Chereads / Sekai : Ore wa sekai de motto tsuyoi ningenda / Chapter 4 - Chapter 04. Revenge

Chapter 4 - Chapter 04. Revenge

Shiro PoV

Persetan ! Naga sialan ! Mati saja kau, lenyaplah ! Aku berlari dan terus berlari menuju tempat naga itu berada, tak peduli seberapa besar dia, aku adalah manusia terkuat, aku takkan kalah, aku tiba di depan gerbang, terlihat Naga itu terbang tinggi dan ukurannya sangat besar kalo dia berdiri di perkirakan sekitar 40 Meter tingginya, namun hal seperti itu tak membutku takut, aku kuat, monster seperti ini bukan apapanya bagiku.

Aku mengambil ancang ancang untuk bersiap melompat tinggi, tanah yang kuinjak mulai retak perlahan, saat kurasa sudah cukup aku langsung melompat, dengan cepat meluncur, melompat lebih tinggi darinya, aku turun tepat di punggungnya

Aku langsung mengeluarkan Katana ku dan mencoba menusuk kulitnya, tapi sangat keras.

" Tak ada pilihan "

Aku pun berlari di punggunya menuju ke wajahnya, mencoba menusuk matanya, tapi dia menggoyangkan kepalanya menbuatku kehilangan keseimbangan.

Setelah itu aku terjatuh, di mulut naga tersebut terlihat dia sedang mengumpul api, dan bersiap menyemburkannya padaku, bola api selebar 3 meter perlahan mendekati ku, dengan segera aku memperbaiki posisi dan mengganti Katana ku dengan 2 Handed Sword

{ Tidal Wave ! }

Aku menebaskan pedang tersebut di udara dan menbentuk ombak yang ingin menerpa pantai, bola api tersebut terbelah menjadi dua. Naga itu terlihat marah, dia meraung keras, memekakkan telinga.

Menghantam tanah, membuatku sedikit kesakitan, aku mulai berdiri lagi

" Cepat ayo kita bantu ! "

Aku mendengar suara yang familiar, kalo tidak salah namanya Reine ? Ya itu dia, dan juga Jaeger dan satunya siapa ? Entahlah aku tak peduli, Reine mendekati ku

" K-kau tak apa ? " Nada lembut tak seperti dia biasanya berbicara kepala yang lain, dan nada nya tampak mengkhawatirkan ku

" Begini saja, tak membuatku kalah, karena aku adalah manusia terkuat di bumi ! "

Aku langsung melompat lagi menuju naga tersebut, aku melihat Jaeger dan 1 Holy knight lagi ikut menyerang Naga tersebut namun yak memili apapun, memutar otakku membuat berpikir 2x lebih efesien, apa yang harus kulakukan saat ini, tuk sesaat aku lengah dan tak menyadari aku tiba tiba terkena libasan ekor naga tersebut, membuatku terjatuh lagi menghantam tanah, tanahnya pun kembali retak, darah mulai keluar dari mulutku. Sakit....

" Shiro ! " Reine ? Dia mendekatiku, kenapa mengkhawatirkan, aku ini kuat, lebih baik dia mengkhawatirkan teman temannya dari padaku

" Jangan mendekat ! " Reine yang semula ingin mendekati ku berhenti

" B-baka , siapa juga yang mau mendekatimu ! " Reine berlari kedepan ku, mungkin karena dia tidak bisa terbang dia memilih berada tepat di bawah perut naga yang terbang, apa dia ingin menghantam perut naga itu ?

" Jaegee ! Raiser ! Tahan naga itu sebentar " teriak Reine

Gauntlet Reine mulai berubah bentuk, perlahan lahan Gauntletnya menjadi lebih besar, berkilauan seperti emas.

{ Extreme Skill : Breaker }

Gauntlet tersebut semakin terang dan terang, hingga akhirnya Reine memukulkannya ke atas membuat Gauntlet tersebut melaju dengan cepat kearah naga itu, Jaeger dan Raiser turun ketempat Reine

Apa sudah selesai ? Sialan... harusnya aku yang membunuhnya, tapi apa ini... aku merasa pusing.. aku memegang kepala ku, dan kemudian gelap, sunyi.

Dimana ini ? Tempat apa ini ? Apa aku mati ? Hanya itu yang kupikirkan, aku mati dua kali ? Lucu sekali, bahkan ini tak lebih dari kehidupan ku yang dlu, bahkan lebih enak kehidupan ku yang dulu.

[ Kenapa tidak menggunakan Kekuatan Black Hole mu saja ? ]

Siapa ?! Tunjukkan dirimu ! Kenapa kau tau kekuatan ku !

[ Hei hei tenanglah, kau berbicara seperti itu kepada orang yang memberikan mu kehidupan ? ]

Apa ? Kehidupan ? Jangan bercanda aku tak percaya Dewa atau semacam !, Cepat tunjuk kan dirimu sialan!

[ Maa~ tak bisa ditolong, kau takut kehilangan ingatan karena menggunakan Black Hole ? ]

Kau ?! Jangan bercanda ! Aku takkan menggunakan kekuatan itu ! Tidak sebelum aku membalas dendam, tanpa itu pun aku kuat !

[ Masih bersikeras, sifat sombong mu itu malah menjadu senjata makan tuan loh ]

Berisik ! Diam !

[ Aku akan membantumu ]

Hah ?!

[ Kaminari Form, gunakanlah kekuatan itu, namun tubuh mu yang sekarang takkan kuat, setelah menggunakan kekuatan itu maka kau yang sekarang akan koma selama 1 minggu penuh mungkin ]

Itu lebih baik dari pada kehilangan ingatan, jadi cepat keluarkan aku

Reine PoV

Aku terlalu lelah... terlalu banyak menggunakan kekuatan hari ini, kuharap Naga itu sudah mati, bahkan sampai menggunakan Extreme Skill, membuatku tak bisa menggunakan Gauntlet selama 1 bulan penuh.

Melihat keatas, kempulan asap masih tebal, namun tak ada tanda tanda jatuhnya, apa hangus ?

" Reine, apa sudah selesai ? " Raiser yang ada di sampingku bertanya

" Entahlah "

" Anak itu pingsan ? " Jaeger melihat kearah Shiro

Akupun segera mendekati Shiro untuk memastikan, aku mencek denyut nadinya, dia masih hidup syukurlah... aku menggenggam tangannya, eh?! Apa yang kulakukan! Aku menghempaskan tangannya, apa ini ? Hatiku rasanya berdegup kencang, inikah rasanya jatuh cinta, b-baka... bisa bisanya aku jatuh cinta pada anak yang tak jelas asal usulnya ini.

" Reine ? Apakau sakit? Knapa wajahmu memerah? " Oh tidak apa Wajahku memerah sampai Jaeger berkata seperti itu

" E-ehem , p-pokoknya kita harus membawa di kedalam "

Tapi naga itu ! Dia masih terbang, bahkan badannya tak memiliki sedikit luka pun

" Apa ?! Bahkan tak mempan ?! " Raiser kulihat dia kesal, sifatnya yang kalem biasanya malah terlihat aneh kalau seperti ini

Tapi entah kenapa Jaeger hari ini terlalu banyak diam, aku tak tau kenapa.

Aww ! Aku merasa ada yang menyengat seperti listrik, aku melihat, tubuh Shiro di kelilingi aliran listrik.

3rd PoV

Shiro yang tersengkur mulai bangkit, namun masih terlihat jelas luka lukanya

{ Kaminari Form }

Dia mengucapkan kata itu dengan lirih, ke tiga Holy Knight itu terdiam melihat apa yang terjadi dengan Shiro

" Menyingkir... " ucapan Shiro terdengar dingin

Ketiga Holy Knight nampak ketakutan dan segera mengambil jarak.

Naga itu mulai mengumpulkan butiran butiran api dimulutnya membesar dan terus membesar.

{ Form : Ex-Phantasm }

Tanah bergetar bahkan sampai kendalam kerajaan, orang orang kehilanan keseimbangan dan terduduk, begipula dengan ketiga Holy Knight

Lalu sebuah pedang besar besar berwarna Hijau Jade muncul dari dalam tanah, bisa di bilang pedang tersebut sebesar gerbang, Shiro mengambil pedang itu dan menahannya dengan satu tangan

" Datanglah... " seakan paham naga tersebut terprovokasi, langsung melepaskan Bola api yang sudah dikumpulkannya sebesar 10 meter

Saat terkena serangan tersebut sudah dipastikan akan terjadi kerusakan sekala besar.

" Hoi ! Jangan bercanda ! Larilah sialan! " Jaeger berteriak kepada Shiro

Tapi Shiro mengabaikan sekitarnya dia hnya fokus ke bola api itu.

Shiro mengambil posisi dan melemparkan pedang besar itu ke arah bola api itu, Pedang tersebut mulai menyerap Bola Api itu kedalam pedang.

" Apa ?!! " Reine terbelalak kaget

Begitu juga dengan Holy Knight lainnya

Shiro terlihat tersenyum, Reine berkedip sekali, dia sudah hilang dan muncul di udara sambil menggegam pedang yang melaju itu menuju ke arah Naga, naga tersebut menggeram terlihat sangat kesal.

Shiro mengayunkan pedang besarnya secara vertikal dan membelah Naga tersebut menjadi dua bagian

{ Energy Release }

Energy Release bisa di bilang mengubah kekuatan yang di serap oleh pedang ny menjadi serangannya sendiri.

Tepat setelah tebasan tersebut, Naga itu meledak, ledakannya sangat besar, Shiro sudah tak sadarkan diri dan terjun bebas kebawah, petir petir yang mengelilinginya pun menghilang.

Reine dengan sigap menangkap Shiro dan memeluknya wajahnya Shiro tenggelam ke dalam 2 melonnya Reine

Shiro PoV

Apa? Kenapa gelap lagi ? Ah aku pingsan

[ Yo~ bagaimana ? Hebat bukan ]

Hebat apanya, membuatku pingsan seperti ini...

[ Itu hanya karena tubuh yang sudah kelelahan ]

Terserah

[ Tapi, kau itu unik yah, manusia yang paling unik, sifat mu itu tak bisa ditebak. Kadang ramah, kadang dingin, benar benar misterius, aku tak tau sifat mu yang mana, meskipun aku seorang dewa, hahha ]

Entahlah, aku pun tak tau, yang mana diriku, mungkin setelah aku membunuh orang yang membakar desa ku, aku akan tau yang mana sifatku yang asli

[ Ah.. tentang itu aku akan memberikan suatu petunjuk]

Apa ?

[ Raja itu sedang di rasuki]

Apa maksudmu ?

[ 10 tahun yang lalu, orang yang memerintah membakar desa mu bukanlah raja, tapi orang yang merasuki raja ]

Siapa yang merasukinya ?

[ Cukuo cari tau sendiri ok?, Aku hanya memberi satu petunjuk ]

Dasar dewa pelit

[ Ucapanmu kejam sekali, Shiro kun, haha ]

Jadi, setelah aku bangun, apa yang terjadi ?

[ Kau akan berada di atas ranjang, dan bangun dari 10 Hari koma mu, mungkin disini hanya beberapa menit ya kan ]

Begitukah, yasudahlah

[ Maa~ semoga beruntung, dadah ]

Aku membuka mataku, melihat atap yang asing bagiku, aku mencoba menggerakan kedua tangan ku tapi terasa berat aku menoleh ke kiri dan kananku, dan menyadari Myne dan Cyne sedang tidur tanpa busana, mereka tampak tertidur pulas, dan aku melihat sebutir air mata di masing masing mata mereka, apa mereka menangis ?, Lebih penting, lagi luka bakar mereka sudah sembuh.

Aku merasa lega, karena mereka baik baik saja

Tapi ngomong ngomong ini dimana ?, Penginapan ? Tapi terlalu bagus untuk penginapan

" Hmm.. tuan " aku melihat Myne sedang mengigau sambil memelik erat tanganku

" Shiro sama... buat aku kenikmatan " aku tak tau harus bereaksi apa kepada Cyne, aku belum pernah merasakan Cyne paling hanya sebatas aku menyentuh Vagina nya dan membuatnya keluar.

Aku terlalu lelah untuk melakukan Sex, jadi aku hanya berdiam diri, saat aku melihat ke Cyne, kami bertatapan mata

Cyne terlihat ingin menangis

A-apa ? Aku melakukan hal yang salah ?! Aku panik, tapi kurasa aku tak melakukan hal yang salah

"S-shiro sama ! " Cyne langsung mencium bibirku

Dengan ganasnya dia memainkan lidah, maa~ aku hanya bisa menikmati ini, tak kusangka Cyne bisa melakukan hal ini juga.

3 menit lamanya Cyne memainkan lidahku, akhirnya dia melepaskannya.

" M-maaf Shiro sama... a-aku hanya... "

Aku mengelus kepalanya, dan menggelengkan kepala.

Cyne tersenyum, menyandarkan kepalanya di dadaku

" Dada Shiro sama hangat... "

Cyne mengelus dadaku dengan lembut, sentuhan tangannya membuatku merasa keenakan, tangannya yang lembut bagai kain sutra, meskipun dia sering memakai pisau di dapur, namun tangannya tetap mulus

" Kumohon... "

Aku bingung dengan ucapan Cyne

" Jangan gegabah lagi... "

Aku melihat ke wajah Cyne, terlihat sedih, apa dia benar benar khawatir denganku ?, Syukurlah... sudah lama aku tak di khawatirkan begini

" Hm.. " aku menoleh kearah Myne

Myne membuka matanya, dan ikutan memelukku, sambil menangis kencang

" J-jangan menangis " aku mencoba menenangkan Myne namun Myne tetap menangis di dadaku

" Tuan... tuan " dia terus berkata seperti itu

Aku mengelus kepalanya, tangisannya mulai reda

" Kau pikir aku siapa ? Aku adalah Manusia Terkuat di dunia, kau tau kan ? "

Myne mengangguk

*Tok tok

Seseorang mengetuk pintu

" Aku masuk.. "

Ternyata Reine yang datang, apa dia tau aku sudah bangun ? Ah apa karena Tangisan Myne ? Mungkin

" K-kalian ! " Aku lihat wajah Reine terlihat memerah sambil menunjuk nunjuk kearahku

Muncul niatku untuk menggodanya

" Mau ikut ? " Aku menepuk nepuk paha ku yang mengisyaratkan untuk ikut tiduran di pahaku

"A-apa, m-melakukan, h-hal tak senonoh s-seperti itu ! " Lucu, aku suka mendengar nadanya yang salang tingkah seperti itu

Aku tertawa kecil

" K-kau mengejekku ! " Wajah semakin memerah, dia marah

Myne dan Cyne beranjak dari ranjang

" K-kalian mau kemana ? " Ucap Reine sedikit takut

" Hehe " Cyne dan Myne menyeringai secara bersamaan

Kemudian mereka menutup pintu

" Jadi.. ada apa ? "

" A-ah.. aku hanya ingin melihat keadaanmu.. " wajahnya Reine tampak memerah

" Apakau tak sedang berada dalam tugas ? "

" Aku tak bisa menggunakan Gauntlet ku selama 1 bulan.. ya.. jadi aku di bebaskan.. "

" Seperti itu... "

Aku tak tau kenapa dia tak bisa menggunakan Gauntletnya, apa hancur ? Ma~ aku juga tak peduli dengan itu, yang lebih penting ini dimna ? Rumah siapa ?

" Aku tau kau ingin bertanya, ini rumah siapa "

Dia orang yang peka mungkin, walau Tsundere haha

" Ini rumahku.. kau belum punya rumahkan ? Sebagai balas budi karena menyelamatkan kota, aku menginjinkan mu tinggal disini sementara "

Dia baik juga, mengijinkan ku, tapi apa tak apa ?

" Tak apa kah ? "

" Tak usah dipikirka.. tapi... "

" Tapi ? "

" Yang tidur di rajang adalah aku, dan kau tidur di lantai " menunjuk kelantai

Hah ? Serius ?

" Tak adakah kamar lain ? "

" Ada 1, tapi a-aku tak akan membiarkanmu, menyerang mereka berdua ! "

Oh.. jadi itu, dia tak mau aku memperkosa Cyne dan Myne ? Hahaha

" Jadi kalo itu kau tak apa ? " Aku sedikit menggodanya

"A-apa, b-bukan begitu, aku t-takkan membiarkan mu menyentuh ku sedikit pun ! " Hahaha aku suka menggodanya, dia cantik dan imut juga saat marah, ya walaupun dia lebih tua

" B-berbicara s-seperti kepada y-yang lebih tua, t-tak tau sopan santun ! "

" Kurasa kau lebih pendek dari ku " aku berdiri dan mendekatinya membandingkan tinggiku dengan tingginya, beda 10 cm

" A-ap- "

***********

3rd PoV

Di dalan istana, seorang pria bertubuh kekar, dengab mahkota emas di kepalanya sedang duduk di tahtanya, yang tak lain adalah seorang Raja kerajaan ini, di depannya ada 2 orang Holy Knight, Raiser dan Jaeger sedang menunduk, melaporkan sesuatu

" Kalau begitu panggil anak itu kemari, aku ingin berterimakasih karena menyelamatkan kerajaan ini "

" Haa ! " Ucap keduanya dengan lantang

[ Siapa anak itu ? ] Raja tersebut berpikir tentang siapa kemungkinan anak itu

" Tuan "

Tiba tiba sekelebat bayangan di belakang raja muncul

" Ada apa Avelin ? "

Sosok bayangan tersebut berubah menjadi seorang gadis remaja, rambut hitam Ponytail, pakaiannya serba hitam, dengan dua dagger di belakangnya, menandakan dia seorang assassin

" Pasuka Preta sudah mulai bergerak, sekitar 1 bulan 5 hari lagi, mereka akan mencapai kerajaan ini tuan "

" Begitukah ?, Baguslah, aku sudah muak juga melihat kota ini, kau boleh pergi "

" Baik ! " Avelin langsung menghilang, tanpa jejak

" Kurasa sudah waktunya membangkitkan para arwah tersebut " Raja berdiri dari singgasananya, dan menuruni satu persatu tangga

********

Shiro sedang berjalan jalan, banyak orang lalu lalang, karena ini adalah pasar, berbagai barang, buah, bahkan ada budak juga yang di perjual berikan, tak luput pula ada perkelahian yang tak tau karena apa, ada seorang anak kecil yang mencopet, mengambil makanan, bahkan di kerajaan ini masih ada orang yang miskin tak di perhatikan, apakah kerajaan tak memperhatikan para rakyat miskin ?

Shiro hanya menggelengkan kepalanya

" Aku harus mencari uang, apa aku mendaftar jadi petualang saja ? Mungkin aku bisa mengambil Quest yang mendapat penghasilan banyak, yosh, sudah kuputuskan "

Shiro berjalan, menuju Guild, untuk mendaftar jadi petualang.

" Jadi ini guild ? Pertama kalinya aku masuk, boleh juga " Shiro melihat lihat ke sekitar

Atmosfer disini bisa dibilang menegangkan bagi orang yang pertama kali, namun itu tak terjadi pada Shiro, banyak orang orang Guild melihat kearah Shiro yang sedang berjalan ke meja resepsionis, namun dia tak peduli di perhatikan, alasannya hanya satu, karena dia kuat, meskipun semua menyerangnya, yang ada mereka hanya cari mati, itulah yang di pikirkan Shiro.

( Gw: Njir, nih bocah songong amat, tunggu aja luu yaa, gw buat menderita ! 'v )

" Permisi, dada besar " ( what ???? )

" Ara ara~ bukan kah tidak sopan memanggil seseorang yang lebih tua dengan sebut itu " onee san resepsionis itu tersenyum, namun tersenyum menakutkan

" Aku ingin mendaftar, apa syarat yang diperlukan "

Muncul kerutan di dahi onee san tersebut, tapi onee san itu tetap tersenyum menghadapi Shiro

" Letakkan tanganmu di bola kristal ini, dan bayar 10 Silver saja "

Shiro meletakkan koin 10 silver, dan mengarahkan tangannya ke Bola kristal itu bersinar dan berubah menjadi sebuah kartu berwarna merah

Tak bisa menyembunyikan kekagetannya, Onee san itu bertanya secara pelan

" Kau siapa ? "

" Bukankah itu sudah jelas di kartu itu nama ku " Shiro terlihat tidak friendly sama mbak resepsionis itu

Muncul kerutan di dahi mbak resepsionis itu lagi

" Bukan itu, maksudku, kau ini apa ? Disini tertulis manusia, tapi apa apaan dengan status mu ini "

- Status Shiro di kartu -

Name : Shiro

Race : Human

Age : 19

Rank : SSS+

Jumlah Skill : ??

Point :

- Str 45000

- Int 99999

- Agi 45000

- Dex 45000

- Vit 1000

Tittle :

- All Weapon Mastery

- God of Speed

- Lightning Master

- Red Flame Dragon Slayer

- The most Stronger Man in The World

- 99+ Tittle more

" Bukankah itu status yang gila ? " Suara mba resepsionis itu terdengar bergetar

" Biasa saja " datar ( kampret >:( )

" Hah.... " mbak resepsionis itu menyerah berbicara kepada Shiro

" Ngomong ngomong, apa quest yang mendapatkan bayaran tinggi ? "

" Untuk hari ini, Quest yang ada cuma tingkat kecil "

" Yasudah, aku kembali lain waktu, dah Dada besar " melambaikan tangannya ke Mbak resepsionis itu yang sedang kesal

************

Di sebuah rumah yang sangat besar, gaya desain barat, taman yang indah dengan patung Malaikat di tambah air mancur si tengah tengah halaman, membuatnya sangat indah, dalam rumahnya pun di penuhi barang barang yang kelihatan mahal, Guci, Lampu bergelantungan, Sofa berkelas, sementara itu di dalam ruangan, ruangan rapat keluarga tepatnya, berkumpul 5 orang

Kepala keluarga Darvan C Ribellion, istrinya Mirabelle C Ribellion, anak sulung laki lakk Rolfan C Ribellion, anak kedua perempuan Calley C Ribellion, dan anak ketiga seperti yang kalian tebak, dia adalah Reine C Ribellion, terlihat mereka sedang berbicara sesuatu yang serius, namun Reine menggebrak meja

" Aku takkan menikahi orang itu ! Takkan pernah ! " Reine terlihat tak bisa mengontrol emosinya

" Hei tenanglah Reine " Anak pertama yaitu Rolfan menenangkan Reine

" Kalian tau ? Laki laki itu sampah ! Dia bejat ! Aku tak sudi ! "

" Cukup ! Reine, menurutlah ! " Ayahnya yaitu Darvan membentak Reine

" Itu hanya imajanisimu kan anak ku ? " Ibunya yaitu Mirabelle tersenyum lembut kepada Reine

" Apa apaan kalian ini ! Seenaknya saja menjodohkan ku ! " Reine kembali menggebrak meja

" Nee san katakan sesuatu, kau membela ku kan " melihat kearah kaka perempuannya yang bernama Calley

" E..er.. aku tak ingin berdebat jadi, aku diam saja, maaf yah Reine chan " Calley menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menandakan dia tak ingin ikut ikutan

" Cukup ! Reine !, Seminggu lagi pernikahan mu akan segera di laksanakan ! Bersiaplah ! " Ayah nya masih berbicara dengan nada tinggi

" Diam ! Ayah tak tau apa apa !, Aku sudah punya Pria yang ku inginkan ! "

" Ap--- " tak sempat bereaksi ayahnya, Reine langsung meninggalkan ruang rapat, dan berlari keluar rumah dengan menangis

Reine PoV

Apaan sih... mereka semua tak mau mengerti, bahkan mereka tak percaya... aku benci mereka, aku benci keluarga ini ! Tak ada yang peduli dengan perasaan ku, aku terus berlari dan berlari, aku berhenti sejenak dan duduk di kursi panjang, dan menangis tersedu sedu, ku harap tak ada orang yang melihatku

" Lagi pula, aku benar benar suka dengan Shiro, t-tapi aku tak tau, bagaimana mengungkapkannya... "

Aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya, tapi... aku yakin ini adalah cinta, tapi bagaimana... kakak ku itu lebih kuat.

Aku menolak, aku yakin mereka akan memaksa ku walaupun dengan kekuatan, apa yang harus kulakukan... aku tak tau... aku kembali menangis.

" Apa kau menangis ? "

Aku teranjak dan kaget, aku langsung menghapus air mataku, dan melihat ke sumber suara itu, ternyata dia adalah Shiro, entah kenapa aku merasa kesal melihat mulutnya di penuhi makanan

" Kenapa kau menangis, Reino " sambil mengunyah makananny

" Namaku Reine , baka ! " Aku ingin mukul ini anak

" Oh oke Reine "

Dia kemudian duduk di sampingku, dia sangat dekat, dada ku berdegup kencang, aku merasa dadaku ingin keluar dari tempatnya

" Bicaralah, aku ingin dengar masalahmu, dan siapa sialan yang membuat gadis secantik dirimu ini menangis "

Aku tersentak mendengar saat dia bilang aku ' Cantik ' wajahku memerah, pikiran ku kosong

" Apa kau mau diperkosa seseorang ? Hmm wajar sih body mu sexy, dan juga dadamu besar, wajar saja " menggangguk angguk

Aku mendengar kata memalukan seperti Sexy dan dada besar, entah kenapa membuatku kesal, tapi aku tak marah... biasanya aku akan menghajar orang itu, tapi ini berbeda..

" kau mau tau ? "

" Tidak "

" Baiklah kalo kamu mau memaksa "

" Sudah kubilang tidak "

" Aku disuruh menikah... "

" Bukankah itu bagus ?? "

Bagus apanya ? Iya itu akan bagus jika itu pria yang kucintai mungkin..

" Aku tak menyukai prianya, dan pria itu juga bejat "

Aku menyandarkan kepalaku kebahunya tanpa sadar

" Ma~ kalo itu, kenapa kamu tak bilang saja kekeluarga mu bahwa dia calon yang buruk " Shiro mengunyah makanannya lagi dan tetap memandang ke depan

" Mereka tak mendengarkan ku, dan tak mempercayaiku.. "

" Begitukah... pasti berat yah... "

Shiro mengelus rambutku.. wajahku memerah lagi, jantungku berdegup kencang lagi, tapi aku merasa enak di elus elus

" Sebenarnya aku ingin hidup normal... tapi orangtuaku terutama ayahku... dia memaksa ku untuk jadi seorang Holy Knight "

Aku memainkan jariku didadanya Shiro

" Kalo begitu tinggalkan mereka "

Itu tak mungkin kan, aku ingin mengatakan itu namun aku melihat wajah Shiro wajahnya terlihat menakutkan..

" Kalo begitu maukah kau - "

To be Continue

************

Akhirnya kelar Arc I hehehe, selanjutnya Arc II Preta The Magic.

Apa yang ingin di katakan oleh Reine kepada Shiro ? Penasaran ? Nantikan Chapter selanjutnya oke ?!

Note : kata tuan bakalan di ganti dengan Master