Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 43 - 42 : Memasuki Hutan Kematian

Chapter 43 - 42 : Memasuki Hutan Kematian

Beberapa jam setelah Kakaknya Shely mengatakan apa yang dia katakan pada chapter sebelumnya, akhirnya kami sampai di depan sebuah hutan yang mereka sebut sebagai hutan kematian.

"Ini... apa ini hutan kematian itu?" Tanyaku yang masih duduk diatas kuda berwarna hitam ini.

Kakaknya Shely turun dari kuda itu dan berkata, "Iya. Dengarlah suara alamnya! Suara alam disini berbeda dari suara alam di hutan biasa."

"Yah... aku memang mendengar beberapa suara aneh, tapi tetap saja, ini terlihat seperti hutan pada umumnya."

"Itu tidak penting! Sekarang kita harus masuk ke dalam hutan kematian itu. Mungkin saja Lucy sudah mati."

Aku turun dari kuda hitamku, dan siapa sangka kaki kananku malah tersangkut.

"Kau siap?"

"I-Iya. Tunggu sebentar!"

"Apa yang kau lakukan?" Dia melihatku dengan tatapan kasihan. "Apa kau benar-benar bodoh?"

"Bukan begitu." Kataku sambil mencoba untuk melepaskan kakiku yang tersangkut. "Ini pertama kalinya bagiku, tau." Dan kenapa sih ini susah banget lepasnya?.

"Biar aku bantu." Dia berjalan mendekatiku.

"Tidak usah! Aku sendiri juga bisa." Sebenarnya tidak. Kaki kiriku sudah mulai lelah menopang berat tubuhku, dan kaki kananku juga sudah mulai sakit.

"Kau ini."

"Tolong aku!" Aku memutar kepalaku dan mencoba untuk melihat Kakaknya Shely, tapi yang aku lihat malah tawon besar berwarna kuning. Tawon itu sangat besar, tapi tawon itu tidak terdengar berisik sama sekali. "To-Tolong?"

"Iya-iya, aku tau."

"Bukan! Bukan yang ini, tapi yang itu." Aku menunjuk menggunakan daguku.

"Apa?" Kakaknya Shely melihat kebelakang, dan akhirnya dia melihatnya. "Whoa!" Dia mundur beberapa langkah, dan... mata kapak besar di punggunya itu mengenai kaki belakang kuda hitamku.

Kuda hitamku mengeluarkan suara dan berlari kencang masuk kedalam hutan. Sedangkan aku, aku terseret dengan kepala menyentuh tanah.

"To~lo~ng a~ku~" *BUK* Kepalaku menabrak sesuatu. "Aduh."

Aku semakin jauh masuk kedalam hutan, dan aku juga semakin tidak jelas melihat Kakaknya Shely yang sedang bertarung dengan tawon raksasa itu. Ini menyebalkan! Sampai kapan kuda ini akan berhenti berlari?.

Sampai di tengah hutan, dengan posisi yang sama, aku melihat sesuatu yang familiar.

Sebuah jubah berwarna merah gelap. Itu milik Lucy. Jubah itu tergeletak begitu saja di tanah.

"Ah! Lucy."

Kuda ini masih saja berlari. Aku mungkin bisa saja memotong kaki kuda ini, tapi aku tidak mau melakukan hal kejam seperti itu. Kaki kuda ini tidak akan tersambung kembali setelah terpotong.

Jadi aku mengumpulkan keberanianku dan menarik pedang dari punggungku ini, lalu dengan keberanian yang kuat dan pikiran yang dangkal, aku menebaskan pedangku pada kaki kananku yang tersangkut.

*SREENG* *CIPRAT* Kakiku terlepas dan terpotong, lalu aku terjatuh. Kuda itu masih saja berlari membawa kaki kananku.

Pikiran dangkal! Kenapa tidak aku potong saja tali yang tadi menyangkut kakiku. Ah... ini sakit banget!.

"AAAAAAAAAAAA... SAKIIIIIIITTT BAAANGEEEEEEEEETTT!!!!!!"

Aku berguling-guling di tanah sambil berkata, "Sakit, sakit, sakit!" Secara terus-menerus.

lalu aku berhenti melakukan itu, karena aku terpikirkan sesuatu. Kakiku terbawa oleh kuda gila itu, dan sekarang kaki kananku sudah menghilang entah kemana.

Dari beberapa kejadian, aku belum pernah melihat bagian tubuhku yang terpotong tumbuh kembali, yang ada hanya menyambung kembali.

Sial! Apa kakiku bisa tumbuh kembali?.

Lukanya mulai terbakar.

Aku hanya terdiam sambil melihat api yang menyelimuti luka di kakiku sambil berkata dengan keras di hatiku.

BODOHNYA AKU KARENA MELAKUKAN HAL TERBODOH YANG PERNAH DILAKUKAN UMAT MANUSIA!.