Sedang di sebuah tempat lain. Tepat nya di sebuah ruangan yang bernuansa maskulin. Dan bercahaya redup, seorang tengah duduk di sebuah kursi yang menghadap langsung ke arah jendela yang berlapis kaca, yang menunjukkan pemandangan yang sangat menakjuban. Dari atas sini ia bisa melihat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Tapi seakan keindahan tetsebut tidak bisa mengalihkan pikiran sang pria yang hanya memandang lurus ke depan Tak menghiraukan pemandangan yang sangat indah di depan nya, mungkin karna sudah terbiasa. Atau karna sang pria yang terlalu asyik memikirkan satu hal. Hingga pemandangan yang indah tersebut tak bisa menyingkirkan kegalauan sang pria...
Ruangan tersebut sunyi. Hanya terdengar suara jam yang berdentum. Tik tok- tik tok. Detik berikut nya sang pria mengalihkan pandangan nya ke pergelangan tangan nya Yang di hiasi jam tangan bermerek. Melihat jarum jam yang menunjukkan pukul empat sore.
Waktu terasa berjalan sangat cepat,
Tinggal beberapa jam lagi.
Nanti malam adalah ulang tahun pernikahan nya yang ke tiga, biasa nya dia tidak pernah merayakan nya. Tapi saat ini tekat nya sudah bulat, Dia akan melupakan masalalu nya. cinta pertama nya....
Tepat nya cinta yang telah menghancurkan hati nya, menghianati nya, meluluh lantahkan perasaan nya hingga hancur berkeping- kepin tak tersisa.
Kata orang cinta membuat orang menjadi buta.
Dan itu memang benar. bukan omong kosong atau bualan semata.
Karna kenyataan nya memang seperti itu. Dia jatuh cinta. Istri nya meninggal kan nya. Tapi dia tetap bertahan menunggu- dan menunggu
Berapa waktu yang ia habiskan dengan menunggu. Berawal dari berhari hari - hari. Hingga hari berubah menjadi minggu, minggu berbah menjadi bulan, dan bulan berubah menjadi tahun....
Sungguh penantian yang sangat panjang hanya demi seorang wanita yang mengkhianati dan meninggalkan nya....
Tak ia hiraukan cibiran dari para tetangga yang mengatakan mantan istri nya meninggal kan nya demi pria lain
Dia tetap bertahan. menunggu, menunggu istri nya kembali suatu hari nanti dan menjelaskan semuanya, menjawab pertanyaan nya yang ia ingin tanyakan...
Kenapa dia pergi meninggal kan nya?
Apa alasan nya?
Dan kenapa?
Hingga lima tahun yang lalu sebuah bukti menyentak nya. Menyadarkan nya, karna selama ini istri nya telah mengkhianati nya, meninggalkan nya, bukan demi seorang pria. Melain kan demi seorang wanita...
Sungguh menjijikkan,
dia tak menyangka wanita yang ia cintai selama ini serendah itu.
Rahang nya mengeras memingat detik detik kehancuran nya saat itu, dia begitu hancur. Hati nya begitu sakit. Hingga dia berbifir luka nya tak akan sembuh walau perpuluh- puluh tahun...
Butuh waktu untuk menyembuhkan luka nya, walau sudah bertahun-tahun dan walau dia sudah menikah lagi tiga tahun yang lalu. Dia takin Luka nya masih belum sembuh hingga saat ini.
Karna cinta pertama nya sukses mengkhianati cinta nya, menghancurkan hati dan perasaan nya....
Dan dia bersumpah dia tidak akan mempertemukan Raka dengan nya.
Mungkin hal itu pantas untuk nya karna telah meninggal kan Raka di usia Raka yang menginjak sembilah bulan.
Atau itu hanya alasan saja. Karna yang sebenar nya adalah, itu merupakan pembalasan demdam nya kepada Ratna karna telah meninggal mereka berdua dan mengkhianati diri nya dan Raka..
Bunyi ponsel terdengar ke seluruh penjuru ruangan. menyandarkan nya dari sebuah lamunan.
Tertera nama Rani di ponsel nya
Istri nya.....
Dia pun tersenyum dan langsung mengangkat nya
"Kau akan datang kan?" Uca Rani di sebrang sana tanpa berbasa basi
"Tentu," ucap nya mantap
"Kau yakin? tidak akan menghindar seperti tahun-tahun sebelum nya kan? biasa nya kau menghindar dengan mengatan sibuk Di kantor. Banyak pekerjaan yang harus kau selesaikan. Atau dengan kau pwrgi ke luar kota," gerutu nya
"Hhhhhh... kau mengingat nya? Aku berfikir selama ini kau tidak tau kalau aku berusaha menghindar. aku jani aku akan datang mengahadiri ulang tahun pernikahan kita, karna aku akan berusaha lebih keras lagi melupakan masa lalu dan melihat kedepan. Melihat mu...."
Jeda lama, tak ada jawaban dari sebrang sana hanya terdengar hembusan nafas nya. Mungkin dia terlalu syok. Atau entah lah....
" aku--- " aku bisa merakan dia syok dengan apa yang ku katakan. Terbukti dengan jawaban nya yang mengantung " aku bahagia.... sangat- sangat bahagia... terima kasih sayang..." ucap nnya terdengar bahagia...
"Aku juga." Yah aku juga...walau suara ku terdengar yakin dan mantap. Tapi sudut hati ku merasa ragu
Benarkah aku bahagia?
Benarkah seratus persen aku bisa melupakan nya?
Karna hingga detik ini walau yang tersisa hanya rasa kebencian Tapi dia tidak yakin cinta nya telah sirna seutuh nya.
meng helang nafas kasar dia berusaha meyakinkan hati nya
Ya aku bahagia.....
aku bahagia bersama Rani.. istri ku..
Istri yang selama tiga tahun mendukung ku, menemani ku, dan ibu dari anak ku. Raka,
TBC.
Mau berbisnis penghasilan jutaan perbulan kamu bisa kepoin sosmed ku
Fb.Ismia wardani
IG.ismia_wardani
Saya sudah bela" in update 2 kli dalam stu hri. Stidak nya klian bisa vote atau komen😊
Terimakasih
#wardani