Chereads / 500 hari Mencari Cinta / Chapter 40 - Keluarga

Chapter 40 - Keluarga

Fokus hidupku bukan lagi kepada hubungan aku dengan suami atau terhadap sang Pangeran idaman hatiku, namun sudah aku ubah arahnya menjadi fokus kepada keluarga ku yaitu orang tua dan adikku. Aku hanya ingin membuat mereka bahagia karena kehadiranku sebagai seorang anak dan sebagai seorang kakak. Aku juga mulai memperbaiki sisi religiusku termasuk bagaimana agar aku lebih dekat dengan ayat-ayat AlQuran. Kebetulan juga pada saat kejadian ini, kami harus menghadapi sebuah musibah yang mendunia seperti perang dunia ketiga sehingga kami semua harus lockdown dan di rumah saja. Kondisi Indonesian sudah tidak bia tertolong lagi pada durasi waktu 4 bulan dan kami semua berusaha menyelamatkan diri dari virus covid 19. Dunia mulai berubah menuju pada yang disebut sebagi new normal. Kami bekerja work from home menggunakan aplikasi zoom. Dan hampir semua aktivitas bisnis kami lumpuh selama 4 bulan dan dampaknya akan terus berlanjut hingga 1 tahun. Hampir semua proyek dari pemerintah dihilangkan karena dananya dialihkan untuk menangani virus covid. Tenaga medis mendapatkan bantuan dari lembaga sosial di mana aku juga berada di dalam nya yang disebut #ayobergerak.id. Aku kagum sekali dengan teman -teman yang hanya dalam waktu 7 hari bisa mengumpulkan dana lebih dari 500 juta dan kami sudah menyalurkan 60 persen dari dana tersebut. Kami menerima data permintaan bantuan alat APD (alat pelindung diri) untuk 1.400 rumah sakit dan kami kerjakan hal itu hanya dari rumah saja selama 4 bulan. Setelah situasi agak sedikit kondusif, aku harus bertahan membuat bisnis ku tetap bisa running dengan baik tanpa harus kekurangan uang maka aku mencoba menbuat satu buah buku. Langkah baik akan mendapat hasil yang baik. Maka bisnis ku masih bisa berjalan dengan lancar dan pada masa-masa inilah aku harus berfikir bahwa kondisi hidupku dengan rumah tangga ku sebetulnya tidak ada masalah jika kita semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa. Suamiku menjadi seseorang yang tentu saja bisa aku andalkan untuk beberapa hal yang memang bisa dia lakukan dan aku terus bisa berkarya dalam ruang tanpa batas di kamar kerjaku yaitu membuat buku dan membuat buku dan membuat buku. Obsesiku untuk menjadi seorang penulis buku bisa aku wujudkan dalam kondisi ketika kami harus bekerja di rumah saja. Rencana Tuhan selalu saja indah pada waktunya asalkan saja kita adalah menjadi pribadi yang selalu bertumbuh setiap hari dan tidak mau berhenti untuk berkarya dan berbagi. Aku mulai menanamkan sebuah impian untuk menjadi seorang dermawan yang bisa memberikan hartanya untuk membangun negeri ini. Disaat kita semua seperti kehilangan Pemimpin di negeri bernama Indonesia maka pasti nanti akan ada rencana indah yang Alloh akan berikan kepada kami, anak bangsa.