Putri Lin Qing berbalik sembari seketika berdiri kokoh yang akan hendak melempar batu kerikil.
"Baaahhhha!!!"
Spontan kaget Putri Lin Qing sembari buka mulut sebagai bentuk ekpresi wajah super terkejut.
Batu kerikil pun terlepas dari genggam kuat Putri Lin Qing.
Pemandangan yang jarang dilihat oleh Putri Lin Qing.
Seorang Nenek berambut putih panjang dengan pakaian compang-camping.
Duduk jongkok dengan memegang pedang yang diasah berkilau.
Sedang memotong kepala Ikan Tuna Raksasa Laut yang berukuran 1 Meter dengan pedang tersebut.
"Taaakkkk!!!?"
"Tuuusskkkkkk??!!"
Suara lanjut pedang yang diayunkan.
"Nenek!!!"
"Kamu siapa?!", tanya Putri Lin Qing
Mendekati dan ikut duduk jongkok.
Nenek itu menengok ke arah Putri Lin Qing dengan mata sayup.
"Akuuu?!"
"Aku Hin!!! ", respon Nenek Qin.
Kali ini Putri Lin Qing lebih terkejut hingga menampar diri sendiri.
"Ini pasti mimpi deh!!!"
"Keliatan banget!!?", pikir Putri Lin Qing.
Karena tak percaya, Putri Lin Qing ini mengguncang tubuh Nenek Hin.
"Serius dong!!"
"Apa kamu benaran Hin?!"
"Saudara kembar yang berharga!!", teriak Putri Lin Qing.
Sembari melihat rambut Nenek Hin yang putih dan wajah yang sudah tua.
"Kamu sudah tua?!", lanjutnya.
Tiba-tiba Putri Lin Qing berpikir setelah melihat Nenek Hin.
"Jangan-jangan aku sudah tua nih!!!", pikirnya
Berjalan cepat dan mencari cermin kekuningan meja.
Putri Lin Qing berwajah muda gadis remaja dengan rambut kekuningan keemasan yang ditampilkan oleh cermin tersebut.
Kembali kepada Nenek Hin.
"Apa yang terjadi?!", tanya seriusnya.
Terdengar langkah kaki di belakang Putri Lin Qing.
"Taannggkkkk"
Suara bangkom air terjatuh ke tanah.
Langsung Menengok.
Putri Lin Qing dipeluk erat oleh Feng Sang Pelayan Pribadi.
"Huuuhhhhh!!", tangis Feng yang rindu.
"Kamu siapa?!", tanya Putri Lin Qing.
Setelah melepas pelukan.
"Feng!!!"
Putri Lin Qing melihat air mata mengalir di wajah Feng yang hampir tua.
"Apa yang terjadi?!", tanya Putri Lin Qing.
Feng mengangkat Putri Lin Qing yang jongkok.
Dan membawanya kembali ke kamarnya.
"Lin, Sudah lama tertidur panjang sejak kejadian Putri Lin tenggelam di kolam!!", jelas Feng
Kata kolam ini membuat Putri Lin Qing mengalami sakit kepala.
Ini membuat ingatan kembali pulih tentang Putra Liong yang diambil darinya.
"Baik-baik saja?!", cemas Feng
"Iya!!"
"Dimana Ibuku dan Ayahku?!"
"Lalu dimana Hin??!", mohon Putri Lin Qing.
Feng sudah lama hidup di kediaman Kekaisaran Qing.
Mulai ketakutan untuk menjawab pertanyaan Putri Lin Qing.
"Feng, mohon beritahu kepadaku!!", pinta Putri Lin Qing sembari memegang tangan Feng.
Feng memulai berani diri untuk mengucapkan sebuah jawaban kepada Putri Lin Qing.
" Kekaisaran Qing sudah tumbang!!! "
Kalimat yang mengejutkan didengar oleh Putri Lin Qing.
"Kaisar Hung Qing, Ayahmu! Menderita sakit karena trauma kehilangan Putra Liong!!"
"Ibuanda, Permaisuri Mian Qing telah diculik oleh Perampok Gunung!!", lanjutnya
Bergesa bertanya.
"Dimana Hin?!", cemas serius Putri Lin Qing setelah mendengar Ibuandanya diculik.
" Putri Hin?!", sedih Feng.
Memandang wajah serius Putri Lin Qing.
Sulit menjawab.