Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 46 - 45 : Skill Baru Phoenix

Chapter 46 - 45 : Skill Baru Phoenix

Itu mengerikan. Makhluk kelinci aneh itu masih saja menghancurkan tubuhku dengan kecepatan tinggi. Debu-debu berterbangan dan membuat kepulan debu yang tebal. Tanahnya bergetar dan pohon di belakangku mulai roboh, lalu akhirnya jatuh.

Aku yakin itu sangat menyakitkan, tapi aku sudah mati. Memang itu yang harusnya terjadi, aku mati. Tapi ada semacam tali jiwa yang masih mengikatku. Rohku tidak dibiarkan pergi bahkan saat tubuhku harusnya sudah mati. Itulah kenapa aku bisa melihat tubuhku sendiri di hancurkan oleh kelinci sial itu!.

Aku merasa geram dan tanpa sadar, aku seperti menggerakan kaki dan berlari. Aku menolak untuk tidak terkejut, karena tubuh yang hancur itu, meloncat dan berlari kebelakang monster kelinci itu.

Aku tidak bisa menjelaskan seberapa hancur tubuhku saat ini. Yang pasti, yang tersisa dari tubuhku, hanyalah dua pasang kaki dan perut bagian bawah, sedangkan bagian atasnya hancur berantakan dengan jeroan, daging, kulit, darah, berhamburan ke segala arah.

Itu menjijikan!.

Aku masih bisa menggerakan tubuhku bahkan setelah rohku keluar, dan kepalaku hancur? Ini hebat, sekaligus menjijikan.

"Kau masih bisa bergerak dengan tubuh seperti itu?!" Aku bisa melihat ekspresi monster itu. Dia terkejut bukan main.

Tubuhku mulai terbakar, dan api itu mulai membentuk sebuah tubuh, lalu saat apinya padam, terlihat tubuhku yang kembali seperti semula.

Rohku kembali tertarik kedalam tubuhku. Kali ini tanpa perlu nafas awal orang yang kembali dari kematian.

Apa ini artinya aku menguasai skill phoenix baru?.

"Kau... kau itu Manusia atau apa?"

Aku tersenyum sombong ke arah makhluk itu, "Entahlah! Aku juga penasaran, aku ini Manusia, atau zombie yang tidak bisa mati."

"Dasar sampah!" Dia menyerangku lagi dengan kukunya.

Aku melompat setinggi lima meter dengan bantuan elemen angin, dan menendang udara untuk mengambil pedangku. Setelah mendapatkan pedangku, aku langsung melapisinya dengan elemen angin.

Dan dengan tenaga yang aku kumpulkan di tanganku, aku menebaskan pedangku kearah punggung monster itu *SRREET* Hanya menggores bulu lebatnya.

"Sial!"

Dan tiba-tiba saja tangan besarnya menghajarku *BUAK* Aku terpental dan tubuhku bergesekan dengan tanah berbatu. Itu menyakitkan.

Aku baru sadar, kalau sekarang bajuku sudah berantakan.

Aku berdiri lagi dan menghadap monster itu sekali lagi.

"Apa hanya itu?" Tanyaku.

Monster itu hanya menatap marah padaku. Dia tidak berkata apapun dan napasnya jadi semakin berat. Dia marah. Aku yakin dia marah.

Aku melompat kedepan dengan kencang, sehingga terlihat seperti berlari dengan kecepatan tinggi. Sampai di antara kedua kakinya, aku menebaskan pedangku yang masih dilapisi angin pemotong itu.

*CIPRAT* Dia terluka. Serangan yang aku buat berhasil melukainya.

Tapi, dengan cepat, sebuah kaki raksasa menginjakku *DUUAR*

"Aaakkkhhh."

Dia mengangkat kakinya dan memegangi kepalaku dengan jarinya, lalu dia mengangkatku dan berhenti tepat di depan wajahnya yang mengerikan.

"Manusia! Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, bahkan dengan regenerasi super milikmu."

"Berhentilah berkata itu! Dan lawanlah aku dengan adil." Aku lalu tersenyum setelah mengatakan itu.

Dan setelah aku mengatakan itu, lagi-lagi rohku keluar dari tubuhku, dan beberapa mili detik setelahnya, dia meremukan kepalaku dengan jari-jarinya.

*CREEK* *CIPRAT* Setelah kepalaku pecah, aku terjatuh ketanah dengan lumayan keras.

Seperti yang aku duga, aku masih bisa bergerak. Aku berdiri lagi, walaupun kepalaku sudah hancur.

Aku tidak bisa menemukan pedangku.

Tidak lama setelah itu, aku mulai meregenerasi, dan kobaran api itu membentuk ulang kepalaku.