Chereads / barbarian boys / Chapter 6 - jatuhnya abhay

Chapter 6 - jatuhnya abhay

setelah menyatakan perang pada Eka abhay mengajak Tarisa pergi ke kantin bersama bancar bermaksud untuk menenangkan diri

saat sedang duduk di bangku yang ada di kantin abhay hanya memperhatikan Tarisa

"bhay" panggil Tarisa

abhay tidak sadar bahwa ia sedang di panggil dia tetap memperhatikan Tarisa

"abhay"panggil Tarisa lagi

abhay tetap belum ada reaksi

"abhay!!" sambil menyentuh pundak nya

abhay kaget "eh apa apa " tanya abhay dengan bingung

"makanya jangan ngelamun mulu" kata Tarisa sedikit kesal

"biarin si ngelamunin elu enak kok ga ngerugiin " kata abhay sambil tersenyum

" ih paansi lu " saut Tarisa sedikit malu

"gw manusia " saut abhay

"ih bukan gitu maksudnya" kata Tarisa sedikit kesal

"asuu jadi nyamuk gw " kata bancar tiba tiba

abhay hanya tertawa

Tarisa merasa bersalah karena membuat abhay menerima tamparan yang di arahkan untuknya

" bhay maafin gw " kata Tarisa dengan Nada datar

"lah kenapa emangnya" tanya abhay heran

"gara gara jagain gw lu kena tampar" saut Tarisa dengan sedikit sedih

"maaf ya tar ,gara gara lu Mao jaga gw lu jadi hampir kena tampar " kata abhay dengan menatap mata Tarisa

"tapi kan elu yang kena tampar" saut Tarisa

" gw ga bakal kenapa-napa kalo gw yang di tampar ,tapi gw bakal ngerasa sakit kalo lu yang ke tampar" saut abhay

" gw sama sekali ga ngerti sama jalan pikiran lu " saut Tarisa sambil tersenyum

" sama gw juga " kata abhay sambil tersenyum

tanpa mereka sadari ternyata bancar sudah pergi dari tadi , akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi ke kelas masing-masing . Tarisa terus berfikir tentang apa yang terjadi dan yang besok akan terjadi dia berfikir bahwa dia harus menghentikan abhay untuk pergi besok sore tapi dia masih belum tahu bagaimana caranya

waktu pulang pun tiba dan abhay pulang sendiri tanpa mengajak yang lain pulang bersama karena dia berfikir bahwa merek sudah aman dari ancaman Eka karena besok akan selesai semua masalah nya

tiba tiba Tarisa menghampirinya dan berkata

" bhay besok temenin gw ya" kata Tarisa mengajak abhay pergi

"oh boleh boleh " kata abhay dengan tersenyum

"besok jangan lupa jemput gw" kata Tarisa sambil beranjak pergi

abhay Hanya tersenyum sambil terus berjalan

saat malam tiba Tarisa terus memikirkan tentang hari esok dia tau itu berbahaya karena abhay kalah jumlah dan dia tahu benar terakhir kali abhay berkelahi dengan mereka abhay dan temannya terkapar dengan penuh luka Tarisa merasa takut dan merasa bersalah karena untuk melindungi nya lah abhay menyatakan perang pada Eka .malam itu jadi malam yang begitu panjang untuk Tarisa . tapi sebaliknya abhay terlihat begitu tenang bahkan orang di sekitarnya tidak tahu bahwa dia memiliki masalah yang cukup serius.

ke esokan harinya Tarisa menunggu abhay di rumah nya tapi dia tidak juga datang hingga waktu pun menunjukkan pukul 03:00

"aduhh udah sore ni ih abhay susah banget sih" keluh Tarisa dengan kesal . akhirnya Tarisa memutuskan untuk pergi ke taman yang selalu abhay lewat saat menuju ke sekolah karena ia tau mereka akan bertemu di belakang sekolah , Tarisa pun terus menunggu dengan harapan bisa menghentikan abhay .dan sesuai dugaannya abhay pun melewati taman itu abhay melihat Tarisa kemudian Tarisapun menghentikan langkahnya dan berkata " bhay lu ga usah pergi bhay" sambil berdiri di depannya

abhay pun melewatinya dengan diam

"bhay lu ga harus pergi bhay" kata Tarisa

"ada beberapa hal yang cuma laki yang ngerti dan karena hal itu gw harus pergi" kata abhay sambil menundukkan kepalanya

"ga semua masalah harus di selain dengan berantem " kata Tarisa

"tapi cuma itu satu-satunya hal yang bisa gw lakuin dengan bener" kata abhay dengan nada datar

Tarisa merasa sudah buntu dia tidak tau lagi bagaimana menghentikannya akhirnya dia berkata " gw ga suka orang yang suka berantem" dengan sedikit berteriak

abhay menoleh ke arahnya dan angin berhembus kencang karena keadaan mendung

"gw rasa dari awal gw emang bukan orang yang lu suka kok " sambil memalsukan senyumnya kemudian dia mulai berjalan pergi menuju ke belakang sekolah untuk menemui Eka . Tarisa merasa sedih karena mendengar perkataan abhay yang salah paham atas apa yang sedang terjadi Tarisa bingung dia pun hanya duduk di sebuah bangku di taman .

abhay terus berjalan di bawah awan yang mendung sambil memakai bando(bandana) yang di bawahnya dari rumah . se sampainya di sana abhay melihat mereka telah siap dan berjumlah 10 orang di posisi mereka di sebuah tanah lapang , mereka pun sedikit kaget dan kesal karena abhay hanya datang sendiri

"wey mana tuh temen-temen lu yang berharga? , mereka ga ada saat lu kesusahan"

kata Eka bermaksud meledek

" siapa yang bilang gw lagi kesusahan , ngadepin kalian sama sekali ga susah Buat gw" kata abhay sambil tersenyum

"keberanian lu perlu gw acungin jempol , tapi berani aja ga cukup buat menang" kata Eka

tanpa bicara lagi Abhay mulai melangkah maju tapi tiba-tiba bancar datang bersama firman

"lu pikir gw bakal biarin lu so keren sendirian" kata bancar sambil memegang pundak abhay

abhay Hanya tersenyum . jumlah mereka jadi ber enam karena firman membawa tiga temannya , lalu bancar memberikan sebuah peralon bekas yang terbuat dari besi abhay merasa senang dan bersemangat dia pun mulai berjalan maju dan di ikuti oleh yang lainnya .Eka kesal dan berkata" maju abisin tu bocah tengil" kemudian mereka pun berlari ke arah abhay tapi abhay tetap berjalan santai .

mereka mulai berdekatan salah satu dari mereka mencoba memukul abhay tapi abhay lebih dulu menghantam kepalanya dengan peralon yang di bawanya lalu menghantam kepala lainnya . di sisi lain Tarisa masih belum menyerah dia pun pergi ke tempat mereka berkelahi dan ke adaan di sana begitu ricuh karena abhay menghantamkan peralon dengan membabi-buta sehingga Tarisa Hanya menyaksikan dari balik bangunan . hujan pun mulai turun dan cukup deras tapi mereka tidak peduli dan terus melanjutkan perkelahian nya , hingga akhirnya salah satu temannya Eka terjatuh karena di hantam dengan peralon oleh abhay dia pun merasa kesal dan mengeluarkan sebuah parang yang telah di bawanya di dalam tas Tarisa yang melihat hal tersebut langsung berlari mendekati mereka untuk memberi tahukannya kepada abhay , lalu abhay pun dengan sigap berhasil menghindar dari serangannya ,dia merasa kesal karena serangannya tidak kena akhirnya dia memutuskan untuk melemparkan parang ke arah Tarisa , melihat itu abhay yang tidak terlalu jauh dari tempat Tarisa berdiri akhirnya berlari ke arahnya dan menghadang parang itu dengan tangan kanannya dan membuat tangganya tertembus parang dia menahan sakit darah mulai mengalir cepat karena keadaan sedang hujan ,tiba tiba ada terdengar suara sirine polisi dan membuat mereka lari berhamburan , Tarisa membawa abhay pergi ke sebuah gang saat sedang berlari tiba-tiba abhay terjatuh karena banyak mengeluarkan darah kemudian salah satu temannya Eka muncul dari balik gang abhay pun berdiri dan mencabut parang yang ada di tangannya sambil menahan sakit dan darah yang terus mengalir abhay menghunuskan parangnya ke arah salah satu temannya Eka dan membuat nya ketakutan dan berlari menjauh , setelah dia pergi abhay pun pingsan dan terjatuh .