Chereads / Kapadokya / Chapter 24 - Ishtar

Chapter 24 - Ishtar

Lutut ini gemetar bertelut jatuh

Siapakah Cahaya dalam keberadaan-Nya

Bolehkah manusia berdosa menjadi Cahaya

Menggantikan Sang Penguasa Surga dan Cinta-Nya

'Diana …' Oswald terkejut melihat Diana yang terbaring di ranjangnya tampak begitu pucat dan lemah. 'Kamu kenapa?'

'Aku baik-baik saja Oswald. Tubuhku akan pulih dengan segera. Tapi pikiran, hati dan perasaan aku kacau sekali.' jawab Diana sambil cemberut dan tampak kebingungan.

'Kenapa ?' kali ini Oswald tersenyum melihat kebingungan di wajah Diana. Tidak seperti biasanya Diana tampak kebingungan.

'Ishtar…' Diana berbisik kepada Oswald yang harus membungkukkan badannya dan mendekatkan telinganya ke bibir Diana.

'Jaga Catherine baik-baik.' Diana menelan ludahnya dalam-dalam. 'Jangan biarkan mereka menyakiti Catherine.' Diana melanjutkan. 'Jangan sampai mereka dikacaukan oleh ajaran-ajaran pengikut aliran gerakan Jaman Baru. Mereka jahat sekali. Ingatkan mereka selalu, Oswald. Terutama pemudi - pemudi yang ada di lingkungan kita jangan sampai mereka jatuh ke dalam jebakan para penetrasi gerakan tersebut. Jagalah kemurnian ras mereka.'

'Siapa mereka, Diana ?' tanya Oswald kebingungan.

'Jerusalem. Sion.' Diana yang masih lemah lalu jatuh tertidur kembali dalam komanya.

'Diana ….' Oswald memanggil Diana namun kali ini tidak mendapat respon apapun dari Diana.

Dengan menghela nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan Oswald duduk di pembaringan di kamar tempat Diana dirawat sambil berpikir keras, Diana-gila? Atau memang kita dalam kondisi gawat radikalisme dan liberalisme?

Oswald yang duduk termangu-mangu berpikir keras di dalam hatinya. 'Apa hubungan Ishtar, Ratu Babylon. Catherine. Diana. Jerusalem. Sion. Ah Diana sepertinya kamu sudah gila.' desis Oswald dalam hatinya. 'Lalu aku disuruh menjaga Catherine ?' Lanjut Oswald tetap di dalam hatinya. 'Benar-benar Diana ini, aku siapanya Catherine bisa menjaga dia siang dan malam.'

Akhirnya Oswald berdiri dan memegang tangan Diana sambil berbisik di telinga Diana. 'Baiklah Diana, aku akan mendoakan Catherine, dan semua jemaat Tuhan dimanapun mereka berada. Dan terlebih lagi aku akan mendoakan kamu. Semoga Tuhan selalu menjaga dan memberkatimu dengan kasih-Nya.'

Diana yang seperti mendengar perkataan Oswald yang dibisikannya di telinganya tersenyum dalam ketidakmampuan untuk bangun dari tidurnya.