Setelah pembagian raport semester ganjil , sekolah libur selama 7 hari saja. dan ini hari ke-3 liburan sekolah .
Aku hanya bangun shalat subuh dan kembali tidur akan bangun pukul 8/9 pagi itulah kebiasaan ku.
"rianiiiiii,, bangunnnnnnn" teriakan itu terdengar familiar , mama nggak mungkin bangunin aku kaya gitu . Iya itu Ciara Adinda , Citra , Kiara , Rifathul , dan Linawati, mereka pagi pagi di rumah ku. "Uda bangun belum Riani nya " tanya mama ku kepada ke-5 sahabat ku. "belum tante," jawab citra pasrah , "iya ini baru jam 7 pagi mna pernah hari libur dia bangun jam segini, kasian tuh Zaldi nunggu di luar" ucapan terakhir mama ku membuat ku bangkit dri tempat tidur ku "whaattt, Zaldi ? diluar?" sambar ku langsung, "yaaa dengar nama zaldi langsung bangun dia" seru Kia . "maa, papaaaa???" , "papa kamu pulang kampung nenek kamu tadi malam masuk rumah sakit" jelas mama ku "kok, nanyain papa sih Ri, ada Zaldi tu di depan" sahut Cia , "yaa, kalau ada papa nya kalian semua bisa duduk di kursi panas selam 3 jam , mau!" sahut mama ku jelas dan mengerti, "Uda paham sekarang,,!" lanjut ku dengan mata melotot ke mereka semua. "maa, kenapa di bukain pintu sihh mereka , ganggu tau" sahut ku becanda sambil kembali tidur dan menarik selimut ku. "yaaa gimana yang ngetuk pintu cowok ganteng di tambah bawa mereka ber-5 dari pada teriak teriak depan pintu ntar dimarahi tetangga yaa mama buka aja," sahut mama ku sambil tertawa. Setelah selesai membuka gorden kamar ku mama keluar dari kamar ku dan ke-5 Sahabat ku kembali membangun kan ku. "beneran ada Zaldi kah?" tanya ku serius , "astagaa Ri serius dia di depan, kami ketemu di halaman depan rumah mu," ucap Lina cepat . "hp, mana hp" aku mencari hp ku , aku segera menekan kontak di hp ku " Calling Zaldi,,,,"
"halo" sahut ku begitu telpon di angkat , hp ku di rebut oleh Cia, dan dia mengaktifkan loudspeaker hp ku ,, "pagi, tuan putri ku" , sahut orang yang ku telpon , "Uda bangun nie ?" sambungnya. "kalau Uda bangun , keluar donk, mau lihat ne kalo baru bangun gimana sih tuan putri ku," sambung nya dan membuat ku percaya dia di rumah ku. "kamu beneran di rumah ku sekarang?" tanyaku untuk meyakinkan , "iyaa , coba kamu lihat dri jendela kamar mu" , aku berdiri dan melihat iyaa benar dia di rumah ku. aku pun mematikan telpon ku . "Uda percaya" , "sekarang Uda beneran bangun nie" ucap Kia dan citra bergantian . "Riani," mama ku masuk ke kamar dan sudah rapi "mama mau kerumah nenek pulang nya besok atau lusa , jadi kalian ber-5 nginep di sini yaa temenin riani" sontak aja ucapan mama ku membuat mereka berteriak gembira ,"tapi inget, ada cctv-nya disini jadi jangan aneh2 kalian Uda tante anggap anak sendiri jadi jngan ngecewain tante yaa , tante percaya banget sma kalian yaa, " ucap mama ku tegas , "iyaa tante siaap" , "dan kamu Riani, ingat nasehat mama ya" "siaapp maaa" . Aku menoleh kearah luar karena melihat ada mobil yang kukenal yaa itu mobil Om dan tante ku Dewi adik perempuan mama ku , Umi dan Abi itu lah panggilan ku ke mereka, "mama dijemput sma Abi ?" tanya ku khawatir "iyaa , mereka Uda dateng ya" , belum sempat mama keluar, umi sudah muncul di belakang mama , dann yaa yang ku khawatirkan terjadi "Ariani, dan kalian semua itu di depan cowok siapa?" ceplos umi ku karena tante ku tau mereka adalah sahabat2 ku dan aku sudah tau, sahabat2 ku juga tau, bukan takut di marahin akan jadi bahan ejekan selama setahun kalau sama umi , tapi Abi hampir sama kaya papa, tapi dia masih ada toleransi dan kebebasan walau sedikit. "itu cuman teman mii," jawab ku "Abi mna mii?" tanya ku mengalihkan pembicaraan, "yaaahh di depan lah ngobrol sama cowok yang pagi2 ada dirumah keponakannya ," astagaaa mampus aku menoleh kearah sahabat2 ku dan melihat senyum ngolok mereka ..
'daahhhh, hati-hati' , mobil Abi yang di dalamnya ada umi , mama dan adik adik ku pun menghilang dari pandangan. Zaldi berdiri santai di depan mobil nya . Dia mengenakan jumpsuit abu2 dan celana 3/4 hitam dan sepatu sneakers abu2 , sangat tampan dan keren. Sedangkan aku saat ini hanya menggunakan piyama tidur ku dengan rambut yang kukuncir ke belakang , tadi aku hanya menyikat gigi dan cuci muka. Aku berjalan menghampiri nya dan tersenyum senang melihat nya. "kenapa senyum senyum, baru sadar yaa kalau pacar kamu ini ganteng" ucap nya langsung dan membuat ku semakin tertawa. "geer" ucap ku pendek ,"tadi ngobrol apa sma Abi ku ?" melihat respon zaldi aku cepat meralat, "mksud nya om ku, aku manggil nya Abi" sambung ku " oohhh, nggak, dia nanya nama, sekolah, dan agama ku , itu aja kok" jawab Zaldi santai , "ngomong ngomong pake piyama gini, kamu terlihat seksi tau" goda nya lagi, "alahh, bilang aja kalau ilfeel kaan" sahut ku, "siapa bilang" jawab nya "aku barusan " sambung ku , "mau bukti aku nggak ilfeel" tantang nya "coba buktiin" tantang ku kembali,, kemudian aku melihat ekspresi nya berubah sok menyelidik menoleh ke kanan kekiri , "ngapain sih" tanya ku , "mastiin nggak ada orang" sahutnya "buatttt...a..." belum sempat aku menyelesaikan omongan kan , Dia sudah melakukan tindakan yang membuat ku sangat kaget ,, Yaaa , dia mencium pipi ku, sontak aku kaget dan wajah ku , kuyakin pasti langsung merah karena malu .. "masih mau bukti" bisik nya menggoda ku" aku mundur 1 langkah "apaan sihh, masa nyium lagi kondisi bangun tidur, kan aku malu" ucap ku sambil menutup wajah ku "itu bukti, bahwa aku terima kamu apa adanya, daann seperti ku bilang kamu seksi pake piayama" ucapnya lgi, "zaldiii," teriak ku manja smbil mencubit perut nya , Dia pun tertawa puas ,, "sudah ayookk masuk" ajak ku "di gandeng kek" godanya, "ogah" ucap ku sambil mendorongnya dari belakang. Saat masuk kedalam rumah ke-5 sahabat ku menyambut kami dengan tatapan sok kesal , "kalian mau pamer yaa sma kami" ucap cia, "walaupun nggak ada mama dan papa nya Riani, tpi kalian nggak bisa seenaknya yaa" ucap Kia sambil menarik ku menjauh dri Zaldi , "iyaa kakak kakak Riani, aku Zaldi pacar riani hanya akan duduk dan ngobrol aja kok , nggak lebih" sahut Zaldi dan membuat kami tertawa terbahak bahak.
"hmm, kita cari sarapan yuuk ," ajak zaldi dan menghentikan tawa kami. "ayoooo" sahut Cia cepat . "tapi kita ber-7 dan mobil ku hanya untuk 4 orang gimna donk" sahut Zaldi dengan perasaan nggak enak "gampang lah kami , yang penting di traktir yaa" sahut Rifah ,"itu mah gampang , pasti lah" ucap Zaldi mantap, "kamu tuan putri nggak mandi, kita mau jalan ne, laperr tau" ucap Lina , "ku pikir kita berangkat begini aja, aku paling cepat mandi jam 10 tau " ucap ku menggoda sahabat2 ku, "riaaaniiiiiiiii, " yaa itu teriakann Cia , aku pun tertawa dan pergi meninggalkan mereka.
20 menit kemudian
Aku memilih menggunakan baju dan celana warna senada dengan Zaldi, namun aku dominan pink nya abu2 hnya pelengkap , jeans panjang membuat ku semakin terlihat tinggi dan porposional dan rambut ku ikat tinggi memperlihatkan leher panjang ku sepatu balet senada dengan baju ku dan tas selempang kecil untuk dompet dan hp.
Aku pun keluar dari kamar ku .
"okee aku siaapp" ucap ku saat tiba di ruang tamu. dan di sambut senyum manis Zaldi sambil berdiri memandang ku dari atas kebawah.
"lohhhh, kok tinggal kamu zal yang lain mna?" tanya ku "ohhh, mereka duluan naik angkot" jawab Zaldi cepat , "hmmm, yaa uda ayoo" ajak ku.
"kita sarapan dimana?" tanya ku pada zaldi sambil memasang seatbelt ku "makanan favorit mu" ucap zaldi sambil tersenyum memandang ku , "hhmmm, kaya tau aja makanan favorit ku" , "tau lah tuan putri " jawab nya "apa"? tantang ku sambil melihat kearah nya "bubur ayam" jawab nya singkat membuat wajah ku merona senang.
Tak sampai 15 menit kami tiba di tempat makan dan diparkiran depan rumah makan itu aku melihat sahabat2 ku bersama pasangan mereka .
"silahkan tuan putri" ucap Zaldi smbil membukakan ku pintu , Zaldi memegang tangan ku dan kami berjalan menuju kearah sahabat2 ku, dan melihat mereka pun memperhatikan ku dan zaldi yang berjalan kearah mereka.
"kenapa kalian ngelihatin aku kaya gitu , ada yang aneh kah?" jawab ku sambil melihat diri ku sendiri
"Zal, ada yang aneh kah , kok kamu malah senyum senyum sih?", tanya ku khawatir pada zaldi
"riani, ini beneran kamu ri"? ucap Lina sambil memutar mutar badan ku , "Lin, jngan diputar putar donk, pusing ntar tuan putri ku" ucap Zaldi seraya menghentikan Lina dan menarik ku kembali ke sisi nya. "yeaayy, dia ini sahabat kami, kamu itu orang luar" ucap Kia sambil menarik ku kearah sahabat2 ku, "aishhhhhhh, kalian ini kok kaya anak kecil sihh" ucap ku kesal dan diikuti tawa kecil zaldi dan pacar2 sahabat2 ku "jawab kenapa sma penampilan ku" ucap ku nda Sabaran "kamu cantik banget Riani, sampai kami nggak nyangka dan benar benar kaget lihat kamu hari ini " ucap isham to the point , "kami aj ini kalau nggak kenal kamu lama atau kamu bukan sahabat pacar kami mungkin kami uda kelahi buat dapat nomor telpon kamu" ucap Sendy disambut anggukan Putra, angga , dan Reza, "di tambah lagi cowok yang disamping kamu , jadi istilahnya perfect" ucap Cia, "dan kalian nda sadar yaa semua mata disini merhatiin kalian bahakn kami dengar 'yaa ampunnn sempurna banget sihh mereka' " tambah Citra , "jelasss nona dan tuan" tutup Rifah , "ohhhh, jelasss, tapi emang kemarin kemarin aku nggak cantik gtu yaa ?" jawab ku . sambil menoleh ke arah zaldi dan dia pun melihat ku dengan senyum yang manis dan mengedipkan sebelah mata nya. "cantik tuan putri tapi hari ini, sangat cantikkk" ucapnya berhasil membuat wajah ku kembali merona. kami pun berjalan masuk ke rumah makan itu dengan pasangan masing-masing, Zaldi kembali memegang tangan ku " tapi kamu benar-benar cantik hari ini tuan putri , dan rasanya aku beruntung banget sekarang" ucap nya pelan namun terdengar jelas ditelinga ku. Aku hanya bisa tersenyum melihat nya , "maaf, tadi aku terlalu terkesima jadi nggak sanggup berkata kata" ucap nya kemudian . Pria ini benar benar sanggup membuat hati ku luluh.
Saat kami sedang mengantri untuk memesan tiba-tiba ada suara yang menyapa kami. Tepat nya suara seorang perempuan.
"Zaldi ,,," ucap suara itu sambil melihat ke arah zaldi , "Amanda,," sahut Reza. Amanda adalah teman sekolah Reza dan Zaldi , bisa dikatakan dia cewek populer disekolah mereka, dari awal masuk hingga sekarang dia terus 'ngejar' Zaldi tapi nggak pernah dapat respon dari Zaldi . "Kamu ngapain Zal disini?" ucap Amanda tanpa mempedulikan Reza dan merangkul tangan Zaldi seolah tak melihat aku yang bergandengan dengan Zaldi. Adegan ini membuat ku kaget dan ingin rasanya melepaskan genggaman Zaldi . Tapi seolah tau tindakan ku dia malah semakin menggenggam erat tangan ku. "Kamu apaan sih Man, lepas" ucap Zaldi seraya melepaskan tangan nya dari Amanda. "ini kenalin ,Riani, pacar aku" Sahut Zaldi to the point mengenalkan ku pada Amanda tanpa melepaskan genggamannya dan seolah mengatakan 'jadi jangan ganggu aku , aku sudah punya pacar' , "Riani" ucap ku semanis mungkin smbil mengulurkan tangan ku , tapi di tolak oleh Amanda dan dia memilih pergi.
" Yahhh , itu baru salah satu cewek yang terobsesi sma Zaldi, jadi kamu harus sabar yaa Ri," ucap Reza. " ehhhh, jangan salah beb, zaldi juga harus bersikap kaya Riani, kalo katemu cowok cowok yang ngejar Riani" ucap Cia seolah tak mau kalah .. "udah ahh pesan yuuu" potong ku.
"maaf yaa tuan putri kejadian tadi" ucap Zaldi terdengar khawatir.
"iya gak apa2 ," sahut ku dengan memberinya senyuman manis.