Waktu demi waktu berlalu dengan cepat.
Awan-awan langit bergerak cepat.
Pagi berganti Malam.
Malam pun berganti Pagi.
Tak terasa Musim Gugur tiba.
Pohon-pohon rindang ini mengugurkan satu per satu daun kuning kecoklatan ke kaki pohon.
Kolam-kolam Istana Qing terlantar kering tanpa Ikan-Ikan Koi Besar selama bertahun-tahun.
Sepi sunyi seperti kuburan tanpa berkabung.
Tetapi.
Seekor burung pipit kecil bersayap ungu dengan ekor bulu kuning keemasan ini menemani gadis yang terbaring kaku dengan rambut panjang gemulai.
Seorang Gadis Kaisar yang sudah lama koma terbaring di kasur yang selalu wangi bunga.
Patukan burung pipit yang tumpul ini membangunkan Putri Lin Qing.
Sebuah kedipan kecil pada mata Putri Lin Qing yang hendak ingin melihat.
Gerakan jari-jari yang putih halus lembut ini dimainkan.
Perlahan mengangkat tangan dengan setengah mata terbuka.
Menengok ke arah samping pada pintu yang terbuka lebar.
Sehingga sinar matahari menyinari kamar Putri Lin Qing.
"Haakh!"
Suara Putri Lin Qing sedang mengangkat kepala.
Meski kaki Putri Lin Qing belum dapat digerakkan.
Setelah beberapa menit lamanya.
Akhirnya, Putri Lin Qing dapat menggerakkan seluruh tubuhnya.
Sisanya usaha jalan dengan kakinya.
Sedikit demi dikit, berjalan dengan lancar.
Hingga tiba pada pintu.
Angin menghembus wajah dan tubuh Putri Lin Qing.
Membuat rambut kuning keemasan terangkat seperti kain yang terbang di udara.
"ASTAGAAAAAA!!!!! "
Sedih Putri Lin Qing yang melihat pemandangan kumuh seperti terkena badai topan yang dahsyat.
"Oh, Tidaaakk! "
" Taman Bungaku yang berharga!? ", sayup Putri Lin Qing yang langsung berjalan cepat sembari berlutut.
Taman Bunga miliknya yang dikumpulkan dari tamasya masa anak.
Sudah berubah menjadi rumput-rumput kering yang panjang dan lebat.
"Tidakkkk!"
"Oh, Astagaaa!! "
Menengok ke arah lain.
Melihat Kolam yang kering dan dipenuhi daun penuh kotoran tanah bertebaran.
" Oh, Siaaaalllaaannn!!!!!"
"A....I....O...U...E!!! "
(Kata hujatan kasar yang disensor)
Putri Lin Qing menengok ke atas.
Kepunyaan paling berharga adalah Pohon Biru Langit dengan daun dan bunga berwarna biru langit.
Menjadi batang pohon tanpa daun maupun bunganya.
"Sriiikkkcckk"
Suara pedang yang menghunus ini mengarah belakang punggung Putri Lin Qing.
Putri Lin Qing terpana diam karena merasakan hawa pembunuh yang kuat di belakang punggungnya.
Putri Lin Qing mengambil sebuah batu kerikil di dekatnya tanpa diketahui orang misterius tersebut.
Hendak berpikir menyerangnya saat berbalik.
"Sruuukkkkk!!!! "