Hatiku mulai merasakan sebuah rasa tidak ikhlas jika ada wanita lain yang mendapatkan cinta dari Ara. Aku mulai merasakan ada badai yang datang. Aku merasakan bahwa Ara mulai mengabaikan aku disebabkan aku bukanlah seorang gadis dan sepertinya terlalu banyak pilihan buat Ara dari orang tuanya maupun dari mantan Ara yang merupakan seorang gadis. Aku merasa tidak tahu harus bersikap apa dengan kondisi yang ada.
Disatu sisi, aku ingin menberikan ruang dan waktu agar Ada bahagia dengan wanita yang seusia dengannya dan masih belia. Namun disisi lain, aku takut sekali kehilangan dia, Sang Pangeran karena aku mulai merasakan kesepian jika jauh dari Ara dan mulai merasa bahwa rumah tangga aku bukan lah rumah tangga yang aku impikan. Ara adalah pemuda impianku. Aku takut kehilangan tatapan mata indahnya dan senyum serta tawanya. Aku takut kehilangan impianku yang ingin aku bangun dan rajut bersamanya.
Suamiku mulai merebut Hp ku dan memblokir nama Ara. Ara tidak lagi bisa berkomunikasi dengan aku. Aku menjadi sedih dan semakin merasa kesepian. Aku fikir hal ini akan berlalu dan aku akan bisa membuka komunikasi dengan Ara. Aku mengirimkan wa atau sms namun ternyata tidak juga dijawab olehnya. Artinya dia juga sudah tidak ingin memiliki teman seperti aku. Aku menjadi hampa.
Galau, sedih, merasa punya jarak yang jauh sekali dengan Ara. Aku berusaha untuk menepis semua itu, karena aku yakin jika memang jodoh maka semua rintangan akan bisa dihadapi.
Fikiranku kembali bertanya , bagaimana jika Ara dijodohkan oleh orang tuanya dan kemudian dia menikah. Kemudian dia memiliki anak, maka pupus sudah harapanku untuk bisa membangun mimpi-mimpiku bersama dengan Ara. Suamiku yang sekarang ini, tidak punya romantisme dan tidak mau berusaha menjadi lelaki yang romantis. Kemudian dia juga tidak seperti Ara, yang jauh sekali dari keinginan untuk membangun impian bersama denganku. Suamiku terlalu flat dalam hidupnya, yaitu manusia yang sangat monoton. Aku membutuhkan lelaki seperti Ara yang romantis dan penuh warna warni.
Apakah aku akan membiarkan Ara pergi begitu saja dengan semua kenangan indah dan aku tulis nama lelaki lain dalam hidupku ?. Aku sepertinya tidak mungki bertahan dengan cinta bersama suamiku yang tidak pernah mau memahami aku. Aku harus mencari suami baru atau cinta baru. Maka aku merasa bahwa Ara adalah jawaban dari doa-doaku. Semoga Ara akan mendapatkan jawaban juga atas doa-doanya , yaitu bahwa aku adalah jodoh untuk nya. Aku yakin, sebuah pertemuan doa akan menyatukan aku dan Ara.
Ruang dj hatiku kosong dan aku ingin menyampaikan hasrat hatiku kepada Ara. Namun ternyata Ara sudah pergi jauh dan dia pun lebih sering ada di kampung halamannya bersama kedua orang tuanya. Aku menjadi sendirian dan hampa.