Waktunya Libur, seperti biasa habis Shalat subuh aku memilih tidur kembali hingga jam 9 pagi. "kak, kak , kak Riani Pinjam komputer naa aku buat kliping" iya adikku Iwan SD kelas 5 , "dek Klipping itu gambarnya diambil dari Koran atau majalah , bukan dari komputer " jelas ku yang masih enggan untuk bangun , "yahhh, kapan aku pakai komputer nya kak," tanya nya lagi, yupp.ini hanya alasan agar dia bisa bermain dengan komputer ku. "uda ntar kalau kamu uda SMP " jawab ku dan menyuruh nya keluar dari kamar ku .
--------------------------
"maa, ngapain " , "papa kerja lembur lagi ma" ,,
"mama mau buat udang asam manis kesukaan kamu , dan iyaa papah lembur " "asyikkk, Riani jadi laper", "kamu nggak mw cerita cowok yang kemarin anter kamu," "ohh itu, cerita lah, cuman tadi malam mau cerita ada papa mlesss, ntar interogasi nya panjang" . Iya aku dan mama ku sangat akrab , aku menceritakan semua nya kepada mama ku tanpa menutupi hal kecil apapun , ketika hal itu tidak aku sampai kan ke sahabat sahabat ku, tapi mama ku pasti aku akan menyampaikan nya . Mulai dari Rian, viona, semua nya pokok nya , termasuk kejadian di hari Sabtu kemarin aku menceritakan seluruhnya. "kalau menurut mama, Rian itu ada yang dia pendam dan nggak bisa dia sampaikan ke kamu ri, makanya sikap nya seperti itu", "kok pendapat mama bisa sma kaya rifah yaa" , " riani nggak paham mah", "ya kalau mau ngomong maksud Riani yaa ngomong aja , tohh Riani nggak makan orang kan" jawab ku sekenanya "nggak segampang itu Ri" sahut mama " iyaa trus kenapa dia nggak keluarin dan nanya langsung ke Riani" , "hmmmm bnyak faktor Ri" , "contohnya mah" ,"yaa bisa karena dia nggak bisa," "momentum nya nggak pas", atau bahkan "kamu terkesan menghindarinya" , jawaban mama membuat ku bingung dan aku lagi malas bahas Rian, "kok, jadi bahas Rian maa, katanya mw tanya Zaldi" , "pertama kamu yang mulai bahas dia , dan mama tertarik, kedua jadi nama cowok yang anter kamu kemarin itu Zaldi yaa " goda mama ku , "iya maa, biasa aja ahh" , aku pun mulai menceritakan awal perkenalan kami yang baru kemarin.. ,"oiaa jangan bilang papa yaa ma, Riani malas duduk hampir 2 jam dengar interogasi papa, kaya kejadian 2 Minggu lalu" . Flashback, iyapp 2 Minggu lalu saat malam minggu malam yang sangat panjang dan kacau menurut ku, secara tiba tiba , 3 orang cowok datang di waktu bergantian ke rumah ku dan sontak membuat seisi rumah gaduh , adik adik tentunya mengejek dan senang melihat ku di introgasi papa , sedangkan mama hanya tersenyum dan geleng geleng kepala.
" yaa , kamu makanya telpon dan sms orang jangan di abaikan,, nekat kan jadinya mereka,",, " ishhh mama , Riani malas tau hadehh percakapan nggak penting," sungut ku cepat . "Riani, Uda mau naik kelas 2 SMA, dan kemarin tepat berusia 16th mama nggak larang pacaran tapi ingat moral yaa nak, saat jalan berdua cowok , ingat Allah ngelihat, ingat mama dan papa yang nungguin kamu dengan rasa cemas, dan ingat kamu wanita punya harga yang mahal" itu adalah nasehat mama ketika aku datang bulan pertama saat 2 hari setelah masuk SMA yaa, aku menstruasi saat sudh SMA , sedangkan teman teman ku ada yang ketika kelas 6 SD , atau saat masih SMP. Sejak saat itu lah aku memegang teguh nasihat mama ditambah mengingat introgasi papa ku, semakin membuat ku ogah berpacaran. Tapi sepertinya mama tau bahwa mungkin aku memang tidak ada niat tapi lingkungan ku bisa menjerumuskan ku, itu lah sebab nya mama selalu menasehati ku dan berusaha menjadi sahabat baik ku, jadi lah aku dan mama seperti ini.
Jam menunjukan pukul 10.00 Pagi dan aku baru selesai mandi , aku memutar musik dari komputer di kamar ku. Sakura itu lah lagu favorit ku . Aku membuka hp ku , seperti biasa banyak miscalled dri nomor baru , dan pesan tak jelas aku mengabaikan nya . kemudian hp ku kembali bunyi "0812xxxxxxxx" "nomor baru , siapa lagi ini" gumam ku ke hp ku sendiri
"assalamualaikum" iya telpon itu ku jawab ,
" nada sambung yang bagus" jawab suara diseberang sana
"maaf, kalau muslim jawab dulu salam ku" memperingat kannya
" waalaikum salam, tuan putri" jawab sipenelpon
'tuan putri', hanya 1 orang yang memanggil ku begitu 'iya itu dia' pikir ku dalam diam
"Uda tau siapa yang nelpon " suara dari sebrang telpon menyadarkan ku "iyaa , hai Zal" jawabku sebiasa mungkin seolah tak kaget , iyaa itu Zaldi ternyata dari sekian banyak miscalled tadi salah satu adalah nomornya , membuat ku merasa tak enak "susah banget yaa nelponi cewek populer" ucapnya , "Uda deh, kalau kamu ngomong gitu terus aku tutup nie" jawab ku maless , " heheheh becanda tuan putri , aku didepan rumah kamu nie, bawain buku sejarah sebagai pengganti buku yang kemarin kamu nggak dapat" , "ahh, depan rumah ku" . Tut, tuuuttt, suara telpon terputus ,
" Kak , ada tamu tuh ," adikku iwan masuk kekamar ku dan memanggil ku , "oiaa, kecilin tu musik nya aku lgi main ps ne ganggu," sambung nya sebelum pergi. Aku mematikan musik dan keluar menemui Zaldi, yaa aku tau tamu ku Zaldi karena dia tadi kan menelpon ku. Aku keluar begitu aja dengan rambut yang masih basah, dan tanpa Cream wajah, aku sadar tapi yaa biasa aja menurut ku.
"hai Zal" sapa ku ketika melihat nya duduk diruang tamu ku, " hai, " aduhh senyum nya manis banget sih dalam hati ku ,, "ohh ada tamu" suara mama membuat ku menoleh kearahnya, "iya ma, ini Zaldi ,yang kemarin antar Riani pulang ", jelas ku ke mama "ohh, iya mama buatin minum dulu ya"
ucap mama ku ,"ehhh nggak usah tante ngerepotin" tolak Zaldi halus dan sopan "nggak apa2 kalau bukan tante yang buatin siapa lagi, Riani, hmmm, gula sma garam aja dia nggak bisa ngebedain" ucap mama ku sebelum kembali kedalam, Sontak aja pernyataan mama membuat Zaldi tertawa terbahak bahak, "kenapa ketawa, puas banget kayanya?" ucap ku "satu geng kamu tau nggak tentang gula dan garam itu?" belum sempat aku menjawab adik ku yang SMP muncul Iam "tau lah orang dia pernah buatin geng nya itu cappucino pake garam" , yaapp itu kejadian waktu kami ngerjain tugas bahasa untuk membuat poster, hehehe , kejadian itu membuat ku jadi bahan candaan selama seminggu full oleh mereka . "Kak aku mau main bola , aku bawa motor" , "ehh Uda bilang mama belum?" "Uda lah, tenang aja aku lapangan. depan aja kok nda masuk kota" ,"ohhh oke" ,, "itu adik kamu?" Zaldi kembali membuka obrolan "yupp, itu anak ke-2 , yang tadi bukain kamu pintu kelas 5 SD, dan bungsu kelas 3 SD, " " adik kamu cowok semua" "iya" , "pantes dimanja dan diawasi banget" ucapnya dengan penuh arti , aku hanya membalas nya dengan senyum. "ini minumnya" sela mama ku "makasih tante " ucap Zaldi dengan senyum terbaik nya "Oia, aku bawa makanan ringan, ini buat tante aj karena tante yang buatin aku minum " ucapnya terdengar serius namun ada nada sedikit bercanda "ohh, astgaa , makasih banyak Zaldi" ucap mama ku "kamu tinggal dimana zal?" tanya mama ku sok santai padahal memulai introgasi, "aku tinggal di perumahan XXX ", "aku kelas dua di SMA XXX " jelasnya pada mama ku seolah tau apa yang akan mama ku tanyakan, padahal mama ku udah tau kami nggak 1 sekolah karena aku sudah menceritakan kronologis perkenalan kami. "okee, tante tinggal yaa " mama ku pun berlalu pergi . "papah kamu nggak ada Ri?" tanya zaldi , Zaldi memang mampu membangun suasana, yaa mungkin itu kelebihan nya . "ohh, papa lagi lembur ntar jam 7 malam baru di pulang " jawab ku santai , "oia, boleh bilang sesuatu nggak,?" jeglekk jangan bilang mau nembak busett cepat amattt pikiran ku mulai melayang "hmmm, bilang aja?" jawab ku sekenanya "jujur apa boong ne ?" tanya nya semakin membuat ku Bingung "yaa jujur atau boong juga cuman kamu yang tau kan," jawab ku menutupi salah tingkah ku "heheh kamu memg cerdas dan lain dari cewek kebanyakan Ri" ucapnya , tapi bukan itu yang mau aku bilang" lanjutnya membuat ku semakin berpikiran keras "trus" sahut ku sok santai "kamu lebih manis dari yang aku lihat kemarin dengan penampilan apa ada nya begini" , astagaa ucapan nya membuatku serasa melayang di udara , aku hanya bisa diam dan tersenyum nggak tau mw bilang apa. "ohh ia , ini buku nya " ia kembali mencairkan suasana "makasih banyak lohh yaa ", ucap ku tulus, "udah siang nie aku pamit yaa, makasih yaa sambutan hangat nya, aku pikir bakal di tolak kaya cowok cowok yang lain " ucapannya membuat ku tertawa "hahahaha , astagaa ada ada aj pikiran mu" ucap ku "oia , sekali lagi makasih banyak yaa buku dan cemilan nya " saat mengantar nya keluar rumah "it's ok, itu bukan apa apa demi 'tuan putri' , bye " ucapnya dan menutup pintu mobil nya dan berlalu.
1.2.3 memastikan dia hilang dari pandangan ku baru akan masuk dan menutup pintu hp di tangan ku bunyi, "0812xxxxxxxx" loh kan no.nya Zaldi gumam ku langsung mengangkat telpon nya "assalamualaikum" ucap langsung di penelpon "waalaikum salam" sahut ku "tadi pamit nggak sempat bilang salam jadi ku telpon aja " sahutnya lgi "astagaaaa kupikir kenapa" jawabku sambil tertawa "oke, jangan lupa simpan nomor ku ya " ucapnya, belum sempat aku menjawab "assalamualaikum" dan dia menutup telponnya "waalaikum salam " jawab ku sambil tertawa di depan hp dan didepan pintu.
" ehemm" suara deheman mama membuat menoleh kearahnya , "ehh maa, Zaldi Uda pulang " jawab ku sekedar info "iya mama tahu" setelah menutup pintu dan berniat kembali kekamar ku , ucapan mama menghentikan langkah ku "jadi, Zaldi atau Rian ne ?" ,sontak sja ucapan mama membuat ku kaget bukan karena Zaldi , tapi Kok Rian kenapa mama berpikir Rian ? belum sempat aku bertanya mama sudah berlalu pergi dari hadapan ku dan hanya berteriak "cemilan tadi ada dikamar mu" . Aku memilih masuk kamar ku memutar musik dan kembali bersantai. drrrttttt, drtttt suara getar hp ku dan tertulis Cia calling..... " halo ci" jawba ku "halo say, kami otewe kerumah mu yaa , siapin makanan" cerocos cia , belum sempat aku ngomong "okee, byee sayang" ucapnya sambil menutup telpon ,, aku langsung keluar kamar dan mencari mama ku,"maaaaaa" teriak ku "apa" sahut nya "dikulkas ada apa maa , pasukan berani mati takut lapar otewe kerumah paling 5 menit juga nyampe" jelas ku ke mama "ohh, buka aja " mama tau yang ku maksud yaaa ke-5 sahabat ku . Aku membuka kulkas , "yupp minuman di kulkas lengkap mereka tinggal ambil sendiri ," gumam ku "mama mw pengajian , kamu makan siang sma mereka yaa mamah sudha masak banyak, adik adik adik kamu sudh pada makan , Iwan dan Irman ekskul Pramuka sore baru pulang, Iam lgi main bola lanjut tempat temannya jdi paling sore juga baru pulang , kamu nggak boleh kemana mana mana , nggak ada mama sma papa di rumah , oke " jelasnya sebelum pergi "iyaa mama" sahut ku .
5 menit kemudian ,
tok tok tok.....
" tumben kamu yang buka biasa juga Iwan atau irham" sahut Cia sambil berjalan masuk dan diikuti oleh, Lina, Rifah, Citra, dan Kia , "masuk rumah orang itu salam" sahut ku tanpa menjawab ucapan nya , "assalamualaikum mba "sahutnya mengejek ku, kami semua pun tertawa . "ehh iyaa, makan siang dlu yuukk " , ajak ku sebelum mereka masuk kamar karn kalau sudh di kamar kami malas sudah untuk bergerak ,, Mereka pun menyetujui. Setelah selesai makan dan sebelum masuk kamar mereka sudah hafal untuk mengambil minuman masing masing. Kami pun tiba di dalam kamar,. "ehh ,aku shalat Dzuhur dulu yaa Uda jam 2 ternyata " pamit ku dan meninggalkan mereka selam kurang lebih 10 menitan.
---------------------------
" hayuu ngapain " ucap ku berniat mengagetkan merek ketika kembali ke kamr ku. Tetapi yang ada malah aku yang kaget melihat posisi mereka begitu santai seolah di kamar sendiri , tapi yaa begitu lah .
" Ri, bukannya ini buku sejarah dan temanya pas banget sama makalah kita" ucap citra sambil memegang buku yang dia maksud, "ohh ,iyaa" belum selesai aku menjawab Uda di potong sama Kia "loh bukannya kemarin kamu nyari sama Zaldi nggak dapat yaa" , "iya, itu buku koleksinya Zaldi, dia minjemin buat tugas kita" "kamu yang rangkumin yaa cit mumpung disini" lanjut ku santai , "whaatttt, Zaldi minjemin buku , coba aku lihat " sahut Cia yang begitu mendengar nama Zaldi langsung hebohh padahal dia lagi telponan sama Reza "Sejarah Tanah Borneo" ,ucap Cia membaca judul buku itu "Lohh, yank itu kan judul buku kesayangan nya Zaldi" ,ucap suara di sebrang telpon Cia "buku kesayangan" sahut Cia "iya ,, yank itu buku biar kata kita ngemis juga nggak bakal dia kasih pinjam" ucap suara disebrang telpon. "astagaa amazing, buku ini sekarang ada sma Riani beb" sahut Cia " hebat, bearti Zaldi beneran serius tuhh sma Riani, pakein loud speaker beb biar Riani dengar" sahut si penelpon , Kami di pun memilih diam dan memperhatikan Cia dengan pikiran masing masing kemudian Cia men- loud speaker hp nya, "Ariani aku reza" sapa sipenelpon "hhmmmm iyaa tau, " ucap ku sambil teriak "denger yaa, buku itu buku kesayangan Zaldi, kamu pinjam/minta?", tanya nya penuh selidik "aku nggak pinjem dan juga nggak minta, dya yang antar sendiri" jawab ku jujur , " astagaaaa, Ariani Saputri emang hebat ucapnya , seorang Zaldi dengan suka rela mengantar kannya , uda Ri jangan ampe kamu kecewain tu Zaldi , dia cowok terpopuler dan sush di dekatin di sekolah ku " ucapnya . Kemudian Cia mematikan Loud speaker dan menutup telponnya dengan reza. "Yaaa mulai dehh ributnya nie" ucap ku dan membuat ke-4 sahabt ku tertawa . " Ci dari pada kamu nyerocos nda jelas hanya karena buku, mending kamu ambil tu cemilan di atas lemari ku " perintah ku pada Cia , "banyak banget Ri, " iya aku baru tau cemilan nya banyak banget ternyata "iya Zaldi tadi yang bawain kesini" ucap ku apa adanya . Aku nggak berpikir bahwa ucapan ku sendiri yang akhirnya mendorong ku ke dalam curang. "apaaaaaa, Zaldi kesini?" teriak Lina , orang yang biasanya paling mendukung dan mencoba agar sahabat2 ku tidak mendesak ku namun kali ini dia yang memulai "artinya dia ngapelin kamu donk" sontak saja omongan Lina menyadarkan ku atas ucapan ku yang salah dan tindakan menyuruh Cia mengambilkan cemilan adalah hal yang bodoh pikir ku dalam hati namun ku ekspresi kan lewat tepukan jidat yang mengutuk diri ku sendiri. "Drama di mulai" bisik ku pelan hanya aku yang bisa dengar. Meraka ber-5 kompak memelototi ku dan menarik ku ke tempat tidur ku dan mengelilingi ku dengan posisi duduk tentunya . "ucapan Reza tadinya cukup membuat ku penasaran Ri, tapi aku berusaha menahan, tapi dengar ucapan mu yang mengatakan dia mengantar nya sendiri tanpa kamu minta itu membuat kami semua penasaran" tanya Kia penuh selidik , "astagaaa, iya aku cerita , tenang aja jawab ku santai . Dan memulai cerita ku di pagi hari ini mulai dari telpon Zaldi dengan rinci kepada mereka. "jadi Zaldi baru aja sudh pulang ne" sahut Citra ketika aku selesai dengan cerita ku "iya sekitar 30 menit yang lalu lah " jawab ku santai. "kamu pilih Zaldi atau Rian , Ri ?" jeglekkkk pertanyaan itu keluar dri Rifah , berhasil membuat ku kaget dan teringat ucapan mama yang sma persis dengan rifah , pikiran mulai melayang memikirkan kemungkinan tentang Rian, rasa nya aneh, dan ketika memikirkan Zaldi rasa nya biasa aja, astgaaa pikiran ku mulai kacau . Sampai suara Cia menyadarkan ku " Ariani Saputri... bengong lagi" teriak nya membuat secara spontan menutup telinga ku dan membuat seisi kamar tertawa.