Chereads / Journey of Ara / Chapter 19 - Dream Come True

Chapter 19 - Dream Come True

Ara mendengar secara langsung tentang impian seorang Rania. Rania mengutarakan maksudnya untuk bisa diberikan kesempatan kuliah oleh suaminya. Namun suami Rania tidak memberikan hal tersebut. Maka hati Ara berdegup kencang dan ingin mewujudkan keinginan seorang Rania. Ara berdoa di dalam hati, semoga ia bisa memberikan apa yang Rania inginkan yaitu kuliah lagi (pendidikan yang lebih tinggi yaitu S3). Ara adalah sosok yang cerdas dan suka dengan wanita yang cerdas. Ara bisa memahami apa yang menjadi impian wanita yang dia cintai yaitu Rania.

Rania sekilas melihat wajah Ara dan Rania malu bahwa dia mengutarakan impiannya kepada suami nya namun tidak mendapatkan dukungan. Rania melihat bagaimana Ara berdoa. Apakah doa yang Ara panjatkan, Rania hanya bisa menduga saja. Rania punya kemampuan membaca bahasa tubuh seseorang. Rania mulai merasa bahwa Ara memperhatikan Rania dan sepertinya Ada berdoa untuk bisa mendapatkan cintanya Rania. Itulah yang dapat dipahami oleh Rania.

Ara mencoba terus menggali, apa saja impian dan keinginan sosok wanita bernama Rania. Ara bisa mendapatkan wanita yang cerdas dan mandiri jika Rania adalah pendamping hidupnya kelak. Rania juga adalah sosok wanita yang sederhana, dan pandai berkomunikasi. Ara semakin merasakan hal yang dia impikan bersama dengan Rania karena Ara bisa berbicara apa saja dan Rania selalu mampu menjawab dan ngobrol dengan nya tanpa ada henti. Hal yang menarik buat Ara adalah banyak kesamaan antara dia dan ibu Rania. Ibu Rania tidak pernah bisa diam dan selalu saja bercerita dan berkomunikasi tanpa henti dan Ara selalu saja bisa menjadi teman ngobrol yang asyik. Tanpa disadari oleh Ara dan Rania, bahwa keduanya selalu sering tertawa bersama. Ara sering sekali melakukan flirting atau menggoda ibu Rania. Ibu Rania masih bingung, kenapa Ara seperti itu. Ibu Rania belum pernah bertemu dengan sosok lelaki yang sering menggodanya seperti seorang Ara. Walaupun ada wanita cantik yang lain, dan tentu saja ibu Rania tidak terlalu cantik karena berbadan besar dan sudah berusia 40 tahun. Ara bukan menggoda wanita cantik tersebut tapi justru tetap saja menggoda ibu Rania.

Ibu Rania menjadi berfikir dan merenung, mengapa Ara sering sekali menggoda dia. Bagaimana jika virus merah jambu semakin banyak dan Ibu Rania menjadi baper dan menjadi berharap untuk memiliki pemuda tampan seperti sosok Ara. Apakah Ara akan mau memberikan hatinya dan masa depan hidupnya bersama ibu Rania. Ibu Rania cuma bisa berdoa, meminta petunjuk kepada Yang Maha Esa, agar memberikan jalan yang lurus dan jika memang Ara adalah jodohnya ibu Rania, maka Ibu Rania bersyukur karena mendapatkan solusi yaitu sosok yang sangat diidam -idamkan dan sangat berkualitas. Ibu Rania mulai membandingkan bahwa suaminya tidak pernah mendukung Ibu Rania untuk sukses dan maju. Adapun Ara sangat mendukung semua impian ibu Rania. Bersama dengan Ara, ibu Rania merasa bahwa semua impiannya akan terwujud (dream come true).

Ara mulai merasakan sebuah gejolak hasrat cinta yang setiap hari semakin menggelora. Ara mulai membayangkan bahwa Ibu Rania akan menjadi bidadari ya dan sosok ibu Rania yang sangat bijaksana akan membuat hidup Ara menjadi bahagia. Ara mulai melepaskan hubungan dengan satu per satu wanita yang selalu menggodanya. Ara mulai memutuskan komunikasi dengan wanita lain dan mulai membangun istana impiannya bersama sosok pujaan hatinya yaitu Rania.

Ada banyak hal, dimana impiannya ibu Rania adalah juga impian Ara. Ara sedang kuliah dan akan kuliah lagi bersama ibu Rania, walaupun di fakultas yang berbeda. Ara mulai membayangkan bahwa dia akan tinggal di sebuah lokasi dan kemudian kampusnya ibu Rania tidak terlalubjauh dan kemudian mereka memiliki anak yang sangat mereka cintai. Ibu Rania belum memiliki anak dengan suaminya dan Ara berharap Ibu Rania bisa menikah dirinya dan bisa memiliki anak.

Ara penuh rasa cinta terhadap Ibu Rania dan Ara berharap agar cintanya dibalas juga dengan sama banyaknya. Ara merasa hampir semua impiannya dia dan impiannya Ibu Rania adalah sama. Ara magnet yang menarik sehingga keduanya akan berada pada perahu yang sama dan merupakan cinta sejati.

Ibu Rania terkadang masih bingung dengan cinta yang diberikan oleh Ara. Terkadang ibu Rania bisa merasakan cinta yang sangat besar dari Ara untuk dirinya namun masih merasa bahwa tidak mungkin Ara akan mampu meyakinkan kedua orang tuanya agar mengizinkan Ara menikah dengan wanita yang sudah pernah menikah (janda). Perjuangan untuk bisa menyatukan Ara dan Rania adalah sebuah perjuangan yang panjang dan Ara harus mau berjuang dan bukan berpasrah diri saja. Ara adalah anak mami dan dia terbiasa hidup enak karena orang tuanya memiliki harta yang cukup walaupun tidak terlalu mewah. Namun perjalanan Ara di Jakarta menyebabkan Ara harus mampu hidup mandiri disebabkan Ara tidak mau merepotkan kedua orang tuanya yang juga harus mensupport adiknya menjadi seorang dokter. Ara mengalah demi adik-adiknya. Ara akhirnya mengambil keputusan untuk menjadi lelaki yang mandiri dan bisa menafkahi dirinya sendiri, serta bisa menabung untuk persiapan pernikahannya kelak. Ara pun tidak bisa merepotkan kedua orang tuanya untuk kebutuhan ketika nanti Ara menikah. Ara harus mencari semua nya sendirian dan mungkin akan dibantu oleh calon istrinya Ara. Kemandirian financial adalah obsesi terbesar yang menjadi fokus Ara. Sebab mendapatkan wanita cantik bukanlah hal yang sulit buat Ara, namun mencari wanita yang mandiri dan bisa mensupport Ara dalam berbisnis akan menjadi impian buat Ara. Jiwa bisnis yang dimiliki Ibu Rania membuat Ara jatuh hati dan ingin memperjuangkan Ibu Rania menjadi miliknya kelak.