Laki-laki itu menatap Kasih, dia ingin ngobrol dengan gadis itu lebih lama, dia belum sempat menanya nama kasih tadinya, setelah Kasih masuk ke dalam rumah, laki-laki itu baru sadar dia belum menanya nama Kasih.
"Aduh.. kok bisa lupa nanya nama dia sih? " Sesal cowok itu.
Cowok itu bernama Arya, Tingkat pertama si Universitas G.
Arya sering melihat Kasih setiap pagi menyiram tanaman di pekarangan rumahnya, tapi sayang, kasih sangat jarang keluar rumah, sehingga dia tak punya kesempatan untuk bertanya. Tadi.. pas waktu dia pulang kuliah, Kasih juga baru pulang sekolah, biasanya Arya selalu mampir sebelum pulang kuliah, nah entah apa yang menggerakkan hatinya, saat ini dia langsung pulang, tau tau malah ketemu gadis itu.
Arya menjadi penasaran dengan Kasih, di kampusnya banyak cewek-cewek yang nyari-nyari perhatiannya, tapi gadis ini malah tak peduli padanya, 'Sungguh gadis yang beda, meski baru SMA, tapi gadis ini pembawaannya sangat tenang.
Arya ingin menjadi lebih dekat dengan gadis ini.
.....
Seperti biasa, Randi mengantarkan Kasih ke sekolah, Arya dapat melihat Kasih dari depan rumahnya, dia juga akan berangkat ke kampusnya.
Arya berjalan lebih dahulu sebelum Kasih akan masuk mobil itu, begitu di depan rumah Kasih, dia sengaja membuka kaca helmnya, dan membunyikan klason motornya, kasih membalas sapaan itu dengan senyuman.
Tiba-tiba gadis itu merasakan perasaan tak enak, dia menoleh ke arah Randi, suaminya itu sedang menatapnya dengan tatapan dingin... Kasih merinding.
"Siapa dia? " tanya Randi ketus.
"Tetangga kita" jawab Kasih singkat.
"Kok bisa kenal? " Selidik Randi.
"Kemarin ketemu di gerbang komplek" Jawab Kasih lagi.
"Trus... kenapa dia bisa negur kamu? " Tanya Randi mulai kesal.
" Hah? " Tanya kasih tak percaya. dia heran, kok bisa Randi melarangnya ngobrol dengan semua cowok, dia juga sengaja ngantar Kasih ke sekolah, dan meng ekspos dirinya agar semua teman Kasih dapat mengetahui keberadaannya. dan sekarang... dia malah dipelototi dan disidang kayak ini hanya gara-gara seorang tetangga menyapa dirinya.
Kasih menghempaskan nafas lelah.
...
Pukul dua siang, Randi menelfon Kasih.
" Kamu udah pulang? " Tanyanya dengan suara lembut.
" Mas.. aku belajar sore, jadi pulangnya pukul empat" jawab Kasih lagi.
"Kamu udah makan? " Tanya nya lagi.
"Udah.. Mas udah makan? " Kasih balik nanya.
"Udah.. " jawab Randi tersenyum.
"Ntar Mas jemput, Mas juga pulang pukul empat" Katanya lagi.
" Baik" jawab Kasih, dia sedikit heran, biasanya Randi kalau ngomong dirinya pake "aku" kok sekarang malah " mas? " . Ah biarlah.. mau ngomong apapun' Batin gadis itu.
...
Pukul empat sore, Kasih sudah melihat mobil Randi di parkiran . Cowok itu telah berdiri di samping mobil nya, bersandar ke dinding mobil, tangannya masuk ke saku celananya, sungguh mempesona.
" Kasih... kakaknya Randa jemput kamu lagi? Randanya mana? " Tanya temannya.
"Randanya sibuk" jawab Kasih.
"Apa dia udah punya pacar? " Tanya temannya yang lain dengan nada sedih.
"Setahuku belum, kenapa? Kamu naksir ya.... " goda Kasih.
"Siapa sih.. yang gak bakal naksir sama Randa? Udah ganteng, baik, ramah, imut, pokoknya semuanya sempurna deh" kata gadis itu lagi
'Iya juga sih! bahkan dia dulu juga sempat naksir Randa, jika bukan saudara sepersusuan, mungkin mereka udah pacaran. Tapi sekarang udah ada Randi di sampingnya, jadi dia bisa membatasi perasaannya pada saudaranya itu.
Tapi mereka punya sifat yang sama, yaitu.. tak suka jika kasih dekat - dekat cowok lain. mungkin karna saudara kali ya.. dan al hasil.. Kasih gak pernah punya teman cowok, Tapi selama di SMA, dia sudah punya banyak teman baik cowok maupun cewek, karna Randa tak lagi selalu ada di sampingnya sebagai bodyguard nya lagi. Tapi sekarang... malah datang satu lagi.. seolah-olah kasih adalah saksi mata yang harus di lindungi, gadis itu diantar jemput tiap hari.
....
Seminggupun berlalu, Arya tak bisa lagi menahan perasaannya, dia juga bertanya pada pembantu yang bekerja di rumah itu.
"Nama gadis itu adalah Kasih, " kata pembantu itu.
"Trus... yang cowok? " Tanya Arya.
"Tuan Randi, beliau pemimpin perusahaan Permana, beliau putra pertama Alm Bapak Adi Permana. " jawab bibi itu.
"Hubungan mereka apa bik? " Tanya Arya lagi.
"Kayaknya adik kakak deh, gak mungkin pasangan kekasih, apa lagi suami istri, mereka punya kamar masing-masing. Bibik itu memang tidak tau hubungan pasti mereka, bibik itu datang pagi-pagi dan pulang sore hari, jadi beliau tak pernah memperhatikan perlakuan kedua majikannya itu, beliau hanya sering bertemu dengan Kasih, soalnya Kasih adalah anak yang ramah dan suka bergaul. dia juga gak suka keluyuran seperti anak seusianya.
"Ah.. bibi ada-ada aja mah... mana mungkin mereka suami istri, lha Kasinya masih SMA gitu, dan masih gadis lagi.
" kok den Arya tau? " Tanya bibi itu heran.
"Tau lah bik.. dari fisik juga kelihatan, cewek perawan ama yang bukan. " Celetuk Arya.
"Apa bedanya? "Bibi malah ikut penasaran.
"Dari pipi ama pantatnya bik"Jawab Arya santai.
"Ah.. den Arya mesum mah.. suka perhatiin yang bukan-bukan" jawab bibik itu malu.
"Tadi nanya, dijawab...aku di bilang mesum .." kata Arya cemburut.
.....
Akhir pekan ini, Randi tidak bekerja, jadi pagi itu dia mengantar Kasih ke Sekolahnya. setelah itu Randi pulang kembali, seperti halnya Kasih, cowok ini juga menyukai tanaman, jadi setiap akhir pekan, dia sering ikut merawat tanamannya bersama Pak Kardi tukang kebun mereka.
Melihat Randi yang ada di rumah, Arya berniat untuk pe de ka te alias PDKT. pendekatan gitu.. sama calon ipar.. pikirnya.
Dengan membawa makanan dia mendekati rumah Randi..
"Assalamualaikum Mas... permisi.. " Sapa Arya sambil nenteng piring berisi makanan.
"Walaikumussalam... " Jawab Randi sambil berdiri.
"Mas... kenalin.. saya tetangga sebelah.. kebetulan ibu tadi bikin makanan.. trus di suruh antar ke sini. " Katanya sopan sambil nyerahin makanan itu.
"Terima kasih.. " Kata Randi sambil menerima makanan itu. dan meminta Pak Kardi untuk meminta bibik menyalinnya.
Arya ikut-ikutan bantu Randi di kebun.
"Wah Arya gak usah..ntar kotor" kata Randi.
"Ah.. Mas.. biasa aja kali.. " jawabnya, mereka terus saja berbincang-bincang.
Akhirnya.. Arya masuk ke pokok pembicaraan yang sebenarnya..
" Mas Randi... sebenarnya tujuan saya ke sini adalah pengin mengatakan kalau saya sebenarnya menyukai adiknya Mas Randi Kasih.. " Kata cowok itu malu-malu.