Chereads / barbarian boys / Chapter 11 - penaklukan

Chapter 11 - penaklukan

Hari itu seperti biasa abhay datang ke sekolah, tapi abhay merasa bahwa ada yang kurang karena hari itu dia hanya sendiri dia sama sekali tidak melihat bancar atau Alan dan dia tidak bertemu dengan Tarisa ,dia hanya melihat nya sesekali

Saat abhay pergi ke kantin dia tetap tidak menemukan teman-temannya tapi dia bertemu dengan Eka dan gerombolan nya yang kemudian mengitari abhay yang sedang duduk

"Sendirian aja ,mana temen lu " tanya Eka dengan nada meledek

Abhay mulai berdiri dari tempat duduknya

" Oh mungkin masuk rumah sakit lagi kali" kata Eka dengan sedikit tertawa

"Lu apain mereka?" Tanya abhay sambil menarik kerah bajunya

"Gw ga punya kewajiban buat jawab " saut Eka

"Ooh jadi emang elu " kata abhay

Eka menaikan salah satu alisnya

Abhay memperhatikan sekeliling nya dan yang di lihat nya hanya eka dan gerombolannya ,lalu tiba-tiba abhay tertawa kecil

"Apa yang lucu hah?" Tanya Eka

"Lu semua lucu , niat banget sampe ngiterin gw kaya gini " jawab abhay dengan sedikit tertawa

"Niat itu penting" saut Eka

"Oke , pulang sekolah ,di lapangan belakang sekolah " kata abhay sambil tersenyum

"Oke gw tunggu lu di sana " saut Eka sambil beranjak dari tempatnya berdiri

"Dan satu lagi" kata abhay

Eka berhenti dan menoleh ke arahnya

" Yang kalah jadi bawahan yang menang " kata abhay sambil tersenyum

"Hhmm menarik" saut Eka sambil berjalan pergi

"Lu ga bakal menang dengan tangan kaya gitu ,gw bakal keroyok lu " kata Eka di dalam hatinya

"Gw bakal tuntasin semuanya" kata abhay di dalam hatinya

Setelah Eka dan gerombolannya pergi meninggalkan abhay , abhay melihat Tarisa berdiri di gerbang kantin dan melihat ke arahnya , Tarisa melihat abhay dengan tatapan mata yang penuh ketakutan , Tarisa takut abhay akan kembali brutal seperti dulu , tapi dia juga sadar dia tidak ada hubungannya dengan apa yang abhay lakukan

Mereka saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat sampai akhirnya abhay pergi dari tempatnya .

Saat jam pelajaran sudah dimulai abhay tidak masuk ke kelas dia memutuskan untuk mencari firman , abhay tau firman pasti juga tidak masuk ke kelas, lalu abhay pergi ke taman dekat kantin tempat biasa firman membolos kelas ,saat sampai di sana abhay benar benar bertemu dengan firman

"Woy " kata abhay memanggilnya

"Eh elu bhay ,bolos juga lu" kata firman

"Man lu Ama bawahan lu harus jadi sekutu gw " kata abhay

"Lah bukannya kita emang udah sekutu " saut firman

"Kita sekutu karena punya musuh yang sama kan " kata abhay

"Iya trus ? " Saut firman

"Kali ini lu harus bantu gw siapapun musuh nya dan sekutunya " kata abhay dengan sedikit serius

"Maksudnya gimana?" Tanya firman merasa bingung

" Gw bakal jadiin Eka bawahan gw ,dan lu bakal jadi sekutu gw " kata abhay

"Lah kok sama Eka " saut firman dengan sedikit kaget

"Kalo lu ga Mao , ayo kita berantem yang kalah bakal jadi bawahan yang menang " kata abhay dengan nada datar

"Yeh , seterah lu aja dah lu bos nya gw ngikut aja " saut firman sambil tersenyum

"Makasih man" kata abhay

"Tapi gimana caranya lu jadiin Eka bawahan lu " tanya firman

"Nanti pulang sekolah di lapangan belakang sekolah gw bakal berantem ama dia , lu Dateng buat jaga jaga " kata abhay

"Ohh okeh dah " saut firman

Lalu mereka duduk sambil menatap langit sambil menikmati angin yang berhembus cukup kencang .

Akhirnya waktu yang di tunggu pun tiba ,bel pulang sekolah telah berbunyi

Angin berhembus kencang , murid-murid berhamburan keluar dari sekolah raut wajah yang bahagia terukir di wajah mereka tapi tidak pada Tarisa , dia masih merasa kawatir pada abhay ,dia melihat dari dekat gerbang abhay sedang berjalan menuju belakang sekolah dan di ikuti oleh Eka dan gerombolannya lalu di susul oleh firman dan beberapa temannya

"Mereka pasti Mao berantem lagi aduhh di saat kaya gini bancar Ama Alan pake ga masuk segala lagi " kata Tarisa di dalam hati ,lalu tiba-tiba ayu datang dan mengajaknya pulang , Tarisa pun setuju tapi dia tetap memikirkan abhay

Abhay berjalan menuju lapangan di belakang sekolah tanpa sedikit pun ada keraguan ,dia yakin bahwa ini adalah satu satunya cara yang dapat dia tempuh untuk menyelesaikan masalahnya dan kembali sekolah seperti biasa lagi

Saat sampai di tengah lapangan Eka berkata " kali ini gw bakal abisin lu "

"Cih ga usah terlalu yakin dah " saut abhay sambil tersenyum

Lalu firman dan temannya datang menghampirinya ,Eka terkejut melihatnya

" Gw pikir lu bakal Dateng sendiri" kata Eka

"Iya tapi gw ga mikir kalo lu bakal sendiri " saut abhay sambil tersenyum

"Jangan jangan dia tau gw Mao ngerokok dia " kata Eka di dalam hatinya

"Kenapa ? Panik karena ga sesuai sama rencana lu " tanya abhay

"Ga usah banyak bacot mending kita langsung mulai aja " kata Eka dengan tatapan yang serius

"Man jangan ikut campur " kata abhay

Lalu semuanya mundur secara perlahan menjauh dari Eka dan abhay

"Elu satu-satunya Ade kelas yang berani sampe sejauh ini " kata Eka

" Kelas sama sekali ga nentuin apapun ,itu cuma masalah siapa yang masuk sekolah duluan " saut abhay Sambil mulai melangkah maju ,lalu Eka pun ikut melangkah maju hingga mereka semakin dekat

Tanpa berkata sepatah katapun abhay melancarkan tendangannya dan Eka berhasil menahan dengan kedua tangannya mereka saling melancarkan serangannya ,Eka pun mulai merasa terdesak tapi dia tau luka di tangan kanan abhay belum sepenuhnya pulih ,lalu dia menendang ke dari arah kirinya sehingga membuat abhay menangkis dengan tangan kanannya , tapi abhay tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan dan ia tersenyum lalu memukul Eka dengan tangan kanannya dan itu membuat Eka sangat terkejut

" Apa apaan ni anak harus nya dia kesakitan gara gara lukanya gw tendang tapi dia malah senyum dan mukul pake tangan kanannya ,apa dia bener anak SMA biasa " kata Eka di dalam hatinya

Lalu abhay terus menyerang nya tempa henti sehingga membuat Eka kewalahan

Dan akhirnya salah satu temannya Eka datang dan ikut menyerang abhay dan beberapa temannya yang lain ikut membantu sehingga membuat abhay kewalahan ,tapi saat firman hendak membantu abhay berkata " jangan lu ga perlu turun tangan "

"Okeh dah apa kata lu aja , nih sedikit bantuan " kata firman sambil melemparkan sebuah peralon bekas

Abhay menangkap nya dan tersenyum sehingga membuat Eka merasa ketakutan , abhay membabi buta menghantamkan peralon nya ke siapa pun yang ada di dekatnya hingga mereka berjatuhan satu persatu , lalu abhay menghantamkan peralon nya ke orang yang masih berdiri dengan sekuat tenaga hingga peralon tersebut patah , Eka hanya terdiam menyaksikan temannya di hajar ,lalu saat abhay menghampirinya Eka berkata " udah bhay Udah lu yang menang ,gw rasa lu bukan manusia "

"Kalo itu pujian gw terima kasih dah " saut abhay sambil tersenyum

"Sesuai perjanjian awal " kata abhay

" Iya gw tau ,gw bakal jadi bawahan lu " saut Eka dengan pasrah, kemudian firman menghampirinya dan berkata "jadi apa namanya "

"Nama apa " Tanya abhay

"Nama geng lu lah , kita perlu nama " saut firman

" Oh itu " saut abhay dan berfikir sejenak

"Ankal ,kita adalah ankal " kata abhay

Sore itu di lapangan belakang sekolah telah terbentuk geng Ankal dengan pimpinan Mereka abhay .