Chereads / barbarian boys / Chapter 12 - kerusakan

Chapter 12 - kerusakan

setelah lelah karena pertarungan mereka memutuskan untuk pergi bersama ke sebuah warung menikmati sore , abhay mencuci wajah dan tangannya dan membeli sebuah es ,lalu abhay duduk di sebelah Eka dan bertanya "bancar Ama Alan kenapa? lu apain mereka?" abhay memasang wajah serius

" bukan sama gw " kata Eka

" trus siapa" tanya abhay

"itu sama si Zein " jawab Eka

" lu tau dari mana " tanya abhay lagi

"kemarin gw lagi jalan pulang liat dia lagi berantem ama Eka , mungkin dia kalah " jawab Eka

" hhmm lu ada benernya ,Zein itu kuat gw aja sampe keteteran lawan dia" saut abhay

" jadi gimana? lu Mao bales dendam sama si Zein" tanya Eka

" gw Mao cari tau pasti nya dulu " saut abhay

Eka hanya diam memperhatikan nya ,

mereka saling membersihkan luka , abhay duduk sedikit menjauh dari mereka ,dia duduk sambil menatap langit dan meminum es miliknya

ke esokan harinya Abhay sekolah seperti biasanya kali ini dia melihat Alan di kelasnya dan menghampirinya

"lan lu kemaren kenapa ga masuk" tanya abhay

"gw ada urusan keluarga , kenapa emangnya" saut Alan

"oh nggapapa gw kira lu kaya bancar " kata abhay

" lah emang bancar Napa?" tanya Alan dengan penasaran

" dia sakit , mungkin gara gara berantem Ama si Zein " Jawab abhay

"lah dia berantem ? kapan ? " tanya Alan dengan sedikit terkejut

" kata nya si lusa " jawab Alan

" oh gitu , Zein kaco juga ye " saut Alan

" gw bakal beresin dia " kata abhay dengan nada datar

" suka suka lu dah " saut Alan

lalu abhay pergi ke luar kelas karena dia tidak berniat untuk ikut pelajaran hari ini , abhay pergi ke belakang kantin tempat Eka dan gerombolannya berkumpul , tapi di sana tidak ada siapapun , abhay mengambil sebuah spidol dan mulai menuliskan namanya dia tembok pembatas kantin

" selanjutnya elu Zein , tunggu aja " kata abhay sambil tertawa

lalu abhay memperhatikan tangan kanannya yang masih di balut dengan perban sambil sedikit menggerakkan nya

" kaya nya udah sembuh dah , kemaren aja ga sakit sakit banget " kata abhay di dalam hatinya

Abhay merasa bahwa dia sudah mampu untuk menyelesaikan semua masalah nya dan memperbaiki hubungannya dengan Tarisa,

saat abhay sedang diam dia selalu memikirkan Tarisa entah bagaimana abhay merasa Tarisa adalah satu satunya yang bisa membuat nya merasa tenang dan menjadi lebih baik .

lalu jam istirahat pun tiba dan Eka datang ke tempat itu dia sedikit terkejut karena melihat abhay sedang tidur di sana , Eka tidak peduli dan lebih memilih untuk duduk dan membiarkan abhay tidur ,dan beberapa lama kemudian abhay bangun dari tidurnya dan berkata " eh udah istirahat ni ?" sambil mengusap wajahnya sendiri

" udah dari tadi bhay " saut Eka

"oh sorry tempat lu gw pake " kata abhay

" iya iya kalem aja " saut Eka

"yaudah gw cabut dulu " kata abhay sambil berjalan menuju kantin

Eka hanya diam dan melihat nya.

di sisi lain alan telah mendengar apa yang kemarin terjadi dari Tarisa Alan mencari abhay dan akhirnya bertemu dengannya di kantin

" bhay kemarin lu berantem ya ? " tanya Alan

"iya kenapa? " saut abhay dengan santainya

" trus gimana ,bukanya tangan lu masih sakit " kata Alan

" ya gitu deh" saut abhay sambil memesan sebuah es

"dih gitu gimana " tanya Alan

" gw menang terus yang kalah jadi bawahan " Saut Abhay sambil meminum es

" jadi sekarang Eka bawahan lu " tanya Alan

" ya gitu deh " saut abhay dengan santainya

lalu tiba-tiba Zein datang bersama Andre dan menghampirinya

" wey gimana tangan lu " tanya Andre

abhay tidak menjawab perkataannya dan langsung berdiri menghadap ke arah Zein yang juga masih berdiri

" lu yang bikin bancar ga masuk kemaren" tanya abhay

"ga tau dah " saut Zein sambil mengangkat kedua bahunya

lalu abhay memegang sebuah kursi dan berkata " sekali lagi gw tanya ,lu yang bikin bancar ga masuk kemaren?"

" gw bilang gw ga tau " saut Zein dengan nada tinggi

abhay menghantamkan kursi yang di pegang nya ke arah Zein dan membuat Zein terjatuh

" ga usah belaga bego lu sialan " kata abhay sambil mengangkat kursi yang di penggangnya , zein berdiri dan sedikit meloncat ke arah abhay lalu menangkap nya untuk membantingnya ke sebuah meja sampai meja tersebut patah abhay langsung bangkit dan melempar patahan meja ke arahnya lalu mereka di hentikan oleh penjaga kantin dan di ancam akan di laporkan , mereka pun menghentikan pertarungannya

"kita belom selesai " kata zein dengan kesal

abhay Hanya tersenyum .

abhay kembali duduk di kantin dan di temani Alan

" bhay lu gapapa bhay " tanya Alan

" lah emang kenapa" saut abhay dengan santainya

" lu tadi berantem rusuh banget loh " kata Alan

" ya .. yaudah biarin aja si , mending lu masuk kelas sono udah bel juga" kata abhay

" oh iya , yaudah gw cabut dah ,lu ga masuk kelas juga " tanya Alan sambil mulai berdiri

" kaga gw ga mood " saut abhay

"oh ok ok " kata Alan Sambil pergi ke kelas

abhay hanya duduk diam di kantin dan menundukkan kepalanya ke sebuah meja

" gw bakal abisin lu Zein " kata abhay di dalam hatinya

lalu dia kembali ke belakang kantin untuk berbaring sambil menunggu jam pulang sekolah tiba .

lalu Waktu pulang sekolah tiba abhay bergegas untuk pulang dan abhay berpapasan dengan Zein di dekat gerbang sekolah lalu abhay menatapnya dengan sedikit tersenyum

" ketemu lagi kita " kata abhay

" lu ngapa " tanya zein

" gw sehat " saut abhay

" Mao mulai lagi lu " kata zein

" gimana Mao mulai udahan aja belom " saut abhay

"lu beneran belagu ye " kata zein

" gw bakal abisin lu dan selesain semuanya " kata abhay

" coba liat aja siapa yang bakal abis duluan " saut Zein dengan sedikit kesal .

mereka berdua pun berjalan pergi ke luar sekolah tapi abhay di ikuti oleh geng nya yaitu Ankal , Zein mulai merasa curiga . lalu saat sampai di lapangan belakang sekolah abhay berhadapan dengan Zein

" gw Mao selesain ini sekarang tapi belom waktunya " kata abhay dengan sedikit tersenyum

" ga usah ngelantur, langsung ke intinya aja " kata zein

lalu abhay memberi isyarat kepada yang lainnya sehingga mereka menghampirinya dan mengitari abhay dan zein

" inilah Ankal ,kami Ankal " kata abhay

Zein merasa terkejut atas apa yang di lihatnya

" apa ni " tanya Zein

"ini Ankal gw udah bilang tadi" Saut Abhay

"hmm gw ga ngerti " kata zein

" lu ga perlu ngerti " saut abhay sambil tersenyum

" gw ga nyangka lu kaya gini " kata zein sambil tersenyum

" orang yang gw kagumin pernah bilang kalo yang lemah Mao menang lawan yang kuat maka dia harus jadi iblis " saut abhay sambil tersenyum .