Myne dan Reine terlihat putus asa tatapannya bagai ikan kering, Myne menatap langit langit rumah sambil berbaring di sofa tak bergerak sedikitpun, Reine duduk di kursi goyang, menatap ke lantai sambil mengulang kata ' Baka '
Cyne yang melihat hal tersebut hanya menghela nafas
[ Kenapa Reine san ikut ikutan murung ]
Cyne melanjutkan mencuci piringnya.
Cyne mengingat tentang kejadian semalam waktu dia melakukan sex dengan Shiro, itu adalah kejadian yang luar biasa, bagaimana tidak pengalaman pertama Cyne sampai membuatnya sangat keenakan bahkan sampai dia tak sadarkan diri.
Saat dia bangun, dari dalam vaginanya tak henti henti mengalir air maninya, bahkan sampai mengotori ranjangnya, untung saja Myne tak bangun dan menyadari.
Mengingat hal tersebut membuat Cyne merasa malu sekaligus senang.
*Knock knock
Terdengar ketukan pintu
" Iya, sebentar ! "
Cyne melap tangannya yang penuh busa ke serbet, melepas celemeknya, dan bergegas ke pintu membuka kannya
" Yo~ "
Reina adiknya Reine membawa bahan makanan sekantong.
" Nee chan ada ? "
Cyne mengiyakan membantu membawakan bahan makanan, dan menaruhnya ke dapur
" Er... apa apaan suasana suram ini ?"
Suasana diruang tamu terlihat suram, Reine dan Myne terlihat seperti tak bernyawa, Reina bergegas mendakati Reine
" Nee chan ! Nee chan ! "
Reina menggoyangkan tubuhnya Reine, tubuh Reine tetap tak merespon.
" Jangan mati Reine nee chan ! "
*Plak plak plak
Reina memukul pipi kanan kiri Reine berkali kali
Reine melihat ke arah Reina, tatapan berubah menjadi tajam, dan langsung memukul wajah Reina membuatnya tersuruk ke bawah meja depan sofa.
" Tak sopan seperti itu pada kaka sendiri ! "
Reine kembali seperti semua, dia pun berdiri dan menghela nafas
" Kenapa juga aku harus memikirkannya "
" N-nee chan "
Reina mengangkat tangannya meminta pertolongan, tanpa sengaja Reine menginjaknya yang sebenarnya dia sengaja
" J-jahat nee chan "
Reina berdiri, wajahnya bonyok
" Ada apa kesini ? "
Menyilangkan tangannya di perut
" S-sebenarnya aku disuruh membawa Shiro kekerajaan "
" Untuk apa ? "
Reine memastikan
" Entahlah, yang kutau, Raja ingin bertemu dengannya "
" Sayang sekali, Shiro sedang pergi ke suatu tempat, dan kami tak tau kapan dia kembali "
" B-benarkah.. "
" Oh iya nee chan, tentang pernikahan nee chan... "
" Bahkan kau tak ikut rapat keluarga, kenapa kau tau ? "
" S-sebenarnya aku disuruh oleh ayah, untuk membawa mu ke rumah "
" Kau tau kan.. aku tak suka dengan pria itu "
Reine memasang wajah masam
" Iya aku tau nee chan, tapi ini perintah ayah !"
" Terserah aku tak peduli, aku tak ingin "
Reine memutar matanya, dan mendesah kecil
" T-tapi ayah bilang, bila nee chan tak mau, Nee chan akan dikeluarkan dari keluarga, dan rumah ini bahkan akan di ambil ! "
Raut Reine berubah menjadi kaget, dia tak menyangka ayah sampai seperti itu, walaupun dia tau ayah nya memang tak pernah memikirkannya, tapi paksaan ini sungguh keterlaluan
" Sialan ! "
Reine kehilangan ketenangannya dan menggebrak meja, membuat Myne kaget dan sadar
" Heh ? Heh ? Apaa ?" Myne kebingungan melihat kesekitar
" A-ah maaf Myne "
Reine sadar dia kehilangan ketenangannya jadi dia menghela napas panjang, mau tak mau dia harus menurut, kalo tidak dia mau tinggal dimna, kalo dia melawan
" Baiklah... aku akan kembali "
Reina lega dan tersenyum, mengajak Reine kembali kerumah
" Apakah anda yakin Reine san ? "
Cyne yang baru saja datang berbicara, sepertinya dia menguping
" Y-yah.. aku yakin, kalo tidak dimana kalian akan tinggal "
Meskipun berkata seperti itu, wajahnya tak bisa menyembunyikan yang sebenarnya, dia ingin di selamatkan... oleh seseorang
"Begitukah... "
Suara Cyne terlalu kecil, bahkan tak kedengaran oleh yang lainnya, Myne yang dari tadi disofa, tak mengerti hanya bisa memiringkan kepalanya
" Kalo begiu, jaga rumah yah Myne dan Cyne, dan sampai kan salamku pada Shiro nanti " Reine tersenyum dan melambaikan tangannya
" Oh iya jangan lupa bilang ke Shiro bahwa dia disuruh menemui yang mulia Raja "
Reine berjalan di depan Reina, Reina melambaikan tangannya ke Cyne dan Myne
****
Hari demi hari terlewat, ini sudah hari ke 3 sejak Shiro meninggalkan kerajaan ini dan menuju Elf Terittory.
Myne tak seperti biasanya, dia selalu murung, tak semangat, bahkan di ajak bicara oleh Cyne saja dia tak menjawab.
Cyne yang tak biasa biasa saja sebenarnya juga sangat khawatir dengan Shiro, dia kangen, dia ingin segera bersama kembali, meskipun begitu dia harus bersabar menunggu dan menunggu.
Sedangkan di kediaman Ribellion, Rumah mereka di dekorasi, dekorasi yang sangat cocok untuk pernikahan bangsawan, semuanya serba merah, Karpet, tirai, bahkan mawar merah
Reine dilatih untuk menjadi pengantin yang baik, mulai dari cara berjalan, tata krama saat melakukan sumpah, pengucapan sumpah dll.
Pesta pernikahan akan di langsungkan seharian sampai malam penuh.
Para pelayan dirumah terlihat bersemangat, bagaimana tidak, mereka ingin melihat Reine bahagia menikah.
Mereka tak tahu perasaan Reine, tak ada yang tahu dengan perasaanya tak ada yang mengerti
Dia benar benar muak, dia tak ingin, tapi apa boleh buat.
Calon suaminya Reine pun menampakkan diri, dan melihat Reine memakai gaun berwarna merah merah, rambutnya yang di kepang, dengan jepitan bros mawar merah.
Terlihat sangat cantik dan anggun
Calon suaminya adalah seorang bangsawan dari kerajaan sebelah, terkenal akan kebaikannya kepada warga warga di kerajaan tersebut.
Namun yang sebenarnya adalah mereka mempermainkan warga tersebut, mereka memberikan Uang dan Gandum namun mereka menyuruh orang lagi untuk mencurinya, kejadian seperti itu terus terulang namun tak ada yang curiga, apa mereka bodoh ?
Calon suaminya bahkan orang yang lebih buruk, dia menculik wanita dan memperkosanya, mengurungnya di gudang sampai mati, bagaimana Reine tau bahwa dia orang yang cabul ?
Dia bisa melihat dari tatapan matanya, mata ingin memangsanya dan mencabuli dirinya, meskipun di mata orang, tatapan pria itu seperti orang baik, tapi di mata Reine tidak.
" Cantik sekali istriku ini "
Pria tersebut membelai pipinya Reine.
Reine tak nyaman, dia tak ingin di sentuh oleh pria ini
" Hentikan, Caylum, kita belum menikah "
Reine menurunkan tangan Caylum dengan kasar
" Tapi kita akan segera menikah, dan itu mutlak "
Caylum terus tersenyum.
Mengesalkan, itu yang Reine lihat, dia kesal dengan senyuman pri ini
" Maaf, Master Caylum, silahkan tunggu diluar, saya ingin mengganti pakaian Nyonya Reine "
Ucap seorang pelayan yang dari tadi berdiri di samping Reine
Syukurlah itu yang pikir Reine karena dengan itu Caylum akan pergi
" Heh? Tak apa bukan, kami adalah suami istri "
" KELUAR ! "
Reine mengeluarkan nada tingginya, bahkan pelayannya sampai terkejut, pelayannya tak pernah melihat Reine semarah ini sebelumnya.
Caylum berjalan keluar tanpa kata
" Hahahahaha ! "
Caylum tertawa sepert orang gila, matanya serasa pengen copot dari tempatnya, wajahnya menyeramkan.
" Bagus sekali, hahaha ! "
Meremas dadanya sendiri dengan tangannya, dia merasa bahagia dan senang, dia sangat ingin menghancurkan Reine dan membuatnya tunduk.
****
Shiro akhirnya sampai di Elf Terittory, walaupun begitu dia tak disambut hangat oleh para Elf terkecuali kepada Elf nya yang ramah
" Maaf kan ras ras ku Shiro kun "
Pria tua berjenggot, namun berotot tersebut adalah ketua Elf di desa ini.
Orang orang berkumpul mengelilingi dengan pusatnya Shiro dan ketua Elf di tengahnya
" Ketua ! Kenapa kita harus meminta bantuan kepada manusia ?! "
" Ya benar ketua ! Apa ketua lupa, bagaimana para manusia ! "
" Menculik para gadia elf dan mengurungnya di jadikan budak sex sampai mati ! "
Para Elf lain terus menghujat para manusia, Namun Shiro terlihat tetap santai saja
" Dan aku yakin bahwa orang ini berkelakuan sama, dia ingin wanita elf, di rumahnya saja banyak pelacur aku yakin ! "
Sampai kata kata tersebut terdengar di telinga Shiro
" Lidahmu ingin hilang yah? "
Dengan nada mengancamnya, ketua Elf pun hanya terdiam, dia melihat ke arah orang yang menyebut itu dan menatap dengan kasihan
" Hah apa sih ?! "
Shiro sudah berdiri, dan menatap orang itu dengan tatapan sadisnya, tiba tiba saja dia sudah berada di depan orang itu dengan sebilah katananya.
Mencekik pipinya, hingga dia mengeluarkan lidahnya
Para elf lain berteriak ketakutan terutama wanita
" Kuberitahu satu hal "
Mengeraskan cekikannya dan membuatnya tak bisa berkata apa apa selain mengerang
" Kau bilang seperti itu sama saja menghina para keluarga yang ada dirumah, lidah mu itu penuh dosa ! "
Shiro menarik lidahnya orang itu sampai terjulur dan menebas nya sampai putus, darahpun muncrat dari lidahnya yang terpotong, berteriak kesakitan sambil berguling guling.
Elf yang lain tak ada yang berani mendekati untuk menolong, semuanya ketakutan
Shiro kembali duduk ketempat semula
" Maaf kan dia Shiro kun, meskipun dia memang pantas mendapatkannya "
Ketua Elf bersujud satu kali
" Jadi ada apa ? "
Shiro langsung to the point
" Pinjamkan kekuatanmu, ku mohon ! "
Ketua Elf kembali bersujud
" Untuk apa sebenarnya ? "
" Sebenarnya beberapa hari ini desa kami terus di serang, dan pelakunya adalah para Dark Elf "
Ada banyak jenis Elf, Aquatic Elf, Elf yang tinggal di sebuah danau atau laut
Avariel Elf adalah Elf bersayap keberadaan mereka hampir punah karena mereka selalu bertarung dengan naga mereka tinggal di pegunungan
Light Elf adalah Elf yang paling cantik mereka di gambarkan seperti seorang dewi, Elf ini juga di katakan sebagai penjaga Dewa Freyr, mereka memiliki kepintaran diatas Elf lainnya
Moon Elf, ini lah yang tinggal di desa ini sekarang, Moon Elf rata rata memiliki rambut abu abu atau perak, mata kebiruan atau hijau dengan flex ke emasan Moon Elf memiliki tato bulan pada perut mereka
Dark Elf atau yang di sebut Drow Elf, mereka adalah para Elf buangan mereka terkenal sangat jahat pada Elf lainnya secata fisik kulit mereka gelap keabu abuan mata mereka kebanyakan berwarna merah darah, tubuh mereka lebih kecil dan ramping dari elf lainnya.
Shiro mendengarkan kronologisnya dari ketua Elf, dia pun setuju membantu, karena dia memang berhutanng budi jadi tanpa ragu membantu
Shiro tak di perbolehkan membunuh, tapi masih di perbolehkan membuat cacad, itu hal yang di minta oleh ketua Elf, dan juga melindungi Putrinya yang merupakan seorang Light Elf, dia di culik oleh para Dark Elf
" Kami tak tau mereka tinggal di mana jadi, istirahatlah dengan tenang disini dlu Shiro Kun "
Ketua Elf menyuruh Shiro untuk bersantai dlu, karena tak tau keberadaan para Dark Elf, kebiasaan para Dark Elf menyerang dalam kegelapan, jadi sudah di pastikan mereka akan menyerang pada malam hari
" Aku lapar, apakau punya kare oji san ? " Menepuk nepuk perutnya
" Aku sudah tau kau dari lama Shiro Kun, jadi sudah kusiapkan, ayo masuk ke kediamanku "
Ketua elf mengajak Shiro masuk kedalam Rumahnya, Rumah para Elf rata rata terbuat dari jerami, dan besarnya hanya 8×6 M, Rumah ketua elf terlihat sedikit lebih besar dari yang lainnya.
Saat masuk kedalam rumah, Shiro melihat seorang wanita tengah mengandung tiduran ,perut nya membesar, dia tampak lemah
" Ara~ Shiro chan, lama tak bertemu "
Elf yang mengandung itu tampaknya seperti istrinya Ketua elf, dia adalah Light Elf
" Ya, lama tak berjumpa Ibu "
Shiro memanggil nya dengan sebutan Ibu karena dulu dia merawatnya dan mengajarinya cara berpanah saat Senjatanya level up ke panah, nama Ibunya adalah Rumia
Shiro mendekati Ibunya dan duduk di sampingnya, Ketua Elf masuk kedapur sebentar
" Kau sudah besar yah.. sudah 10 tahun kan ?, Aku tak menyangka kau tumbuh gagah seperti ini "
Ibunya tersenyum ramah dan mengelus pipinya Shiro
Shiro memegang tangannya Rumia dan mengecup tangannya
" Ara~ aku bisa jatuh hati padamu Shiro chan, haha "
Rumia tertawa kecil
" Ibu.. sudah berapa bulan ? "
Shiro menyentuh perut Rumia dan mengelusnya
"Er.. mungkin beberapa hari lagi, haha , entahlah aku lupa "
" Begitukah ?.. "
" Ngomong ngomong apakau sudah menemukan orang yang baik ? "
" Ya, aku bertemu, 3 gadis yang baik, mereka melakukan pekerjaan rumah dengan benar, meskipun satunya tampak mengesalkan, tapi aku ingin melindungi mereka "
" Syukurlah " Rumia mengelus dadanya seperti lega
" Balas dendam tak diperlukan tau "
" Aku tak bisa.. aku harus melakukannya agar rasa benci ini hilang "
Shiro menggenggam tangan Rumia
" Balas dendam hanya memperpanjang rantai kebencian "
" Kalo begitu aku akan terus memotongnya "
Rumia tak menjawab kemudian hanya tersenyum saja
" Ekhem..! "
Ketua elf datang dan menaruh makanan di depan Shiro.
" Jangan menggoda Istriku Shiro kun "
" Ara~ apakau cemburu sayangku ?~ "
Rumia menggoda suaminya, dia suka melihat suaminya cemburu
" Oji san, bodoh ? "
" Beraninya kau bilang ayahmu bodoh! Anak sialaan "
" Aku tak menganggapmu ayah "
" Hahahaha "
Rumia tertawa, dia terlihat bahagia melihay hal tersebut, seperti dlu kala saat mereka bertiga satu rumah, Shiro berumur 8 tahun sedang berlatih memanah dengan Ketua Elf, saat Shiro Meleset Ketua Elf memarahinya, dan Rumia tertawa melihatnya.
Shiro dan Ketua elf saling bertatapan, mereka pun ikut tertawa
" Waktunya makan !"
*****
Malam hari telah tiba, semua Elf bersiap dalam posisi masing masing, Ketua elf berada di dalam rumah melindungi Rumia dan anaknya yang masih dalam kandungan.
Shiro berdiri di atas pohon yang paling tinggi mengamati situasi, dia mendengar suara pergerakan, mereka terkepung.
Shiro mengirimkan Sinyal dengan menjatuhkan 2 ranting kebawah sebagai ciri waspada.
Para Dark Elf mulai menyerang, mereka berhenti di desa, mereka tak melihat satu pun orang di sekitar
Satu panah meluncur dan mengenai kaki Dark Elf membuatnya tak bisa berdiri
Para Dark Elf lain pun terkena hujanan panah.
Sekitar 30 Dark Elf lumpuh, tak ada tanda tanda dari Dark Elf lagi
Para Elf pun keluar dan mencoba membersihkan para Dark Elf.
Tapi naasnya satu persatu kepala Elf terpenggal, yang masih hidup terkejut dan ketakutan
Shiro yang tadi berada di atas kini terjun bebas kebawah, menuju kearah Satu orang Elf yang bingung
Shiro mendorong elf itu agar menjauh dari sana, Shiro menebas vertical, terdengar bunyi benturan besi.
Terlihat Dark Elf laki laki memegang 2 Dagger di tangannya
[ Form : Twin Dagger ]
Shiro mengganti katananya menjadi Dagger Kembar berwarna Biru laut.
Shiro dan Dark Elf itu saling hantam, namun tak ada satupun serangan Dark Elf itu mengenai Shiro, Dark Elf itu terus terpental dan terkena serangan Shiro
Di saat Shiro sibuk bertarung
10 Dark Elf menyiapkan panah berapi dan melepaskannya menuju arah rumah Ketua Elf
Shiro terlambat menyadarinya, dia mencoba menggapai rumah itu, tapi di halangi oleh Dark Elf tersebut
" Minggir ! "
[ Twin Breaker ! ]
Shiro melemparkan Satu Daggernya ke arah bahu, dan menancap, Dark Elf tersebut mengerang dan memegangi bahunya, kemudian melempar satu daggernya lagi di ujung kaki Dark Elf tersebut, dan membuatnya tak bisa bergerak
" Maaf Oji san, aku tak bisa menepati janji "
Kedua dagger itu menuju satu sama lain, dan membuat Tubuh Dark Elf tersebut terbelah secara miring, darah segar menyembur seperti hujan dan membasahi wajah Shiro, Wajah Shiro yang datar terlihat seperti pembunuh kejam.
Shiro terlambat Rumah ketua Elf terbakar, Shiro dengan cepat menuju kedalam rumah
Saat sampai di dalam rumah, terlihat ketua Elf seperti sedang memeluk sesuatu
Shiro berjalan dengan lemah, dia menjatuhkan Daggernya.
Rumia terbaring bersimbah darah, perutnya tertusuk 3 anak panah, dia sudah tak bernyawa
Ketua elf menangis sambil memeluk Rumia
Shiro merasakan pipinya basah, dia juga menangis.
Perasaan campur aduk dia rasaka, Benci, dendam, kesal, sedih.
Dia merasakannya lagi perasaan itu
" Ibu.. "
Shiro berlutut dan memeluk Rumia, sambil menangis keras
Ketua elf berhenti memeluk dan menyeka air matanya, menyentuh bahu Shiro dan menggelengkan kepalanya
Shiro menatap Ketua elf dengan raut wajahnya yang menyedihkan dia seperti anak kecil, menangis, dipenuhi air mata
Shiro berdiri dia menundukkan wajahnya, aura hitam pekat keluar dari tubuhnya
{ Bunuh ! Bunuh ! }
Suara itu berulang ulang berada si pikiran Shiro
" Para Dark Elf.. " dia menyetop kalimatnya sementara
" Mereka akan punah ! "
Gumpalan hitam tersebut semakin pekat dan membesar, Ketua Elf yang melihat tersebut semakin ketakutan, dia tak tau bagaiamana cara menghentikan Shiro.
Shiro perlahan berjalan mengambil Daggernya tergeletak, dan menuju keluar rumah, Ketia elf mengikutinya dari belakang dengan perasaan takut
Shiro berhenti di salah satu seorang Dark Elf yang tersungkur
" Hei kau, katakan di mana markas kalian ..."
Shiro memotong satu jari kaki nya Dark Elf tersebut, dann membuatnya berteriak keras
To be Continue