Pagi ini di rumah Fayre terbangun disambut oleh teh buatan bibi Denna, sepiring biskuit dengan roti selai. Senyum bibi Denna mencerahkan suasana pagi ini.
Flair sudah terlihat lebih segar. Tanda biru di tubuhnya sudah tidak terlihat lagi.
"Bibi, paman, aku tidak melihatnya sedari kemarin setelah mengantarkan aku pulang. Apa dia pulang malam ini??" Tanya Fayre sambil menyeruput tehnya yang masih hangat.
"Tuan pulang larut sekali dan aku rasa ia berangkat pagi-pagi sekali tanpa sarapan."
"Sudah pergi?" Fayre merasa bersalah karena mendiamkan Chad akhir-akhir ini.
Tok!! Tok!! Rory tersenyum di depan pintu. Ia terlihat santai dan casual pagi ini. "Apa rencanamu hari ini?"
Kamu menemaniku ke penjahit Thomas lalu kita ke Flush-F siang hari. Distribusi semua bahan akan dilakukan mulai hari ini. Aku akan ke kantor import barang karena bahan yang ku pesan akan sudah datang sejak kemarin. Aku akan ke kamar Flair untuk memberitahunya agar bersiap-siap.
"Flair?" Rory terkesiap.
"Iya, kita akan pergi bersama dan Flair juga harus ikut." jawab Fayre.
"Tapi ia tidak pulang semalam. Ia mengirimkan pesan padaku. Siang ini ia akan mengambil barang-barangnya dan pindah." jelas Rory dengan nada canggung. Karena ia sendiri pun tidak menginginkan Flair keluar dari rumah itu.
"Dia sudah mendapatkan tujuannya, jadi sudahlah. Hari ini untuk semuanya kita akan selesaikan sendiri. Nanti akan kuberi tahu Flair apa-apa saja bagian yang perlu ia kerjakan untuk produksi tas ini." Sahut Fayre sambil menuju ke kamar mandi.
******
Dari arah kolam renang terdengar kecipak air. Fayre turun dan bersemangat melihat siapa yang berenang di sana. Shandy!!!! Kakak iparnya itu sudah ada dalam kolam renang dan terlihat relax di sana.
"Ayo, temani aku!!" Ajak Shandy begitu melihat Fayre mendekati sisi kolam.
"Aku akan segera bergabung." Sahut Fayre mengarah ke lemari penyimpan pakaian renangnya di sana. Ia segera mengganti pakaiannnya di bilik kecil dan segera menyusul Shandy ke kolam renang.
Selama menjadi adik ipar, belum pernah sama sekali mereka berenang bersama seperti ini. Shandy selalu datang sejenak dan pergi lagi untuk bekerja. Baru kali ini ia lihat betapa bagusnya tubuh Shandy dengan balutan pakaian renang seperti itu.
Setelah menghabiskan empat puluh lima menit untuk berenang bersama, Shandy merasa sangat kelelahan dan nafasnya hampir habis. Ia menepi di pinggiran kolam dan duduk di bahu kolam sambil menikmati buah anggur yang disiapkan bibi Denna.
"Bibi sangat tahu kesukaan ku." Ucap Shandy saat Fayre menyusulnya keluar dari kolam.
"Aku lebih suka soda saat mengeringkan diri." Sahut Fayre sambil meraih gelas berisi jus stroberi bersoda.
"Aku senang kamu sudah lebih baik. Sudah bangkit dan bersemangat lagi." Seringai Shandy dengan mata berbinar khas miliknya.
"Iya aku sudah merasa lebih baik. Aku berhenti mengkhawatirkan. Membaca buku tentang pikiran positif yang kau berikan dan melakukan pekerjaan yang belum aku selesaikan."
" Yang paling penting berhentilah menangis." Sahut Shandy.
"Aku sudah tidak menangis lagi Shandy." ucap Fayre sambil menunjukkan senyumnya.
Ia meminum soda nya dan melihat tato simpel berukuran kecil di lengan Shandy. Tato bergambar sepasang sayap dengan huruf K di tengahnya.
Ponsel Shandy berdering dan Shandy menengok ke arah meja di dekat jendela yang menghubungkan ruang makan. "Aku rasa itu telepon dari sekolah Sean." Ujar Shandy
"Tunggu!!!" Fayre menatap terpaku pada tato di lengan Shandy. Ia merasa mengenali tato kecil itu.
Shandy menatap Fayre yang melihat kepada tato di lengannya. " Ah ini, hanya aku buat saat aku masih kulian dulu."
Shandy merasa heran dengan cara pandang Fayre terhadap tatonya.
"Dan bisa saja banyak orang memiliki serupa dengan ini." lanjut Shandy merasa tak nyaman bagian masa lalunya terkuak lagi.
Tidak mungkin ia mengatakan bahwa tato tersebut ia buat bersama mantan tunangannya dulu. Dia belum menghapusnya bukan karena ingin mengingatnya namun karena Shandy mengabaikannya saja. Dan sudah tidak menganggapnya sama sekali.
"Aku pernah melihatnya, Shandy. Entah milik siapa. Ukurannya pun lebih besar. Mirip dengan sayap ini." Ucap Fayre sambil meraba tato milik Shandy.
"Hurufnya pun berbeda. " Ucap Fayre sambil berusaha mengingat.
"Shandy, dia memiliki tato ini, dia juga punya.!!!" Hurufnya FF, ZZ, RR, aku tidak ingat pasti. Tapi dia juga punya, Shandy!!!"
"Dia siapa Fayre??"
"Pria malam itu!!!!"
"huruf apa? Coba ingat lagi!!!"
"Entahlah aku tidak ingat pasti!!" Fayre berusaha keras mengingatnya.
Yang Shandy tahu satu-satunya pria yang memiliki tato serupa dengannya hanyalah Kenrick. Dengan huruf SS di tengah sayapnya dan huruf S kedua terbalik. SS adalah singkatan nama Shandy Shaw. Dan Shandy sering memanggil Kenrick dengan nama Ken-C sebagai nama kesayangan.
" ZZ, atau NN atau apa yang tepat???" Fayre memegang kepalanya.
"SS!!!" Celetuk Shandy.
"Iya, SS, sepertinya huruf itu. Tapi bagaimana kamu tahu??" Tanya Fayre heran
"Tidak, hanya menebak saja, karena pasti banyak orang yang nempunyai tato mirip bahkan sama dengan ini."
Kenrick?? Doble S?? Apa mungkin benar Kenrick yang bersama Fayre malam itu? Tempo hari Shandy juga sempat melihat Kenrick di halaman ruman Fayre. Shandy juga pernah menjemput Fayre di depan pagar rumah Kenrick dalam keadaan menangis. Shandy berusaha menghubungkan semua kemungkinan. Dan dia berniat mencari jawabnnya sendiri.
"Sudah Fayre kita bahas lain waktu lagi. Jika ada yang kamu ingat lagi sampaikan langsung kepadaku. Okay!!"
"Baik, Shandy. Terima kasih. Hanya kamu yang bisa aku percaya."
Selanjutnya menanyakan kepada Rory sejauh apa hubungan keluarga Bosley ini dengan Kenrick. Shandy berniat melakukan investigasi sendiri.
********
Di apartemen baru Flair. Pagi-pagi sekali Flair sudah bangun untuk menyelesaikan semua laporannya. Dan sudah siap untuk di print pagi ini di kantor. Setelah mengerjakan semua ia berniat sarapan roti bakar yang sudah ia buat sebelum mandi. Dengan hanya memakai kimono mandi dengan rambut basah berbalut handuk ia menuruni anak tangga dari kamarnya menuju ke ruang makan.
Flair berjalan menuju kulkas. Saat membuka kulkas dan mengeluarkan kotak jus. Ia terkejut dengan Nolan yang sudah berdiri di balkon kamarnya menikmati cerutu di tangannya.
Kapan ia masuk???? Batin Flair.
"Kau!!!! Apa yang kau lakukan sepagi ini???!!!" Tanya Flair ketus. Jengkel karena Nolan yang tiba-tiba datang menyelinap ke tempat pribadinya. Dan merasa privasinya dilanggar sesuka hati Nolan.
"Berniat sarapan bersamamu." Sahut Nolan sambil menikmati pemandangan kota dari balkon itu.
"Segera berpakaian, karena aku sudah melihat semua dan mengirim email kepada Tatiana. Aku menyuruhnya langsung ke kantor dan ia sekarang sedang mengeprint semua bahan yang sudah kamu buat!!" Jelas Nolan sambil menyaksikan tubuh Flair berbalut kimono mandi.
"Natural dan sangat segar!! Kamu akan memakai itu ke kantor???" Nolan seringai buasnya.
Flair menyilangkan kedua tangannya bergantian menutupi bagian dada dan pahanya. Dan sedang ia tidak sadar dengan apa yang dipakainya di hadapan Nolan. Flair menjadi sangat malu. Ia segera berlari meletakkan kotak jus ke meja makan dan bergegas naik ke kamar.
.
.
*) Jangan lupa Follow IG : MyAzra_Tyas
untuk tahu judul Novel saya yang lain