Hiruk pikuk para perkerja perusahaan Tanaka Grup, tergambar jelas betapa besarnya kekuasaan Tanaka Grup di pasar Dunia, bahkan Ryuji harus mengirim tuan Tomo ke Inggris untuk memantau secara langsung perkembangan perusahaannya di sana.
Yurin mengetuk pintu ruang kerja Ryuji dan membukanya perlahan "tuan... saya baru saja mendapat kabar bahwa beberapa perusahaan mulai menjual saham mereka sejak nilai perusahaan Star Express turun di pasar global" Yurin menunjukan beberapa berkas dalam map besar ditanganya.
"Hmmmm sudah kuduga, cabut seluruh kontrak dengan Star Express dan jalin kerja sama dengan Gloria. biarkan mereka merengek pada perusahaan yang lain !!" Ryuji tersenyum sinis dengan segudang rahasia dibalik senyumnya.
"Baik tuan akan saya laksanakan." Jawab Yurin
"Tunggu !!! bagaimana dengan perusahaan Safira semua baik- baik saja?" tanya Ryuji menghentikan langkah Yurin
"Sejauh ini semua masih terkendali tuan, nyonya menjalankan perusahaanya dengan lebih baik dari sebelumnya."
mendengar itu senyum Ryuji merekah dalam hatinya dia sangat terkesan dengan kemampuan istrinya yang cepat tanggap dalam belajar.
Kring..... kriiiing.....
"Ya.... katakan!" Ryuji mengangkat panggilan telpon di HPnya
"Apa???, cepat bawa ke rumah sakit Tanaka grup minta dr. Jacky menanganinya, aku akan segera ke rumah sakit!." titah Ryuji pada seseorang diujung telepon
****
Mobil Audi kesayangan Ryuji melaju kencang membelah keramaian jalan kota Tokyo siang itu, dalam benaknya hanya ada cara segera mungkin menuju rumah sakit dibawah kuasanya.
sesaat setelah memasuki rumah sakit itu Ryuji berlari menuju ruang IGD, ia menjumpai Jacky sedang fokus menangani luka di sekujur tubuh pria yang terkulai tak berdaya di ranjang.
Jacki membersihkan darah yang mengalir dari luka sayatan itu kemudian menjahitnya perlahan, begitu banyak luka hingga Jacky yang biasanya bercanda walau dalam bekerja kini terlihat serius dan sangat fokus.
"Jacky apa dia akan sembuh??" Ryuji menatap dalam Jacky yang baru saja menyelesaikan tugasnya.
Jacky menepis tangan Ryuji yang memegang lenganya, dia tertunduk dan mengambil nafas panjang tak ada kata terucap dokter yang biasanya ceria dengan celotehnya kini terdiam dengan banyak diagnosa di kepalanya.
"Jacky.... tuan Tomo adalah salah satu orang kepercayaan ku tolong selamatkan dia bagaimanapun caranya." pinta Ryuji pada sahabat kecilnya itu
Jacky yang tadinya tertunduk kini menoleh menatap Ryuji, mengamati wajah sahabatnya yang pucat kketakutan. bukan sebuah kata yang menenangkan tapi sebuah tawa didapati Ryuji dari Jacky.
"ha....ha...ha... Ryuji lain kali aku akan memvidiokan ekspresi wajahmu yang seperti ini..." kata Jacky
mata Ryuji melotot tanganya mencengkeram kerah baju Jacky "Kamu gila!!! keselamatan orang kamu buat bahan bercanda??"
"wey...wey...wey.. calm down bro.!! ok ok aku minta maaf aku yang salah, maafkan aku. hmmmm baiklah lukanya cukup banyak tapi hanya melukai kulit epidermisnya saja tidak sampai dalam dan juga tidak parah, tuan Tomo hanya membutuhkan donor darah karena dia banyak kehilangan darah. aku sudah minta perawat untuk mencari donor di bank darah."
Ryuji melepas baju Jacky dan duduk di sebuah sofa yang ada diruangan Jacky.
"Oh ya.... sebelum dia pinsan dia menitipkan ini padaku, sepertinya ini dokumen penting." Jacky menyerahkan sebuah amplop coklat berisi beberapa file penting.
"dia memang sangat loyal terhadapku, Jacky ku minta buat dia sembuh secepat mungkin jika tidak kamu yang harus menggantikan pekerjaanya." kata Ryuji meninggalkan ruangan Jacky.
****
Ryuji meninggalkan rumah sakit dan bergegas menuju rumah makan milik ketua geng Naga Asia
braaaak....
Ryuji menghentakan kakinya pada meja kecil diruangan ketua mafia Naga, matanya memerah, rahangnya mengeras dan kedua tanganya mengepal.
semua orang diruangan itu tertunduk melihat kemarahan Ryuji yang tidak lain adalah boss besar bagi mereka.
"boss ada apa ini?? mengapa anda sangat marah??" tanya seorang bertubuh gempal dengan tato naga yang melingkar ditanganya.
"kamu tanya kenapa??? apa yang kalian lakukan beberapa minggu ini??? bersenang - senang??? hah???" teriak Ryuji
"tidak boss kami menjalankan perintah boss Tanaka."
"lalu bagaimana dengan mafia Elang Emas?? kalian sudah berhasil melumpuhkan mereka??" Ryuji menghunuskan sorot matanya yang tajam pada pria yang dikenal dengan nama Lonza ketua geng mafia Naga Asia.
"maaf boss, setelah melumpuhkan dua mafia sebelumnya yaitu geng Samurai hitam dan Harimau putih bersama boss beberapa minggu yang lalu kami belum bisa melacak dimana geng Elang Emas itu berada." ketua geng naga hitam itu membungkukan sebagian tubuhnya.
"mereka menyerang tuan Tomo siang ini saat dia baru saja turun dari pesawat dan hampir mengambil beberapa surat penting yang di bawa tuan Tomo dari Inggris. sekarang aku minta kalian bekerjasama dengan Harimau putih mencari keberadaan geng itu bagaimanaphn caranya!" Kata Ryuji
"baik boss tapi dunia mafia saat ini sudah hampir sama seperti kita berbisnis, jika Elang Emas berani menyerang di siang hari itu tandanya mereka bekerja sama dengan orang yang cukup kuat di pemerintahan Jepang."
"kamu benar!!! aku akan mencari tahu tentang siapa orang berpengaruh itu, hubungi Harimau putih dan Samurai hitam kita akan mengatur rencana besok disini tepat jam makan siang!"