klub drama,
Ai sedang duduk menyendiri di pojok tempat biasa dia rapat dengan ketiga seniornya. kali ini kak Karang dan kak Air tidak datang. penyebabnya, kak Karang kehabisan cat untuk background, kak Air cek penjahit sudah selesailah kostum tambahan untuk drama kali ini?
Jeram sedang melatih akting mahasiswa yang bertugas sebagai pemain yang didalamnya ada Alka, Fei, dan Kairan. ketiganya antusias saat latihan.
terdengar suara Jeram dari kejauhan.
" istirahat 15 menit..."
setelah mengatakan itu, Jeram pergi ke dapur klub dan membuat dua cangkir kopi. dia membawanya ke meja Ai. Ai terkejut melihat ada yang menyodorkan kopi untuknya. latte pula, kopi kegemarannya.
" apa ini, kak Je ?" tanya Ai pada Jeram menggunakan nama panggilan akrab orang itu dalam klub drama.
" kopi, kamu nggak tahu itu kopi?" tanya jeram dengan nada jahil. merasa di jahil-li, Ai balas jahil,
" ini kopi tho, aku baru tahu."
" iya, iya..., ini tanda terimakasih buat kamu." Jeram mengalah, dia bukan orang yang suka di jahil-li balik. Ai memiringkan kepala dan menaikan sebelah alisnya, bingung dan bertanya-tanya. Jeram yang melihat itu suka rela menjelaskan,
" terimakasih kerena sudang mengembalikan Karang kami yang dulu. sejak mengerti dendam dia menjadi dingin. memang belum sepenuhnya kembali, tapi sekarang dia sudah lebih manusiawi." mendengar penjelasan Jeram, Ai hanya tersenyum dan mengangguk sedikit. sebelum akhirnya jeram bertanya lagi,
" kenapa kamu menyendiri dan melamun?"
pertanyaan ini tidak mungkin di jawab dengan senyum saja kan. manusia cenderung lebih penasaran saat sesuatu dirahasiakan dan akan terus bertanya sampai mendapat jawaban. jadi Ai terdiam sejenak memikirkan jawaban yang akan di berikan pada Jeram.
mungkin karena Ai terlalu lama berpikir, akhirnya jeram melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Ai,
" kok ngelamun lagi?"
" nggak ngelamun, lagi mikirin jawaban buat kak Je ."
" nggak usah di jawab kalo nggak mau jawab. aku tahu tentang rasa penasaran manusia. aku nggak akan nanyain lagi kalo kamu sampai mikir segitunya. aku ini termasuk orang-orang yang spesial."
" ternyata kak Je, seperti itu. senang menemukan orang spesial lainnya. kakak pasti tahu kalo aku dan teman-teman ku juga spesial." jawab Ai. yang bertanya sendiri tak menurut jawaban, sesuatu yang jarang ditemui.
jeram hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan apa yang dikatakan Ai. istirahat 15 menit sudah selesai. Jeram kembali mengajar, Ai kembali sendiri dan memikirkan apa yang baru di pikirkan nya sebelum jeram datang.
mungkin aku yang terlalu buru-buru, perubahan kecil pun berarti. aku tak perlu memaksakan. sejak tiba di klub drama yang ada di pikiran Ai memang hanya cara untuk menyembuhkan karang secepat mungkin. tahun tidak memiliki waktu yang cukup.