"Ya gua gak tau, mungkin dia pernah nonton video enak"
"Tita gak punya hp bego"
"Ya bisa aja liat di hp temennya kan, kalo enggak di hp lo. Ah kalo enggak dia pernah liat lo tudur berdua sama partner ONS lo" Erick menyeringai menyelesaikan ucapannya.
"Gak mungkin!! semua ucapan lo gak ada yang masuk akal! temennya gak mungkin lah, mereka masih kecil, gua juga pake incognito jadi ga ada riwayat. Dan yang terakhir lo tau sendiri kalo gua selalu nglakuinya di hotel."
"..."
"Rick"
"..."
'Nghh ahh'
Plak!
"Aww!! apa-apaan lo hah?! anjir sakit pala gua!!"
"Tahan dikit libidonya anjir, masih di sekolah jan nonton bokep!" Tian mendelik tajam lalu memandang jengah Erick. Tak habis pikir dengan cowok tengil di hadapannya. Iya kalo sepi, lah ini? waktu istirahat cuy. Sudah ucapannya tak direspon.
"Alah gapapa, gada aturan gaboleh nonton video enak gini" jawab Erick.
Mendecih kasar, Tian memandang malas Erick yang justru mengeraskan suaranya hingga beberapa siswi memandang penasaran dan jijik.
Yah siapa yang tidak merasa jijik disaat siang yang panas begini temannya jutru menikmati video mesum.
Tian yang hampir saja menoyor kepala Erick terhenti dengan tatapan panik melihat siapa yang sudah beberapa langkah di depannya dengan pandangan tajam.
"Ah anjir jadi gak tahan gua. Gimana sih rasanya Yan? Pasti enak ya," Tak lagi mendengar ucapan Erick, Tian memilih berdiri lalu meninggalkan pria dengan libidonya itu.
Tian mengeluarkan cengirannya pada guru bk yang menatapnya garang sebelum wanita itu menghampiri erick. Dan terdengarlah teriakan pria itu.
***
"Kak Tian!!!"
Pria yang diteriaki tertawa kecil sembari merentangkan tangan menyambut tubrukan keras di dadanya.
Aroma greentea dari rambut Tita memanjakan hidungnya. Tian hirup dalam-dalam hingga Tita melepaskan pelukannya.
"Kok Kakak yang jemput?"
"Kenapa? Gak mau?" jawab Tian sembari merangkum wajah bulat adiknya lalu mengecup dahinya sebelum menggendongnya, mendudukannya di moge miliknya.
"Gak suka! karna pasti kakak bolos" jawabnya sembari menyentil dahi Tian.
"Jadi Tita gak suka kakak jemput? gak suka main bareng kakak? gak suka nemenin kakak? Yah kakak sedih jadinya"
Cup
Tian tersenyum hangat mendapat ciuman di pipinya. Ia memandang sayang mata bulat Tita yang sudah berair. Astaga gadis kecilnya itu cengeng sekali.
"Tita sayang kakak"
Tian membalas dekapan sang adik sebelum mengecup dahi Tita lalu mengajaknya pulang.
Sesampainya di rumah, Tian langsung membawa Tita ke kamarnya. Semua alat yang sudah ia siapkan ia keluarkan di kasur. Setelah sebelumnya mengganti pakaian, Tian lalu duduk di hadapan adiknya.
"Kita main game yuk Ta" Ucapnya disambut tatapan bingung Tita yang menatap alat yang sudah ia bawa.
"Kok pake kaya gituan Kak? Kita mau ngapain pake gituan?"
"Kita mau main game sayang. Mau gak?"
"Game apa?"
"Entar kakak jelasin. Jadi mau gak?"
"Tapi Tita gak tau mainnya"
"Ya makanya entar kakak jelasin"
"Iya deh"
"Iya apa sayang?"
"Iya Tita mau"
"Okey, let's play the game"
*****
Let's play the game hahah
Kuy lah sobat readers, tinggalin jejaknya biar bisa liat game apa yang mereka mainin.