Tiga minggu pun berlalu Ruangan mawar kamar nomor 51 terlihat sepi, hanya ada mama Elif yang sejak dari pertama Elif masuk rumah sakit setia menunggui putrinya yang tak sadarkan diri, wanita itu menyadari kedatangan suaminya papa Elif, ia melihat papa Elif dengan tatapan sedih.
" ma bagaimana kabar Elif sekarang ?"
" Tetap tidak ada perkembangan Pa, Elif terus tertidur atau gimana mama tidak mengerti kenapa dia tidak bangun " ucapnya sedih
" Sabar ma, semoga putri kita cepat sembuh dan cepat bangun ya " kata papa Elif sambil memeluk istrinya
" Pa mama tidak ingin kehilangan Elif, buat dia bangun Pa"
" tenanglah ma jangan putus asa, putri kita sangat kuat" ucap papa Elif terus memeluk istrinya yang terisak menangis.
setelah itu papa Elif duduk di sebelah tempat tidur Elif dan memegang tangan putrinya itu yang di pasangi selang infus, ia mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang, ia ingin sekali mencari Jnas untuk Elif putrinya.
***
Di sisi lain di rumah Jnas, Jnas mengambil jam tangan pemberian terakhir dari Elif, tubuhnya semakin kurus semenjak beberapa hari Jnas jarang tidur dan makan, akhirnya semua masalahnya sudah selesai meski sudah terlambat, ia bersiap-siap ke rumah ruqia sahabat Elif di Baghdad, setelah lima jam perjalanan Jnas ke Baghdad, Jnas menemukan alamat rumah ruqia dan langsung menuju ke rumahnya saat ia hendak memencet bel, seorang gadis membuka pintu dan terkejut saat melihat Jnas berdiri di depan pintunya.
" JNAS...!" teriaknya tertahan
" Marhaban Ruqia "
" Marhaban, ada apa Jnas kamu kemari, dimana istri mu " tanya ruqia sedikit sinis
" ceritanya panjang, saat ini aku ingin bantuan mu, bisakah ?"ucap Jnas memohon
" Bantuan apa, aku tidak banyak waktu, dan aku masih membencimu setelah apa yang telah kamu lakukan terhadap Elif !" Ucap ruqia dengan nada sinis.
" Ruqia berikan aku alamat Elif di Indonesia "
ruqia ternganga " sungguh ?!" ia sedikit tak percaya " apa kamu akan pergi ke Indonesia?"
" Iya, cepat berikan alamat Elif, ak-aku akan meminta maaf kepadanya" ada nada penyesalan dalam suaranya.
" Terus bagaimana dengan istri mu ?"
" aku tidak jadi menikah, Ceritanya sangat panjang, berikan aku alamat Elif sekarang " desak Jnas.
" Baiklah, Ini alamatnya, semoga kamu tidak terlambat Jnas" ucapnya sedih
" Apa maksudmu ? Ada apa ruqia, apakah terjadi sesuatu terhadapnya?" Tanya Jnas penasaran.
" beberapa hari yang lalu mama Elif menghubungiku, sudah tiga minggu Elif koma dan sampai sekarang Elif masih ia tak sadarkan diri " ucap Ruqia sambil menangis.
Jnas melepaskan kertas yang ia pegang ia terkejut sekaligus syok dengan kabar Elif kekasihnya, saat ia pulih dari keterkejutannya Jnas mengucapkan terima kasih dan berpamit untuk langsung menyusul Elif ke Indonesia, Jnas benar-benar syok dan merasa sangat bersalah, ini semua karena dirinya, ia tidak akan pernah mau memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu terhadap Elif, Jnas langsung ke bandara dan mengambil penerbangan pertama untuk ke Indonesia, ia telah mempersiapkan sebelumnya segala persyaratan untuk berkunjung ke Indonesia.