Chereads / ratna & wisnu / Chapter 7 - bab 6

Chapter 7 - bab 6

Yup Bab ini adalah inti Dari ceritanya😊 jgn lupa kasih jejak setelah baca ya kakak😊

Peluk cium untuk pembaca setia 😚😘😘

Vote

Vote

Komen😘

______________________

Dari sini lah kisah ini di mulai....

Dua orang yang saling msncintai memilih memendam rasa sakit hanya Demi tidak Menghancurkan sebuah BATASAN!

memilih tetap berda dalam sebuah BATASAN walau dengan menanggung rasa sakit!

Sangat tidak adil bukan?

Karna kisah cinta mereka berakhir bukan karna kesalahan mereka, melainkan sebuah kesalahpahaman Dan sebuah Takdir yang sangat menyedihkan!

Dengan perasaan gelisah, bimbang, campur aduk, Ratna Melangkagkan kaki nya menuju pintu utama di hadapan nya dengan di temani anak buah Pak Joko di belakang nya.

Dia kembali....

Kembali menginjakkan kaki di rumah ini setelah delapan tahun yang lalu dengan segala kemantapan hati nya dia meninggal rumah ini tanpa menoleh ke belakang sekalipun! Bukan cuma rumah di hadapan nya yang menjadi saksi bisu akan kebahagian yang dulu sempat ia ia rehkuh bersama Wisnu dan putra mereka. Dan juga rumah ini menjadi saksi bahwa dengan kejam nya ia meninggal suami dan putra nya yang masih berusia sembilan bulan!

jika mengingat hal itu membuat Ratna kembali pada lubang penyesalan terdalam nya, tapi masih ada celah untuk memperbaiki semua. dan sekarang dengan kemantapan yang ia miliki dia akan memasuki pintu di depan nya. Meminta maaf, dan memeluk keluarga kecil nya erat,

Cukup satu kali aku melpas mereka!

Tidak untuk ke dua kali nya!

"Anda basah semua Nona" ucap salah satu satpam menyerahkan sapu tangan ke arah Ratna ketika mereka sudah sampai di depan itu utama

"Terimakasih" ucap Ratna tulus sambil membersihkan tetesan Air yang memabasahi wajah nya

" apa saya perlu memanggil pelayan Nona? Supaya membawakan handuk untuk anda, tidak mungkin kan? Anda masuk dalam keadaan basah seperti ini"

" Tidak usah, kau kembali saja ke tempat tugas mu, dan koper-koper ini---" ucap Ratna mengatung melirik ke arah beberapa koper-koper di bawah nya. Ada tiga koper yang tergeletak di bawah kaki nya satu berisi baju baju nya, dan satu nya lagi berisi penuh oleh oleh untuk putranya. Seperti beberapa baju dan juga beberapa mainan. Dan satu nya lagi berisi oleh-oleh untuk keluargaWijaya termasuk Suami nya.

"Kau bawa saja koper itu --" sambil menunjuk koper yang berisi pakaian nya. Karna tidak mungkin ia dapat membawa tiga koper sekaligus kedalam. "Lewat pintu belakang, sisa nya biar aku yang bawa."

Sedetik kemudian Satpam itu pun mengangguk berpamitan dan mengambil koper di bawah nya untuk di bawa ke dalam melalui pintu belakang, tidak dengan Ratna yang memilih pintu utama sebagai pintu masuk nya dengan rencana ingin memberikan kejutan pada keluaga Wijaya....

Ratna memasuki pintu besar di hadapan nya yang sudah terbuka lebar dengan menarik ke dua koper berukuran sedang yang berada di kedua tangan nya.

Di dalam sangat Ramai, terdapat beberapa tamu yang mengerumuni membentuk sebuah lingkaran hingga Ratna tidak bisa melihat pesta apa yang berada di hadapan nya...

Pandangan nya menyapu keseluruh penjuru ruangan utama yang terdapat beberapa hiasan-hiasan indah yang menjadi pemanis ruangan, beberapa orang terlihat berpakaian mewah seperti dari kalangan atas, mungkin beberapa dari rekan bisnis keluarga Wijaya. dan seluruh ruangan di penuhi oleh tepuk tangan yang sangat ramai hingga Ratna tidak bisa mendengar apapun

Dengan tak sabar Ratna berusaha menerobos segerombolan tamu yang berkumpul dan bertepuk tangan dengan meriah Dengan menggunakan pakaian yang sedikit basah dan ke dua koper di ke dua tangan nya.

Saat berusaha menerobos ada beberapa tamu yang memandang remeh diri nya, seperti berrtanya-tanya dengan pakaian seperti itu bisa masuk ke pesta sebesar ini....

Semakin mendekati arah depan yang ia ketahu tempat keluar wijaya berkumpul termasuk wisnu Dan anak nya Raka,

Jantung nya semakin berdegub dengan kencang....

Deg

Deg

Langkah nya semakin cepat selaras dengan jantung nya yang bedegub dengan kencang

Perasaan khawatir yang ia rasakan lenyap seketika terganti oleh kebahagiaan yang tiada tara, karna sebentar lagi dia akan bertemu dengan putra nya Raka....

Hari hari yang ia tunggu selama ini telah tiba, selama ini dia bertahan hanya untuk momen seperti ini, kesempatan seperti ini...

Bibir nya tak henti-henti nya membentuk sebuah senyuman kebahagiaan, tapi saat ia berada di barisan paling depan, ia bisa melihat semua nya dengan jelas!

Pandangan nya terjatuh pada seorang pria yang sangat ia cintai sedang menyuapkan kue pada seorang wanita, yang ia ketahui pada adik kandung nya, bukan sampai disitu saja keterkejutan yang ia terima! sedetik kemudian sang pria langsung mendaratkan sebuah kecupan mesra ke kening sang wanita....

Tangan yang memegan kedua koper itu pun langsung lemas seketika, tak punya tenaga, gemetaran, seperti terserang arus listrik.

Dia tidak buta! untuk tidak melihat tulisan yang tertera di kue tersebut...

Happy anniversary

Itu artinya suami nya telah menikah?! Menikah dengan dengan adik kandung nya!!!?

Sunnguh kenyataan yang baru ia temui bukan hanya membuat nya terkejut saja! Tapi juga membuat hati nya hancur! Berkeping-keping tak tersisa

Hati nya begitu sakit! Tanpa sadar tangan yang gemetaran itu pun meremas dada nya

Angan-angan kebahagiaan yang ia hayalkan kini terganti dengan kenyataan Yang menghancurkan nya! Meluluh lantahkan perasaan nya! Dan menghancurkan segala impian nya dam ke inginan untuk memperbaiki semua nya

Apakah aku sudah terlambat?!

Sedetik kemudian ia terjatuh, terduduk di lantai yang dingin karna tubuh nya sudah tidak bisa lagi menopang berat badan nya. Ia terjatuh dengan gontai begitu pun dengan ke dua koper nya yang ikut terjatuh yang menimbulkan suara keras hingga menyebabkan seluruh pasang mata menatap ke arah nya!

Termasuk dengan pria di hadapan nya yang syok, dan menatap nya dengan tatapan tidak percaya!

Lain hal nya dengan Ratna yang menatap nya dengan tatapan sakit, terluka!

Seluruh tamu undandangan menatap ke arah Ratna, ada yang mencemoh, karna wanita berpakaian acak-acakan bisa masuk kesini. Ada juga beberapa yang terkejut mengenali Ratna sebagai istri pertama dari wisnu.

Seperti hal nya dengan seluruh keluarga Wijaya yang terliha syok Tak terkecuali kakek wijaya yang berada di kursi roda dan Rani yang berada di samping Wisnu.

tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Mereka

Sedang Ratna dan wisnu msih saling pandang satu sama lain, entah apa yang berada di fikiran mereka berdua yang masih bungkam satu sama lain. sampai pada pandangan Ratna yang teralihkan ke seorang anak laki-laki yang kira-kira berumur sembilan tahunanan. Memakai kemeja warna biru langit khas anak-anak dengan celana panjang yang sedang mentap nya dengan bingung,

Tanpa bertanyapun ia tahu siapa anak kecil di hadapan nya.

dia adalah putta nya....

Buah hatinya.....

Darah daging nya....

Tanpa sadar air mata nya menetes mengalir membsahi pipi nya,

Air mata kesedihan, kerinduan dari seorang ibu untuk anak kandung nya.

Tanpa berfikir panjang Ratna langsung berusaha bangkit dan melangkah lebar-lebar kaki nya menuju putra nya.

Dan bersamaan dengan itu kakek Wijaya memerintahkan kepada beberapa pelayan untuk membubarkan pesta ini. Dalam sekejab beberapa tamu undangan berbondong-bondong menuju pintu utama, menuju pintu keluar di hadapan nya, tentu nya dengan suara bisik-bisik yang terdengar jelas.

Ada beberapa yang sudah mengetahui siapa gerangan wanita yang membuat keributan adalah istri pertama dari Wisnu yang selama delapan tahun ini menghilang, ada juga yang berbisik-bisik siapa gerangan wanita itu....

Saat langkah Ratna kian dekat, terlambat, karna wisnu sudah maju melangkan kaki nya ke arah Ratna dan mencekal pergelangan kiri Ratna dengan kasar!

"Lepaskan! Teriak Ratna berusaha melepaskan tangan nya dari cekalan Wisnu,

"Rani! Bawa Raka ke atas! Dan kunci pintunya dari dalam!" Perintah Wisnu menggema keseluruh penjuru ruangan....

"Kau tidak bisa lakukan ini pada ku wisnu! Lespaskan!!!!" Teriak Ratna berusa melepaskan tangan nya dari cekalan wisnu dan berusaha melihat Raka dari celah punggung wisnu, terlihat Rani yang mengajak Raka untuk ke atas dan ke dua nya pun menaiki anak tangga untuk mencapai ke kamar atas.

"Dengar!" ucap Wisnu menarik kedua tangan Ratna menghadap nya mengkis jarak di antara nya. Berusaha menutipi celah ratna untuk melihat Raka. Tapi akibat perlakuan Wisnu Ratna yang sedari tadi meronta ronta untuk di lepaskan kini hannya diam seribu bahasa akibat kedekatan yang terjalin di antara mereka. RATNA tidak mengerti, kenapa jantung nya saat ini berdebar dengan kencang, bukan kah saat ini dia sedang terluka!? Tersakiti?!

"Jika kau satu langkah saja berusaha mendekati putraku! Maka aku akan mematahkan tulang-tulang mu!"

Tentu kata-kata kasar yang terlontar dari mulut wisnu bukan cuma membuat nya sock, tapi juga sakit, karna seumur hidup dia mengenal wisnu, wisnu tidak pernah sekalipun membentak nya, terlebih berkata kasar seperti yang sekarang ini wisnu lakukan. Pria dihadapan nya kini telah berubah.

Pandangan nya teralihkan dari menatap wisnu kini teralih ke arah sebuah cincin putih yang melingkar di jari wisnu, setau nya cincin pernikahan mereka bukan berwarna putih, tapi berwarna emas, entah kenapa rasa sakit semakin menghujam hati nya, seperti sebuah hati yang sudah tertusuk pisau kini seeorang telah menghujam hati nya perpuluh-puluh kali dengan sebilah pisau!

Dan cincin tu menegaskan bahwa pria dihapan nya bukan lah lagi milik nya.....

Suaminya....

"Kenapa?" Tanya Ratna parau syarat akan rasa sakit, menatap Wisnu yang masih memegang kedua pergelangan tangan nya

"Kenapa?" ulang Wisnu tak mengerti, kemudian pandangan nya mengikuti pandangan Ratna yang melihat ke arah jari nya yang berhiasi cincin perak yang berwarna putih. Dan itu sukses membuat Wisnu tersenyum mengejek, seperti menabur garam di atas luka

"Kau berubah Wisnu!" Ucap Ratna penuh kepedihan syarat akan rasa sakit!

"Kau yang Berubahku!" Jawab Wisnu sinis sengaja menorehkan luka di hati Ratna.

Jawaban wisnu yang seperti itu tentu kian Menohok nya, seakan memperjelas bahwa ia lah penyebab semua nya.

Tanpa sadar Air mata nya menetes. mengalir membasahi pipi nya. Tapi tetap tak membuat sang pria yang berdiri di hadapan nya melunak hati nya merasa iba,

"A-- aku tau ini semu salah ku, Tapi bukan seperti ini yang ku inginkan! Kau menghianati ku Wisnu!" ucap Ratna histeris memukul dada Wisnu. Tapi yang di pukul malah tak bergeming sedikitpun hanya menatap nya dengan Datar.

Dengan kasar Wisnu memegang kedua pergelangan tangan ratna dan memelintar nya ke belakang tubuh nya. mengunci pergelangan tangan Ratna. Akibat berlakuan Wisnu yang tiba-tiba membuat kepala Ratna menengadah ke atas, menatap Wisnu, bukan cuma hati nya yang remuk, tapi kini seluruh badan nya terasa remuk akibat perlakuan kasar Wisnu. Ini bukan Wisnu yang ia kenal dulu! Wisnu yang ia kenal dulu tidak pernah berbicara kasar terhadap nya apalagi berbuat sekasar ini!

"Dengar! Ucap Wisnu tajam semakin menekan, mengunci pergelangan tangan Ratna. Tentu nya itu semakin membuat Ratna meringis kesakitan dan semakin mengikis jarak di antara mereka. Kini diantara nya sudah tak ada jarak lagi. Yang satu menatap dengan tatapan benci, yang satu menatap dengan tatapan terluka,

"Jangan berbicara seolah dalam cerita ini kau lah korban nya! Seolah aku yang telah meninggalka dan mengkhinati mu! Padahal kenyataan nya adalah! Dengan tega nya kau meninggal seorang bayi yang berusia sembilan bulan dan seorang suami yang begitu mencintai mu dulu tanpa kata apa pun! Kau meninggalkan kami selama delapan tahun!" Teriak Wisnu di hadapan Ratna

"Dan sekarang kau datang membuat keributan seakan kau lah disini yang menjadi korban nya!!!!!"

Suara petir yang menyambar di luarsana ikut andil dalam semakin membuat ketegangan di antara mereka.

Tidak ada seorang pun di luarangan bersar tersebut kecuali hanya kakek wijaya yang menonton pertengkaran mereka dari atas kursi roda dan di temani pelayanan nya. Semua orang telah berbondong-bondong keluar dari pesta tersebut begitupun dengan beberapa pelayan yang meninggalkan ruangan bekas pesta tersebut!

Tapi sedikit-sedikit mereka juga bisa mendengarkan perdebatan yang di timbulkan oleh mereka berdua....

Karna keras nya pertengkaran yang di ciptakan oleh mereka berduka....

"Maaf" satu kata itu yang keluar dari bibir pucat Ratna, Mewakili segala penyesalan yang membuncah di hati nya. Ucap Ratna sambil menurunkan pandangan nya tak berani menatap Wisnu yang sedang marah, baru pertama kali dalam hidup nya dia melihat Wisnu semarah itu, dan itu pantas ia dapatkan karna kesalahan nya.

"Maaf saja tidak cukup!

Karna hanya dengan perkataan Maaf kau tidak akan bisa meperbaiki sebuah kaca yang telah retak, begitupun dengan sebuah hati! Sekarang pergilah! Dan jangan pernah muncul di hadapan keluarga Wijaya terutama di hadapan ku dan putra ku!" Ucap Wisnu secara terang-terangan mengusir wanita yang berdiri di hadapan nya dan melepaskan dari mengunci pergelangan Ratna.

Tapi wanita di hadapan nya tersebut tidak bergerak seincipun dari hadapan Wisnu, malah balas menatap wisnu dengan keangkuhan tiada tara.

"Aku tidak akan pergi dari sini!"

Tentu saja jawaban itu mengejutkan Wisnu, bukan nya takut akan intimidasi nya malah balas menentang nya.

"Mungkin kau bisa menggantikan posisi ku dengan wanita lain, tapi tidak dengan posisi seorang ibu! Kau tidak bisa memberikan posisi itu terhadap wanita lain! Terhadap Rani! Karna aku lah ibu kandung nya, kau tak bjsa memisahkan seorang ibu dari putra kandumg nya!!!" Teriak Ratna di depan muka wisnu

Sudah wisnu duka, bahwa tidak akan semudah itu, wanita di hadapan nya tidak akan menyerah dengan mudah nya, dia akan berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan

Termasuk dengan mendekati Raka!

Dan dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi! Mungkin ia terlihat kejam! Tapi itu pantas di dapatkan oleh seorang ibu yang menggilkan putra nya di usia sembilan bulan. Maka dari itu jika cara halus tidak berpengruh maka cara kasar lah yang akan di tempuh nya

"Begitu? jika kau tidak mau keluar dari sini secara sukarela maka aku yang akan memaksa mu! " jawab Wisnu mengejek tanpa aba-aba langsung menarik, dan menyeret pergelangan tangan Ratna dengan kasar Yang mungkin akan meninggalkan lebam setelah nya.

"Lepaskan!" Ucap Ratna berusaha menyentak melepaskan pergelangan tangan nya dari Wisnu. Tapi hukum alam tetaplah hukum alam, wanita tercipta lebih lemah dari pria. Walau berusah memberontak tapi tetap saja tubuh nya ikut terseret mengikuti langkah Wisnu.

Tak ia pedulikan jeritan dan tangisan bahkan permphonan yang terlontar dari mulut Ratna. Wisnu tetap mengeraskan hati nya dengan menyeret Ratna ke  pintu, tidak ada yang berusaha mencegah tindakan kasar yang di lakukan Wisnu. Semuanya diam, bungkam, termasuk kakek Wijaya seorang yang sangat berpengaruh dalam keluarga ini yang hanya menatap cucu nya Ratna dengan Datar tanpa belas kasihan. Seolah yang di lakukan wisnu adalah hal yang Wajar.

Sesampai nya di pintu utama, pintu besar yang terbuka lebar di sebabkan ada nya bekas pesta. Wisnu langsung mendorong Ratna keluar hingga Ratna terjatuh dan terduduk di lantai dengan Wisnu yang berdiri di hadapan nya menatap nya angkuh, tanpa belas kasihan....

Wanita itu terjatuh, terduduk di lantai dengan pakaian yang setengah basah akibat tadi ke hujanan. Rambut yang sedikit berantakan. Dengan muka yang berlinang air mata syarat akan sakit, terluka, terkhina, semua nya menjadi satu dalam sorot mata nya yang memandang pria di hadapan nya.

"Kau kejam!" Ucap nya mewakili segala yang ia rasakan menata tajam pria di hadapan nya.

Andaikan tatapan bisa membunuh mungkin sekarang pria yang berdiri di hadapan nya telah mati!

"Itu pantas untuk mu!" Jawab Wisnu sambil memegang gagang pintu ingin menutup nya. Tapi sebelum pintu itu tertutup dengan sempurna sebuah suara dari pria paruh baya di belakang nya menghentikan gerakan nya

"Tunggu Wisnu," ucap kakek Wijaya menghentikan gerakan Wisnu. Dan itu sukses membuat wisnu membalik melihat ke arah kakek Wijaya.

"Jangan usir dia!"

"Tapi kek dia--"

"Bagaimanapun Ratna adalah bagian dari keluarga Wijaya, dan aku yakin di sini dia tidak punya tempat untuk pulang selain rumah ini. kau tidak mungkin kan? Mengusir anggota keluarga di tengah deras nya hujan? Biarkan dia tinggal disini sebagai tamu dari rumah ini."

"Tapi kek tetap saja, kakek tidak bisa menganggap remeh semua ini. Tetap saja aku tidak setuju dia tinggal disini! serumah dengan kita!"

"Ini adalah perintah Wisnu, kau tidak bisa mengusir cucu ku dari rumah ku sendiri" ucap kakek wijaya tegas membungkam Wisnu.

Ia tau dia akan kalah jika di hadapkan oleh kake Wijaya. Dengan menatap Wanita yang sedaritadi menyimak perdepatan mereka, wanita yang saat ini terlihat begitu menyedihkan!" Baik lah, dia akan tinggal di rumah ini tapi dengan syarat dia tidak boleh mendekati Raka seinci pun! Jika itu terjadi, maka aku tidak akan segan-segan untuk mengusir nya." Ucap Wisnu tanpa belas kasihan dan berbalik melanghkah pergi.

Tapi satu- dua-tiga langkah. Langkah nya terhenti berujar pada pelayan di belakang kakek Wijaya.

" Dia tidak akan tinggal di kamar bawah/ kamar ruang tamu, tapi dia akan tinggal di kamar atas, dan pastikan wanita ini tidak mendekati putra ku! Karna jika itu terjadi kau akan dapat masalah!" Ancam wisnu pada pelayan kakek Wijaya karna dia tidak ingin jika Ratna tidur di kamar bawah itu artinya kamar nya akan bersebrangan dengan kamar Raka.

Setelah kepergian Wisnu, kakek Wijaya, dan juga pelayan nya, tinggal lah Ratna sendiri di dalam ruangan ini, bukan di dalam ruangan, tapi di luar pintu,

Tatapan nya menyapu ke seluruh penjuru ruangan, menatap ruangan mewah di hadapan nya.

Dulu aku adalah nyonya di rumah ini.....

Penguasa di rumah ini.....

Kemarin aku ber fikir, setelah delapan tahun berlalu semua nya akan baik-baik-baik saja, akan kembali seperti semula. Tapi lihatlah diriku sekarang, sangat begitu menyedihkan!

Terusir....

Terhina.....

Tersakiti....

Terluka....

Semua nya telah berubah, bukan cuma nuansa rumah ini yang berubah! Tapi semua orang yang berada di dalam nya sudah berubah!

Termasuk suami ku, bahkan aku sudah tak berhak memanggil nya dengan sebutan suami!

Sangat miris bukan?

Aku tidak pernah menyangka?! kenyataan inilah yang akan aku temui!

Kenyataan yang begitu menyakitkan!....

kenya taan yang membuat hati ku hancur! tak tersisa

Hatiku begitu sakit, hingga aku tak yakin aku bisa bertahan dengan rasa sakit ini!

Haruskah aku menyerah sekarang? Kembal pulang?

Yang arti nya aku kalah sebelum berperang!

tanpa sadar tangis yang sedari tadi kutahan pun pecah! Menggema ke seluruh penjuru ruangan hingga menyayat hati setiap pendengar nya...

TBC

2896 kata aduch cpek nya nulis nya😭

Hampir 3000 kata lho kk cpek bgt nulis nya belum lg ngedit nya😭😭😭

Udah gatel bgt pengen update

Gimana" udah baper blom?

Apa kurang baper?

Klo kurang baper bilang ntr aku nulis nya mkin sedih biar kalian pada nangis😂😂😂

Cerita ini aku persembahkan untuk pembaca setia ku😘 walau tulisan masih berantakan tetep di larang! Copas/ copy paste, menjiblak karya ini mohon hargai penulis nya😊

Sebenar nya aku tu pwngen nulis cerita yang bertema kerajaan gtu, udh ada sich materi nya/ ide nya.

Cuma aku ngk begitu paham tentang kerajaan" gtu jd agak sulit nyeritain nya😂😂😂

Mari berteman

IG. ismia_wardani

Wardani😘