Sesuai ramalan dari Tuan Kuo Weung. ๐
Pada usia 12 tahun Putri Kembar Lin dan Hin Qing.
Istri Kaisar Mian Jun melahirkan seorang putra yang sehat.
Kaisar Hung Qing sudah mempersiapkan sebuah nama yang cocok sejak lama penantian yang panjang.
"Istriku, Aku memberi nama putra kita Liong Qing", sahut Kaisar Hung Qing.
Kaisar Hung Qing memberi perintah kepada seluruh orang yang berada di dalam dinasti untuk mempersiapkan perayaan kelahiran putranya dengan meriah dan megah.
Pejabat perkotaan dan Saudagar kaya diundang untuk memberi selamat kepada Kaisar Hung Qing karena mendapatkan pewaris tahta.
Di suatu tempat kediaman Putri Kembar. ๐
Putri Lin Qing berada di sebelah timur dinasti yang merupakan kamar pribadinya.
Putri Hin Qing berada di sebelah barat dinasti yang merupakan kamar pribadinya.
Kadang mereka bertengkar karena hal sepele.
"Siapakah diantara kami adalah seorang kakak? ", tanya Putri Lin pada seorang Prajurit Dinasti yang sedang berlatih pedang.
"Aku tidaaaakkkk taahuuuu.. ", spontan lari Prajurit Dinasti yang kaget melihat putri kembar ada di belakangnya. ๐จ
"Eehh", heran Putri Lin๐ฒ
'Aku coba tanya yang lainnya'
pikir Putri Hin
Spontan kaget juga.
Seluruh prajurit dinasti juga kabur dari pertanyaan yang berbahaya.
"Uughhh"
"Ugh", kesal Putri Lin dan Putri Hin sambil tendang injak pedang yang ditinggalkan.๐ก
"Aku tidak menyerah!!!!"
"Aku adalah anak pertama yang lahir duluan !!"
"Kamu adalah kedua yang lahir", jelas Putri Hin
"Tidaaakk", teriak Putri Lin ๐ฌ
"Kamu yang kedua !!!"
"Aku yang pertama yang lahir !?"
"Kamu harus panggil KAKAK", Putri Lin tampak marah
Mereka pun bertengkar fisik sambil mendorong dan menarik rambut.
"Berhentiii"
"Berhentiii, Putri Lin"
"Berhentiii, Putri Hin", suruh Pelayan pribadi Mian Jun Istri Kaisar
"Rambut Putri yang sangat lembut dan cantik ini bisa kotor"
Pelayan pribadi memandang rambut Putri Kembar seperti terhipnotis. ๐
Putri Lin memiliki rambut gemulai dengan warna kuning keemasan.
Dan Putri Hin memiliki rambut lembut dengan putih berkilau.
Pandangan yang mengagetkan ke arahnya.
"Siapa yang lahir duluan, Feng?? ", tanya bersamaan Putri Kembar kepadanya
Feng teringat kata Istri Kaisar bahwa jangan menjawab pertanyaan Putri Kembar soal panggilan kakak.
Saat Putri Lin dipilih sebagai kakak pertama, Putri Hin mengunci diri di kamar dan tidak makan berhari-hari.
Saat Putri Hin dipilih sebagai kakak pertama, Putri Lin mengunci diri di kamar dan tidak makan berhari-hari juga.
"Putri Lin! "
" Putri Hin! "
"Aku tidak mengerti pertanyaannya", pura-pura bodoh.๐
"Putra Kaisar Hung Qing sedang tidur di pangkuan ibu"
"Jangan berisik", suruh Feng dengan cemas
"Baik! "
"Kita tanya saja pada adik kita yang baru lahir"
"Bagaimana mau tidak?"
"Jika dipilih aku, maka kamu harus menyerah!!!"
"Jika dipilih kamu, aku menyerah", tanding Putri Hin
"Boleehh... siapa takut?! ", setuju Putri Lin minta pakai jari kelingking.
Mereka pergi menengok Putra Kaisar Hung Qing yang baru lahir beberapa minggu.
Di suatu pesta perayaan Dinasti Kaisar.๐
"Terima kasih telah datang", sapa Kaisar Hung Qing pada tamu-tamu terhormat.
Suasana meriah dan ramai dengan banyak tamu karena sangat langka melihat Kaisar Hung Qing sudah tua punya pewaris tahta.
"Tak... tak... tap"
Suara langkah kaki membuat suasana hening dan sunyi di tengah perayaan.
Datang seorang yang mengagetkan semua tamu-tamu.
"Mengapa pada diam ya?! ", tanya seorang pejabat kota yang baru jabat kepada tamu sebelahnya.
"Ehhhh"
"Kamu tidak tahu dia siapa??!!"
"Dia cucu buyut Kaisar Ming yang ditumbangkan oleh Leluhur Kaisar Qing", bisiknya.๐
Kaisar Hung Qing berjalan menghampirinya.
"Terima kasih telah datang, Tuan Guan Ming!"
"Selamat"
"Semoga panjang umur, Kaisar Hung Qing! ", rasa hormat Tuan Guan Ming
Tuan Guan Ming datang bersama dengan pengawal pribadi seorang wanita bergaya prajurit.
"Silakan nikmati pestanya!!"
"Ayo lanjutkan semua tamu-tamu undangan!!!"
"Nikmati perayaan kelahiran Putraku!! ", suruh Kaisar Hung Qing.
Suasana kembali meriah lagi. ๐
Tidak satupun yang berani mendekati Tuan Guan Ming.
"Ayo kita jalan-jalan, Jieng !!", suruh Tuan Guan Ming
"Aku tidak tahan lihat tatapan mereka yang menyebalkan", kesal Tuan Guan Ming.๐
Dia berjalan-jalan hingga mampir ke sebuah tembok pada posisi utara istana yang merupakan kediaman pelayan-pelayan pengobatan dinasti.
"Apa kamu disini, Teng", bisik Tuan Guan Ming pada orang dibalik tembok
"Aku disini, Tuan Guan Ming! ", jawab Teng
"Mengapa kamu gagal?!"
"Membuat Kaisar Hung Qing tidak memiliki anak"
"Katamu obat racikan milik kamu selalu berhasil membuat pria dan wanita menjadi mandul", marah Tuan Guan Ming.
"Ampun, Tuan Muda!!", takut Teng.๐ต
" Aku tidak menyangkal!"
"Tabib Qian punya obat penawar untuk racun yang kubuat", jelasnya
"Apa boleh buat?!!"
"Kaisar Hung Qing sudah punya putra pewaris"
"Kamu sudah mempersiapkan seorang wanita yang bersedia tanpa bertanya apapun?? ", suruh Tuan Guan Ming sedang merencanakan sesuatu.
"Iya, Aku sudah siapkan?!! "
"Baik"
"Suruh dia tunggu di depan gerbang keluar Dinasti", perintah Tuan Guan Ming
"Baik, Tuan Guan Ming! ", jawab Teng
Tuan Guan Ming dan Pengawal Jieng pun pergi ke arah keberadaan Putra Kaisar.
Di kediaman Mian Jun Istri Kaisar.
"Mama, aku boleh gendong adikku! ", tanya Putri Lin dengan senang.๐
"Iya boleh!"
"Hati-hati pegangnya", jawab ibu Putri Lin
"Nanti gantian ya... aku mau juga", mohon Putri Hin
"Ayo kita pergi ke teras dekat kolam ikan!", minta Putri Lin
Mereka duduk dengan meja bundar dan kursi yang terbuat dari batu granit.
Cuaca yang cerah hingga sinar matahari terlihat berkilau di kolam ikan.
"Mama, mau ambil kain selimut untuk adikmu"
" Jangan kemana-mana ya! ", suruhnya
"Baik", jawab Putri Kembar.๐
"Adikku, kumohon panggil aku kakak ya! ", minta Putri Lin
Putri Hin kaget, "Jangan dengarin!"
"Aku ini kakakmu yang sebenarnya! ", kata Putri Hin
Putri Kembar saling memandang dengan kesal.
"Kita sudah janji tidak bertengkar lagi sampai adik kita bisa bicara", ingat Putri Lin yang bijak
"Baik!!"
"Aku juga bosan bertengkar terus soal siapa yang kakak pertama? ", melas Putri Hin.๐
Tuan Guan Ming dan Jieng melihat putri kembar sedang berada di teras.
"Tuan Guan Ming, itu Putra Kaisar", Jieng menunjuki
' Sip, ini kesempatan'
' Tidak ada yang jaga mereka! ',
pikir Tuan Guan Ming
"Mana Jubah hitamnya? "
"Aku saja yang urus ini"
"Kamu di sini jaga jika ada orang!", suruh Tuan Guan Ming
Dengan pakai jubah hitam dan penutup kain mulut
Tuan Guan Ming mendatangi Putri Hin karena dekat dengannya.
"Praaakkk"
Putri Hin terkena pukulan keras dan dia pingsan. ๐
"Hiiinnn"
"Kamu siapa?!"
"Mamaaaa.... maaammmaaaa", teriak Putri Lin sambil memegang erat adiknya
Tuan Guan Ming menarik dan mengambil Putra Kaisar.
"Jangan ambil adikkuuu!!! ", teriak Putri Lin yang berhasil mengambil kain penutup mulut.
Putri Lin didorong ke kolam ikan yang cukup dalam untuk anak usia 12 tahun.
"Adiiikkku", suara pelan Putri Lin yang tengelam
Cahaya kolam ikan makin memudar di mata Putri Lin.๐ต