Chereads / Sekenario Cinta / Chapter 11 - fikiran terkotori

Chapter 11 - fikiran terkotori

"Shasa tu aneh masa kemarin aja nangis-nangis gitu gara-gara pacarnya". gumam Leta.

"iya, sekarang aja seneng banget cuma gara-gara di kasih gelang sama pacarnya". Lina menambahi.

"udah ah gak usah dibahas" ayo kita ke kantin." jawab Nia bersama Mida dan Afril.

geng delapan itu mulai menghilang satu persatu, hanya ada 5 orang saat itu yang masih sering bersama, Zia selalu bersama Elis dan Shasa sibuk dengan kehidupannya sendiri.

Mungkin tuhan sudah mulai geram dengan kelakuan Shasa sehingga menghukum Shasa dengan anugrah anak yang ada di kandungannya mulai membesar.

dan di saat itu orang tua Shasa mengetahui nya dan mengutuk putrinya itu. bahkan adik laki-laki Shasa ikut mencemooh Shasa.

sedangkan kekasihnya masih belum siap untuk bertanggungjawab.

Shasa masih sempat menelpon Zia dan mencurahkan semua kesedihannya. Zia hanya menjadi pendengar tanpa mau merespon apapun. Zia kembali ke sifat aslinya acuh tak acuh seolah tidak mendengarnya.

Semua image dan kabar buruk tentang Zia terganti kan oleh berita kehamilan Shasa yang di luar nikah.

walaupun masih ada rasa simpati tapi Zia merasa semua kebaikannya dimanfaatkan bahkan disalah gunakan oleh Shasa dan dia berharap tidak pernah mengenalnya lagi.

Dengan beberapa desakan dari kedua belah keluarga akhirnya Shasa menikah dengan kekasihnya.

semua teman dekat Shasa diundang ke acara pernikahannya. tapi Zia tidak mau tau dan tidak akan pernah mau bertemu Shasa lagi.

beberapa teman akrab Zia masih membicarakan kehadirannya di acara pernikahan Shasa.

"kamu nggak diundang ke acara nikahannya minggu kemarin?" tanya Lina sambil memamerkan foto kebersamaannya dengan pengantin wanita itu.

"ah, aku ? " diundang kok cuma karena ada urusan keluarga aku nggak bisa datang" Zia memberi alasan.

beberapa bulan Zia masih bertemu dengan Shasa di kelas tapi mereka tidak saling menyapa. hingga perut Shasa mulai membesar dan akhirnya Shasa ikut suaminya dan pindah kuliyah ke kota C.

waktu berlalu begitu cepat tanpa disadari sudah semester akhir kuliyah.

Zia mulai terbiasa pulang pergi sendiri karena mata kuliyah yang hampir habis.

Zia masih sering chatingan dengan akun yang bernama Sang malaikat jahat itu. sehingga menimbulkan rasa penasaran yang kuat. sayangnya karena kesibukan masing-masing mereka belum pernah bertemu.

Minggu itu Zia pulang kerumahnya menghabiskan liburannya di rumah bersama sepupunya.

sore itu Zia masuk kerumah sepupu perempuannya itu.

"dek kok sepi mana om dan tante?" tanya Zia penasaran.

"oh ya kak, ada acara nikahan saudara di komplek sebelah". "keluarga dari ayahku" jawabnya jelas.

"kamu lagi ngapain". menghampiri sepupunya dan memasuki kamarnya.

"hiii..." kamu nonton apa an?" sentak Zia kaget.

"ah kak Diem," hust"... menutupi mulutnya dengan jari telunjuk

"nanti ada yang denger, "sini duduk dulu aku ceritain" menarik tangan Zia hingga terduduk di atas kasur.

"ini aku ambil dari pacarku kemarin." aku penasaran jadi aku puter". berbisik Sari sepupunya Zia.

"sini duduk kita lihat bareng".

"ah nggak ah aku mau pulang". jawab Zia risih melihat Video kedua sejoli sedang berciuman.

Zia mulai berdiri tapi di tarik paksa dan akhirnya terduduk kembali.

"sebentar aja kak temenin aku" masa kamu tega ninggalin aku sendirian"

"kakak pulang nanti aja ya kalau orangtuaku dah pulang" mohon Sari lirih.

Mereka sering menghabiskan waktu bersama ketika masih dibangku SMA bakan Zia sering sekali menemani Sari tidur bersama di rumahnya ketika orangtua Sari tidak ada dirumah.

dan sekarang ada bibik dan kadang nenek Sari yang menemaninya ketika Zia mulai kuliyah.

Sepasang sejoli masih asyik berciuman dengan mesra, lidah mereka saling berpadu saling tarik menarik, sedotan demi sedotan, lumatan demi lumatan terasa sangat nikmat, menjalar ke leher mereka saling membalas kemesraan begitu intim. percumbuan yang erotis itu terlihat nyata di hadapan Zia bahkan terlihat tanpa benang tubuh mereka mulai melengket dan tak bisa dipisahkan. melengkingkan suara kenikmatan.

Fikiran Zia mulai terkotori. Zia baru pertama ini menonton adegan seperti itu. Zia baru tau ternyata berhubungan intim itu seperti itu.

"Apakah senikmat itu???" Zia bertanya dalam fikirannya. ada aliran listrik yang aneh yang serasa mengalir di tubuhnya, entah itu perasaan apa atau kondisi yang entah bagaimana. rasa aneh yang tidak pernah Zia rasakan.

Belum sempai video itu berakhir, terdengar suara ketukan "thok" thok" thok"... Sari Sar !" suara tante memanggil Sari.

semua kabur berantakan. Sari menutup leptopnya dan bersiap keluar dari kamar yang tadinya di kunci bersama Zia.

"oh om dan tante sudah pulang" sapa Zia

" lho Zia kapan kamu pulang?" tanya tante

"tadi siang tante" sambil berpamitan

"Zia pamit pulang dulu tante ngantuk."

"lho gak tidur disini saja sama Sari" pinta tante sambil melirik putrinya itu.

"iya kak," pinta Sari.

"kapan-kapan aja tante, Zia kangen sama kamar Zia" memberi alasan untuk kabur.

Setelah mandi Zia tidur di kamarnya, kamar yang di chat warna biru dan tertempel foto Zia dengan rapi. memandang langit-langit kamar. dan melihat ke sudut kamar. Dulu dia pernah menangis disitu.

Perut Zia mulai terasa aneh dan Zia pergi ke toilet dan dia melihat bercak darah mentruasi di celananya. Zia berfikir bukankah jadwal mentruasinya masih seminggu lagi kenapa ini jauh lebih awal. apa karena nonton Video itu, hormonnya bertambah tinggi hingga menyebabkan Zia mentruasi lebih awal.