"Apa tidak ada orang di luar sana yang mau melamarku? " Mira memecah keheningan di perpus prodi hari itu. Kami semua berhenti dengan laporan dan tugas kuliah yang hampir deadline.
"kalau aku menikah, tidak ada lagi kehidupan kampus yang menyengsarakan, " lanjutnya acuh dengan tampang bego kami mendengar kata2nya.
"tidur sana, baru mimpi yang indah" aku membalasnya santai. Orang2 tertawa garing mendengarku dan melanjutkan pekerjaan mereka. Mira menatapku sebal, aku terkekeh melihat liat lidah lalu melanjutkan urusannya dengan cacing2 integral.
Biar aku memperkenalkan diri biar kalian tidak bingung dengan ceritaku nantinya. namaku Aldina, mahasiswi semester 6 dari salah satu universitas di Makassar. Aku mengambil program studi geofisika. Mungkin, banyak yang ndak kenal sama prodiku ini. begitupun aku, awalnya. aku hanya asal pilih saat daftar kuliah dan diterima. Yeeyy, aku bersorak bahagia karena bisa kuliah di universitas yang sama dengan kakakku sampai hari itu tiba. hari dimana aku sadar kalau prodi tempatku akan menghabiskan 4 tahun (hitungan paling cepat) hidupku penuh darah, tangis dan luka. Hehe, canda deng. tapi memang tidak mudah kuliah di prodi ini, why??.. bayangkan kalian belajar matematika, fisika, geografi, geologi dan bahasa inggris secara bermasaan. sudah dapat gambaran?
oke, kita kembali ke cerita awal..
" Din, deadline tugas dari pak syamir kapan?" tanya Cika.
" senin depan, katanya itu bakal jadi nilai tambah buat nilai akhir nanti" jawabku tanpa melepas pandangam dari laptop.
"masih ada waktu, laporan Geocamp yang jadi PJ-ku sudah selesau. tinggal kalian baca kembali kalau2 ada yang salah"
"aku juga, kalian bagaimana? " aku menatap Mira dan dua lainnya.
"aku masih bab 4, masih di pantul sama asisten, " jawab Mira lesuh. Dua lainnya mengangguk sama.
" yah sudah, kita selesaikan hari juga, tugas yang lain bisa kita kerjakan nanti. Kak Arif sudah menunggu laporan lengkap sabtu depan" kataku. semuanya mengangguk setuju dan mulai mengerjakan laporan. rasanya ingin kubelah tiga Kak Arif. sudah tahu kalau kami punya banyak tugas menjelang final, deadline laporan malah dimajukan. dengan alasan permintaan dosen, dasar iblis berbulu kalkun.
-o-
Aku membuka pintu kosan gontai. otakku rasanya mencair. setidaknya tidak ada lagi laporan yang menghantuiku. aku memutuskan mandi untuk menghilangkan penat. setelah, ceplas ceplus aku keluar kamar mandi dengan senyum lebar.
"ahh.. mandi setelah semua laporan itu memang mantap" kataku sambil menari2 dan mulai berbaring. nonton anime pasti akan mantap. aku mengambil tas dan mengeluarkan laptop jaman batukubyang beratnya hampir 3 kilo saat sesuatu bergetar dari dalam tas. Telpon dari mammy (a. k. a. tanteku) .
"iya mi, kenapa? " jawabku begitu terhubung. "kamu dimana? " suara mammy lembut dari seberang sana. lol. dia ada sepupu dari ibuku yang kebetulan tinggal di Makassar. orangnya baik dan suka bikin kondangan di rumahnya -,-.
"di kosan, baru pulang kuliah"
"baguslah kalau begitu, kamu ke rumah sekarang yah. mammy bikin syukuran"
"sekarang? boleh. aku di jemput siapa? "
"kamu datang sendiri aja yah, nanti mammy yang bayar ongkosnya. om kamu lagi sibuk" " Mi, ini udah jam 5 dan aku ngga ngerti jalan ke rumah mammy gimana" jawabku frustasi. sekedar info, aku adalah mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) yang tidak punya track record naik kendaraan umum sendiri. maklum sebagai anak perempuan satu2nya dari empat bersaudara, orang tuaku rada over kalau masalah ini.
"kamu coba pake grappy atau apalah itu. kan sekarang banyak tuh aplikasi buat ojek online. udah mammy tunggu kamu disini, oh iya emmakmu kirim sesuatu, kalau kamu mgga kesini mammy bakal habisin kiriman dari emmakmu" kata mammy lalu menutup telpon. aku menghela napas panjang, dan berteriak tanpa suara di kamar kosku.
"oke Din, sabar2 ingat kirimin dari emmak" setelah tenang aku menggambil hape dan mulai mencari aplikasi grappy di playing store. setelah beberapa menit aku sudah siap2 dan mulai memesan dari grappy yang berhasil kuinstal. lumayan ribet dan aku tidak tahu mencari lokasi kosanku jadi aku memasukkan jalan besar sebelum kosanku supaya drivernya gampang dapatnya. ting tong, notif dari grappy kalau ada driver yanv mengambil pesananku. aku buru2 keluar kosan mengunci dan berjalan menuju jalan yang kumasukkan di grappy. baru beberapa meter dari. kosan ponselku bergetar. nomer tidak dikelal.
"halo" jawabku sambil merapikan tasku
"halo bu, saya dari grappy lokasi ibu dimana? " what the hell, aku dipanggil ibu.
"bapak tunggu saja saya di depan jalan kenangan, saya dalam perjalan kesana" jawabku dongkol sambil berlari kecil.
"ya sudah bu, tapi ibu yang mana? "
"saya yang pakai jaket pink jeans biru"
"pink, jeans biru?...hmm.. oh, saya sudah melihat ibu, "kata si driver. aku melihat sekitar, itu driver yang mana. tiba motor scooby merah berhenti di depanku.
"dengan ibu Aldina? saya dari grappy" kata orang itu, menatapku dan tersenyum lebar.