Akhir2 ini aku hidup dalam mode siaga satu. serangan tugas, ujian akhir, laporan dan panggilan pulang kampung dari emmak makin gencar. masih sesuai dengan ekspektasiku tapi lebih melelahkan, apalagi aku harus curi2 waktu untuk sekedar menonton anime baru di samedaha (aka website anime) .
"woi, Aldin mau nebeng ngga? " kata Mail saat aku sedang mematikan laptop.
"tentu bosque" jawabku. oh iya biar kuperkenalkan, namanya Mail. teman makan, belajar, ngobrol rada nyampah, gila2an selama di kampus. walau aku kadang lupa kalau dia itu cowok saking dekatnya kami.
"besok ke kampus ngga? "tanya mail membuyarkan pikiranku tentang masa2 unfaedah yang kami lalui.
"besok kan sabtu, ngapain? "
"ada seminar di aula utama kampus. pematerinya sih lumayan"
"male-"
"Gratis" kata Mail memotong kalimat malasku. aku menatapnya membuat Mail tersenyum jahil.
"with lunch" katanya lagi.
"jam berapa? " kataku mengiyakan ajakannya. sebagai pencari lunch gratis mana mungkin aku melewatkannya.
" jam 8, ntar aku kirimin link daftarnya" di kepalaku mulai berputar makan siang apa kira2 besok.
saat tiba di parkiran fakultas, tiba2 kami do soraki. aku lupa bilang, kalau kami dituduh pacaran oleh senior2 yang budiman dan menjalar ke seantero fakultas. aku sudah menjelaskan tapi tidak ada yang percaya. ndak urus juga, malas menjelaskan terus. Yang penting Mail juga sepertinya tidak ambil pusing.
-0-
"bakso siap, laptop siap, mari makan". bakso setelah seharian capek di kampus memang paling makyus. apalagi ditemani drakor terbaru hasil copyan dari cika tambah mantap. Ponselku bergetar, nama Arif terpampang disana.
"Hoi, apaan" jawabku.
"bisa jawabnya manisan dikit ndak?" suara Arif terdengar kaget.
"sorry, lu nelpon disaat tidak tepat. tumben ada apa? "
"tolongin guee... hueee" jawab Arif mulai nangis melankolis.
"ngga usah nangis2, lu kenapa lagi? berantem lagi sama kakak ipar lo? "
"gini, gue ada event game di Jakarta 3 hari. gue dapat undangan kesana and full funded"
"terus masalahnya apa fernandes"
"keluarga gue pasti ngga ngasih izin, lu kan tau sendiri bagaimana" iya tahu sekali, seaneh apa keluarga arif yang sampai menelponnya 10 kali sehari.
"jadi gue bisa bantu apa?" tanyaku lama2 kasian juga sama patner in crimeku soal anime dan kawan2.
"gini gue bakal ngomong kalau gue ikut penelitian dosen dan ngga bisa dihubungi 3 hari karena lokasinya yang susah sinyal. Dan gue mau lu pura2 jadi cewek gue buat-"
"bentar2 apa hubungannya gue jadi cewek lu dengan ini semua"potongku histeris.
"makanya dengar dulu. kenapa lu pura2 jadi pacar gue, karena satu keluarga gue udah lama pengen gue punya pacar. dua kalau gue dengar kabar gue dari pacar gue mereka bakal percaya 1000%. tiga karena lu teman gua satu2nya yang ngga bakal baper kalau gue minta tolong ini" alasan yang terakhir gua paling setuju. asal tahu saja si Arif ini punya tampilan yang "cantik" untuk seukuran cowok. mana mukanya licin plus kinclong. iya kali pacarku lebih cantik,kan tidak mungkin. tapi,
"tunggu lu kan udah punya pacar. kenapa harus gue"
"soalnya pacar gue ngga tau kalau gue boong sama keluarga gue. bisa ngamuk dia" aku angguk2 paham.
"ya udah deh, lu kasi aja nomer gue ke keluarga lu. biar mereka gua yang urus"
"beneran. love u so much kami-san" kata Arif membuatku bergidik. btw kami-san itu bahasa jepangnya istri. amit2 dah.
"sana lu, gua mau lanjut nonton nih" kataku memutus telpon saat Arif melanjutkan kata2 cintanya.
-0-
Aku baru mau menarik selimut saat notif WA masuk ke ponselku. Dari Risal juniorku yang baik overdosis soalnya sering membagikan anime terbarunya dan mengajakku ke event jejepangan.
"kak, maaf ganggu. aku mau ngomong boleh"
"telat, lu udah ganggu. jadi ngomong aja"
"hehe, gini kak aku mau curhat tapi kakaknya kan lagi sibuk2nya makanya aku ngga gangguin dulu. dan ngomong di WA juga rasanya ngga srek begitu"
"tenang, minggu depan gue punya waktu kosong kamis. lu bisa curhat sampai bangkotan juga boleh"
"beneran kak? 😁 oke ditunggu hari kamis kak, ". aku memasang pengingat di kalender buat jaga2. maklum orang sibuk, preet. memang sudah setahun belakangan Risal rajin curhat denganku. padahal dia punya pacar baik hati yang siap mendengar keluh kesahnya. saat kutanya kenapa dia tidak curhat saja dengan pacarnya, ini jawabannya" terkadang ada hal yang hanya biaa kubicarakan dengan kakak". oke fine, aku sudah tidak bertanya lagi soal itu padanya. tidak ada ruginya juga buatku.
selain Mail, aku juga kerap kali digosipkan dengan Arif dan Risal. alasannya kami sering kedapatan jalan berdua (pembelaan:lagi sesi curhat sama salah satu dengan mereka) atau lagi makan bareng (pembelaan: lagi ditraktir gara2 kalah game/ lagi minjem duit makanya nebeng). Aku tidak ambil pusing, selama mereka baik padaku begitu juga aku.