Chereads / ratna & wisnu / Chapter 5 - bab 4

Chapter 5 - bab 4

Empat puluh menit kemudian taxi yang di tumpangi oleh kedua sahabat tersebut berhenti di depan Bandara yang lumayan dekat dari Apartemen Ratna, kedua nya pun langsung turun dari Taxi membantu sang sopir mengeluarkan barang-barang serta koper-koper dari bagasi,

"Sebentar lagi pesawat mu akan berangkat," ucap Niky sambil menyedorkan teh kotak kepada Ratna, jika orang lain lebih memilih meminum Air Mineral atau minuman lain nya. selain Teh kotak, Beda hal nya dengan Ratna yang lebih memilih Teh kotak sebagai minuman nya. Karna walau usia Ratna yang hampir mencapai kepala tiga tapi minuman favorit nya tetaplah Teh kotak, Karna Niky adalah sahabat terdekat Ratna maka ia tau apa yang di sukai atau tidak di sukai oleh sahabat nya,

Dan sekarang ke dua nya sedang duduk di sebuah kursi tunggu di Bandara,

"Aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Niky langsung tanpa berbasa basi karna waktu nya sudah sangat sempit dan Dan pesawat yang di tumpangi Ratna sebentar lagi akan brangkat.

"Apa?" Tanya Ratna sambil memandang kedepan melihat orang di depan nya yang berlalu lalang sambil meminum Teh nya.

"Ehemmm," Niky mencoba Berdehem agar mendapat perhatian Ratna, tapi nihil, karna Ratna tetap memfokuskan pandangan nya lurus kedepan.

"Aku tak akan pernah mencegah mu lagi, karna sudah kucoba tapi hasil nya Nihil, tidak berhasil," ucap Niky yang sukses membuat Ratna mgalihkan pandangan ke arah nya.

"Maksut mu?" Tanya Ratna, tak mengerti

"Kau tak perlu mengerti apa yang ku maksut," ucap Niky sambil memandang Ratna dan meremas pundak nya. " Tapi berjanjilah, Kau tidak akan pernah mundur dan berusaha mengambil apa yang menjadi Hak mu," terlihat jelas kebingungan di wajah Ratna tapi Niky tak membiarkan Ratna bertanya dan langsung memeluk Ratna erat.

Karna dia tidak tau harus menjawab apa? Ketika sahabat nya bertanya, semua nya terasa sulit untuk nya

"Kau tau? kenyataan sebenar nya aku bukanlah sahabat yang kau sebut-sebut selama ini, aku tak pantas! kau sebut sahabat, Karna kenyataan nya adalah kau penolong ku, menyelamatkan ku dari sebuah ke sensaraan, Dan sejak itu aku telah bersumpah! aku akan menjadi pelayan mu, setia pada mu, tapi tau kah kau? Aku tidak sebaik dan se setia itu, aku berkhianat juga terhadap ku...." ucap Niky sambil memeluk Ratna dengan isyak tangis yang tersendat-sendat.

Semua orang menatap ke arah mereka Dan langsung kembali kesibukan masing-masing. Mungkin pemandangan di hadapan mereka terlihat wajar karna yang berpelukan sambil menangis adalah dua orang perempuan. Dan menganggap mereka menangis karna sebuah perpisahan. Mungkin mereka mengira orang zaman sekarang terlihat lebay atau berlihan...

Ada beribu-ribu pertanyaan yang berada di fikiran Ratna, entah kenapa perkataan Niky terkesan ambigu dan tak di mengerti oleh nya. Tapi ya sudahlah... dari cara Niky langsung memotong ketika dia ingin bertanya Niky tak ingin mendengarkan pertanyaan Ratna,Oleh sebab itu saat ini Ratna hanya diam dengan beribu-ribu pertanyaan yang berada di kepala nya dan membalas pelukan Niky.

Niky melepaskan pelukan nya dan

menghapus Air mata nya dengan kedua tangan nya

" jangan menangis,"ucap Ratna tersenyum menghibur. Berusaha menenangkan.

Niky ikut tersenyum melihat senyum yang mengembang di sudut bibir sahabat nya. " jangan lupa makan, janga terlalu capek, jangan-----,"

"Oky, oky, suster bawel" ke dua nya pun tertawa setelah mendengan sebutan Ratna untuk Niky, Suster bawel itu lah sebutan Ratna untuk Niky jika Ratna sedamg malas mendengar celoteh Niky.

"Oh yah titip salam untuk ponakan ku," ucap Niky tersenyum tulus.

"Pasti," jawab Ratna, kedua nya punberdiri dan berpelukan untuk yang terakhir kali nya. Bagaimanapun Ratna merasa sangat sedih akan berpisah dengan sahabat terbaik nya, selalu menjaga nya,

Dengan enggan dan berat hati Ke dua nya pun melepaskan pelukan nya.

Ratna berpamitan .

Melambaikan tangan yang di sertai dengan senyuman di sudut bibir nya.

Niky pun tersenyum menyambut kepergian sahabat nya dan ikut membalas lambaian tangan Ratna, saat di rasa sudah melangkah cukup jauh hingga punggung ringkih Ratna yang tersisa. Senyum yang sedari tadi menghiasi sudut bibir Niky merubah seketika. tergantikan oleh ke pahitan dan kemuraman yang menghiasi wajah nya. Tanpa ia sadari air mata nya terus mengalir membasahi wajah nya menyisakan rasa sesak di dada.

Terlambat, aku tak bisa menghentikan kehancuran yang menanti mu di sana, maaf,maaf, selama ini aku hanya bisa diam, menyembunyikan semua nya dari mu untuk kebaikan mu.....

๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž

Sesampai nya di pesawat, Ratna menyunting ponsel nya menjadi mode pesawat. Mengambil Headset dan mendengarkan lagu kesukaan nya, lagu yang entah berapa ratus bahkan ribu kali ia dengarkan selama ini, lagu yang syarat akan kenangan. lagu yang mepertemukan nya dengan Wisnu.

Dengan menyendenkan punggung ke kursi di belakang nya Ratna pun membiar lagu romans itu mengalun di telinga nya. mengingat kan akan masalalu terindah yang perputar di momory nya

Selalu seperti itu....

Setiap dia mendengarkan lagu itu

Dia selalu teringat akan pertemuan pertama nya dengan Wisnu, sudut bibir nya tak henti-henti nya membentuk sebuah senyuman

Sore itu...

Saat Bel sekolah berbunyi semua murid berbondong-bondong meninggalkan kelas. Hanya terlihat satu wanita saja yang terkesan santai dan tidak tergesa-gesa. Dia menghabiskan wktu nya dengan membenamkan kepala nya ke bangku di depan nya. Sungguh, dia tidak suka berdesak-desak kan.

Beberapa menit kemudian terdengar sekolah yang lumayan sepi. Ratna pun berdiri dan membereskan buku-buku pelajaran nya dan memasukkan nya ke dalam Ransel. Tak lupa juga mengambil ponsel sekaligus headset yang berwarna putih untuk mendengarkan lagu,

Langkah nya lambat. Terkesan santai melewati lorong-lorong sekolah dengan Headset yang menyumpat di ke dua telinga nya hingga dia tak bisa memdengarkan apa pun. Kecuali lagu romans yang mengalun di telinganya

Terlihat sekolah yang terlihat sepi Hanya sedikit juga murid- murid yang ia lihat di sepanjanng lorong-lorong

Setelah sampai Di depan Gedung terlihat parkiran yang lumayan sepi di hadapan nya. Hanya ada beberapa motor dan mobil di yang terparkir di hadapan nya. Tapi sejauh mata memandang, ia tidak menemukan Mobil yang menjemput nya.

Walau sedari tadi ia mencari nya.

Lama ia menunggu, Berdiri di depan Gedung sekolah dengan di temani semilir angin yang berhembus kencang. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan pikir nya. terbukti Dengan suana yang terrlihat gelap tidak secerah biasa nya dan mendung yang menghiasi langit di atas nya yang menegaskan seberntar lagi akan turun hujan....

Dengan kesal! Ratna melangkan kaki nya ke Area parkiran yang terlihat sepi , saat dia mulai berjalan dengan santai nya tiba-tiba seorang pria menarik tubuh nya ke arah nya hingga menghantam dada nya. Pria tersebut memeluk nya erat pertepatan dengan itu sebuah sepeda motor melaju dengan cepat melewati nya. Mungkin seandai nya pria di hadapan nya tidak segera menarik nya mungkin badan nya akan terpental! Membayangkan hal itu membuat nya merasa ngeri...

Lama pria tersebut memeluk nya hingga Ratna bisa mendengar debaran jantung pria yang memeluk nya. Lalu setelah itu sang pria melepaskan pelukan nya dengan berlahan saat itu juga pandangan nya tertuju ke atas, Dan ia bisa melihat pria di hadapan nya. Tampan.... satu kata yang tepat untuk mengambarkan pria di hadapan nya. berkulit putih dengan rambu pirang seleher, dan bermata Biru pekat, sangat indah pikir nya.

Bersamaan dengan itu sang pria langsung mencabut headset di kedua telinga Ratna yang membuat Ratna terkejut "Sudah puas melihat ku, Nona," ucap pria tersebut membuat pipi Ratna bersemua merah karna malu karna terpegok mengamati pria di hadapan nya.

Bodoh! bukan syok karna hampir tertabrak malah sibuk mengamati seseorang. Rutuk nya dalam hati

"Maaf," ucap Ratna

"Jangan meminta maaf pada ku, memintalah maaf pada dirimu sendiri karna terlalu ceroboh, kau tau? Dari tadi aku berteriak dari arah sana agar kau Menghindar," ucap pria tersebut sambil menujuk ke arah belakang nya.

" tapi kau tetap diam dan tidak mendengarkan, untung saja aku segera berlari dan segera menarik mu. kalau tidak, mungkin kau akan Celaka, kau tau? Kau itu terlalu ceroboh Dengan menggunakan Headset di Area parkiran seperti ini. jadi jangan minta maaf pada ku. Mintaa maaf lah pada diri mu sendiri," ucap pria tersebut sambil menyerahkan Headset ke tangan Ratna dan melangkah pergi meninggal Ratna dia Area parkiran

Pria tersebut langsung menaiki motor Ninja berwana hijau dan menghilang jauh dari pandangan nya.....

Detik kemudian hujan Rintik-rintik turun membasahi nya, Ratna mrmejamkan mata menikmati tiap tetes air yang membasahi wajah nya

Apakah saat itu detak jantung nya berdetak dengan cepat? Tidak, tentu saja tidak, Ini bukan novel Romans yang seorang pangeran datang menyelamatkan mu dan kau akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama...

Dia hanya terpesona saja, Pada ketampanan pria penolong nya. Siapa sih yang tidak terposana jika ada seorang pria tampan datang dan tiba-tiba menolong mu. siapa pun pasti akan terpesona dengan sosok itu...

Termasuk diri nya....

Tapi dia telah berjanji...

Saat dia mendengarkan lagu itu...

Atau saat turun hujan seperti ini....

Dia akan mengingat wajah penolong nya, dan mata biru itu yang membuat nya terpesona untuk pertama kali nya

๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’

TBC.

1434 kata๐Ÿ˜

Belajarlah menghargai karya org lain,

Kasih vote jika kalian suka dengan cerita saya dan saya ingin segera lnjut๐Ÿ˜Š

Tapi jika tidak suka abaikan saja๐Ÿ˜Š

#wardani