melihat nya. dengan cepat Riani menutup tirai gorden nya. dan kembali merasakan jantungnya yang aneh dan ketika dia kembali 'mengintip' mobil Rian sudah berjalan menjauhi rumah nya.

-----------

Ian kembali meraih gagang telpon rumah nya. dan ketika akan kembali berbicara Iam melihat Riani keluar dari kamar nya. "kak," panggil iam , Riani pun melihat ke arah adik nya tanpa menyahuti nya "kak telpon ne dari kak Citra" Sambung iam, Riani pun berjalan untuk mengambil gagang telpon itu dan smbil menyerahkan telpon itu iam berkata "oiaa kak, tadi ada 2 orang cowok datang Rian dan Zaldi namanya" ucap iam polos , Riani pun hanya menanggapi ucapan adiknya dengan acungan jempol dan gerakan tangan seakan menyuruh adiknya untuk segera pergi. Ucapan Iam tentu didengar oleh Citra dan Sahabat2 Riani yang lain yang memang dari tadi masih memegang hp. "haloo cit" ucap Riani "riiiii,, kamu gpp?" sahut Citra cepat. sambil tertawa seolah lucu menanggapi pertanyaan Citra Riani pun menjawab sambil tertawa kecil " hahaha, emang nya aku kenapa , sayangg, kamu dan kalian semua mank pikir aku bakalan ngapain "? jawab ku santai karena aku tau pasti hp Citra diloudspeaker dan Sahabat2 nya semua berada dekat dengan citra. "astagaaa anak ini, dia malah ketawa , kami khawatir sma kamu habis hp kamu nggak aktif tau" sembur Cia, Riani kembali terkekeh mendengar ucapan Cia "hahahh, astagaaa aku sudha bilang ke Citra i'm fine, hp sengaja mati maless naa terima telpon kalian, hahaha " ucap ku dengan nada bercanda dan tertawa. "hhmm, rii tadi zal..." belum sempat Citra menyelesaikan kalimatnya Riani sudah memotongnya karena dia tau apa yang akan di tanyakan sahabat2 nya "Zaldi dan Rian datang bersamaan, aku sih sudh menduga kedatangan Zaldi, tapi Rian nggak tau dehh kok tiba-tiba dateng dan anehnya mereka bersamaan" ucap ku ke sahabat ku mengeluarkan perasaan ku jujur "hmm itu karena,, " citra ingin kasih tau semua kejadiannya ,namun dengan cepat Dani menahannya. "hmmm, kok bisa yaa," ucap Citra meralat ucapan nya. "rii, kami perlu nemenin kamu nggak?" ucap Cia cepat dan mengambil hp Citra, "hmmm , nggak usah aku gpp kok, ini kan malam Minggu kalian jalan aj deh', aku mw sendiri dan aku baik baik aja," jawab ku dan meyakinkan mereka. "hmm ya uda kalau gitu" ucap Cia pasrah "okee dehh kalian heafun yaa,, byeee muaachhh" ucap ku pada Sahabat2 ku dan menutup telpon.