Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 63 - Matahari pagi

Chapter 63 - Matahari pagi

Kegelapan...

Tampa batas...

seolah-olah itu kegelapan yang tidak akan pernah berakhir...

dia tidak tahu sudah berapa lama dia telah berjalan, atau dia tahu sejauh mana dia berjalan...

dia tahu bahwa jalan ini sepertinya tidak pernah berakhir...

begitu lelah...

begitu lelah...

Dan sangat lelah...

hanya seperti itu...

hanya berbaring disini seperti itu...

kesadarannya secara bertahap di lucuti, di telan sedikit demi sedikit oleh kegelapan...

namun setiap dia di telan oleh kegelapan seperti rawa, akan selalu ada sinar lemah cahaya bersinar ke depan dengan lemah namun terus menerus...

dia tak ingin bangkit, dia ingin selamanya untuk tertidur, tapi suara itu, suara yang selalu ia rindukan terus menggema di sekelilingnya yang gelap, ia mencoba bangkit saat ada tetesan air yang dingin di tangannya, tapi ia terlalu lemah untuk bangkit dan melawan kegelapan ini, tapi... suara itu terus membangunkannya, memanggilnya dan memaksanya untuk bangun

sekarang ia mulai tahu ada seorang yang sedang menunggunya...

***

Jnas terus menangisi Elif, dia benar-benar terpukul dan putus asa dengan kondisi Elif yang semakin memburuk, Jnas menyeka air matanya mencium tangan gadis yang ada di genggamannya lalu ia bangkit, keputusannya sudah bulat.

Jnas mengambil keranjang yang penuh bunga, ia membeli bunga mawar kesukaan Elif, ia menabur bunga dia setiap sisi tempat tidur dan menaruh vas bunga indah di meja kecil ruangan Elif, meski Elif koma dan kondisinya semakin kritis dan dokter mengatakan kemungkinan kecil Elif untuk bangun, tapi hari ini Jnas bertekad untuk menikahi wanita itu, ia meminta ijin restu dari mamahnya di Irak, serta restu dan persetujuan kedua orang tua Elif, Jnas di bantu Dira sepupu Elif menyiapkan semua perlengkapan pernikahannya dengan Elif, ia tak punya pilihan lain selain menikahinya walau gadis itu tak sadarkan diri, setelah semua persiapan selesai kedua orang tua Elif beserta penghulu datang, Jnas mengucapkan ikrar janji suci pernikahan mereka dengan wali papanya Elif dan beberapa saksi pernikahan mereka, setelah selesai Jnas memasangkan cincin berlian indah di tangan Elif dan tangannya sendiri, kedua orang tua Elif menangis sedih tak kuat melihat pernikahan putrinya di kamar rumah sakit, malam semakin larut, kedua orang tua Elif dan Dira pamit untuk pulang, hanya tinggal Jnas sendirian di samping Elif, sekarang Elif resmi menjadi istrinya, Jnas menggenggam erat tangan Elif dan menciumnya, ada rasa kebahagiaan bercampur kesedihan.

Sudah dua malam Jnas tidak tidur semenjak Elif di pindahkan ke ruangan ICU dan juga semenjak pernikahannya dengan gadis di depannya ini, ia mulai lelah dan mengantuk, Jnas tertidur di kursi sofa ruangan Elif.

***

Akhirnya cahaya itu menjadi lebih terang dan cerah seolah-olah lebih dekat dengannya sekarang... sangat dekat.

di berjuang keras dengan kekuatan terakhirnya, berlari melawan arah cahaya itu dengan sekuat tenaga.

cahaya putih yang menyilaukan menelan seluruh dirinya, seluruh dunianya berubah dari kegelapan ekstrim menjadi kecerahan ekstrim.

Di ruangan yang di penuhi keharuman bunga di tempat tidur rumah sakit, ada seorang gadis mengenakan gaun putih pucat. Matanya yang tak bereaksi sedikit pun untuk waktu yang lama sekarang bergetar.

beberapa waktu berlalu ketika sepasang mata itu akhirnya sedikit demi sedikit mulai terbuka, bulu matanya seperti sayap kupu-kupu yang mulai terungkap.

sinar matahari pagi itu memenuhi sepasang mata bening kristal itu, sangat indah menyilaukan matanya.

pandangannya jenuh dengar dengan cahaya putih yang menyilaukan, setelah beberapa lama penglihatannya mulai pulih, dia bisa melihat semuanya dengan sedikit buram, Elif melihat ke sekeliling ruangan dan tertegun saat melihat pria yang sangat ia rindukan terbaring di sofa seberang tempat tidur dirinya, mata Elif terus mengerjap-ngerjap tak percaya, mimpikah ?

ia ingin bangkit tapi tubuhnya terlalu lemah, ia ingin memanggil peria itu, tapi suaranya tak keluar, tenggorokannya terlalu kering, setelah dia berusaha keras dia menggunakan lengannya untuk mendorong tubuhnya perlahan, seluruh tubuhnya kaku,

meskipun dia mencoba untuk duduk, dia melakukannya dengan susah payah.

dia melepaskan masker pernapasan di wajahnya di tambah segala instrumen dan wirings yang melekat padanya, Elif melepaskan semuanya satu demi satu, dan melepaskan jarum inpus di tangannya.

ia tak sabar untuk menggapai pria itu, dengan susah payah dengan membiasakan dirinya yang tubuhnya kaku, Elif perlahan turun dari tempat tidur, seluruh tubuh Elif seperti menginjak awan, dia seperti mengambang dan tampa sadar, dia mendapati dirinya turun untuk terus mendekati pria yang tertidur itu.

sudah terlalu lama dia selesai dengan kegelapan, sekarang dalam mimpi ini setidaknya dia bisa melihat, bergerak dan mendengar.

mimpi ini luar biasa

ia terus berjalan

perlahan sampai di samping pria itu.

benarkah ini mimpi, mimpi yang sangat indah, Elif mengelus wajah pria itu dengan lembut.

oh tidak

ini seperti nyata gumam Elif.