Para tamu undangan seluruhnya pun kini telah tiba ke rumah orang tua Tiwi karena disana sedang berlangsung acara resepsi pernikahan Tiwi dan Lucky.
Disana telah hadir keluarga, kerabat, para karyawan perusahaan Pak Kim dan sahabat sahabat Tiwi.
Kini tengah berdiri sepasang pengantin di tengah pelaminan dengan stelan tuxedo dan gaun yang sangat bagus membuat kedua nya terlihat tampan dan cantik. para keluarga pun kini memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai sambil memberi kado mereka masing masing.
"Selamat berbahagia buat kalian berdua anakku dan menantuku" ucap pak Bahri sambil menyalami dan memeluk Lucky dan berbisik "Jangan sampai kau menyakiti hati istrimu ini nak." ucapnya sambil menepuk bahu Lucky kemudian bergantian menyalam Tiwi sang menantu dengan dipenuhi senyuman.
Beda dengan Bu Jen yang seperti nya tidak senang dengan pernikahan ini dia hanya menyalam dan memeluk Lucky sambil mengatakan "Semoga bahagia" setelah itu dia langsung berjalan angkuh melewati Tiwi. melihat itu Tiwi seketika meringis "bahkan untuk memberikan senyum pada ku saja dia sangat susah, ya Tuhan kenapa engkau menitipkan mertua yg seperti ini padaku? huft sabar wi, ini ujian" katanya dalam hati.
Setelah itu kini tiba giliran bunda nya Tiwi memberi ucapan "Selamat ya nak, semoga kalian bahagia dan langgeng sampe kakek nenek" ucapnya sambil menyeka air mata bahagianya dan juga menghapus air mata Tiwi yg menetes melihat bunda dan papi kesayangannya itu.
Kemudian adik Lucky, nenek Tiwi, paman, bibi dan sepupu Tiwi pun menyalami mereka sambil memberikan kado pernikahan dan memberi ucapan selamat serta doa doa. dilanjut lagi dengan kerabat mereka yg lain dan para karyawan perusahaan KIM Media yg diundang. Tangan dan wajah mereka serasa pegal menyalami dan tersenyum kepada banyak orang, karena merasa lelah mereka berdua pun berusaha duduk untuk istirahat sejenak Tapi belum sampai 10 menit mereka duduk menikmati minuman dan beristirahat, mereka sudah di datangi lagi oleh mahkluk alien yg sangat menyebalkan tapi menyenangkan menurut Tiwi.
disana sudah ada Putri sahabat tercinta dari Tiwi beserta Edrick dan anak mereka. "Selamat ya buat kalian berdua, selamat pak Lucky (menyalam Lucky) dan juga buat sahabat tercinta kuh (menyalam dan memeluk erat Tiwi) semoga bahagia dan langgeng sampe kakek nenek." ucapnya bahagia
"Makasih ya put," balas Tiwi dan Lucky dengan senyuman
"Selamat ya Wi" ucap Edrick yg ada disebelah Putri sambil menggendong aira anak kedua mereka. dan dia menirukan suara anak anak dan mengatakan "Selamat ya tante tiwi moga cepat dapat momongan bial aila ada temenn.." ucapnya sambil melambai lambaikan tangan
"Makasih aira ku sayang..." ucap Tiwi sambil menyubit pipi aira yg sangat imut.
Lucky mengalihkan pandangan kearah banyak orang karena dia seperti nya masih belum sanggup melihat Putri bahagia bersama lelaki lain. melihat dan menyadari hal itu Putri pun permisi turun dari pelaminan setelah memberikan kado nya pada Tiwi.
Tapi bukan Putri sahabat laknat menurut Tiwi tapi beberapa orang yang sudah mengantri dibelakang Putri dengan wajah yang pura pura marah dan jengkel ketika melihat Tiwi. melihat itu Tiwi memutar bola mata jengah karena dia pasti akan dongkol dengan tingkah para sahabat laknat nya itu.
"Ngapai masih pada diri disitu? gk mau ucapin selamat ke gue??" tanya Tiwi ketus tapi disertai senyuman
"Hwd PIJAHHHHHHH..." teriak irvan sambil memeluk Tiwi erat sampai sampai Tiwi sesak napas
"Lepas sesak tau.." dorong nya "Lagian lo gk malu apa teriak teriak kayak dihutan? liat tuh orang orang pada merhatiin lo.." ucap Tiwi sambil menunjuk pada orang yg memang sedang ngeliatin irvan karena teriakan nya. dan lelaki itu hanya cengengesan "hehehe"
"Lagian ya, lo tuh hobi banget manggilin gue pijah? jijik dengernya tau gak?" ucap Tiwi sambil mengerucutkan bibir nya.
"Duh awas tuh bibir jadi kayak paruh bebek monyong trusss" ucap Aldo yg ada disebelah irvan.
Aldo, Irvan, dan Rey adalah sahabat terdekat dan tersomplak Tiwi di grup moge yg dia ikuti. mereka dipertemukan disana sejak mereka kuliah, ya tau sendiri kan kalo Tiwi ini beda dia itu lebih hobi dengan kebiasaan para lelaki atau bisa dibilang 'tomboy' gitu.
"Pijah, lo kok gak ngabarin kita sih kalo lo kawin? emang kami lo anggap sebagai apa sih??" ucap Irvan dengan bahasa alay nya.
"Eh kutil kucing, nih bukti nya lo dateng kesini berarti lo dikabarin kan? emang lo tamu tak diundang apa??" jawab Tiwi
"Ya itu kan karena si handsome handbody yg ngabarin kita, bukan dari lo langsung!" ucap Irvan sambil menunjuk Rey yg ada diposisi paling belakang diantara mereka.
"Iya wi, lagian lo juga jarang aktif digrup. eh asal lo tau ya? kita itu udah nerka nerka kalo lo itu ngilang diculik, tau gak? kita tuh khawatir banget gk dapat kabar dari lo selama berbulan bulan, kita coba cari lo ke kantor lo katanya lagi cuti trus kita itu sempat kemarin datangi lo kerumah ortu lo, katanya lo udah dijakarta, dan sekarang tau tau nya lo udah nikah. itupun kita tau nya tadi pagi dari si monteng (montir ganteng)" kini Aldo yg menunjuk pada Rey.
"Biasalah guys, perubahan cuaca.. jadi akhir akhir ini aku lagi sibuk banget, ya salah satunya pernikahan ini." jelas Tiwi
"Eh do, lo ralat tuh ucapan lo yg bilang kalo kita khawatir sama ni cebong diculik,, lo kan tau sendiri kalo dia itu PEGULAT SEJATI, bahkan sumo jepang aja kalah ya ngak?" ucap nya pada aldo yg langsung dapat jitakan keras dari Mira pacar nya Irvan.
"Duh...sakit yang, kasar banget sih jadi pacar unchh" rengek nya sambil mengusap dahi nya yg sakit.
"Makanya klo ngomong pikir dulu" jawab Mira
"Mampus lo... dijitak kan, masih kurang? biar gue sleding keluar dari sini" ucap Tiwi dengan nada mengancam
"Hehehe peacee.." cengir Irvan sambil mengacung kan dua jarinya
"Eh btw wi, nih laki lo kok keknya udah keliatan tua ya?" ucap Aldo dengan nada berbisik ke arah Tiwi meskipun masih bisa didengar oleh orang yg berada di sekitar nya termasuk Lucky sendiri.
"Kita beda sepuluh tahun" ucap Tiwi santai.
"What???? apa????" ucap Irvan dengan setengah teriak membuat nya dapat jitakan lagi dari Mira "Duh Yang jangan KDRT dong.." ucapnya kearah Mira dengan wajah kesal
"Makanya kalo mau teriak ngeliat tempat Yang..." jawab Mira
"Ngak pedofil kan wi??" tanya Aldo berbisik kembali pada Tiwi dan kini dia dicubit keras oleh Astri kekasihnya
"Awww knapa dicubit sih yang??" tanya nya menoleh ke arah Astri dan pacarnya itu hanya melotot sambil menunjuk ke arah Lucky yg memasang wajah dingin dan mata burhan nya
"Hehehe,, biasa bray..bercanda doang jan masukin hati ya" ucap Aldo sambil menyalam Lucky tanda damai.
"Eh btw busway, lo kok gendutan ya wi? baru beberapa bulan kita gk jumpa udah makin makmur aja tuh badan" Ucap Irvan sambil memerhatikan tubuh Tiwi yg memang kini semakin gendut ditambah lengan nya yg lumayan berlemak.
Seketika wajah Tiwi terlihat gugup dengan pertanyaan sahabat nya dan membuat dia sedikit menunduk sambil memperhatikan tubuhnya sendiri. Rey pun seakan mengerti situasi dari Tiwi dia langsung berusaha membuat sahabatnya itu menjauh dari Tiwi agar tidak terlalu banyak mengoceh lagi.
"Heh kalian kesini cuma mau ngoceh doang? sampe gue dikacangin gini?" Ucap Rey yang membuat semua mengalihkan perhatian pada nya.
"Aduh sorry bro.. abisnya kebawa suasana kangen ama ni si pijahh" sahut Irvan.
"Ya udah Happy Wedding ya sahabat laknat ku Pratiwi Kimberley,,," ucap Aldo sambil menyalam Tiwi "dan juga buat suaminya hehehe" menyalam Lucky "Semoga menjadi keluarga yg sakinah mawaddah warohma" tambah nya lagi.
"Selamat juga ya wi," ucap Astri dan Mira bergantian
"Selamat ya Pijahh kuh" ucap Irvan "ini ada kado dari gue dan Aldo beserta pasangan masing masing. Sorry cuma satu doang dari kita berempat tapi lo yakin deh ini tuh berharga banget buat pasangan baru" bisik nya pada Tiwi yg membuat Tiwi menyergit bingung sementara teman nya itu hanya terkekeh.
"Lo harus pake ini nanti " Tambah Mira dan Tiwi semakin penasaran dengan isi nya
"Yap biar kita cepet dapet ponakan" Tambah Irvan "Bray,, ntar malam main nya selow aja ya, jangan kasar kasar soalnya dia itu masih amatir" bisik Irvan pada Lucky yg membuat nya tersenyum sekilas. seakan tau arah pembicaraan Irvan, Tiwi langsung teriak "Bangsat lo pada.." dan hanya disambut kekehan oleh mereka berempat
"Pijahhh kita makan dulu ya soalnya kita laper, mumpung lagi ada gratisan" ucap Irvan kemudian Turun dari pelaminan di ikuti oleh 3 orang teman nya yg lain terkecuali Rey yg masih berdiri disana mematung.
*upss maaf digantung, langsung lanjut ke bab berikut nya* 😘