"Cepat buka mulutmu." Meskipun wajah Mu Xiaoxiao masih terlihat manis, tetapi suaranya terdengar tidak sabar.
Yu Zhe juga tersenyum. Sambil membuka mulutnya, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan memakan daging babi merah rebus yang ditawarkan Xiaoxiao..
"Enak, tidak?"
"Enak!" Yu Zhe mengangguk. Apa pun yang diberikan seorang gadis cantik padanya tentu saja terasa nikmat.
"Kalau begitu aku ingin memakan itu juga dari piringmu. Cepat suapi aku," desak Mu Xiaoxiao sambil melihat ke seberang ruangan. Mata Yin Shaojie pun melihat ke arahnya.
Benar saja, Yin Shaojie masih menatapnya ketika dia berjalan sambil memeluk pacarnya.
"Kamu mau makan apa? Ikan? Atau daging sapi?" Yu Zhe bertanya.
"Apa saja! Cepatlah!"
Yu Zhe mengambil sepotong daging dan menyuapi Xiaoxiao. "Ahh ~~~"
Pada saat itu, Yin Shaojie sudah meninggalkan kantin dan tidak lagi melihat ke arah Mu Xiaoxiao.
Melihat dia pergi, Mu Xiaoxiao kehilangan selera untuk melanjutkannya. Sambil mendorong sumpit Yu Zhe, dia berkata dengan cemberut, "Makanlah sendiri. Aku sudah tidak ingin lagi."
Yu Zhe menatapnya dengan bingung. Mengapa sikapnya berubah begitu cepat? Mereka baru saja begitu mesra.
"Xiaoxiao, kenapa kamu? Kamu tidak suka ikan? Apa mau steak?"
Mu Xiaoxiao menatapnya lalu berkata dengan perlahan "Aku tidak serius dengan apa yang aku ucapkan tadi. Itu semua untuk melindungi harga dirimu sebagai seorang pria, mengerti? Tidak mungkin kita bisa bersama. Jika aku ingin berpacaran, aku akan mencari seseorang seperti Lu Yichen"
Tentu saja, dia tidak memandang rendah Yu Zhe. Tetapi standarnya memang tinggi.
Yu Zhe tampak kecewa. "Jadi kamu memang menyukai Lu Yichen. Kamu baru saja membohongiku dan mengatakan bahwa kamu hanya berteman dengannya. Aku sudah bilang padamu untuk menyerah saja, karena dia sudah punya pacar! Lagipula, hubungan mereka sangat baik, dan tidak ada yang bisa memisahkannya. Kamu tahu tidak sudah berapa banyak gadis yang menyatakan perasaan padanya? Dan mereka semua ditolak! "
"Diam dan makanlah!" Mu Xiaoxiao tidak mau repot-repot menjelaskan lebih lanjut. Dia sama sekali tidak tergila-gila pada Lu Yichen, hanya mengagumi. Dia punya batasan sendiri dan tidak akan mengejar seseorang yang sudah memiliki pacar. Dia hanya ingin berteman dengan Lu Yichen.
Sepulang sekolah, Yu Zhe menemani Xiaoxiao berjalan menuju ke gerbang sekolah. Sopir Yu Zhe ada disana untuk menjemputnya, dan dia menawarkan Xiaoxiao tumpangan pulang.
Mu Xiaoxiao melambaikan tangannya. "Tidak, terima kasih, aku bisa pulang sendiri. Pergilah. Sampai jumpa besok!" jawab Xiaoxiao.
Yu Zhe masih tidak menyadari status Xiaoxiao dan berasumsi bahwa dia masuk ke Kelas S hanya berdasarkan prestasinya di kelas bahasa Inggris. Dia tidak mengaitkannya dengan kekayaan dan mengira Xiaoxiao akan menggunakan bus umum.
Dia menawari Xiaoxiao lagi dan berkata, "Izinkan aku memberimu tumpangan. Aku punya mobil dan benar-benar nyaman. Berat rasanya membiarkanmu naik bus umum."
Mu Xiaoxiao tidak bisa mengatakan bahwa dia ingin mencari Yin Shaojie untuk mengantarnya pulang, jadi dia mengiyakan apa yang dikatakan Yu Zhe dan menjawab, "Tidak ada yang salah dengan naik transportasi umum jika sudah terbiasa. Cukup, berhentilah bertele – tele. Segera masuk ke dalam mobilmu dan pergilah! Jangan ganggu aku!"
Dia mendorongnya ketika dia mengatakan itu, mendorongnya masuk ke mobil, menutup pintu dan membiarkan sopirnya membawanya pergi.
Setelah mobil Yu Zhe pergi menjauh, Mu Xiaoxiao perlahan – lahan kembali ke gerbang sekolah dan menghubungi nomor Yin Shaojie. Untungnya, telepon itu tersambung pada dering yang pertama. Padahal ia khawatir jika Yin Shaojie tidak mau mengangkat teleponnya.
"Hai, kamu di mana?"
"Aku di luar. Ada apa?" Desiran angin bisa terdengar di samping Yin Shaojie. Kedengarannya dia sedang mengemudi.
Mu Xiaoxiao tidak menyangka bahwa Shaojie akan meninggalkan sekolah begitu cepat, dan ia pun berkata dengan cepat, "Kamu sudah pulang? kenapa kamu tidak menungguku?"
Karena Shaojie yang mengantarnya berangkat ke sekolah, seharusnya Shaojie juga yang mengantarnya pulang.