Chereads / Sekai : Ore wa sekai de motto tsuyoi ningenda / Chapter 15 - Special Chapter - Cyne

Chapter 15 - Special Chapter - Cyne

Shiro PoV

" Aku ingin tidur di samping Shiro sama ! "

" Aku ! Pergi saja sana Cyne nee chan "

" Tidak tidak, yang muda harus mengalah pada yang tua "

" A-aku yang akan tidur di samping Shiro .. "

" L-Leshanna ! Sejak kapan kau begitu ! "

" Jangan mentang mentang Payudara kalian besar bisa seenaknya ! "

" Itu tak ada hubungannya Myne chan "

Ribut tentang apa sih mereka, berisik sekali.

Aku membuka mataku, dan melihat Reine dan yang lainnya berdebat tentang siapa yang tidur di sampingku.

Hahh.... aku menghela napasku, berapa lama aku tak sadarkan diri ?

" Hei ! Dimana kau menyentuh ku Myne ! "

Myne memegang payudara Reine, dan meremasnya

" Kya~ h-hentikan bodoh ! "

Reine membalas dengan menggenggam 2 telinga kelincinya Myne

" Hyaaaahhh ~ ! "

Myne tertunduk lemas dan bergetar

" J-jahat Reine nee chan "

" Hentikaaan ! "

Leshanna mendorong Reine dan Cyne, sehingga menindih ku, payudara mereka yang besar, menindih wajahku.

Sesak, aku tak bisa bernapas, tapi enak juga sih hehe

" Shiro sama ?! "

" Shiro !! "

Mereka sadar aku bangun, dan langsung behenti menindihku

" Master ! "

" Shiro! "

Setelah ku perhatikan, aku berada di penginapan terbaring diatas ranjang dengan Reine dan Cyne menindih diatasku, Myne dan Leshanna disisi kiri dan kananku

" Berapa lama aku tak sadarkan diri ? "

" Hmm, 3 jam ? Mungkin "

Seperti berkurang, tak seperti dulu aku pernah tak sadarkan diri selama 12 jam penuh setelah menggunakan Seven Combo, mungkin efeknya akan semakin berkurang seiring bertambah kuatnya tubuh ini ?

" Aku lapar "

" Ah! Sebentar Shiro sama ! "

Cyne berlari keluar dari kamar penginapan, dan membuat yang lainnya bingung

Tak lama kemudian Cyne datang dengan membawa senampan makanan, dari Baunya ! Kare ! Asik ! Sudah berapa hari aku tak makan ! Cyne kau memang dewi !

" Aku sudah memasang Kare ! Tak seperti mereka yang tak berguna ini "

Cyne mengejek habis habisan yang lainnya, dan membuat mereka terlihat kesal sekali

" J-jangan bangga dulu Cyne ! "

Reine bangun dari tubuh ku dan mendekati Cyne

" Baiklah kau boleh tidur bersama Shiro malam ini ! Hanya untuk malam ini ! "

Reine mengalah sambil menunjuk wajah Cyne, dan pergi keluar

Myne pun ikut keluar kamar sambil memalingkan wajahnya di ikuti oleh Leshanna.

Cyne mendekatiku dan duduk disamping ranjang ku

Aku bangun dan duduk sambil menyandarkan punggungku ke Bantal yang sudah di susun agak tinggi

Cyne menyerahkan Karenya kepadaku

Dan langsung ku santap.

Mmhhh ! Kare memang terbaik !

" Kare buatan mu memang terenak ! "

Aku mengacungkan jempol ku kepadanya

Dia terkekeh kecil, dan tersenyum kepadaku

" Terimakasih Shiro sama ! "

Dia terlihat sangat senang, dia memang calon istri yang sempurna.

Cantik, payudaranya besar tentunya.

Aku menghabiskan kare ku dengan cepat.

Lalu Cyne mengambil piring kotor tersebut dan membawanya keluar, tak lama kemudian dia kembali dan duduk di sampingku

" Cyne ? "

" Ara ara ~ "

"Uhh... Quara san ? "

Dia menyentuh bibirku dengan telunjuknya.

" Apa kau lupa Honey ? Dulu kamu memanggilku apa ? "

Sambil mengedipkan mata kepadaku

" A-aku tak lupa s-sayang "

Ya aku memanggilnya sayang, setelah kami melakukan hal hal mesum setiap hari.

Dia terkekeh kecil dan menyenderkan kepalanya kepadaku

" Kenapa kita harus merahasilan bahwa kamu masih hidup kepada Cyne ? "

" Belum saat nya Honey "

Quara san menyentuh tanganku dan mengelusnya

" Apa yang terjadi dengan tujuanmu honey? "

" Entahlah... aku merasa... "

Aku merasa bingung, apa yang terjadi pada diriku ini, bukan kah aku ingin membalas dendam ? Kenapa aku malah lari ? Padahal raja sialan itu tepat di depan mataku.

" Hm.. honey? "

" A-ah iya , a-ada apa? "

" Kenapa melamun ? "

" T-tak apa "

" Yasudahlahlah, selamat bersenang senang dengan Anak ku atau Anak kita, tehehe~ "

Dia mengedipkan matanya, sebelum dia membiarkan Cyne pingsan.

Tak lama kemudian Cyne membuka matanya

Dia terlihat kebingungan

" Shiro sama ? Kenapa aku disini? "

"A-ah i-iya aku melihat kamu pingsan di luar tadi, j-jadi aku bawa masuk "

Quara san, meninggalkan masalah lagi..., mudah mudahan Cyne percaya

" Begitukah seperti nya aku kelelahan, kalo begitu, Shiro sama... Bisa kah aku lebih lama lagi seperti ini ? "

" T-tentu.. "

Sensasi hangat yang kurasakan, saat Cyne memeluk ku dan menyenderkan kepalanya di bahuku, sangatlah mengenakkan, entah kenapa, saat berada di pelukannya ini, membuatku melupakan hal lain, selain dirinya yang saat ini ada di pelukanku.

Perlahan aku mendengar bunyi hembusan napasnya, pelan namun teratur, dia sudah tertidur.

" aku tidak setuju dengan pendapatmu Leshanna ! "

Diluar aku mendengar keributan lagi, suara Reine sedang berdebat dengan Leshanna, dan suara tawa Myne

" Dan kenapa aku juga harus setuju denganmu Reine san ! "

" hahhahaa ! Aku suka kalian berantem! "

Myne membuka pintu sambil tertawa.

Aku melihat Leshanna dan Reine payudara besar mereka saling bersentuhan seperti Balon yang mau pecah saat bersatu, dahi mereka menyatu, muncul percikan listrik di kedua mata mereka, sebagai tanda mereka bertengkar

" H-hanya karena payudara kalian besar, jangan seenaknya bertanding seperti itu "

Myne seperti nya terpancing amarahnya saat melihat kedua payudara mereka saling berdorongan.

" Diam Myne ! "

Leshanna dan Reine bersamaan waktu mengucapkannya

" guhh... "

Kalau mereka berisik seperti ini, mereka bisa membangunkan Cyne

" Kalian bisakah tenang.. "

Mereka menoleh kepadaku, dan melihat Cyne tertidur dengan pulas, mereka akhirnya diam, dan segera menyiapkan tempat tidur di lantai.

" selamat malam, master.. "

Myne mengucapkan itu dan segera merebahkan dirinya, diikuti dengan Leshanna dan Reine.

Mungkin aku juga harus istirahat.

Dengan hati hati aku bergerak, untuk merebahkan diriku, agar Cyne tidak terbangun.

" Shiro sama... Mmm... "

Aaaa.... Dia memeluk ku dengan kencang, Payudaranya yang besar menyentuh kulitku, ooooo... Sepertinya aku tak bisa menahannya Cyne

Aku melihat kearah Payudaranya, bajunya melorot, dan memperlihatkan Payudadanya Bulat dan besar itu, bahkan aku bisa melihat Pentilnya yang masih warna pink itu tersembul, setelah di perhatikan ternyata dia tak memakai Bra.

Apa sih yang kupikirkan.. Tenang, istirahat, jangan biarkan nafsu menguasai diriku !

Sehingga muncul dalam pikiranku Iblis dan Malaikat sedang berdebat untuk merayuku

Iblis : ayo Shiro kun ! Hajar saja !

Malaikat: j-jangan Shiro kun ! Dia masih kelelahan

Iblis: hei ! Kita tak tahu apa yang terjadi besok ! Jadi lakukan sekarang saja !

Malaikat : jangan Shiro kun !

Iblis: hei, malaikat chan, lihatlah payudaranya yang besar itu, begitu indah bukan

Iblis itu menggoda Malaikat, dan juga kenapa ini malaikat malah meneguk air liurnya ? Malaikat ini sepertinya kekurangan iman, bisa goyah dengan payudara.

Malaikat: b-benar juga...

Woi situ malaikat kok bisa kalah sama nafsu -_- membuatku kesal saja.

Ah bodo amat, aku tak peduli.

Aku menciumi wangi tubuhnya Cyne, Baunya harum seperti bunga.

Menciumi bauh tubuhnya malah membuatku semakin menjadi jadi

Aku menempatkan satu tanganku, ke payudaranya, dan menggerakkan secara perlahan.

Dia merintih kecil, pipinya pun sedikit tersipu, dan aku merasakan Pentilnya seperti mengeras.

Apa dia terangsang ? Dia tak bangun bukan ?

Aku memandangi bibirnya yang halus itu, dan mulai kukecup secara perlahan, dia membuka mulutnya, seakan mnyuruhku menggali kedalam dan bermain dengan lidahnya.

Err... Dia tidur bukan ?

Aku merasakan lidah kami saling beradu, dan aku merasa lidahnya juga bergerak.

Apa mugkin dia sadar ?

Untuk memastikan, mari kita lakukan ini.

Aku memasukkan tanganku kecelana dalamnya, dan menyentuh Vaginanya

Sudah sebasah ini...

Hehe... Sepertinya kau pura pura tidur Cyne, baiklah akan kuikuti permainan mu.

Aku mendekatkan bibirku ke telinganya dan berbisik

" Cyne, kalo kau tidak bangun aku tak akan memasukkan nya "

Aku melihat wajahnya dia membuka matanya, pipinya tersipu, dia memerah seakan seperti tomat.

" S-shiro samaaa.... "

Suaranya pun terdengar lemas.

Betapa Ero nya Cyne ini.

" apakah kau sangat menginginkan ini Cyne ? "

Aku akan sedikit menggodanya

" I-iya aku ingin ! "

Dia seperti orang mabuk.

Dia bergerak kebawah, dan melepaskan celanaku.

Saat terlepas, penisku yang sudah sangat keras, langsung menempel di pipinya dan membuatnya terkaget

" b-besarnya... "

Dia terdiam melihati penisku, dan kemudian mulai menyentuhnya, dan mengocoknya secara perlahan.

" apakah enak Shiro sama ? "

Dia menatapku, penuh nafsu, aku tak tau, Cyne memiliki Sisi seperti ini, sama seperti Quara san.

Tanpa kusadar, dia mulai melumat penisku, penisku seperti meledak secara langsung, dan menyemburkan banyak sperma ke dalam mulutnya Cyne

Cyne berusaha menahan penisku di dalam mulutnya, dan tak menumpahkan sedikitpun sperma, aku melihat dia meneguk semua Spermaku

" S-shiro samaaaa.... "

Dia membuka mulutnya, dan tak ada sisa Sperma sedikitpun.

Uhhh ! Cyne mesum sekali, baiklah !

Setelah itu aku terus memperkosa Cyne, Cyne menjadi tidak jelas berbicara, Spermaku berhamburan di seluruh badannya, bahkan di vaginanya masih ada sperma terus ku genjot, membuat bunyi mesum sangat keras.

Kuharap mereka tak bangun, kulihat mereka masih tertidur pulas.

Kali ini aku akan mengakhirinya dalam posisi Doggy Style.

" Shiro sama.. Nggg ahh, sku sdfhh tadsk tsdkhan llgggaiiii, nguaaahhh.... "

Dengan ini, berakhir untuk malam ini, aku menyemburkan Spermaku kedalam Rahimnya Cyne, dan membuatnya berteriak cukup keras kali ini, membuatnya mengeluarkan ekspresi Ahegao.

Dia pun lemas, dan tepar di sampingku

" Shiro sama... A-akuu .... Ahh... Biss..nghhh hamill..."

Dia kejang kejang merasakan kenikmatan luar biasa.

Dipikir pikir, sepertinya benar juga... Dia bisa hamil... Bagaimana yah anak ku nanti, misalnya Cyne beneran hamil?

Aku tak sabar haha..