Plak!!
"Astaga Tita!!"
Perlahan sebelah kelopak mata gadis cantik yang masih tergulung selimut memicing melihat siapa yang sudah membuat keributan di kamarnya.
"Ya ampun pipi kakak pasti memar nih!!" Gerutu sosok tegap nan wangi di atasnya.
Oh seperti ini posisinya, ia tengah terlentang dengan tubuh tertutupi selimut sepenuhnya lalu sosok tegap dan besar itu sudah mengurungnya di atas.
Yah begitu lah posisinya. Mungkin karena itu juga ia yang tadinya menyamping lalu berganti posisi dengan tangan meregang, tergamparlah wajah pria yang kini sudah pindah posisi di tepi ranjangnya.
Hmm, Tita hanya gadis 10 tahun ingat? dia bingung menjelaskan keadaan hingga hanya mampu menatap polos Tian di tengah rasa kantuknya.
Cup
"Bangun Tita. Dah siang buat ke sekolah. Kakak juga udah kesiangan. Buru bangun" ucap Tian sembari menarik halus kedua tangan Tita.
Senyum yang sempat terlihat dari bibir Tian luntur seketika saat gadis itu justru kembali memejamkan maja. Hell!! bahkan dalam keadaan duduk!! Habis sudah kesabarannya!!
"Bangun buruan!! Hari ini kakak ujian!" pekiknya menatap jengkel pada adik satu-satunya.
Namun seperti biasa, Titania Xander, putri tidur yang doyan sekali membuatnya geram, gadis mungil itu justru menenggelamkan kembali wajahnya di bantal sembari mengeratkan pegangannya pada selimut.
Dengan geram Tian menarik paksa selimut peach itu lalu membopong adik kecilnya bak karung tanpa mempedulikan rengekan dan pekikkan kesal gadis itu.
"Kak, Tita pusing!!!"
Sesampainya di kamar mandi ia mulai memandikan Tita tanpa ragu meskipun beberapa kali harus menelan ludahnya alot melihat tubuh telanjang, rata, adiknya.
Sesekali tangannya terhenti saat tepat di bagian-bagian 'itu'. You know what i mean uh. Mungkin ia mulai gila ketika libidonya naik hanya dengan melihat tubuh rata, sangat rata, namun putih dan lembut saat jarinya bersentuhan dengan kulitnya.
Hingga tangannya benar-benar berhenti memberi shampoo pada rambut halus Tita saat pertanyaan tak jelas gadis itu lontarkan.
"Kak, kalo Tita tidur sama kakak tapi telanjang kayak gini boleh?"
Dan Tian tercengang mendengarnya. What the fuck?!
"Kak buruan ngeramasin rambut Tita"
"..."
"Kak busanya kena mata!"
"..."
""Kak buruan ih"
"..."
"Kak Tian mata Tita perih!!!"
*********
Jan lupa voment.nya ya:)) jejak kalian sangat berarti bagi seorang author. Tambahkan ke library kalo suka :))
See you next part, jejak membuatku bersemangat.