Chereads / Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 19 - Hanya ingin hari yang tenang dan yang biasa biasa saja

Chapter 19 - Hanya ingin hari yang tenang dan yang biasa biasa saja

Dua Minggu sudah kejadian itu berlalu. Riani hanya ingin menjalani hari hari nya disekolah secara normal, dia tidak ingin Zaldi mengantar maupun menjemput nya sekolah , Riani sudah menjelaskan semuanya, mereka memang pacaran , tapi bukan berarti mereka harus selalu bersama , Riani percaya pada Zaldi dan memberi kebebasan penuh untuk cowok yang berstatus pacar nya itu. Riani pun menekan sahabat2 nya agar tidak terlalu menonjol di sekolah , dan dia pun sebisa mungkin menghindari Rian dan Dani. Apalagi setelah mengetahui Fakta bahwa Rian bukan anak orang biasa membuat Riani menyerah dengan perasaan nya dan memilih mundur demi kebaikan nya. Dia benar benar ingin hari yang tenang, dekat dengan Rian hanya akan menjadikan nya semakin terlihat. Kekantin hanya membeli makan dan kembali ke kelas, kemusholla paling terakhir , yaa dia berusaha menormalkan hari harinya dan hanya menikmati dengan sahabat2 nya.

Namun Rian tau semuanya , tau tindakan Riani dan apa yang akan dilakukan Rianii,.termasuk hubungan Riani dan Zaldi , Rian pasti akan tau, . Ya, tanpa sepengetahuan siapa pun Citra dan Dani semenjak pertemuan mereka saat itu mereka menjalin komunikasi yang intens , namun melihat situasi dan kondisi baik Citra mauapun Dani sepakat untuk tidak memperlihatkan kedekatan mereka. itulah sebabnya Rian pasti akan tau kondisi Riani.

"hmmm , rii hari ini pertandingan nya Zaldi kan" ucap Cia membuka obrolan kami "hmmmm, iyaa" jawab ku singkat sambil menikmati minuman ku, "kamu nggak mau pergi lihat dia tanding" ucap Kia, " tadi malam telponan, dia nanya sihh, tapi aku bilang nggak bisa dateng, yaa dia kedengarannya biasa biasa aj gk kecewa kok, yaa kurasa dia paham." ucap ku santai. "tapi ya rii,, nggak ada salah nya kan kita kesana buat nonton , yaa itung itung kamu kasih semangat lah ke dia" ucap Kia lagi. Aku pikir omongan Kia ada bener nya juga sihhh , "hhmmm, aku izin dulu yaa sma papa ku, kan mainnya sore tuh jam 5 otomatis kan ampe malam, apalagi ini malam minggu , kemungkinan 40:60 lah dapet izinnya " ucap ku sambil tersenyum dan diikuti tawa sahabat2 ku.

-----------------_-----------

"maaa,, papa mana yaa?" tanya ku pada mama yang sedang beres beres didapur. "lagi shalat ashar" jawab mama ku "kamu Uda shalat belum," tanya mama ku " uda donk maaa" jawab ku cepat , "trus kenapa cari papa?" tanya nya lagi "mau minta izin keluar maa, jadi hari ini tu teman-teman Riani tanding basket yaa Riani sma teman-teman yang lain mau nonton , tapi yaa pasti pulang nya malam, yaa Riani sudah bilang sih sma teman teman kalau riani nggak janji karena kemungkinan nya kecil " jelas ku ke mama dan sambil tersenyum , aku pun pergi kembali kekamar ku dulu.

"maaa, Uda jadi kue nya" percakapan papa dan mama ku di dapur .

"udaa paa" jawab mama ku

Mendengar suara papa ku aku langsung keluar dari kamar ku

"Papa,,, " Panggil ku pada papa ku

papa ku menoleh dan melihat ku , "Paaa, Riani mau izin donk , keluar nonton basket tapi yaa kemungkinan pulang nya malam ?" tanya ku pasrah pada papah ku. Diam 1,2,3,4,5, aku masih belum mendapat jawaban "ohhh, iya uda boleh , tapi paling lambat 09.30 malam udah di rumah yaa" ucap papa ku tegas, " siaaapp bos " ucap ku dan kembali masuk kedalam kamar ku.

Aku meraih hp ku dan men- SMS sahabat2 ku bahwa aku dapat izin dan mereka pun membalas dengan senang, aku meminta mereka merahasiakannya dari zaldi biar surprise buat Zaldi. Aku pun segera bersiap-siap, dan menunggu Citra menjemput ku. Aku memilih mengenakan dress menyerupai jamsuit karena memiliki topi belakang yang manyatu dengan baju sehingga membuat nya terlihat sporty dan baju itu hanya memiliki panjang sampai tulang kering ku jadi pas sekali dan berwarna abu2 polos , aku memilih mengenakan sepatu sneakers putih dan tak lupa tas selempang wran Putih ku.

Tak lama kemudian Citra pun datang menjemput ku. Kami pamit dengan orang tua ku seperti biasa dan segera menunjuk ketempat pertandingan.

----------------------------_-------------------

Begitu sampai di sebuah gedung olahraga Aku dan Citra segera masuk, disana aku dan Citra segera bergabung dengan ke-4 sahabat ku yang lain bersama pasangan mereka. hanya aku dan Citra yang tidak memiliki pasangan . "aku benar benar nggak bilang lohh ke zaldi rii kalau kamu mau dateng, dia pasti surprise banget nih " ucap reza pada ku, aku pun hanya membalas dengan mengajungakn jempol ku dan tersenyum pada nya. Kami pun mengikuti pertandingan sampai akhir , dan pertandingan pun akhirnya selesai. Tim Zaldi menang, membuat sahabat2 ku semakin menggoda ku. "ayooo kita samperin" ucap reza, "kalian aja aku nggak ikut, aku tunggu disini aja" kata kia, begitu pun Lina dan Rifah. " kami nonton drama romantis nya dari sini aj dehh" ucap Rifah sambil tertawa. Tadinya Citra mw gak ikut juga tapi aku maksa dia buat ikut dan nenemenin aku. Akhirnya Aku, Citra, Cia dan Reza turun untuk mendatangi Zaldi. Kami muncul lewat belakang dengan tujuan memberikan surprise untuk Zaldi, Saat akan mendekatinya dari arah depan datang seorang cewek dan bertariak "sayang, "dan memberikan sebuah pelukan untuk zaldi "selamat yaa, tim kamu menang" ucap wanita itu, Aku, citra, Cia dan Reza sontak kaget melihat adegan ini. Jujur aku nggak tau harus ngapain , aku sadar cia dan Reza ingin melangkah maju dan menyemprot Zaldi , tapi aku menahannya, sambil mengangkat tangan ku, tersenyum dan mengangguk , aku memberi kode ke mereka , 'kita lihat dan nikamati aja dlu' makna gerakan dan ucap ku dalam hati, Citra merangkul , seakan mencoba memberi ku kekuatan. "iyaa , maksih " ucap Zaldi "udah jangan jangan peluk peluk nggak enak dilihat orang" sambung nya. "sayang , kamu kn Uda selesai , nahh kita juga baru jadian 2 hari, kita jalan yuu malam ini" ucap cewek itu. "hmmm, dilihat ntar yaa" ucap Zaldi acuh. Tiba-tiba dari arah depan muncul Kia,Lina dan Rifah menyemprot Zaldi , aku yakin mereka melihat ini tadi, sontak membuat ku, Citra, Cia ,dan Reza kaget "kamuuuuuu" teriak Kia penuh emosi. "tenang yank" ucap Sendy menenangkan Kia, suasana gedung sudah kosong karena pertandingan sudah selesai hanya tersisa kami, Zaldi dan beberapa anggota tim basket nya, jadi ruangan terasa hening sehingga suara Kia terdengar sangat jelas penuh dengan kemarahan. "Kia , Lina, Rifah" kalian ada Disni ucap Zaldi dengan wajah kaget nya "bukan cuman kami, tapi juga ada mereka" ucap Rifah sambil menunjuk kearah kami yang berdiri tepat di belakang Zaldi . Zaldi menoleh ke belakang dan sontak membuat nya berdiri dan ekspresi nya berubah pucat, "sayang ini pacar kamu itu yaa, yang buat kamu nolak aku puluhan kali" ucap cewek itu manja dan tetap merangkul tangan Zaldi. Zaldi melepaskan tangan cewek cantik itu kasar dan berjalan kearahku , Aku menahan Zaldi dengan mengarahkan tangan ku kedepan dan mundur satu langkah menandakan jangan mendekat pada ku. Paham Zaldi pun menghentikan langkah nya "Tuan putri , aku bisaa jelasin , plissss" ucap nya kemudian . " mau jelasin apa zal, brengs*k ya Lo, gue kenalin dia ke elo karena tau elo disekolah cowok yang perfect, dan Riani itu sahabat gue" ucap Reza dan memukul wajahnya. "Sumpah gue bisa jelasin za, dan kekalian semua, plisss" ucap Zaldi. Aku hanya diam mematung di tempat ku. Seolah tak ingin mendengar apa pun aku memilih pergi meninggalkan gedung itu sambil menarik tangan Citra, Saat itu aku masih memegang botol minum kesukaan Zaldi , sambil membalikkan badan ku dan tak ingin melihatnya nya aku melepaskan botol minuman itu dan yaa jatuh berhamburan ,"seperti itu lah hati ku zal, mustahil untuk kembali utuh, sangat mustahil,!" ucap ku pada Zaldi saat menjatuhkan botol itu dengan nada yang pelan dan tegas. namun dengan posisi aku membelakangi nya. Aku tidak menunggu dan tidak mempedulikan Responnya.

Aku segera pergi meninggalkan kan gedung itu bersama Citra dan memintanya untuk langsung mengantar ku pulang.

----------------------_--------------------_-----------------------

Tak sampai 20 menit aku pun sampai di rumah dengan selamat, jam menunjukkan baru pukul 07.00 malam. "cit, jangan hubungi aku, ponsel ku pasti akan mati, aku yang akan telpon kalian," ucap ku ketika sampai di depan rumah ku "aku baik baik aja, sumpah bahkan sangat baik, aku cuman mau hari ku tenang , itu aja " ucap ku lagi ke Citra seraya tersenyum manis padanya. Citra paham dan memeluk ku dan berucap "aku percaya kamu kuat rii" , aku pun membalasnya dengan senyuman ku.

Aku masuk kedalam rumah ku, dan hanya melihat adik ku yang SMP , "lohh mama sma papa mna am," tanya ku pada adik ku iam, "ohhhh kerumah nenek di kampung XXX," jawabnya. "kapan mereka berangkat" tanya ku lagi "tadi jam 6, dan baru 5 menit yang lalu nelpon katanya Uda smpai dan besok sore baru pulang" jawabnya. Aku mengambil telepon rumah ku dan menelpon ke hp mama, aku pun memberi tahu mama ku kalau hp ku mati , dan berbohong kalau casnya terbawa Citra jadi nggak bisa nyala karena nggak ada cas senin baru citra kembalikan , jadi minta mama jangan khawatir, dan nelpon ke telpon rumah aja. Saat akan masuk kamar , "am , ntar kalau ada cowok yang datang dan nyariin aku, bilang aku udah tidur yaa, dan suruh dia segera pergi". "ohhh, ia jangan ganggu aku, aku beneran mau tidur". tanpa menunggu jawaban adik ku, aku langsung masuk kamar ku.

Seketika itu juga tangis ku pecah. Ntah aku menangis karena apa , jujur perasaan Yanga ads malah perasaan lega ntah seperti ada beban yang terbebas dari ku. Namun tidak ku pungkiri Aku merasa kecewa , aku paling tidak suka dengan Pengkhianatan.

---------------------------------_--------------------------------

"Aku melepas Riani, bukan buat kamu sakitiin seperti ini, brengs*k" ucap seorang Pria sambil memukul Zaldi , pria itu datang tiba-tiba sesaat setelah Riani meninggal kan gedung dan Sahabat2 Riani yang masih berada disana sontak kaget , sangat kaget. "Rian, stop ian" ucap Dani. Yaa Adrian Suprapto. "Kalian boleh memukul ku semau kalian , tapi pliss aku bisa jelasin, ini aku lakukan agar tidak menyakiti nya, sumpah aku sangat menyayangi nya sangat sangat" ucap Zaldi sambil menunduk pasrah. "mana ada orang selingkuh nggak nyakitin , bullshit," ucap Lina sinis . "kamu, puaasss , sekarang sis" ucap Zaldi sambil melihat ke arah siska wanita yang memeluknya, "iyaaa, sangat puass, melihat seorang Ariani Saputri diselingkuhi, wanita terpopuler dan tercantik diselingkuhi, sangatt puas" ucap nya sombong dan membuat sahabat2 ku kaget dan geram "plaaaakkkkk" sebuah tamparan jatuh di wajah Siska, ya Kia menamparnya. Saat itu Citra yang berada di belakang Kia yang sudah kembali, Citra kaget menyaksikan ini semua "kamu kenapa sejahat itu sihh sma Riani, bahkan kamu tidak mengenal dia" tanya citra pada Siska, "akuu cantik, kaya, dan populer di sekolah ini, aku menyukai zaldi dari awal aku masuk sekolah ini, tapi Zaldi jangan kan suka tapi mandang aku aja nggak sama sekali, tapi Riani mampu menarik Zaldi bahkan Riani mampu merubah cowok-cowok di sekolah ini, aku benci padanya, aku dapat video saat dia bersama Zaldi dan seorang cowok lagi, aku menjadikan itu senjata dan Zaldi setuju menjadi pacar ku demi video itu , bukan membuat ku senang malah itu membuat ku semakin marah, karena zaldi rela melskuy itu demi Riani aku memang menungu momen ini, tak kusangka secepat ini" ucap siska jelas membuat semua sahabat2 terkejut , "plaaakkkkkkk" ,Cia bahkan menampar nya kembali "percuma cantik, kalau hati kamu penuh dengan keirian, dan kamu wanita jahat, jahat banget, kamu bahkan nggak menegenal Riani" ucap cia emosi, "sampai kapanpun kamu nggak akan bisa menyaingi Riani kamii, baik fisik dan hati , kamu akan selalu kalah sma Rianii kami" sambung Citra. melihat situasi Siska pun memilih pergi dari gedung itu. Dani membantu Zaldi berdiri. "dengar yaa zal, video itu nggak akan pernah nyakitin Riani, nggak akan, harusnya jika kamu sayang sma dia , kamu duduk bicara dan jelas kan padanya, bukan seperti ini" ucap Rian dengan nada amarah namun terlihat berubah dari yang pertama. "aku tau aku bertindak gegabah, tapi sumpah ini semua demi Riani, wanita itu bisa melakukan apapun terhadapnya jika aku menolaknya" jelasa Rian, membuat Sahabat2 ku bingung harus berbuat apa. Rian mengambil hp nya dan terdengar menelpon seseorang "halooo,,," "Aku mau kamu hapus semua video yang ku maksud sekarang jugaa, sekarang" teriak Rian pada orang diseberang telpon. "jangan pikirkan masalah video, nggak akan pernah ada Maslah lagi." ucap Rian. Dia masih memegang HP nya dan mencoba menghubungi sebuah nomor, dia terlihat gelisah , Zaldi pun melakukan hal yang sama, yaa mereka menelpon Riani, Rian terlihatlah sangat frustasi begitu pun Zaldi, " HP Riani mati" ucap mereka bersamaan. "Riani baik baik aja aku sudah antar dia pulang, dan jangan berpikir untuk menelepon nya hp nya pasti akan mati" ucap citra cepat"Raiani hanya mau harinya tenang dan biasa" sambung nya. Mendengar hal itu Zaldi dengan cepat pergi dan meninggal kan gedung itu, begitu pun Rian. Kelima sahabat2 Riani masih terpaku melihat tingkah kedua cowok itu.