Menyebalkan, seharusnya aku menghubungi Gibran dulu. Tapi akukan berniat membuat kejutan datang ke kantornya. Gibran tengah ada rapat di luar perusahaan dengan investor asing, Tomi ku suruh menunggu di parkiran. Tidak akan aku izinkan dia ikut kedalam.
Aku masuk kedalam ruangan biasa Gibran mengahabiskan hampir harinya disini. Dikantor yang elegan dan luas, aku mengitari dari sudut ke sudut. Aku berjalan mendekati lemari berisikan pajangan yang penuh nilai tinggi nan indah.
Kemudian berjalan ke ruangan berdinding kaca tempat di mana biasanya dilakukan rapat, aku masuk dan melihat meja panjang dengan kursi berjejer rapih. Ruangan ini sangat di jaga kebersihannya, harum lavender dalam ruangan ini juga menusuk hidungku.
Tapi walau aku sudah bereksplore ruangan kerja Gibran, tetap saja ini membosankan. Gibran belum juga datang. Aku mendekat kearah sofa yang menghadap meja kerja Gibran. Aku bersandar malas disofa, menatap langit-langit ruangan ini.
