Chereads / Sekai : Ore wa sekai de motto tsuyoi ningenda / Chapter 11 - Chapter 11 - First Love (1)

Chapter 11 - Chapter 11 - First Love (1)

Leshanna PoV

Shiro... dia manusia pertama yang kutemui, ayah dan ibuku menganggap dia seperti anak sendiri, setiap aku melihatnya entah kenapa aku merasa mengingat ibuku....

Aku terkejut saat dia menyuruh menggunakan special skill milik ayah ke gua itu, apa dia juga di ajari ? Bukan kah teknik itu hanya bisa di kuasai oleh para elf ?

Namun itu benar benar terjadi, dia juga mengeluarkan teknik yang sama, bahkan lebih kuat lagi.

Sebenarnya aku takut dengannya, dia aneh, dia selalu tersenyum saat bertarung, bukan senyum yang mengenakkan tapi senyum mengerikan seakan dia menikmati memburu.

Tapi.... entah kenapa...

Saat Shiro berbalik, aku melihat cahaya merah melesat dengan cepat kearah Shiro, spontan aku langsung

" Shiro ! "

Aku mendorongnya sampai terjatuh dari pohon, lalu cahaya tersebut mengenai punggungku

Panas, rasa ini.. apakah api ? Uhh! Sakit... rasanya terbakar di punggungku, ini bukan api biasa... api a-

Semuanya tiba tiba menjadi gelap

3rd PoV

Shiro yang tadinya di dorong Leshanna terjatuh ketanah, dan di saat itu dia melihat Leshanna juga terjatuh ketanah dan tersungkur, dengan cepat dia mendekatinya, Shiro melihat luka bakar di punggungnya menjalar keseluruh tubuhnya.

" Ini bukan api biasa! Api apa ini ?!! "

Shiro menyentuh bekas luka bakar itu, namun dia kesakitan

" Panas ! "

Jari Shiro sedikit melepuh.

Cyne PoV

Myne tiduran di pangkuanku, disini kami hanya tersisa bertiga dengan Reine san.

Sebenarnya aku khawatir dengan Shiro sama... aku harap dia baik baik saja, aku melihat kearah Reine san, dia juga terlihat gelisah, aku yakin dia juga khawatir dengan Shiro sama, aku tau tak seharusnya mengkhawatirkan Shiro sama, karena dia kuat, tapi tetap saja... gimna yah bilangnya...

" Nggg... hmm...~ "

Myne mulai membuka matanya dan mengucek nguceknya

" Cyne nee san ? "

Myne menatapku sambil menguap kemudian duduk, dia menoleh kekanan dan kekiri.

" Master dimna ? "

Sudah kuduga dia akan mencari Shiro sama

" Sedang berburu "

Aku berbohong kepada Myne, eh.. aku tak tau apa itu berbohong atau kenyataan, tapi memang berburu kan ??

" Cyne, sebenarnya aku penasaran, bagaimana ceritamu saat bertemu dengan Shiro ? "

Reine duduk di samping ku, entah kenapa dia menanyakan hal itu kepadaku, ya tentu saja aku menjawab, dan menceritakan awal mulanya kami bertemu, hingga sampai sekarang.

" Seperti itu kah... pasti berat yah kehidupan mu dulu "

" Yah... memang, tapi aku bersyukur karena akhirnya aku bisa bertemu dengan Shiro sama "

Ya aku memang bersyukur bisa bertemu dengan Shiro sama, aku tak tau bagaimana jadinya jika aku tak pernah bertemu dengan Shiro sama, mungkin aku bakalan berakhir menjadi pelacur demi uang untuk hidup, tapi sekarang aku tak khawatir dengan uang, karena bersama Shiro sama saja aku sudah senang.

"Ya... aku juga sama... sejak bertemu dengannya aku juga lebih senang... "

Reine san tersenyum, dia cantik, rambutnya yang berwarna merah di terpa oleh angin membuat elegan di mataku, tak mungkin tak ada yang terpesona dengan ke cantikan Reine san.

Apa Shiro sama menyukai Reine san yah ?...

" Nee nee~ Cyne nee san "

Aku terkagetkan oleh suara Myne

" A-apa Myne chan ? "

" Cyne nee san tau, besok aku berumur 17, tahun, dan setiap Demi human saat mencapai umur 17 tahun, kekuatannya akan mulai muncul ! "

Aku baru tau hal itu sekarang, aku penasaran bagaimana Myne nanti yahh, aku yakin dia akan menjadi kuat.

" Benarkah ?? Aku tak sabar Myne chan "

Aku mengelus ngelus rambutnya, meskipun Myne ini berumur 16 tahun, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil saja, apa semua Demi human begitu ? Ah maaf aku ralat, mana ada anak kecil yang minta di perkosa seperti itu... apalagi... moo~! Apa sih ! Eh tapi... aku juga ingin lagi... aku ingin di perkosa Shiro sama lagi...

Aku mendengar suara langkah kaki dari belakangku, saat aku menoleh, aku melihat Shiro sama sedang menggendong Leshanna

" Shiro sama ?! "

Dengan cepat aku menghampiri Shiro sama, Shiro sama menurunkan Leshanna dan membaringkan Leshanna, ada apa dengan Leshanna ?

" Cyne bisa kau obati Leshanna ? "

Heh apa ? Apa Leshanna terluka ?  Shiro sama membalikkan badan Leshanna, di saat itulah aku terkaget, aku melihat luka bakar yang cukup serius di punggung Leshanna sampai ke leher, api macam apa ini ? Entahlah apa aku bisa menyembuh kan luka seperti ini, pandanganku tertuju kepada tangan Shiro sama, tangan Shiro sama juga melepuh, tangannya bergetar.

" Shiro sa-"

" Tak usah khawatirkan aku. Sembuhkan lah Leshanna terlebih dahulu "

T-tapi... ya sudahlah aku akan berusaha menyembuhkan Leshanna

3rd PoV

" Master ! "

Myne menghampiri Shiro yang terlihat bergetar, dia juga bergumam sesuatu dengan pelan

" Master ?? "

Sekali lagi Myne mengucapkan hal itu namun Shiro tak menghiraukannya dia tetap saja bergumam

Reine pun mendekati Shiro dan menyentuh tangannya yang melepuh

" Itta-, sakit Reine "

Shiro kaget dan kepedihan saat tangannya di pegang

" Ada apa Shiro ? Apa yang membuat kalian seperti itu ? "

" Entahlah, aku tak menemukan siapapun di sana, aku tak tau datang dari mana bola api itu, karena aku lengah, Leshanna mendorongku dan kemudian dia yang terkena serangan api itu "

Shiro terlihat murung

" Aku masih lemah... bahkan aku tak bisa melindunginya.. ibuku... kakak ku.... semua yang kusayangi.. karena aku lemah ! "

Nada bicara Shiro terlihat bergetar, air matanya sedikir menetes

Dengan sigap Myne memeluk Shiro

" Master itu kuat ! Kemana sifat master yang biasanya ? Yang selalu mengganggap diri kuat ? Master sudah menyelamatkan kami "

Shiro terdiam di pelukan Myne

" Master aku bahagia bertemu dengan master, karena jika aku tak bertemu dengan master mungkin aku sudah disiksa terus menerus oleh masterku yang lain, tapi master menolongku ! Walaupun aku jadi budak seks master aku bahagia ! "

" Aku setuju dengan Myne jika saja aku tak bertemu denganmu, aku mungkin juga akan menikahi laki laki sialan itu.... j-jadi karena itu.. a-aku b-b-berterimakasih "

Reine tersipu malu dan terbata bata

" Kau sudah melindungi kami Shiro... dan bahkan Leshanna juga berpikir seperti itu, sudah sewajarnya kami juga melindungi mu "

Shiro tertegun, dia mengangkat kepalanya melepaskan pelukan Myne, dan mengelus rambutnya Myne

" Hehe~ "

" Tapi Myne kau tau ??? "

" Nani? Reine san ? "

" Aku tak setuju dengan budak seks itu ! K-kau masih kecil j-jadi itu tak seharusnya ! "

" Apa sih Reine san~ kamu hanya iri kan, hehe~ "

Myne mengejek Reine yang menurutnya masih perawan

" M-Myne ! "

" Bisakah kalian jangan bermesraan di belakangku ?!"

Cyne yang sedanh menyembuhkan Leshanna terlihat kesal mendengar Reine dan Myne membahas hal yang sensitif

Semuanya terdiam canggung sesaat setelah Cyne mengatakan hal tersebut.

Beberapa menit berlalu, Cyne menyelimuti Leshanna dan beranjak dari tempat itu menuju ke Shiro dan lainnya

" Tak sepenuhnya sembuh, tapi aku yakin dia akan segera baik baik saja "

" Syukurlah... "

Reine menghela napas lega

" Shiro sama, sini tangan mu "

Cyne memegang tangan Shiro yang melepus, dan merapalkan mantra penyembuh

" Cahaya ilahi berkumpulah dan sembuhkanlah luka luka yang ada "

Cahaya hijau berkumpul di tangan Cyne dan Shiro, perasaan hangat yang Shiro rasakan membuatnya lebih baik, meskipun bekas lepuhan tersebut masih ada namun rasa perihnya sudah menghilang.

Shiro PoV

Hangat nya.... aku tak tau kalau Cyne memiliki Sihir cahaya ini, mirip dengan sihir seseorang.... apa mungkin

" Cyne, aku ingin bertanya "

" Nani Shiro sama ? "

" Ibu mu... siapa namanya ? "

" Kenapa Shiro sama bertanya ? "

Cyne memiringkan kepalanya, aku rasa dia penasaran kenapa aku ingin tau nama ibunya

" Tak apa, aku hanya ingin tau saja "

Reine dan Myne kulihat mereka jadi asik sendiri, Reine memarahi Myne tetapi Myne hanya mengejek Reine saja.

" Aku tak pernah bertemu lagi dengan ibuku 7 tahun yang lalu mungkin terakhir kali aku melihatnya.. "

7 tahun yang lalu ? Itu persis, tapi mungkin hanya kebetulan kan tahunnya sama ??

" Nama Ibuku adalah Quara Lauriel "

Aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku lagi, nama itu tak salah lagi, kenapa aku tak menyadarinya ?! Sialan... padahal sudah jelas dari nama Cyne Lauriel, kenapa aku tak sadar dasar bodoh !

Aku melihat kearah Cyne, aku rasa dia bingung kenapa aku kaget seperti ini.

Apa aku harus memberitahunya ? T-tapi aku tak yakin... pasti dia akan membenciku kan ?, Tapi jujur lebih baik dari pada berbohong kan ibu ? ( Ibu disini yang dia panggil Ibunya Leshanna )

" Cyne, sejujurnya... "

" Hmm ?? "

- Flashback 7 tahun yang lalu -

Aku terluka parah begini... saat aku mencoba menyentuh luka yang berada di perutku

" Ittai! "

Sialan sakit sekali, monster itu kuat sekali, meskipun aku sudah menggunakan 4 macam senjata, tetap saja aku terluka parah begini.

Apa aku akan mati lagi ??

Setidaknya sebelum aku mati, aku ingin merasakan bagaimana rasanya sex...

Aku menoleh keatas, hanya pohon tinggi yang menjulang, dengan dedaunnya yang lebat, tak ada sinar matahari, bahkan aku tak tau ini pagi ataupun malam.

Aku tak berharap ada seseorang yanh lewat di hutan begini...

Tiba tiba aku merasakan ada cahaya di depanku, sangat terang, aku kesulitan melihat.

Namun aku merasakan ada tangan lembut menyentuh perutku, sensasi ini .... hangat sekali, aku melihat kearah perutku, tangan seseorang di selimuti cahaya hijau.

Luka di perutku mulai tertutup, tak sampai disitu, dia terus menyembuhkan bagian bagian yang terluka parah di tubuhku.

Meskipun aku tak mengenalnya, tapi aku sangat berterimakasih dengannya.

Perlahan cahaya itu mulai redup, bukan cahayanya yang redup, tapi kesadaranku yang buyar.

Setelah itu aku tak sadarkan diri.

Aku menemukan diriku masih di tengah tengah hutan, tetapi aku merasakan sesuatu yang lembut di belakang kepalaku.

Saat ku perhatikan ternyata aku tertidur di pangkuan seorang wanita.

Dia tertidur sambil bersandar di pohon sambil memangku ku

Dia cantik sekali.. oppainya besar... aku ingin menyentuhnya...

Apa sih yang kupikirkan, aku tak mungkin melakukan hal seburuk itu kepada wanita yang menyelamatkan ku.

" Kau sudah bangun ? "

Wanita itu terbangun, dan tersenyum lembut kepadaku, aku terdiam dengan senyumannya yang indah itu.

" Apa yang di lakukan seorang anak kecil di tengah hutan begini ? "

Apa ? Bahkan dia sama saja mengganggapku hanya anak kecil

" Tapi anak kecil tak mungkin terluka separah itukan? Jadi kau mungkin bukan anak kecil, mungkin ya tubuhmu saja seperti anak kecil "

Aku merasa ingin tertawa mendengar hal tersebut, menurut ku konyol sekali.

" Ara~ kau tersenyum, apa kau mengganggapku konyol ? Haha "

Dia bisa membaca pikiranku ?

" Ya aku bisa "

Mengerikan... heh apa ?!!

Wanita itu tertawa saat melihatku dengan ekspresi kaget

Apa dia mengetahui semua pikiranku tadi ? Tentang oppai itu ? Gawat aku menyebutnya

" Ara ara~ kau berpikir seperti itu kepada wanita yang baru saja kau temui ? Terlebih lagi kepada wanita berumur 32 tahun yang sudah mempunyai 1 anak "

Aku tak bisa menyembunyikan keterkejutan ku lagi, 32 tahun ?? Aku merada dia berumur 20 tahunan, ah sialll, terlebih lagi mempunyai anak satu.

Aku ingin mati saja

Wanita itu tertawa dengan keras melihat ekspresiku, aku pun merasa ingin tertawa juga

" Lucu hahahah sekali hahhahaa "

Wanita itu tak bisa menghentikan tertawanya, aku pun mengangkat kepalaku dari pangkuannya dan ikut duduk.

" Namamu siapa ? "

" Shiro "

" Itu saja ? "

Ya aku memang tak mempunyai marga, karena aku memang terlahir di desa. Tetapi aku masih bingung, Shiro bukankah nama jepang ? Kenapa aku bisa di namai itu ? Entahlah

" Jepang ? Dimna itu ? "

" E-ehh, i-itu negara yang jauh sekali ! "

" Oh seperti itu kah ?! "

" I-iya ! "

" Namaku Quara Lauriel, panggil saja Quara ! "

" Menurutku tak sopan memanggil seperti itu saja, jadi akan kutambah kan -San "

" Ya terserah Shiro kun ! "

Quara san beranjak dari duduknya.

" Bagaimana kalo kita berjalan bersama ? Apa kau punya tujuan ? "

" Sebenarnya tak ada "

" Kau tak keberatan kan ? "

Aku memang tak punya tujuan untuk saat ini, ya sebenarnya ada, menjadi lebih kuat. Tapi aku yakin, di perjalanan pasti bertemu banyak rintangan.

Aku memutuskan berjalan bersama Quara san, Quara san banyak menceritakan anaknya yang seumuranku di kota, ayahnya sudah meninggal lama sekali saat bertugas manjadi prajurit.

Ya jadi kurasa dia kesepian

T-tapi b-bukan berarti aku mengambil kesempatan untuk melakukan hal itu yah !!

" Aku senang bisa bertemu dengan pria sepertimu Shiro kun "

Entah kenapa pernyataan seperti itu membuatku tersipu malu.

" Aku harap kau menjadi suami anak ku nanti, Hahaa "

N-nikah ?! Aku tak pernah berpikiran seperti itu sekarang, yang kupikirkan hanya balas dendam.. ya meskipun ada masalah sex yang belum pernah kulakukan, apamungkin aku akan jadi perjaka selamanya.. hahhh...

" T-tapi kalau kau tak keberatan dengan ku yang sudah tua ini, b-boleh kok... "

A-apa ? Aku pasti salah pemahaman kan ? Tak mungkin seperti itu, aku hanya berhalusinasi kan ? Hahahahahahahaha!!

" Kau tau Shiro kun, aku selalu kesepian semenjak suami ku meninggal... "

Quara san tiba tiba berhenti dan menatapku.

Aku sedikit canggung di tatap seperti itu

" J-jadi kalo kau tak keberatan denganku yang sudah tua ini, ayo kita melakukan Sex "

Saat itu pikiranku menjadi kosong, aku merasa bermimpi saja.

To be Continue