Chereads / Sekai : Ore wa sekai de motto tsuyoi ningenda / Chapter 10 - Chapter 10 - Kobold Raid

Chapter 10 - Chapter 10 - Kobold Raid

Banyak prajurit bergerumun di depan pagar rumah Reine sekitar 60 dengan 1 pimpinan prajurit mendobrak masuk pagar rumah Reine.

Reina yang melihat pendobrakan itu terlihat khawatir, dia khawatir dengan kakaknya, apa yang akan terjadi pada kakaknya bila dia tertangkap.

[ Nee san... ]

" Kami tak menemukan adanya mereka komandan ! "

Salah satu prajurit melapor ke pemimpinnya, para prajurit yang di dalam rumah kembali melapor juga, dan tak menemukan apapun atau siapapun di dalam rumah, kosong tanpa barang apapun

" Kita terlambat !, Kalau begitu, beri kabar ke manapun, tempelkan poster boronan wajah mereka !, Jangan biarkan mereka kabur kemanapun ! Bagi yang menemukan mereka hidup atau mati akan di berikan imbalan yang besar ! "

Teriak pemimpin tersebut kepada seluruj prajurit, mereka semua berteriak dan bergegas pergi.

[ Semoga kau selamat nee san ]

Reina berbalik dan pergi dari depan rumah nee san nya

*******

Shiro dan yang lainnya sudah meninggalkan ibukota kerajaan dan pergi kearah Timur menggunakan Kereta kuda yang sempat di belinya, Reine menjadi kusir, karena tak ada yang bisa menjadi kusir selain Reine, Shiro, Myne, Cyne, dan Leshanna berada di belakang kereta.

Myne sedang tertidur pulas di pangkuan Cyne, Cyne mengelus ngelus rambutnya Myne, sedangkan Shiro terlihat sedang membersihkan Katana nya, meskipun katana nya sudah bersih mengkilat dia tetap melapnya, Leshanna terduduk sambil memeluk lututnya membenamkan wajahnya dia kedua lututnya, dia sedang memikirkan sesuatu dan terlihat sedih

" Leshanna, apa kau khawatir dengan oji san ? "

Shiro tanpa menoleh ke Leshanna sedikitpun bertanya

" Hm.. " Leshanna mengangguk mengiyakan

" Tenang saja Oji san itu kuat, kau seharusnya tau kan? "

" I-iya aku tau... tapi tetap saja..."

Shiro menghilangkan katana nya, dan menatap Leshanna

" Percayalah Leshanna, Desa mu sudah aman, tak akan ada yang mengganggu lagi "

" Shiro... "

Leshanna menatap Shiro dengan sangat dalam

" Ehem... ! "

Reine berdeham, entah karena apa

" Seseorang tolong ajak aku berbicara, aku sangat bosan "

" Hmm... apa yah... entahlah aku tak tau "

" Hah... "

Reine menghela napasnya, sungguh laki laki yang tak bisa di harapkan pikirnya

" Oh ya.. bolehkah aku bertanya ? "

" Selama aku bisa menjawab, tentu "

" Aku selalu penasaran, kekuatanmu itu, apa sih ? Bahkan kau banyak menguasai senjata "

" Kau penasaran ?? "

Leshanna dan Cyne pun ikut serius ingin mendengarkan tentang kekuatan Shiro

Karena dia tak menyembunyikan kekuatannya dari orang dekatnya, tentu dia menceritakan, awal mulanya dia menemukan sebuah pedang ( katana nya ) di dalam sebuah Goa, dan berlatih sejak kecil untuk membalas dendam, lalu karena dia banyak membunuh Monster, senjatanya bisa berevolusi, tentu saja dia tak menceritakan tentang Exp Katana nya, dan Reine pun bertanya, senjata macam apa yang di pakai saat pernikahannya itu ?, Shiro menjawab itu adalah Senjata Ciptannya sendiri.

" Lalu Shiro sama, apakah element anda itu petir ? "

Cyne mencoba memastikan elementnya Shiro

" Sebenarnya aku mempunyai 2 Element untuk saat ini "

" A-apa ?! "

Reine tampak terkejut

" Jangan bercanda Shiro, kau tau persentasi orang yang bisa mempunyai Element cuma 30% "

" Aku tak bercanda "

" Lalu apa element kedua mu ? "

" Black Hole "

" Element macam apa itu ? Aku belum pernah mendengarnya ? "

" Apa kau tau element Void dan Kegelapan ? "

" Ya tentu saja aku tau "

Reine mengepakkan Tali kudanya berkali kali agar kecepatan kuda melaju

" Black Hole itu adalah gabungan keduanya, Mengisap apapun kedalam nya "

" Sekuat itukah ?, Lalu mengapa kau tak menggunakannya saat melawan Red Flame Dragon dulu, bukankah akan terlihat lebih mudah ? "

" Aku tak ingin menggunakannya, Karena akan ada efek sampingnya, yaitu Hilangnya Ingatan "

" Mengerikan.. "

Leshanna ketakutan saat mendengarnya

" Aku pernah sekali menggunakannya, walaupun hanya sekala kecil, aku kehilanan sedikit ingatan, aku tak bisa mengingat siapa ayah asli ku "

Reine dan yang lainnya tetap terdiam, sedangkan Myne malah menginggau.

" Sejak saat itu aku tak akan menggunakannya lagi "

" Begitu yah... "

" Oh ya sebenarnya apa tujuan kita ke kerajaan itu ? "

Reine mengubah topik pembicaraan, karena mulai terasa canggung

" Sebenarnya aku mau membuat Cyne dan Myne bisa bertarung sendiri, untuk melindungi dirinya sendiri, jadi aku ingin memasukkan mereka ke akademi.. dan itu termasuk kalian, Leshanna, Reine "

" S-shiro sama... tak usah seperti itu, aku tak pantas menerimanya "

Cyne menggeleng geleng, dia merasa tak pantas menerima hal tersebut, seorang pelayan seperti dia masuk ke akademi dan belajar sihir dan hal lainnya, menurutnya itu terlalu berlebihan dan akan merepotkan Shiro.

" Aku juga, Shiro... aku merasa tak enak... "

Leshanna berkata demikian juga

" Sudahlah, kalian terima saja, karena kalian adalah orang yang ku sayangi "

Semuanya terlihat tersipu malu, karena kata kata Shiro tersebut

" A-aku sih tak masalah, tapi bagaimana cara mu memasukkan kami ? "

Reine sedikit salah tingkah

" Kepala sekolah akademi tersebut aku mengenalnya, jadi tenang saja "

" Oh begitukah... "

Sudah 6 jam perjalanan mereka, sedangkan perjalanan mereka masih panjang.

Hari sudah mulai gelap, lolongan serigala mulai terdengar.

Shiro memutuskan untuk berkemah didalam hutan untuk saat ini, di karenakan hari sudah gelap, terlalu berbahaya untuk melanjutkan perjalanan, sedangkan Desa pemberhetian selanjutnya masih jauh sekitar 4 jam lagi untuk sampai.

Reine menepikan kereta kudanya, Shiro dan yang lainnya keluar dari kereta, Reine mengambil sarung hitam besar, menutupi kereta tersebut.

Shiro dan yang lainnya mencari tempat yang pas untuk beristirahat, sekitar 60 meter dari kereta, mereka menemukan tempat yang aman, tanah yang agak lapang, di kelilingi pohon besar, yang tepat untuk perlindungan dari serangan hewan buas.

" Para wanita istirahatlah, aku akan mencari kayu untuk perapian "

" Aku akan membantu "

Reine menawarkan diri, Shiro ingin mengatakan tidak, namun dia tau itu percuma, Reine mungkin orang yang keras kepala menurutnya

Beberapa menit mereka akhirnya kembali membawa ranting pohon, dan 6 ekor kelinci

" Guhiii~!! "

Myne terlihat ketakutan melihat saudaranya ( lol wkwkwk ) mati

" Ah.. aku lupa Myne kau adalah kelinci "

Walaupun mengatakan hal seperti itu, namun Shiro terlihat tak peduli

" Makanya aku tadi bilang jangan membawa kelinci "

Reine mengingatkan kembali ke Shiro yang tak menuruti apa katanya

" Aku hanya kaget, meskipun kelinci, tetap saja kami berbeda, jadi aku tak apa, Master ! "

Shiro meletakkan Kelinci di tanah, dan menyusun Ranting pohon.

" Oh ya, ada yang bisa menggunakan Sihir api ? "

Semua saling memandang

" Tak ada yah... ya apa boleh buat "

Shiro mengambil 2 batu besar, dan menggesek gesekkan nya berulang kali

Yang lainnya memperhatikan apa yang di lakukan Shiro

" Apa yang anda lakukan Shiro sama ? "

Cyne yang bingung bertanya kepada Shiro

" Tentu saja membuat api "

Shiro terus menggesek gesekkan namun tak kunjung bisa, walaupun ada sedikit percikan api.

" Memangnya bisa ? "

Myne bertanya seperti anak kecil yang tak tau apa apa

Setelah percobaan beberapa kali, akhirnya Shiro berhasil menyalakan ranting tersebut.

Mereka membakar kelinci tersebut, dan makan sampai kenyang.

Seperti biasa, Myne tertidur lebih dulu, sambil mengingau tentang Shiro

Leshanna,Cyne berdekatan dengan satu selimut mereka saling menghangatkan ( apakah kalian ingin melihat adegan yuri mereka ?? Hohoho tidak semudah itu alejandro ).

Shiro mengeluarkan Katananya dan melap nya kembali, sedangkan Reine hanya bengong sambil melihat ke api unggun.

" Nee... Shiro "

" Hm ? "

" Apakah tak apa aku begini ? "

" Masih memikirkan tentang itu ? "

" Tentu saja... mereka adalah keluargaku... meskipun aku tak terlalu menyukainya selain Reina dan kakak perempuanku "

" Tenang saja, aku akan membuatmu bahagia dan kau bebas tanpa perintah apapun lagi "

Reine menatap Shiro terkejut, wajahnya tersipu memerah bagaikan tomat.

" N-ngomong ngomong, aku khawatir dengan Reina... "

Reine mencoba mengalihkan pembicaraan

Shiro tak menjawab, dan akhirnya mereka menjadi canggung kembali.

Leshanna dan Cyne pun tertidur pulas.

Tertinggal Shiro dan Reine yang masih sadar

" Tak tidur ? "

Shiro memperhatikan Reine yang masih duduk dekat api unggun sambil melamun

" Aku tak mengantuk.. "

" Begitukah... "

Shiro berdiri menepuk nepuk pakaiannya yang berdebu

" Kalo begitu mau melihat sekitar ? "

Reine mengangguk dan beranjak dari duduknya

Shiro dan Reine, menyusuri sekitarnya, sekitar 100 meter an jauhnya, mereka menemukan sebuah danau, dan di tengah tengahnya ada sebuah pohon besar berdiri dengan lebar tanah 6×5 m.

Pohon indah itu menjatuh kan bunga berwarna Putih tertiup angin yang kencang.

Melihat hal tersebut Shiro dan Reine terdiam dan terkagum.

" Indahnya... "

Tanpa sadar Reine bergumam

" Ya... seandainya di dunia ini semuanya seindah ini... "

Reine menoleh ke Shiro dengan Ekspresi sedih.

Shiro merasakan ada hal yang aneh, Shiro menyentuh tanah, dia merasakan ada getaran.

Banyak monster ? Atau apa ? Seperti ada banyak orang yang berjalan di atas tanah, sehingga membuatnya agak bergetar seperti ini

" S-shiro ? "

Reine yang tak tau apa yang di lakukan Shiro bertanya

" Tak jauh dari sini, ada gerombolan, entah itu monster atau orang, entahlah, ayo kita kembali dan berwaspada "

Shiro dan Reine secepatnya kembali ke tempat peristirahatan

Leshanna terlihat bangun dan waspada, Shiro memadamkan api unggunnya.

" A-ada apa Shiro sama ? "

Cyne yang baru bangun dan tak tau apa apa bertanya

"Seperti nya ada gerombolan di sekitar sini, Leshanna kau bisa merasakannya kan ? "

" Iya aku merasakannya, tak jauh dari tempat kita "

" Baiklah, Leshanna ikutlah denganku "

Leshanna mengangguk dan memegang busur panahnya erat erat

" Aku juga ! "

Reine mengajukan dirinya

" Tidak, kau tak bisa bertarung "

" Aku bisa ! "

Reine terlihat kesal, hanya karena dia tak bisa menggunakan kekuatannya bukan berarti dia tak bisa bertarung

" Kalo kau bisa, jaga Myne dan Cyne "

Reine terdiam memandangi Cyne dan Myne

" Kau taukan mereka tak bisa bertarung "

" B-benar juga... kalo begitu hati hati, Leshanna, Shiro... '

Shiro dan Leshanna melompat keatas pohon.

Reine duduk di samping Cyne

" Reine san.. Shiro sama khawatir dengan dirimu.. jadi wajar dia melarang mu "

Cyne mencoba menjelaskan kenapa Shiro melarang Reine ikut dengannya

" Y-ya.. aku tau "

Sebenarnya Reine tak tau, dia mengira Shiro hanya meremehkannya.

Shiro dan Leshanna berhenti di sebuah pohon besar dan mengintip kebawah.

Terlihat gerombolan Kobold memasuki Gua yang cukup besar.

Kobold adalah makhluk yang hidup di dalam gua gua atau bawah tanah, makhluk ini sering di samakan dengan Goblin, di karenakan mereka selalu bergorombolan dalam hal penyerangan, Kobold berperawakan kecil, meskipun ada yang besar dia adalah pemimpinnya yang sudah berevolusi, Kobold merupakan makhluk sejenis dengan Leprechaun atau Gnome.

" Gua besar ? Dan Kobold ? "

Shiro mengganti katana nya dengan Busur panah

" Leshanna, kau bisa menggunakan jurus oji san ? "

" Heh.. tentu "

" Ayo kita lakukan "

{ Special Skill : Arrow Rampage }

Shiro dan Leshanna secara bersamaan mengarahkan busur keatas dan melepaskan anak panah bersamaan.

Dua lingkaran Sihir berwarna kuning tertumpuk dan salinh bertabrakan membuatnya berubah warna menjadi orange.

Shiro dan Leshanna kembali melepaskan anak panah secara bersamaan, dan menembus lingkaran sihir tersebut mengaktifkannya

Ribuan panah menghujani gua tersebut, meledak ledak seperti bom, menghancur leburkan gua tersebut hingga menjadi tanah lapang dengan pecahan bebatuan.

" Sudah, ayo kembali "

" Shiro ! "

Leshanna mendorong Shiro yang lengah dan membuat Shiro jatuh

Shiro kaget, kenapa dia di dorong, dan dia melihat....

To be continue