Chereads / Takdir Cintaku / Chapter 22 - Resepsi?

Chapter 22 - Resepsi?

Kini tinggal Lucky, Tiwi dan Rey yg berada di pelaminan. Mereka saling tatap tatapan, terutama Rey yg sedari tadi hanya menatap Tiwi sendu dan dalam. Dia merasa sangat sakit ketika melihat Tiwi bersanding dengan pria lain bukan dirinya, tapi bukan itu yg membuat dia sakit hati tapi kehadiran dia di pernikahan Tiwi ini yg membuat nya sangat sakit. Tapi dia sedikit merasa lega karena Tiwi kini telah memiliki pelindung yg semoga memang bisa melindungi Tiwi wanita pujaannya. Meski dia harus melapang kan dadanya merelakan Tiwi kepada pria yg sebenarnya merusak kehidupan Tiwi.

"Selamat ya" ucap nya pada Lucky sambil mengulurkan tangannya kearah Lucky, namun tatapan nya hanya tertuju pada Tiwi. Melihat tingkah Rey, Lucky seperti marah entah itu alasannya apa tapi melihat Rey menatap Tiwi dalam ia tak suka.

"Makasih.." Sahut Lucky dan langsung menyambut uluran tangan dari Rey dengan agak kasar membuat yg empunya mengalih perhatian menatap Lucky sengit. kini tatapan mereka beradu diudara dengan tangan saling berjabat, namun tatapan mereka itu menandakan bahwa mereka saling tidak suka.

Setelah itu Rey pun beralih ke Tiwi

"Selamat ya wi, gk nyangka kalau lo bakalan cepet nikah nya." ucap nya sambil menyalam Tiwi.

"Makasih ya Rey, udah mau datang kesini" jawab nya sambil tersenyum pada Rey.

"Setelah ini lo jangan pernah lupain aku dan grup kita ya!" kata Rey dan dibalas anggukan senyum dari Tiwi.

"Nih, kado pernikahan gue buat kalian. semoga bahagia ya" Ucap nya lagi sambil mengelus puncak kepala Tiwi. Kemudian ia melangkah pergi namun dicegat oleh Tiwi dengan menahan tangannya.

"Gue boleh gak, meluk lo buat yg terakhir nya. kan, setelah nikah gue gk bisa lagi manja sama loe sebagai kakak gue." Tiwi menekankan kata Kakak supaya Lucky tidak salah paham. Dan kemudian mereka berpelukan sekilas sebagai tanda perpisahan.

Melihat nya Lucky sangat panas dan ingin segera pergi dari sana kemudian mengumpat dan meluapkan kemarahan nya. dia sendiri bingung kenapa melihat Rey dan Tiwi berpelukan, dia merasa panas. apakah ini yg namanya 'cemburu?' tapi tidak mungkin Lucky bisa cemburu pada Tiwi sementara dia tidak memiliki perasaan apapun pada wanita itu? ia berdecak dalam hati dan mencoba bersikap seperti biasa.

"Dasar wanita jalang, bisa bisanya dia meluk pria lain sementara disamping nya berdiri suaminya sendiri." umpat Olivia dari pojok ruangan sambil menggeramkan tangan nya emosi.

Selepas kepergian Rey dari pelaminan, Tiwi dan Lucky masih berdiri menatap orang orang yg berada disana. semuanya tampak gembira dan mereka pun kini harus memasang wajah riang bahagia karna sang fotographer sedang mengambil gambar mereka untuk dijadikan foto pernikahan mereka. mereka pun berpose layaknya pasangan suami istri yg sangat bahagia dan mesra dan membuat banyak pasang mata kagum akan keromantisan mereka ketika berpose, meski kenyataan nya belum tentu.

Usai lelah berpose, Olivia pun langsung menerobos pelaminan yg masih terdapat para potographer disana tapi dia tidak peduli karena dia berniat untuk membuat Tiwi benci pada Lucky. Olivia berjalan menuju pelaminan dengan seringainya.

"Happy wedding ya Lucky.." Ucap nya pada Lucky dan langsung saja memeluk Lucky membuat Tiwi terkejut dengan kehadiran dan tingkah wanita itu. begitu juga dengan Lucky yg hanya diam mematung tanpa menolak pelukan dari Oliv.

"Happy wedding juga ya" ucapnya sambil memberi salam pada Tiwi disertai senyum liciknya. melihat itu, Tiwi pun menyambut tangan Oliv dan ia berpura pura memasang wajah bingung seakan tidak kenal dengan perempuan itu meski sebenarnya ia tau siapa wanita ini sebenarnya.

"Kenalin nama ku Olivia, aku itu pacar nya Lucky sebelum kalian menikah, dan sekarang karna kalian udah nikah, aku itu masih tetap jadi pacar nya kok... ia kan Lucky" Ucapnya sambil memegang bahkan memeluk lengan Lucky

"Jangan sikap kamu Oliv," tolak Lucky dan segera menyingkirkan tangan nya

*"Kini kita akan memulai acara dansa,, jadi bagi kalian yg ingin berdansa silahkan datang ke lantai dansa...."* ucap sang protokol acara dari balik layar dan langsung saja lampu diruangan itu agak sedikit meredup dan mengubah alunan musik tadi menjadi sebuah lagu teromantis yg sangat terkenal didunia yaitu lagunya Ed Sheeran ~ Perfect.

Beberapa pasangan pun kini tengah berada di lantai dansa untuk berdansa sambil diiringi lagu dari artis dunia itu.

"Kita dansa yuk Lucky.." ajak Olivia dengan semangat sambil melirik Tiwi yg masih terdiam. Tanpa menunggu persetujuan dari Lucky, Oliv langsung menarik tangan nya dan membawanya ke lantai dansa. kemudian ia mengalungkan tangan nya pada leher Lucky dan Lucky pun memeluk pinggang Oliv. dan mereka berdansa layaknya pasangan lain tanpa memperdulikan penglihatan orang orang kearah mereka semua rata rata terkejut karena yg berdansa dengan Lucky bukanlah istri nya melainkan wanita asing.

Lucky sendiripun tak perduli dengan tatapan orang orang itu. Sekarang dia merasa puas karena telah membalas Tiwi yg memeluk Rey didepannya, dia berpikir dengan berdansa bareng Oliv akan membuat Tiwi kesal.

Oliv pun sesekali melirik ke arah Tiwi dengan senyum licik nya dan masih setia merangkul kan tangannya ke leher Lucky.

Tiwi sendiri syock dengan kejadian yg sedang di lihat nya. Dia marah, kesal dan kecewa pada Lucky. padahal baru tadi siang mereka berjanji untuk memulai semuanya dengan baik tapi "awalnya saja sudah buruk seperti ini bagaimana dengan akhirnya?" batin Tiwi

"Kalau kamu kesel karena tadi aku meluk Rey didepan mu, kamu bilang dong.. bukan malah ngebalas dengan hal yg kayak gini mas.." desahnya dalam gumamannya. Kemudian Tiwi memilih pergi ke pojok ruangan untuk menyendiri karena sekarang dia memang sedang butuh sendiri.

Tiba tiba seluruh lampu di ruangan itu mati membuat semua terkejut, terutama yg sedang melaksanakan dansa termasuk Lucky dan Olivia. sontak saja kedua nya melepas rangkulan dan mencoba mencari penerangan. 10 detik kemudian lampu sorot dinyalakan dan lampu lainnya nyala tapi remang remang, lampu sorot itu menerangi seseorang yg mengenakan kemeja Biru dan seketika terdengar alunan musik yg kedengaran nya seperti musik india.

Accha chalta hoon

Duaaon mein yaad rakhna

Terdengar suara merdu seseorang sedang menyanyikan sebuah lagu dengan bahasa india. kemudian lampu pun kembali terang tapi hanya di panggung. karena disana sudah berdiri tiga orang lelaki muda satu berdiri di posisi drum yaitu Irvan, kemudian bagian gitaris diambil oleh Aldo dan bagian nyanyi itu dipegang oleh Rey. Semua mata tertuju pada mereka tak terkecuali Tiwi yg hanya bingung mengerutkan dahi nya.

"Selamat malam semuanya," Ucap Rey dari atas panggung dengan menggunakan mic. "Sebelum nya kami minta maaf karena telah membuat kalian sedikit terkejut tapi kami disini hanya ingin menghibur sahabat tercinta kami Tiwi yg sedang berbahagia (menunjuk ke arah Tiwi yg ada disudut ruangan) dan kami pun turut merasakan kebahagiaan sahabat kami ini. Jadi kami akan mempersembahkan sebuah lagu sebagai bentuk rasa bahagia kami dihari ini." Lalu musik mulai mengalun mengawali lagu Arijit Singh ~ Channa mereya.

Accha chalta hoon, Duaaon mein yaad rakhna, Mere zikr ka zubaan pe swaad rakhna, Dil ke sandookon mein mere acche kaam rakhna

(Baiklah aku pergi, Ingatlah aku dalam doamu, Sebutlah namaku dalam ucapanmu, Simpanlah selalu kebaikanku dalam peti hatimu).

*Seketika Tiwi terkejut dengan lagu yg dinyanyikan oleh Rey itu, karena hanya dia sangat paham akan arti dari setiap lirik lagu itu. dan juga lagi itu salah satu lagu kesukaan nya dan Rey tahu itu semenjak dulu Tiwi pernah ditinggal nikah.*

Chitthi taaron mein bhi mera tu salaam rakhna, Andhera tera maine le liya, Mera ujla sitaara tere naam kiya

(Simpanlah salamku dalam surat surat mu, Aku telah membawa kegelapanmu, Dan menamai bintang benderangku atas namamu)

*Tiwi pun tak kuasa menahan air mata nya karena dia bisa merasakan apa yg saat ini sedang Rey rasa kan. Bahkan Rey bisa tersenyum menyanyikan lagu itu meski hatinya menangis*

Channa mereya mereya, Channa mereya mereya beliya, O piya...

(Bulanku sayangku,cintaku, Bulanku sayangku cintaku tersayang, Oh kekasih...)

Mehfil mein teri, Hum na rahe jo, Gham toh nahi hai, Gham toh nahi hai

(Jika aku tidak hadir di perayaan mu, Tidak boleh ada kesedihan, Tidak boleh ada kesedihan)

Qisse humare nazdeekiyon ke, Kam toh nahi hai, Kam toh nahi hai.

(Kisah tentang kedekatan kita, Tidaklah sedikit, Tidaklah sedikit)

Kitni dafa subah ko meri, Tere aangan mein baithe maine sham kiya, Channa mereya mereya, Channa mereya mereya.

(Seringkali aku merubah pagiku menjadi malam, Kulewatkan sambil duduk dihalaman rumahmu hingga sore tiba, Bulanku sayangku cintaku, Bulanku sayangku cintaku)

Semua orang pun bertepuk tangan kagum akan suara merdu Rey.

Dan tiba tiba Tiwi berjalan setengah lari ke atas panggung dan memeluk ketiga sahabat nya itu sambil menangis dipelukan mereka. Melihat itu semua orang pun ikut terharu menyaksikan kisah persahabatan mereka.

"I love you all guys" isak Tiwi dalam pelukan hangat mereka berempat.

"We love you too" ucap Rey sambil mengelus kepala Tiwi, namun hatinya berkata "Mungkin sekarang aku lega, aku harus bisa mengikhlaskan mu wi." batinnya.

"Cuih, dramatis sekali istri sialan mu itu Lucky.." ucap Olivia yg sedari tadi berdecak sebal karena dansa nya dengan Lucky telah dibubarkan. kini dia mengomel di sebelah Lucky. Tanpa menjawab bahkan melihat, Lucky langsung pergi meninggalkan Oliv menuju kolam dibelakang rumah itu.

Lucky meluapkan emosi nya disana, dia marah, kesal dan dia cemburu melihat Tiwi sedekat itu pada ketiga sahabat nya. dia mengacak rambut nya kasar dan berteriak "arkhhh, knapa aku jadi seperti ini? knapa skarang aku jadi lemah? apa yg sebenarnya terjadi padaku? knapa aku tidak suka melihat Tiwi memeluk mereka? padahal sudah jelas mereka hanya sahabat? arkh..." ucapnya pada diri sendiri sambil meminum wine yg ada di gelasnya.

"Itu karna kamu cemburu." ucap seseorang dari belakang Lucky. seketika ia membalikkan badan dan melihat siapa orang itu

"Putri? ngapai kamu disini?" tanya nya ketus

"Huh, kamu jangan naif pak Lucky." desahnya dan berjalan mendekat Lucky dan kini jarak mereka tersisa sekitar 2 meter

"Maksudnya?" tanya Lucky bingung

"Kamu jangan menaifkan dirimu kalo sebenarnya kamu sayang sama Tiwi." jelas nya "Jangan sampai apa yg kamu miliki sekarang diambil oleh yg lain pak,dan begitu juga sebaliknya kamu sudah milik orang jangan pernah memberikan dirimu pada orang lain juga. karna hidup ini ada timbal balik nya, tidak semua yg kita inginkan itu tersedia dan tidak semua yg tersedia itu kita butuhkan. jadi jaga, hargai, cintai apa yg sedang kamu miliki sekarang ini." Ucap Putri sambil menepuk bahu Lucky dan meninggalkan lelaki itu diam mematung mencerna perkataan Putri tadi.