Kecerdasan adalah hal penting yang membuat wanita memiliki daya tarik tersendiri buat seorang Ara. Ara sudah membayangkan bahwa dia akan memiliki anak atau keturunan yang dibimbing langsung oleh seorang Ibu yang sangat cerdas. Itulah impian seorang Ara dari sejak muda. Maka banyak sekali wanita yang ada disamping beliau, hanya dipacari beberapa bulan saja atau terkadang juga sampai beberapa tahun, namun Ara tidak pernah terfikirkan untuk berkomitmen membangun rumah tangga bersama wanita- wanita tersebut kecuali fikiran nya mulai berimajinasi bahwa dia boleh berpoligami. Konsep poligami hampir mustahil untuk diterapkan dalam dunia nyata. Mengapa ? Karena sampai hari ini, tidak satupun pacar nya Ara yang mau di Poligami.
Ketika hatinya mulai terpikat dengan sosok Ibu Rania, maka hal pertama yang membuatnya jatuh hati adalah karena faktor kecerdasan atau otak. Secara fisik, ibu Rania berbadan besar, tidak proporsional dan tidak terlalu seksi. Ibu Rania sudah berusia 40 tahun dan tidak suka berdandan. Maka hal apa yang membuat seorang Playboy berdarah muda bernama Ara mau menjalin hubungan personal dengan Ibu Rania?.maka Ara mengakui bahwa kecerdasannyalah yang membuat Ara terpikat. Tentu ada faktor kedua yaitu kemandirian. Dua faktor itulah yang membuat Ara tergila-gila dan mau meninggalkan tunangannya. Ara berfikir bahwa takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa akan menjodohkan dia dengan Ibu Rania dan dia rela melepaskan tunangannya karena bukan takdir yang Tuhan berikan untuk Ara. Ara siap melepas masa lajangnya dan berkomitmen hanya jika Ara merasa sudah yakin dan sudah bertemu dengan teman sejati atau soulmate atau true love nya saja. Pada sosok Ibu Rania, maka Ara merasa yakin bahwa dia telah menemukan cinta sejatinya. Ibu Rania akan membuatnya bahagia dan Ara pun berkomitmen serta berjanji untuk membuat Ibu Rania lebih bahagia lagi dalam hidupnya.