Satu persatu orang-orang didalam toilet ini keluar dan menyisakan aku disana sendirian mencuci tangan, aku mendengar suara langkah kaki mendekat.
Kukira itu perempuan lainnya yang kebelit buang air sepertiku, tapi ketika aku selesai dan mendongak untuk berkaca.
"Daniel!!"Aku berteriak dan dia segera menarik tubuhku masuk kedalam bilik kamar mandi mewah ini.
"Jangan berteriak jika tidak ingin orang mendengar."Katanya memeluk tubuhku.
"Tapi, ini toilet perempuan. Bagaimana jika nanti ada orang yang kesini?."
"Nggak akan, aku sudah menyuruh orang untuk mengarahkan para tamu ke toilet lain. Palang di depan toilet mengatakan jika tidak dapat digunakan dulu."
"Mereka akan curiga, toilet di hotel mewah sepertinya ini rusak. Itu nggak masuk akal,"kataku kesal.
Tapi yang terjadi Daniel menciumku, dia terlihat gelisah dan marah. Aku memeluk punggung lebarnya, dia benar-benar menikmati bibirku dan melumatnya sampai membuat decapan erotis itu terdengar.